Disusun oleh
ESTER ZHURIRIN
NPM 213900087
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan epidemiologi sedemikian pesatnya merupakan tantangan
bagi tenaga kesehatan yang harus lebih cermat dalam mengambil tindakan-
tindakan yang tidak melenceng dari jangkauan tersebut. Adapun yang menjadi
pemicu perkembangan pesat tersebut adalah perkembangan pengetahuan dan
teknologi yang semakin canggih yang menuntut peningkatan kebutuhan
masyarakat utamanya dalam bidang kesehatan sehingga kehidupan masyarakat
yang semakin kompleks. Selain itu, metode epidemiologi yang digunakan
untuk penyakit menular dapat juga digunakan untuk penyakit non-infeksi.
Apalagi dengan munculnya berbagai macam fenomena kesehatan seperti
penyakit baru dan lama (prevalensi) mendorong penelitian juga semakin
meningakat. (Giesecke J, 2002).
Pada era dewasa ini telah terjadi pergeseran pengertian epidemiologi,
yang dulunya lebih menekankan ke arah penyakit menular ke arah – arah
masalah kesehatan dengan ruang lingkup yang sangat luas. Keadaan ini terjadi
karena transisi pola penyakit yang terjadi pada masyarakat, pergeseran pola
hidup, peningkatan sosial, ekonomi masyarakat dan semakin luasnya
jangkauan masyarakat. Mula-mula epidemiologi hanya mempelajari penyakit
yang dapat menimbulkan wabah melalui temuan-temuan tentang jenis
penyakit wabah, cara penularan dan penyebab serta bagaimana
penanggulangan penyakit wabah tersebut. Kemudian tahap berikutnya
berkembang lagi menyangkut penyakit yang infeksi non-wabah. Berlanjut lagi
dengan mempelajari penyakit non infeksi seperti jantung, karsinoma,
hipertensi, dll. Perkembangan selanjutnya mulai meluas ke hal-hal yang bukan
penyakit seperti fertilitas, menopouse, kecelakkaan, kenakalan remaja,
penyalahgunaan obat-obat terlarang, merokok, hingga masalah kesehatan yang
sangat luas ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga
berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan,
pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan
objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan.
Pergeseran ini pula yang menyebabkan pergeseran pengertian/definisi
dalam epidemiologi, yang tadinya hanya menekankan pada penyakit-penyakit
menular, yang meliputi pencegahan, pemberantasan penyakit menular ke arah
mempelajari masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat atau
sekelompok manusia yang menyangkut frekuensi, distribusi masalah
kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa memahami tentang ragam penyakit sehingga
diharapkan mahasiswa mampu melakukan prosedur tindakan sesuai dengan
masalah penyakit yang di derita client.
b. Tujuan Khusus
Setelah membuat dan memahami isi makalah ini, diharapkan mahasiswa
mampu :
1. Mengetahui definisi penyakit itu sendiri.
2. Memahami definisi penyakit tidak menular.
3. Mengetahui ragam penyakit tidak menular.
4. Mengerti cara penularan penyakit tersebut.
5. Mengetahui pencegahan penyakit itu sendiri.
6. Mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
3.1 Kesimpulan
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, parasit,
ataupun bakteri. Sedangkan penyakit tidak menular bikan disebabkan dari
virus, parasit ataupun bakteri melainkan disebabkan karena adanya masalah
fisiologis. Penyakit tersebut dapat dihindari dari diri sendiri yaitu dengan
menjaga gaya hidup, dan pola makanan.
3.2 Saran
Setelah memahami tentang Epidemiologi diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan Ilmu Epidemiologi dalam kehidupan sehari – hari. Dikarenakan
bahayanya penyakit menular dan penyakit tidak menular diharapkan
masyarakat mampu menceganya.
DAFTAR PUSTAKA
Bensimon CM, Upshur REG (2007). Evidence and effectiveness in decisionmaking for
quarantine. Am J Public Health;97:S44-48.
Conceptual framework of public health surveillance and action and its application in
health sector reform. BMC Public Health, 2:2 http://www.biomedcentral. com.
Diakses pada tanggal 25 September 2013
JHU (Johns Hopkins University) (2006). Disaster epidemiology. Baltimore, MD: The
Johns Hopkins and IFRC Public Health Guide for Emergencies.
UNICEF. 2009. Diarhoea: Why children are still dying and what can be done.
WHO, 1996, Guidelines for Drinking-Water Quality, V.2.: Health Criteria and Other
Supporting Information, Snd Edition, Geneva