Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

THE RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA

DOSEN PENGAMPU :

SUKADAMAI GEA, S.SOS, M.SI

DISUSUN OLEH :

TRINITA MUTIARA ULI HASIBUAN

NIM:

616080620042

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA PERSADA BATAM


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat karunia-Nya
lah makalah kewarganegaraan ini dapat kami selesaikan dengan baik. Terima kasih kami
sampaikan kepada Bapak SUKADAMAI GEA, S.SOS, M.SI. selaku dosen pembimbingmata
kuliah pendidikan kewarganegaraan kami.

Adapun maksud dan tujuan kami dalam pembuatan makalah kewarganegaraan ini adalah
untuk memenuhi tugas kewarganegaraan. Selain itu, pembuatan makalah kewarganegaraan ini
kami buat untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita semua tentang kondisi Negara kita,
Indonesia.

Kami menyadari bahwa makalah kewarganegaraan yang telah kami buat ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang berguna dan
membangun dari semua pihak yang telah membaca makalah kami ini. Akhir kata, kami mohon
maaf yang sebesar – besarnya apabila terdapat kesalahan di dalam pembuatan makalah
kewarganegaraan ini.

Batam, 26 April 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rule of law di Indonesia mengatur perundang-undangan di Negara Indonesia. Rule oflaw
dan negara hukum pada hakikatnya sulit dipisahkan. Ada sementara
pakarmendeskripsikan bahwa pengertian negara hukum dan Rule of law hampir dapat
dikatakansama, namun terdapat pula menjelaskan bahwa meskipun antar negara hukum ada
Rule oflaw tidak dapat dipisahkan namun masing-masing memiliki penekanan masing-
masing.
Gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja maupun
penyelenggaraNegara harus dibatasi dan diatur melalui suatu perundang-undangan dan
pelaksanaanyadalam hubungan dengan segala peraturan perundang-undangan dan
pelaksanaan dalamhubungannya dengan segala peraturan perundang-undangan itulah
yangsering diistilahkandengan Rule of law .
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat ditarik rumusan masalah :
a. Apa pengertian dari Rule of Law dan Negara Hukum?
b. Bagaimana ciri-ciri Rule of Law dan Negara Hukum?
c. Apa pengertian dari HAM dan macam-macamnya?
d. Bagaimana penegakkan HAM di Indonesia?
BAB II

PEMBAHASAN

Rule of Law

A. Konsep Rule of Law dan Ciri Negara Hukum


a. Pengertian Rule of Law dan Negara Hukum
Rule of Law adalah kekuasaan publik yang diatur secara legal. Berdasarkan pengertian
tersebut maka setiap negara yang legal senantiasa menegakkan Ruleof Law. Rule of Law
berdasarkan substansi atau isinya sangat berkaitan denganperaturan perundang-undangan
yang berlaku dalam suatu negara. Konsekuensinya setiap negara akan mengatakan
mendasarkan pada Rule of Lawdalam kehidupan kenegaraannya, meskipun negara
tersebut adalah negara otoriter.
Menurut Philipus M. Hadjon dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraanmisalnya
bahwa Negara hukum yang menurut istilah bahasa Belanda rechtsstaatlahir dari suatu
perjuangan menentang absolutism, yaitu dari kekuasaan raja yangsewenang-wenang
untuk mewujudkan Negara yang didasarkan pada suatuperaturan perundang-undangan.
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan)
Dalam Undang-Undang Dasar 1945, Negara Indonesia adalah negarahukum bukan
negara kekuasaan. Di dalamnya terkandung pengertian adanya pengakuan terhadap
prinsip supremasi hukum dan konstitusi, dianutnya prinsip pemisahan dan pembatasan
kekuasaan menurut sistem konstitusional yang diaturdalam UUD, adanya prinsip
peradilan yang bebas dan tidak memihak yang menjamin persamaan setiap warga negara
dalam hukum, serta menjamin keadilanbagi setiap orang termasuk terhadap
penyalahgunaan wewenang oleh setiappenguasa. Oleh karena itu, Indonesia menganut
prinsip “Rule of Law, and not of Man”.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa pengertian Rule of Law tidak dapat
dipisahkan dengan pengertian Negara hukum. Negara yang menganutsistem Rule of Law
harus memiliki prinsip-prinsip yang jelas. Menurut Albert Venn Dicey dalam buku
Pendidikan Kewarganegaraan, terdapat tiga unsur yang fundamental dalam Rule of Law,
yaitu :
1. Supremasi aturan-aturan hukum,tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang
2. Kedudukan yang sama di muka hukum
3. Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh Undang-Undang sertakeputusan-keputusan
pengadilan.
b. Negara Hukum Formal dan Negara Hukum Materiil
 Prinsip-prinsip rule of law secara formal tertera dalam pembukaan UUD 1945 yang
menyatakan:
a. bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa,... karena tidak sesuai dengan
peri kemanusiaan dan “peri keadilan”;
b. ....kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, “adil” dan makmur;
c. ....untuk memajukan “kesejahteraan umum”,...dan “keadilan sosial”;
d. ....disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu “Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia”;
e. “...kemanusiaan yang adil dan beradab”;
f. ....serta dengan mewujudkan suatu “keadilan sosial” bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Dengan demikian inti rule of law adalah jaminan adanya keadilanbagi masyarakat terutama
keadilan sosial.

Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat didalam pasal-pasal UUD 1945,
yaitu:

 Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3),


 Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggaraakan
peradilan guna menegakan hukum dan keadilan (pasal 24 ayat 1),
 Segala warga Negara bersamaan kedudukanya didalam hukum dan pemerintahan, serta
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1),
 Dalam Bab X A Tentang Hak Asasi Manusia, memuat 10 pasal, antara lain bahwa setiap
orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil, serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum (pasal 28 D ayat 1),
 Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja (pasal 28 Dayat 2).
 Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki (materiil) erat kaitannya dengan (penyelenggaraan
menyangkut ketentuan-ketentuan hukum) “the enforcement of the rules of law” dalam
penyelenggaraan pemerintahan, terutama dalam penegakan hukum dan implementasi prinsip-
prinsip rule oflaw.
Berdasarkan pengalaman berbagai Negara dan hasil kajian, menunjukan keberhasilan “the
enforcement of the rules of law” bergantung pada kepribadian nasional setiap bangsa
(Sunarjati Hartono: 1982). Hal ini didukung kenyataan bahwa rule of law merupakan
institusi sosial yang memiliki struktur sosiologis yang khas dan mempunyai akar budayanya
yang khas pula. Karena bersifat legalisme maka mengandung gagasan bahwa keadilan dapat
dilayani dengan pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang sengaja bersifat objektif,
tidak memihak, tidak personal dan otonom.
Secara kuantitatif, peraturan perundang-undangan yang terkait rule of law telah banyak
dihasilkan di Indonesia, tetapi implementasinya belummencapai hasil yang optimal sehingga
rasa keadilan sebagai perwujudan pelaksanaan rule of law belum dirasakan dimasyarakat.
c. Ciri-ciri Negara hukum
Setiap Negara pasti mempunyai suatu hukum yang dianut, jadi suatu negara hukum
pasti mempunyai ciri-ciri tertentu.
Ciri-ciri Rechtstaat (Negara hukum) menurut Friederich Julius Stahl yaitu :
 Hak Asasi manusia
 Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin HAM
 Pemerintahan berdasarkan peraturan - peraturan (Pendidikan Kewarganegaraan)

Ciri-ciri Negara Hukum menurut Prof. Sudargo Gautama yaitu :

 Terdapatnya pembatasan negara terhadap perorangan.


 Asas legalitas
 Pemisahan Kekuasaan (Pendidikan Kewarganegaraan)
B. Negara Hukum Indonesia
a. Landasan Yuridis Negara hukum Indonesia
Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum sekarang ini tertuang
dengan jelas pada pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Perubahan ketiga, yang berbunyi ”Negara
Indonesia adalah negara hukum”. Sebelumnya, landasan negara hukum Indonesia kita
temukan dalam bagian penjelasan umum UUD 1945 tentang sistem pemerintah negara,
yaitu sebagai berikut :
1. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechtsstaat).
2. Sistem Konstitusional. Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi (hukumdasar),
tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
b. Perwujudan Negara Hukum di Indonesia
Syarat-syarat pemerintahan yang demokratis di bawah rule of law yang dinamis, yaitu :
1. Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak individual, konstitusi
harus pula menentukan teknis-prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-
hak yang dijamin.
2. Lembaga kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
3. Pemilihan umum yang bebas.
4. Kebebasan menyatakan pendapat.
5. Kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
6. Pendidikan kewarganegaraan (Azhary, 1995:59)

HAM

A. Pengertian HAM
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapapun. Sebagai
warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa
membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku diIndonesia. Hak
asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi
manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran HAM di Indonesia memang masih
banyak yang belum terselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di
Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh HAM di Indonesia adalah
Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.
B. Macam-macam HAM
Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia :
1. Hak asasi pribadi / personal Right
 Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pindah tempat
 Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
 Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
 Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan
yang diyakini masing-masing
2. Hak asasi politik / Political Right
 Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
 Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
 Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
 Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right
 Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
 Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil /pns
 Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
 Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
 Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
 Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
 Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu
 Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
 Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
 Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan
penyelidikan di mata hukum.
6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
 Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
 Hak mendapatkan pengajaran
 Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat
C. Penegakan HAM di Indonesia
Sebagai mana kita ketahui, bahwa hak asasi manusia bersifat Universal sehingga masalah
ini menjadi perhatian segenap umat manusia, tanpa memperdulikan dari manapara korban
atau pelaku pelanggaran HAM berasal. Dunia internasional sendiri memiliki berbagai
instrumen sanksi untuk para penjahat kemanusiaan, mulai dari sanksi ringan berupa
pengucilan atau pemboikotan hingga sanksi pidana melalui pengadilan internasional.
Penegakkan hak asasi manusia membutuhkan kerja sama dari berbagaipihak.
Persaingan berbagai kekuatan politik menjadi warna utama dalam kehidupan politik pada
masa orde lama, persaingan tersebut meluas kesegenap kehidupan rakyat hingga memicu
perseteruan diantara mereka. Haruskah persaingan politik selalu mengarah pada perseteruan?
Kenyataan menunjukan bahwa hingga kini proses penegakan HAM di indonesia masih
menghadapi berbagai kendala. Tetapi, proses demokratisasi yang terjadi pasca tumbangnya
kekuasaan orde baru telah memberi harapan yang besar bagi kita agar pengakuan dan
perlindungan terhadap hak asasi manusia dapat ditegakkan.
Kendati demikian, diera reformasi dapat kita catat bahwa pemerintah dan lembaga
legislatif telah bekerja sama menyusun perangkap perundangan yang menunjukkan upaya
nyata untuk mengedepankan perlindungan tentang hak asasi manusia. Tetapi, meski iklim
demokratis kini tengah tumbuh subur bukan berarti upaya penegakkan hak asasi manusia di
Indonesia tidak mengalami hambatan sama sekali. Kita dapat mencermati bahwa dalam
lingkungan sosial kita terdapat beberapa hambatan yang bersifat struktural (berkenaan
dengan budaya masyarakat). Walau demikian hambatan tersebut sepatutnya tidak membuat
semangat kita untuk menegakkan hak asasi manusia menjadi surut.
Dari faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam penegakkan hak asasi manusia tersebut,
mari kita upayakan sedikit demi sedikit untuk dikurangi (eliminasi), demi terwujudnya hak
asasi manusia yang baik, mulailah dari diri kita sendiri untuk belajar menghormati hak-hak
orang lain. Kita harus terus berupaya untuk menyuarakan tetap tegaknya hak asasi manusia,
agar harkat dan martabat yang ada pada setiap manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa tetap terpelihara dalam sebaik-baiknya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Rule of Law berdasarkan substansi atau isinya sangat berkaitan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam suatu negara. Prinsip-prinsip rule of law secara
formal tertera dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan:
a. bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa,...karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan “peri keadilan”;
b. ....kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, “adil” dan makmur;
c. ....untuk memajukan “kesejahteraan umum”,...dan “keadilan sosial”;
d. ....disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu “Undang-UndangDasar
Negara Indonesia”;
e. “...kemanusiaan yang adil dan beradab”;
f. ....serta dengan mewujudkan suatu “keadilan sosial” bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan demikian inti rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat
terutama keadilan sosial.HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap
manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat
siapapun.

2. Saran

Saran yang dapat kami sampaikan sebagai pelajar / mahasiswa kita harus bisa menegakkan
hukum yang ada di Indonesia dan menaati segala hukum yang ada diIndonesia karena kita
ketahui bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum. Apabila dalam Negara Indonesia
hukumnya ditegakkan dan ditaati oleh setiap kalangan masyarakat baik rakyat yang ada
dalam kalangan kecil sampai pejabat – pejabatnya maka Negara Indonesia akan menjadi
Negara yang kondusif dan bahkan bisa menjadi Negara yang maju. Selain itu kita juga harus
bisa melindungi warga Negara Indonesia baik yang ada di dalam dan luar negeri.
Daftar Pustaka

Kaelan.2007.Pendidikan Kewaarganegaraan untuk


PerguruanTinggi.Paradigma.Yogyakarta

Undang-Undang Dasar 1945

Anda mungkin juga menyukai