Pembelajaran mata kuliah Analisis Farmasi bertujuan agar mahasiswa
dapat mengetahui prinsip dasar analisis dan dapat melakukan pengembangan metode analisis sediaan obat, kosmetik, ataupun makanan. Pada mata kuliah ini lebih menitik beratkan pada persiapan analit yang akan diukur dengan metode- metode analisis. Adapun 2 aspek yang harus diperhatikan yaitu aspek kualitatif dan aspek kuantitatif, yang mana kedua aspek tersebut dapat diukur menggunakan prinsip spektroskopi (Uv-Vis, NMR, SSA) dan kromatografi (Thin Layer Chromatography, HPLC, Gas Chromatography, Elektroforesis). Metode analisis yang dilakukan dapat dikatakan baik setelah dilakukan validasi atau verifikasi metode analisis serta kalibrasi alat (instrumen). Pada prosedur analisis dimulai dengan definisi masalah, selanjutnya pemilihan teknik serta metode analisis, selanjutnya pengambilan sampel, selanjutnya pra perlakuan sampel, dilanjutkan pengukuran analit yang tuju, dan pengukuran serta interpretasi data. Pada prosedur pra perlakuan sampel, harus memperhatikan karakteristik dari analit, misalnya pada analit yang yang memiliki kandungan air dapat dihilangkan dengan pemanasan pada suhu 100 oC sampai 120oC, tetapi harus memperhatikan sifat fisika kimia dari analit tersebut untuk analit yang tahan panas contohnya seperti Ag yang dapat dipisahkan melalui pemanasan karena Ag tahan terhadap proses pemanasan. Pemisahan juga dapat dilakukan dengan sentrifugasi sampel, yang mana nantinya analit akan mengendap saat dilakukan sentrifugasi. Adapun teknik Pra Perlakuan Sampel yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. Yang pertama yaitu Ekstraksi Padat-Cair. Dilakukan untuk sediaan padat atau semipadat. Pada tahap ekstraksi ini, sampel berupa padatan harus dihancurkan terlebih dahulu, kemudian dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, dan selanjutnya dilakukan ekstraksi dengan dua pelarut yang tidak saling campur. Kedua yaitu Ekstraksi Cair-Cair. Teknik ini dilakukan untuk memisahkan analit dari senyawa-senyawa lain yang ada didalam sampel. Pada proses pemisahan ini, diperlukan dua jenis fase yang berbeda yaitu fase polar dan nonpolar/semi polar. Pada intinya kedua fase tersebut tidak saling campur. Dapat disimpulkan bahwa, untuk bentuk molekul berada pada fase non polar (fase organik) dan bentuk ion berada pada fase air (polar). Pada teknik ekstraksi cair-cair ini hal yang menentukannya adalah distribusi Nerst atau Hukum Partisi. Harus memperhatikan nilai pKa. Jika terjadi selisih antara nilai pH dan pKa, maka molekul tersebut rentan mengalami ionisasi. Pada teknik ekstraksi harus memperhatikan nilai efisiensi ekstraksi, karena jika nilai analit yang kita dapatkan dari hasil pengukuran memiliki nilai yang sama dengan nilai efisiensi ekstraksi atau minimal mendekati nilai efisiensi ekstraksi, ekstraksi yang kita lakukan dapat dikatakan baik.