FETAL DEATH (KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM) 1. Pengertian Kematian janin dalam rahim dengan umur kehamilan lebih dari 12 minggu dan sudah terbentuk struktur penulangan janin.
2. Anamnesis Anamnesa riwayat obstetri
Kehamilan yang keberapa (paritas) Hari pertama haid terakhir – HPHT (“last menstrual periode” LMP ) riwayat menstruasi Usia kehamilan. Proses persalinan sebelumnya (spontan, tindakan, penolong persalinan) Keadaan pasca persalinan, masa nifas dan laktasi. Keadaan bayi ( jenis kelamin, berat badan lahir, usia anak saat ini) Lama kawin, pernikahan yang keberapa
Anamnesa keluhan utama:
Ada terlambat haid atau amenorea kurang dari 20 minggu Dengan atau tanpa perdarahan pervaginam Riwayat penyakit penyerta: Diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit Asma, Alergi, Riwayat penyakit keluarga
3. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan tanda vital dan kondisi umum
Fisik 2. Pemeriksaan Abdomen 3. Dengan atau tanpa nyeri perut 4. Pemeriksaan Gynecologi dengan atau tanpa perdarahan, ostium servic tertutup.
4. Kriteria Menyusut atau menghilangnya tanda-tanda kehamilan
Diagnosis 5. Diagnosis Fetal Death 6. Diagnosis Missed Abortion Banding 7. Pemeriksaan 1. Ultrasonografi : Ditemukan tanda-tanda kematian janin penunjang 2. Pemeriksaan Laboratorium Darah rutin, PT/APTT, Gol darah, GDS. 8. Terapi 1. Lakukan prosedur induksi terlebih dahulu ( SOP induksi) 2. Pengeluaran janin dengan prosedur kuret.(SOP kuretase) 9. Edukasi 1. Pemberian informasi bahwa janin telah meninggal (Hospital 2. Harus dilakukan evakuasi/melahirkan janin tersebut Health Promotion) 10. Prognosis Ad Vitam : dubia ad bonam Ad Sanam : dubia ad bonam Ad Fungsionam : dubia ad bonam 11. Indikator - Perdarahan Medis - Gerakan janin (-) 12. Penelaah Kelompok Staf Medis Ilmu Obstetri dan Ginekologi Kritis 13. Kepustakaan 1. Ilmu Kandungan, editor Mochammad Anwar, Ali Baziad, R. Prajitno Prabowo, 2010, PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. 2. Cunningham. Et all 2010 Williams Obstetric 23rd Edition