Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANTROPOLOGI DAN RUANG LINGKUPNYA

Dosen Pengampu :
Nopri Yanto,S.Pd,M.psi

Disusun oleh kelompok 1 :


 Andre Gusriwan
 Ariva Fadila
 Dea Puspita Sari
 Gita Afifah
 Nopadilah
 Nur Khusni Ibadatika
 Putri Ananda Desti
 Rahmad Akbar Ramadan

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
Latar belakang...................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
11.....................................................................................................................................................14
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat,dan berkat-nya sehing
ga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhan
a. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedo
man bagi pembaca. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah antropologi.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarnaka
n terbatasnya pengatahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karna itu, kami menghara
pkan saran serta masukan dan kritikan yang membangun dari pembaca. Kami berharap, sem
oga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehi
ngga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini kedepannya biasa lebih baik.

Bangkinang, 18 September 2021


Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk manusia mula
i dari fisik, tingkah laku,kebiasaan,bahasa, budaya serta susunan masyarakat. Dengan beririn
gnya waktu manusia ternyata telah memberikan kita sebuah.pengetahuan tentang perkembang
an zaman dan fenomena kehidupan budaya dan masyarakat dari waktu ke waktu sehingga kit
a tidak akan pernah lupa akan sebuah perjalanan manusia dari masa ke masa.
Manusia adalah makhluk sosial , karna manusia membutuhkan orang lain.sejak m
anusia lahir ke dunia mereka sangat membutuhkan bantuan orang lain agar mereka dapat teta
p hidup baik. dalam berinteraksi di masyarakat , manusia dipengaruhi nilai, aturan , norma , b
udaya serta kondisi geografisnya terhadap perubahan perilakunya.
Pada hakikatnya Pendidikan merupakan proses transportasi nilai dan kebudayaan
dari generasi satu kegeneasi berikutnya. Proses pendidikan akan terkait erat dengan latar bela
kang budaya tempat proses pendidikan berlangsung,dengan demikian fungsi pendidikan sang
at penting dalam budaya dan menjadikan manusia berperilaku sesuai dengan nilai, kebiasaan,
dan budaya local. jadi manusia masih memiliki wawasan budaya setempat tanpa harus melup
akan budaya sediri.
Antropologi merupakan ilmu penting dalam perjalanan manusia. Antropologi me
mbahas tentang ilmu-ilmu tentang benda-benda masalalu, namun pada masa ini antropologi j
uga mulai membahas mengenai tingkah laki manussia. Ilmu antropologi memiliki berbagai ru
ang lingkup yang meliputi asal muasal manusia, perkembangan struktur fisik, serta ruang 2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan di
bahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa itu antropologi?


2. Bagaimana perkembangan dan evolusi antropologi?
3. Apa saja masalah dan metode serta objek sasaran antropologi?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk memahami apa itu antropologi


2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan evolusi antropolgi
3. Untuk memahami masalah-masalah dan metode serta objek sasaran antropologi

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai wadah bagi kami untuk men
gembangkan wawasan yang berkaitan dengan perkembangan antropologi. Dan menjadi bahan
referensi untuk orang lain yang ingin mempelajari tentang ilmu antropologi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Antropologi

Antropologi adalah studi tentang manusia, dulu dan sekarang. studi untuk memahami
kompleksitas budaya sepanjang sejarah manusia.Antropologi berasal dari bahasa Yunani anth
ropos yang berarti manusia dan logos yang berarti wacana (bernalar, berakal) atau disebut ilm
u. Secara etimologis, antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia. Menurut Kamus O
xford, antropologi adalah studi tentang masyarakat dan budaya manusia dan perkembanganny
a. Dapat diartikan studi tentang karakteristik biologis dan fisiologis manusia dan evolusinya.

Menurut Kamus Oxford, antropologi adalah studi tentang masyarakat dan budaya ma
nusia dan perkembangannya. Dapat diartikan studi tentang karakteristik biologis dan fisiologi
s manusia dan evolusinya.Dikutip dari Cambridge, antropologi adalah studi tentang ras manu
sia, budaya dan masyarakatnya dan perkembangan fisiknya.

Dalam Encyclopaedia Britannica, antropologi adalah ilmu kemanusiaan, yang mempe


lajari manusia dalam berbagai aspek mulai dari biologi dan sejarah evolusi homo sapiens hin
gga ciri-ciri masyarakat dan budaya yang secara tegas membedakan manusia dari spesies hew
an lain.

Berikut ini pengertian antropologi menurut para ahli:

1. David E. Hunter dalam The Study of Anthropology (1976) menjelaskan, antropologi adala
h suatu ilmu pengetahuan yang lahir dari adanya keingintahuan yang tidak terbatas tentang u
mat manusia.

2. William A. Haviland dalam Cultural Anthropology (1975), antropologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang umat manusia secara umum dengan mempelajari warna fisik, bentuk fisi
k dan kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat.Menurut Haviland, antropologi merupaka
n ilmu yang mencoba merumuskan hukum yang bersifat general (umum) tentang manusia da
n perilakunya.

3. Conrad Philip Kottak dalam Anthropology, the Exploration of Human Diversity (1974), m
enerangkan antropologi merupakan ilmu yang mempelajari keragaman umat manusia secara
holistik.Ini meliputi aspek sosial budaya, biologis, bahasa dan lingkungannya dalam dimensi
waktu masa lalu, saat ini dan masa depan.Menurut Kottak, antropologi merupakan studi terha
dap semua masyarakat, dari masyarakat yang primitif atau kuno hingga masyarakat modern,
dari masyarakat sederhana hingga masyaraat yang kompleks.

Para antropolog memperhatikan banyak aspek kehidupan manusia. Antara lain perilak
u sehari-hari, ritual, upacara dan prosesnya yang mendefinisikan manusia sebagai manusia. A
ntropolog bertujuan untuk meningkatkan pemahaman manusia tentang diri manusia itu sendir
i dan satu sama lain. Perhatian utama para antropolog adalah aplikasi atau penerapan pengeta
huan untuk solusi masalah manusia.

2.2. Antropologi Perkembangan dan Evaluasi

Dalam melakukan kajian terhadap manusia, antropologi mengedepankan dua konsep


penting yaitu: Holistik dan Komparatif. Karena itu kajian antropologi sangat memperhatikan
aspek sejarah dan penjelasan menyeluruh untuk menggambarkan manusia melalui pengetahu
an ilmu sosial ilmu hayati (alam), dan juga humaniora.

Antropologi bertujuan untuk lebih memahami dan mengapresiasi manusia sebagai ent
itas biologis homo sapiens dan makhluk sosial dalam kerangka kerja yang interdisipliner dan
komprehensif. Oleh karena itu, antropologi menggunakan teori evolusi biologi dalam membe
rikan arti dan fakta sejarah dalam menjelaskan perjalanan umat manusia di bumi sejak awal k
emunculannya. Antropologi juga menggunakan kajian lintas-budaya (Inggris cross-cultural) d
alam menekankan dan menjelaskan perbedaan antara kelompok-kelompok manusia dalam pe
rspektif material budaya, perilaku sosial, bahasa, dan pandangan hidup.

Dengan orientasinya yang holistik, antropologi dibagi menjadi empat cabang ilmu yan
g saling berkaitan, yaitu: Antropologi Biologi, Antropologi Sosial Budaya, Arkeologi, dan Li
nguistik. Keempat cabang tersebut memiliki kajian-kajian konsentrasi tersendiri dalam kekhu
susan akademik dan penelitian ilmiah, dengan topik yang unik dan metode penelitian yang be
rbeda-beda.

Antropologi lahir atau berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa pada ciri-ciri fisik,
adat istiadat, dan budaya etnis-etnis lain yang berbeda dari masyarakat yang dikenal di Eropa.
Pada saat itu kajian antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarak
at tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal di suatu kawasan geografis y
ang sama, memiliki ciri fisik dan bahasa yang digunakan serupa, serta cara hidup yang sama.
Namun demikian dalam perkembangannya, ilmu antropologi kemudian tidak lagi hanya mem
pelajari kelompok manusia tunggal yang mendiami suatu wilayah geografis yang sama. Kajia
n-kajian antropologi mengenai isu-isu migrasi misalnya kemudian melahirkan penelitian-pen
elitian etnografis multi-situs. Hal ini terjadi karena dalam perkembangannya, pergerakan man
usia baik dalam satu kawasan regional tertentu hingga dalam cakupan global adalah fenomen
a yang semakin umum terjadi.

Antropologi berkembang pesat setelah diketemukan dan diketahui adanya hubungan


antara Bahasa sansekerta, latin, yunani dan germani. Karena penyelidikaannya bersifat histor
is komporatif dalam kebudayaan yang terus berkembang, kemudian berdiri museum etnolog
i dan etnografi diselururh dunia. Selama abad ke-19 dan awal abad 20/
Sedang diindonesia perkembangan antropologi dimulai dengan penelitian adat istiadat
system kepercayaan, struktur social dan kesenian dari suku-suku yang tersebaar diseluruh wi
layah nusantara sejak zaman penjajahan beelanda. Tulisan-tulisan tersebut digunakan sebagai
landasan kebijaksanaan pemerintah colonial

2.3. Masalah dan Metode Serta Objek Sasaran Antropologi

Permasalahan tidak jauh dari manusia. Manusia memiliki banyak persoalan masalah,
mulai dari dari masalah yang ringan hingga masalah yang rumit. Permasalahan yang terjadi di
manusia umumnya melibatkan diri sendiri atau permasalahan yang melibatkan orang lain ata
u kelompok. Permasalahan yang terjadi pada manusia umumnya melibatkan diri sendiri biasa
nya dari ketidaksesuaian emosi diri atau hal yang membuat kita waspada sehingga menimbul
kan ekspresi-ekspresi dari manusiayang berbeda-beda. Ada yang tertimpa masalah, namun dir
inya biasa saja, adapula yang marah, nangis, dan lain-lain. Lain pula dengan permasalahan de
ngan orang lain, kita sering menyebutnya dengan konflik.

Konflik sendiri memiliki arti sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih
(bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan me
nghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.Nah, dari pengertian ini, permasalahan yang me
nimbulkan sebuahkonflik berasal dari interaksi manusia dalam hidup bermasyarakat. Awal m
ula permasalahan atau konflik berawal dari ketidakcocokan atau perbedaan pendapat antara k
omponen-komponen yang lain, yang saling mempertahankan egonya masing-masing. Dari si
nilah antropologi menegaskan atau fokus kepada manusia selaku aktor utama dalam konflik a
tau permasalahan. Namun di sisi lain konflik atau permasalahan ini harus ada sebuah penyele
saian. Penyelesaianini disebut dengan konsensus. Konsensus memiliki arti yaitu sebuah frasa
untuk menghasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui secara bersama-sam
a ataupun kelompok. Penyelesaian konflik ini dengan cara konsensus akan memberikan dua p
ihak kesepakatan dan mendapatkan hasil sehingga tidak ada yang bermusuhan melainkan aka
n menyatu kembali.

2.3.1. Metode-metode Ilmu Antropologi sebagai Ilmu Sosial Terapan


Tulisan ini adalah sebuah intisari dari pemikiran Koentjaraningrat (1984) dan Sjafri S
airin (2010) guna menjadikan antropologi berperan dalam memajukan pembangunan sosial di
Indonesia. Apa yang tertuang dalam tulisan ini merupakan deskripsi bagaimana antropologi b
erjalan melalui pendekatan-pendekatan yang ada dalam ilmu tersebut. Meskipun pada masa k
ini, metode atau pendekatan antropologi telah mengalami perkembangan sesuai dengan perke
mbangan kehidupan manusia. Ada lima metode yang berhasil dihimpun dari kedua tokoh antr
opologi Indonesia tersebut. Masing-masing memiliki hubungan, cara dan penerapannya yang
khas. Berikut disajikan kelima metode itu.

Pendekatan holistik. Holistik berarti menyeluruh. Yang diartikan dari pendekatan ini a
dalah meneliti suatu masalah social budaya dalam rangka kehidupan masyarakat secara meny
eluruh. Metode ini dikembangkan dalam fasenya untuk masyarakat pedesaan (rural) kecil yan
g dapat dicakup seluruhnya. dalam suatu penelitian lapangan dan waktu yang cukup lama. Be
gitu juga oleh Sairin (2010), pendekatan ini menekankan pada pemahaman dari keseluruhan j
aringan dari fenomena sosial masyarakat yang diteliti (structural functional analysis).

Pendekatan mikro. Sebagai konsekuensi dari penerapan pendekatan di atas, maka antr
opolog mempelajari segi-segi rinci/detil dari suatu gejala hingga terkumpul semua data yang
sangat mendalam dan konkret mengenai suatu masalah sosial budaya tertentu. Data konkrit in
i dapat digunakan sebagai pedoman untuk menganalisa masalah-masalah serupa pada kasus-k
asus lain sehingga didapat pengertia umum yang sangat mendalam terhadap masalah bersang
kutan. R. Firth, seorang antropolog Inggris mengatakan bahwa pendekatan terhadap masalah
sosial-budaya ini merupakan sifat yang khas dari ilmu antropologi dan malah menyebut ilmu
antropologi sebagai "sosiologi mikro (micro sociology)".

Pendekatan semiotik. Pendekatan ini lebih menekankan kepada pemahaman kebudaya


an berdasarkan pada interpretasi yang dilakukan peneliti dari pandangan dasar subyek penelit
ian atau native's point of view. Menurut Sairin (2010) metode semiotik semakin banyak digu
nakan akhir-akhir ini. Terutama dengan munculnya tokoh antropologi seperti Goodenough da
n Clifford Geertz. Dalam mertode semiotik ini analisa yang bersifat thick description sangat d
itekankan. Meskipun pendekatan atau metode yang digunakan antropolog berbeda-beda, tetap
i mereka umumnya tetap melakukan penelitian dengan metode disebut kualitatif dengan obse
rvasi partisipasi (participant observation)

Pendekatan komparatif. Metode ini menjadi kebiasaan antropologi sejak permulaan se


jarahnya. Hal tersebut dikarenakan antropologi selalu menghadapi gejala aneka warna bentuk
masyarakat dan kebudayaan yang besar. Berbagai metode komparatif (perbandingan) sudah d
ikembangkan, salah satu diantaranya adalah metode perbandingan "lintang kebudayaan" atau
"cross-cultural method". Cara kerja metode ini adalah dipergunakan satu atau beberapa gejal
a sosial budaya yang serupa dalam suatu sampel (contoh) yang cukup besar dari kebudayaan-
kebudayaan sukubangsa yang tersebar luas.

Metode behavioristik. Metode ini hampir mirip dengan metode komparatif. Menurut S
airin (2010), metode yang lebih mengarah kepada penelitian yang bersifat komparasi dari beh
avior (tingkah laku) berbagai segmen (lapisan) masyarakat dengan menggunakan kombinasi
psiko-analisa, learning theory, dan antropologi budaya.

Dengan metode-metode yang khas tadi, ilmu antropologi dapat digunakan untuk mela
kukan penelitian terhadap beberapa masalah tertentu yang biasanya bersifat menghambat pros
es proses pertumbuhan pembanguan ekonomi yang cepat. Antropolog diminta untuk menamb
ah pengertian para perencana pembanguan dengan memberikan data mendalam mengenai ma
salah-masalah tadi melalui jalur penelitian atau jalur konsultasi dalam rapat-rapat kerja lokak
arya atau seminar-seminar pembangunan.

Adapun masalah pembangunan yang khas untuk ilmu antropologi adalah

1.1 Masalah penduduk


1.2 Masalah struktur masyarakat desa
1.3 Masalah migrasi, transmigrasi, dan urbanisasi
1.4 Masalah interasi nasional
1.5 Masalah pendidikan dan modernisasi

Obyek ilmu antropologi


Obyek dari antropologi adalah manusia dalam kedudukannya sebagai individu, masya
rakat, suku bangsa, kebudayaan dan perilakunya. Para antropolog memperhatikan banyak asp
ek kehidupan manusia. Antara lain perilaku sehari-hari, ritual, upacara dan prosesnya yang m
endefinisikan manusia sebagai manusia.

Antropologi mempertanyakan bagaimana masyarakat bisa menjadi sama atau berbeda,


bagaimana evolusi membentuk cara berpikir manusia, apa itu budaya, adakah manusia yang
universal dan lainnya.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan social yang mempelajar
i tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari
ketertarikan orang-orang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda
dari apa yang dikenal di eropa. Dianta ilmu-ilmu social dan alamiah, antropologi memiliki ke
dudukan, tujuan, dan manfaat yang unik karena bertujuan dan bermanfaat dalam merumuskan
penjelasan-penjelasan tentang perilaku manusia yang didasarkan pada studi atas semua aspek
biologis manusia dan perilakunya di semua masyarakat. Dalam antropologi, budaya mempela
jari gambaran tentang perilaku manusia dan konteks social budayanya.
10

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/15/133613469/antropologi-definisi-obyek-fungsi-tuj
uan-dan-manfaatnya?page=all - page2
https://fib.ugm.ac.id/akademik/program-sarjana/antropologi - :~:text=Secara%20etimologi%20(bah
asa)%20antropologi%20berasal,yang%20dihasilkan%20dalam%20kehidupan%20manusia
https://www.kompasiana.com/kyn.nisa/permasalahan-dalam-hubungan-antropologi_54f76a06a333
1189338b47e0
https://www.kompasiana.com/adwiriyansyah/5a8a6cfe5e13732ce273a752/metode-metode-ilmu-a
ntropologi-sebagai-ilmu-sosial-terapan
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/15/133613469/antropologi-definisi-obyek-fungsi-tuj
uan-dan-manfaatnya?amp=1&page=3&jxconn=1*1lb588c*other_jxampid*TkRESGdycjFFUEtHbUI5W
DA4RThTemhucUUzdi1BRU1rbGdrcEVnbUpwR19NdHZ3NlhjTkNwZkt6TXFYWS1HdQ
http://maristiaerning.blogspot.com/2016/10/makalah-antropologi.
11

Anda mungkin juga menyukai