Anda di halaman 1dari 16
_ n,n Pengetahuan faktal,konseptual, proseduial ee humaniora dengan wawasan kemanusiaan, | envabab fenomena dan ksjadan, srta menerapkan pengetahlan posed penn baat conmnaya stromans Benes r eal dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan Gi sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan ae ‘ompetensi Dasar “Ay 34 Memshain tonsep vere roncogs, davon, snes, ae i wat dah Sil cS bi Ualis a ‘Perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah . \ganalisis kehidupan manusia purba dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutro Melayu) $4 Merabarinastns da tara buts mart paican rc den pergctvya co eho teeta 4.1. Menyajikan hasil penerapan onsep berpikir kronologis, diakronis, sinkronis, ruang, dan waktu. rt an bentuk tulisan atau bentuk lain ae : Bec ee Be 4.2. Menerapkan konsep perubahan dan kcberlanjutan dalam mengkaji perstiwa sejarah 43 Menpften orm enensichuepsnranensston eae enc Mendeskripsikan konsep berpikirsinkronis dan diakronis dalam sejarah = Mendesiripsikan konsep perubahan dan keberlanjutan dari masa Prasejarah » Mendeskripsikan terbentuknya Kepulauan Indones +. Menijelaskan manusia Indonesia pada masa Purba = Menganalisis asal usul nenek moyang bangsa Indonesia Mengidentifikasi hail hasil dan rila-nifai Budaya masyarakat praaksara indonesia dan pengarubnya dalam kehidupan Chee Kehidupan masyarakat Indonesia mengalami perkembangan dalam bidang sosial, ekonomi, dan sistem. kepercayaan. Aspek-aspek kehidupan tersebut telah ada sejak awal keberadaan manusia Indonesia. Peradaban manisia diawali dengan budaya berburu dan meramu, Pada peradaban ini, manusia memperoleh makanan dengan berburu dan mengolahnya. Setelah periode berganti, manusia mengalami perkembangan peradaban dengan mulai melakukan cocok tanam atau mulai bertani. Kegiatan bercocok tanam diawali dengan membuka hutan menjadi ladang dan menanaminya dengan tanaman. Setelah itu, periode berganti dengan peradaban Perundagian. Pada peradaban ini, manusia mulai mengenal pengolahan logam. Pada ketiga peradaban tersebut, Masyarakat belum mengenal huruf dan tulis-menulis, sehingga peradabannya disebut masa Praaksara. Masa Praaksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. Manusia yang hidup pada masa Praaksara, antara lain Meganthropus paleojavanicus, Pithecanthropus erectus, dan Homo sapiens. Untuk dapat memahami peradaban awal di indonesia dengan baik, pelajarilah uraian materi berikut! seater) oe ay Dipindal dengan Camscamer hharus da p Kkronis dan sinkronis. Dengé ketahui sejarah dari segala aspeknya dan bisa diketahui uruta serta sangkut pautnya dengan peristiwa yang lain. Adapun yang dimal 0 diakronis dan sinkronis, sebagai berikut. " Secara etimologi, kata diakronis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia serta chronos, ‘Adapun dia mempunyai arti melampaui, melalui, atau melintas. Sedangkan chronos mempunyai arti waktu, Jadi, dapat diartikan bahwa diakronis merupakan suatu hal yang ‘melalui, melampaui, dan juga melintas:batasan waktu tertentu. 8 “Adapun secara umum diakronis merupakan suatu cara untuk berpikir secara runtuty kronologis di dalam menganalisis/meneliti sesuatu hal tertentu. Maksud der! kronologis adalah suatu catatan mengenai peristiwalkejadian secara runtut berdasarkan waktu kejadiannya, Dari hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa sejarah mengajarkan kepada kita untuk berpikir kronologis dan beraturan. Konsep berpikir diakronis tentu memiliki perbedaan dengan k i dapat diketahui dari karakteristik konsep diakronis. Adapun ciri-ciri diakronis, sebagai berikut. . Sifatnya dinamis. , Lebih menekankan pada proses durasi .. Digunakan di dalam ilmu sejarah |, Memanjang, artinya memiliki dimensi waktu: . Terus bergerak, artinya memiliki hubungan kausalitas. Naratif, artinya memiliki proses serta bertransformasi. ) di dalam menganalisis Berpikir diakronis merupakan cara berpikir kronologis (urutan) sesuatu. Kronologi di dalam peristiwa sejarah dapat membantu di dalam merekonstruksi kembali suatu peristiwa atau kejadian tersebut berdasarkan urutan waktu secara tepat. Selain itu, juga dapat membantu untuk dapat membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama pada tempat berbeda yang terkait mengenai peristiwanya. Sejarah adalah ilmu diakronis, yang artinya lebih mementingkan proses. Sejarah tersebut akan membicarakan suatu kejadian atau peristiwa tertentu yang torjadi di suatu tempat tertentu sesuai dengan urutan waktu kejadiannya. Melalui pendekatan diakronis, sejarah berupaya untuk menganalisis evolusi/perubahan sesuatu hal dari waktu ke waktu, yang memungkinkan untuk seseorang dapat menilai bahwa perubahan tersebut terjadi sepanjang masa ‘Sejarawan akan menggunakan sebuah pendekatan ini untuk dapat menganalisis mengenai dampak dari perubahan variabel pada suatu kejadian, sehingga akan memungkinkan sejarawan untuk dapat memberikan pendapat mengapa keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau juga mengapa keadaan tertentu berkembang atau juga berkelanjutan. Di bawah ini merupakan beberapa contoh sejarah yang digambarkan atau diceritakan ‘secara diakronis sehingga hal teisebut runtut dan juga kronologis sesuai dengan urutan kejadian atau peristiwa yang terjadi. Beberapa contoh diakronis di dalam sejarah, sebagai ‘onsep lainnya. Hal tersebut berikut. Z a. Pertempuran Ambarawa (20 Oktober 1945-15 Desember 1945). 'b. Pertempuran Surabaya (27 Oktober 1945-20 November 1945). - ¢, Terjadinya Perang Diponegoro, 1925-1930. d. Revolusifisik di Indonesia, 1945-1949. Dipindal dengan Camscamer Pecos iAiers ee ae i ~ b. Tidak ada konsep perbandingan. . Cakupan kajian lebih sempit. |. Kajiannya sangat sistematis. . Sifat kajian lebih serius dan mendalam. Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu, . Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter. Konsep sinkronis dalam sejarah dapat pula dipahami sebagai kajian yang lebih menitikberatkan pada penelitian gejala-gejala yang meluas dari sebuah peristiwa, namun dengan waktu terbatas. Sebagal contoh, sejarawan ingin menulis sejarah perekonomian Indonesia pada zaman Jepang, Hal yang akan dilakukan adalah menelti gejala atau fenomena perkembangan kehidupan Jepang itu saja. Jika menerapkan konsep sinkronis, sejarawan tersebut hanya akan mengamati semua yang terkait dengan masalah perekonomian tersebut, secara mendalam dan terstruktur. Berikut contoh studi kasus penerapan konsep sinkronis. a. Suasana di Jakarta saat pembacaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. b. Keadaan ekonomi di indonesia pada tahun 1998. c. Suasana pada saat tragedi G 30 S/PKI Wi = Indonesia pada Masa Prasejarah Manusia merupakan makhluk yang dinamis, sehingga akan terus mengalami perubahan dati waktu ke waktu, Baik dari cara hidup maupun aspek kehidupan lainnya. Perubahan tersebut dapat dilihat, salah satunya kehidupan manusia di Nusantara dari zaman dahulu hingga saat} ini, Di mana manusia Indonesia pada zaman dahulu hidup dengan bantuan alam serta belum mengenal huruf dan baca tulis, sehingga mereka dikenal sebagai manusia purba dan masanya disebut masa Prasejarah Istilah prasejarah untuk menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya manusia saat belum mengenal tulisan kurang tepat. Pra berarti sebelum dan sejarah adalah peristiva yang terjadi pada masa lalu yang berhubungan dengan aktivtas dan perilaku manusia. Sehingga Zaman Prasejarah berarli zaman sebelum terjadinya peristiwa-peristiwa bersejarah manusia Sebelum ada sejarah berarti sebelum ada aktivitas kehidupan manusia, Namun, sekall pun belum mengenal tulisan, rhanusia sudah memilki sejarah dan sudah menghasilkan Kebudayaan. Oleh arena itu, para ahi memopulerkan istilah praaksara untuk menggantikan istilah prasejarah.. Praaksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan aksara yang berart! tuisan, Dengan demikian, zaman Praaksara adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Ada istilah yang mirip dengan istilah praaksara, yakni istlah nirleka. Nirberartitanpa dan Joka berarti tulisan. Karena belum adanya tulsan, maka untuk mengetahul sejarah dan hasit hasil kebudayaan manusia pada zaman itu adalah dengan melihat beberapa sisa peninggalan yang dapat ditemukan. Dipindal dengan Camscamer h manusia ir sete! lalu Zaman Praaksara dimulai sejak manusia ada, Zaman Praaksara berakhi a mulai mengenal tulisan. Masa Praaksara ini selalu menarik untuk dipelajari karena Lis rental tertarik untuk mengetahui asal usulnya. llmu yang menyelidiki segala ihwal ecere saat if pada masa lampau sebelum adanya sumber-sumber tulisan disebut ilmu prasejer® snail terdapat beberapa cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masa Prase} Se uaa arkeologi ila ilmu yang mempelajari peninggalan-peninggalan sejarah dan purely menyusun kembali kehidupan manusia dan masyarakat masa lampau. Ali ar arkeolo. Memeng, tap-tian bangsa mengalami masa Praaksara berbeda-beda. Masa presale Tiongkok tentu tidak sama dengan masa Prasejarah Indonesia. Bangsa Tiongkok telal merged sistem aksara jauh sebelum:periode Masehi. Sedangkan, rakyat Nusantara baru metbend sistem tulis setelah masa Masehi. Selain itu, aksara yang dipakai oleh kedua bangsa in ele Tiongkok memakai aksara Tiongkok, sedangkan Indonesia menggunakan aksara Pallaw Pallawa ini pun hasil pengaruh dari orang-orang India Selatan. Akibat dari tiadanya nance ait teniue bieery maka para peneliti sangat sukar ea mengetahui Kehidupan masa Prasejarah. Manusia-manusia prasejarah hanya meninggelk benda dan artefak kebudayaan mereka. Dengan demikian, para peneliti hanya mal ee menafsirkan tentang kehidupan manusia masa Prasejarah berdasarkan peninnssian per ae ny yang ditemukan. Kita tidak mungkin mengetahui segala kejadian manusia secara keselurul - Namun, bukan berarti benda-benda prasejarah tersebut tidak bermanfaat. Benda-benda tersebut memberitakan kepada kita tentang bagaimana manusia-manusia zaman dahulu mempertakukan alam sekitar. Salah satu fungsi sejarah adalah untuk memberikan identitas kepada masyarakatnya. Sebuah masyarakat dengan kebudayaan, nilal-nilai, norma-norma, tradisi, dan adat istiadat yang sama, pasti memiliki jejak-jejak sejarahnya di masa lampau. Dengan demikian, kisah sejarah dianggap perlu untuk menunjukkan jati dirinya yang membedakan dengan masyarakat lainnya. Kisah sejarah juga dianggap perlu sebagai pengalaman kolektif bersama di masa fampau. Bahkan, sering kali garis keturunan yang sama dapat mempererat rasa solidaritas.di antara anggota masyarakatnya secara turun-temurun. Oleh karena itu, suatu kisah sejarah yang dapat menjelaskan keberadaan sesuatu secara bersama dianggap perlu, baik pada masyarakat sebelum maupun sesudah mengenal tulisan. Pada masyarakat yang belum mengenal tulisan, kisah sejarah disebarluaskan dan diwariskan Secara lisan sehingga menjadi bagian dari tradisi lisan mereka. Sebuah tradisi lisan sering kali mengisahkan pengalaman masa lampau jauh ke belakang, sejak adanya manusia pertama bahkan sebelum adanya manusia sampai terciptanya sesuatu secara bersama yang dikenal sebagai masyarakat ataupun suku bangsa. Arti penting pembelajaran tentang sejarah kehiduy akan asal usul manusia. Sedangkan nilai terpenting dalam pembelajaran sejarah tentang zaman Praaksara dan sesudahnya ada dua, yaitu sebagai inspirasi untuk Pengembangan nalar Kehidupan dan sebagai peringatan. Selebihnya kecerdasan dan pikiran-pikiran kritisiah yang akan menerangi kehidupan masa kini dan masa depan. EL Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apa nila penting pembelajaran sejarah tentang zaman Praakeara 2. Apakah yang dimaksud konsep diakronis? “aeksara dan sesudahnya? 3. Bagaimana cara mengetahui sejarah pada masa Nieka? 4, Sebutkan cir-cii sinkronis secara umum! : 5 ‘erkan tia conch sts asus penerapankonsepsirkrons dl dalam sejarah Sl Wa a ipan zaman Praaksara adalah kesadaran Dipindal dengan Camscamer © Terbentuknya Kepulauan Indonesia Manusia membutuhkan tempat untuk tinggal. Oleh karena itu, sebelum manusia a een eee ean proses terbentuknya alam semesta dan iterate eee ee it i lahui dari sejarah secara kronologis. Berikut penjelasan atc ea luknya alam semesta dan Kepulauan Indonesia. ntuknya alam semesta Manusia hidup di sebuah tempat yang disebut bumi. Oleh karena i tempat terpenting bagi manusia. Hal tersebut dikarenakan di bumi Met oed ete \ apat bigue senoen melakukan berbagi hal. Banyak pertanyaan yang timbul terkait dengan i ini, Sejak kapan bumi terbentuk? Pada kenyataannya tidak ada yang tahu Pasti kapan terciptanya bumi. Kebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa jawaban terhadap pertanyaan tersebut merupakan bagian dari kisah terciptanya bumi Bumi bukanlah benda di alam semesta yang muncul dengan sendirinya dalam bentuk yang sempurna. Bumi terbentuk melalui proses yang panjang dan terus berkembang hingga sekarang ini. Para ilmuwan berpendapat bahwa proses pembentukan bumi sudah dimulai sejak bermiliar-miliar tahun yang lalu. Salah satu teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah teori “Big Bang’, yang dikemukakan oleh sejumiah iimuwan, misalnya ilmuwan besar Inggris, Stephen Hawking, Teori ini menyatakan bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagat raya. Gumpalan gas tersebut suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat. Kemudian materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatannya yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa energi berupa proton, neutron, dan elektron yang bertebaran ke seluruh arah. Ledakan dahsyat tersebut menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar menggembung ke seluruh penjuru, sehingga membentuk galaksi, bintang- bintang, matahari, planet-planet, bumi, bulan, dan meteorit. Bumi yang kita pijak ini hanyalah salah satu tik kecil di antara tata surya yang mengisi alam semesta. Sistem alam semesta dengan semua benda langit sudah tersusun secara menakjubkan dan masing-masing beredar secara teratur dan rapi pada sumbunya masing- masing. Di samping itu, terdapat planet lain termasuk bintang-bintang yang menghiasi langit yang tidak terhitung jumlahnya. Boleh jadi ukurannya jauh lebih besar dari planet bumi. Bintang-bintang berkumpul dalam suatu gugusan, meskipun antarbintang berjauhan letaknya di angkasa. Ada pula ilmuwan astronomi yang mengibaratkan galaksi bintang-bintang tidak ubahnya seperti sekumpulan anak ayam yang tak mungkin dipisahkan dari induknya. Jadi, di mana ada anak ayam di situ pasti ada induknya. Seperti halnya anak-anak ayam, bintang- bintang di angkasa tidak mungkin gemerlap sendirian tanpa disandingi bintang lainnya. 2. Periode-periode evolusi bumi Proses evolusi alam semesta memakan waktu kosmologis yang sangat lama sampai berjuta tahun. Terjadinya evolusi bumi sampai adanya kehidupan memakan waktu yang sangat panjang. limu paleontologi membaginya dalam enam tahap waktu geologis. Masing- masing ditandai oleh peristiwa alam yang menonjol, seperti munculnya gunung-gunung, benua, dan makhluk hidup yang paling sederhana. Sedangkan proses evolusi bumi dibagi menjadi beberapa periode, sebagai berikut. a. Masa Arkaikum Masa Arkaikum merupakan masa awal, artinya masa awal pembentukan bumi dari inti sampai kulit bumi. Kondisi bumi pada saat itu belum stabil dan memiliki udara yang sangat panas sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3,8 miliar tahun. CCE ee 6 Dipindal dengan Camscamer b. Masa Paleozoikum Masa Paleozoikum disebut juga sebagai zaman kehidupan purba karena pada masa Ir diperkirakan mulai adanya makhluk hidup di bumi. Makhluk hidup yang ada pada mas ini masih sangat primit. Diperkirakan makhluk yang hidup pada masa ini adalah makhiUk kecil yang tidak bertulang bersel satu dan masih sangat sederhana, hewan-hewan dan reptil. Ada pula jenis tumbuh-tumbuhan ganggang punggung, jenis-jenis ikan, amfibi, lebih 340 juta tahun. Zaman ini juga dan rerumputan. Zaman ini berlangsung kurang disebut zaman Primer (zaman Pertama). c. Masa Mesozoikum Zaman ini berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. Zaman ini juga disebut zaman Sekunder (zaman Kedua). Pada zaman ini, beberapa jenis amfibi tumbuh menjadi besar sekall, bahkan ada yang melebihi seekor buaya. Demikian juga reptil mencapai bentuk yang sangat besar seperti dinosaurus, tyranosaurus, dan brontosaurus. Ada pula reptil yang memiliki sayap dan mampu terbang berjam-jam di udara untuk mencari mangsa. Salah satu jenis repiil ini adalah pteranodon, Oleh karena di zaman ini berkembang berbagal jenis reptil, maka zaman ini disebut juga zaman Reptil. Pada akhir zaman Mesozoikum, hewan sejenis mamalia sudah mulai ada d. Masa Neozoikum Zaman Neozoikum adalah zaman bumi baru (bumi sudah terbentuk seluruhnya). Zaman ini terbagi menjadi zaman Tersier dan zaman Kuarter. a. Zaman Tersier, yaitu zaman hidup ketiga, makhluk hidupnya berupa binatang menyustt Sejenis monyet dan kera, rept raksasa mulailenyap, dan pada akhir zaman ini sudah ada jenis kera-manusia. Zaman ini ditandai dengan munculnya tenaga endogen yang dahsyat sehingga mematahkan kulit bumi. Kejadian tersebut membentuk rangkaian pegunungan besar di seluruh dunia. Karena adanya pegunungan tersebut timbullah letusan-letusan gunung berapi yang membentuk relief permukaan bumi. Zaman Tersier terbagi atas Zosen, Miosen, Oligosen, dan Pliosen. Pada zaman Tersierinilah, binatang menyusul berkembang sepenuhnya. Muncul juga orang utan di masa Miosen, daerah asalnya dari ‘Afrika sekarang. Pada saat itu, Benua Afrika masin menyatu dengan Jazirah Arab b. Zaman Kuarter, yaitu zaman hidup keempat. Pada zaman ini, mulai muncul kehidupan cranusia, Zaman ini dibedakan menjadi kala Pleistosen (Diluvium) dan kala Holosen (Aluvium). 4) Kala Pleistosen atau kala Diluvium Kala Pleistosen beriangsung dari 1,8 juta tahun hingga' 10.000 tahun yang lalu. Kala pada masa ini mulai muncul manusia Pleistosen menjadi sangat penting, karena. sih liar dan lebih karena silih bergantinya dua zaman, purba. Keadaan alam kala ini mi Yeitu zaman Glasial dan zaman Intergasial. Zaman Glesial adalah zaman meluasnya fppisan es di Kutub Utara, sehingga Eropa dan Amerika bagian utara terulup es, pemukaan air laut trun disertainaiknya di beberapa tempat karena pergeseran bumi, | Sunda Plat dan Sahul Plat. Sumatra, Jawa, Indonesia menjadi kering, sehingga muncul Kalimantan, dan Malaysia Barat bergabung menjadi satu benua dengan Benua Asia. Kalimantan Utara bergabung dengan Filipina dan Taiwan (Formosa) terus ke Benua ‘Asia. Begit juga Sulawesi muiai Minahasa, Pulau Sangir bergabung ke Filipina Sean Intergiasial adalah zaman di antara dua zaman Es. Temperatur naik sehingga fapisan es di Kutub Utara mencait, ekibatnya permukaan air aut naik dan terjadi banjir besar-besaran di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan banyak daratan terpisah-pisah oleh lautan dan selat. ) Paya kala Pleistosen, hanya hewan-hewan yang berbulu tebal yang mampy fortahan hidup. Salah satunya adalah mamut (gajah berbulu tebal). Hewan yang perbulu tipis pindah ke daerah tropis. Perpindahan binatang dari Asia Daratan ke Pulau Jawa, Sulawesi, dan Filipina ada yang melalui jalan barat, yakni melalui Malaysia ke Jawa. Ada juga yang melalui jalan timur, yakni Formosa, Filipina, ke qirawesi. Garis Wallace adalah garis daratan Selat Makassar dan Lombok yang merupakan batas antara dua jalan penyebaran binatang tersebut. ; Dipindal dengan Camscamer re 0 kala Aluvium On) _ Pada awal kala Holosen, sebagian besar es di ‘Permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah di Paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut transgresi, muncullah pulau-pulau di Nusantara. Manusia purba lenyap dan | Cerdas (Homo sapiens) seperti manusia sekarang. _ 3. Proses terbentuknya wilayah Indonesia . Sejarah terbentuknya Kepulauan Indonesia adalah proses terbentuknya daratan yang, terjadi di Asia sebagai akibat proses pergerakan anak Benua India ke utara yang bertabrakan dengan lempeng bumi. indonesia dengan luas wilayah 1.990.250 km persegi yang secara Geografis terletak di antara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan dua samudra (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik). Secara zoogeografi, Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace. Garis tersebut yang memisahkan bagian barat (Oriental region: Indo-Malayan subregion) dan bagian timur (Australian region: Austro-Malayan subregion). Garis ini terletak antara Pulau Bali dan Pulau Lombok di selatan dan antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi di utara. Bagian barat termasuk Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, serta pulau-pulau kecil di sekitamya, Sedangkan pada bagian timur terdapat, Pulau Sulawesi, Papua, Sumbawa, Flores, Sumba, dan pulau-pulau kecil yang terdapat di dalam dan sekitamya, Hal ini dikérenakan fauna yang terdapat di Indonesia merupakan fauna yang sama tipenya dengan fauna yang berasal dari Benua Asia dan Benua Australia. Menurut ilmu kebumian yang lazim saat ini, sejarah terbentuknya Kepulauan Indonesia terkait dengan teori tektonik lempeng. Teori tektonik lempeng adalah teori yang menjelaskan Pergerakan kulit bumi sehingga memunculkan bentuk permukaan bumi yang sekarang ini. Pergerakan tektonik lempeng diawali dengan menunjamnya lempeng dasar samudra yang disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras serta di tempat inilah terbentuk palung laut (dasar laut yang dalam dan memanjang). Dampak dari pergerakan lempeng terhadap wilayah Indonesia adalah menjadikan wilayah Indonesia rawan terjadi gempa bumi. Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng kemudian menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudra. Demikian pula subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali, dan Lombok, serta parit samiudra yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda). Lempeng tektonik terus bergerak hingga suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Fenomena sepertinilah yang dapat menimbulkan gempa, tsunami, dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan bumi Terbentuknya Kepulauan Indonesia dapat dijelaskan sebagai batas lempeng konvergen, di mana terjadi tumbukan antara lempeng indo-Australia dari selatan, lempeng Pasifik dar imur dan lempeng Asia dari utara. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pulau-pulau tersebut terbentuk Karena adanya aktivitas vulkanis di bawah permukaan bumi, Hasil yang dapat dirasakan di permukaan bumi adalah adanya lava (cairan lautan magma pijar yang mengalir ke luar dari dalam bumi). Lama-kelamaan lava tersebut memadat bertambah besar membentuk sebuah busur pulau. Proses seperti ini dikenal sebagai /sland Arc. Kalau pulau-pulau kecil sendir, terbentuk dengan cara yang lebih sederhana, dibandingkan dengan pembentukan pulau besar lainnya yang ada di Indonesia. Pulau itu berasal dari endapan pecahan kerang, koral, dan binatang laut lainnya. Semakin lama semakin besar dan akhirnya terbentuklah sebuah pulau baru. Dipindal dengan Camscamer i atas tungku api yang Menurut para ahii, posisi pulau-pulau di kepulauan indonesia teretak do java cair bersuhu bersumber dari magma dalam perut bumi. Inti perut bumi terse! i juga. Pada suhu yang tinggi sangat tinggi. Makin ke dalam tekanan dan suhunya semakin tinggi 190. uy terbentuk tu, material-material akan meleleh sehingga material di bagian ala on Indonesia dengan cairan panas. Pergerakan inilah yang akhimya memisahkan st? avitu merupakan proses lempeng-lempeng lainnya. Pemibentukan daratan yang semakin luas Th! TET ayy terbentuknya Kepulauan Indonesia pada kedudukan pulau-pulau malin hun yang lalu) telah berlangsung sejak kala Pliosen hingga awal Pleistosen (1,8 juta tal AC iim @ © Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! Sebutkan empat periode pada Zaman Tersier! Bagaimanakah ciri-ciri makhluk hidup pada zaman Mesozoikum? ‘Apa yang Anda ketahui tentang zaman Interglasial? Bagaimana ciri hewan yang dapat bertahan hidup di kala Pleistosen? Beri contohnya! Jelaskan proses evolusi bumi pada masa Paleozoikum! Para ahli menemukan berbagai fosil manusia di berbagai belahan dunia, salah satunya di Indonesia. Fosil-fosil manusia purba yang ditemukan tersebut memillki perbedaan dilihat dari ciri-cirinya. Dari fosil tersebut, dapat diketahui bentuk fisik manusia purba semakin mengalami Penyempurnaan. Selain itu, juga dapat diketahui kehidupan manusia purba pada zaman dahulu. Di Indonesia sendiri, fosi! manusia purba yang ditemukan tidak hanya satu jenis. Fosil tersebut tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis manusia pura dan daerah ditemukannya fosil di Indonesia. 1. Daerah-daerah di Indonesia yang ditemukan fosil manusia purba Peninggalan manusia purba untuk sementara ini yang paling banyak ditemukan berada di Pulau Jawa. Meskipun di daerah lain juga ada, para peneliti belum bethasil menemukan peninggalan tersebut atau masih sedikit yang berhasil ditemukan, misalnya di Flores. Berikut beberapa penemuan penting fosil manusia di Indonesia. a. Sangiran, Sragen, Jawa Tengah Manusia purba Sangiran telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, tentu ini sangat membanggakan bangsa Indonesia. Pengakuan tersebut didasari berbagai Pertimbangan yang kompleks. Satu di antaranya karena di wilayah tersebut tersimpan ribuan peninggalan manusia purba yang menunjukkan proses kehidupan manusia dari ‘masa lalu. Sangiran telah menjadi sentral bagi kehidupan manusia purba. Berbagai penelitian dari para ahii juga dilakukan di sekitar Sangiran. Beberapa temuan fosil di Sangiran telah mendorong para ahli untuk terus melakukan penelitian termasuk di luar Sangiran. Harry Widianto dan Truman Simanjuntak, dalam bukunya yang berjudul Sangiran Menjawab Dunia mengungkapkan bahwa Sangiran merupakan sebuah kompleks situs ‘manusia purba dari Kala Pleistosen yang paling lengkap dan paling penting di Indonesia, dan bahkan di Asia. Situs Sangiran merupakan suatu kubah raksasa yang berupa cekungan besar di pusat kubah akibat adanya erosi di bagian puncaknya. Kondisi deformasi geologis itu menyebabkan tersingkapnya berbagai lapisan batuan yang mengandung fosil-fosil manusia purba dan binatang, termasuk artefak. ‘Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C. ‘Schemulling tahun 1864, dengan laporan enemuan fosil vertebrata di Kalioso, bagian dari wilayah Sangiran. Semenjak dilaporkan, Schemuling, situs itu seolah-olah terlupakan dalam waktu yang lama. Eugene Dubois juga periah datang ke Sangiran, tetapi ia kurang tertarik dengan temuan-temuan di wilayah AkON= Dipindal dengan Camsamer Ait i tte Tahun 1934, Gustav Heindrich Ralph von Koenigswald menemukan artefak ik di wilayah Ngebung yang teretak sekitar 2 km di barat laut kubah Sangiran. Artefak llik itulah yang kemudian menjadi temuan penting bagi situs Sangiran. Semenjak penemuan G.H.R. von Koenigswald, situs Sangiran menjadi sangat terkenal berkaitan dengan penemuan-penemuan fosil Homo erectus secara sporadis dan berkesinambungan. Homo erectus adalah takson paling penting dalam sejarah manusia, sebeluim masuk pada tahapan manusia Homo sapiens, manusia modern. Situs Sangiran telah diakui sebagai salah satu pusat evolusi manusia di dunia, Situs tersebut ditetapkan secara resmi sebagai warisan dunia pada tahun 1996, yang tercantum dalam nomor 593 Daftar Warisan Dunia (World Heritage List) UNESCO. b. Trinil, Ngawi, Jawa Timur Trinil adalah situs paleoantropologi di Indonesia yang sedikit lebih kecil dari situs Sangiran. Tempat ini terletak di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, kira-kira 13 km sebelum pusat kota Ngawi dari arah Kota Solo. Trinil merupakan kawasan di lembah Bengawan Solo yang menjadi hunian kehidupan purba, tepatnya kala Pleistosen Tengah, sekitar satu juta tahun lalu Pada tahun 1891 Eugene Dubois, yang seorang ahli eiaeerapeus erecta anatomi menemukan bekas manusia purba pertama di luar Eropa (saat itu) yaitu spesimen manusia Jawa. Pada 1893 Dubois menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus erectus serta berbagal fosil hewan dan tumbuhan purba. Tengkorak Pithecanthropus erectus dari Trinil sangat pendek tetapi memanjang ke belakang. Volume otaknya sekitar 900 co, di antara otak kera (600 cc) dan otak manusia modem (1.200-1.400 cc). Tulang kening sangat menonjol dan di bagian belakang mata terdapat penyempitan yang sangat jelas, menandakan otak yang belum berkembang. Pada bagian belakang kepala terlihat bentuk yang meruncing yang diduga pemiliknya merupakan perempuan. Berdasarkan kaburnya sambungan perekatan antartulang kepala, ditafsirkan individu ini telah mencapai usia dewasa. Saat ini di Trini berdiri sebuah museum yang menempati area seluas tiga hektare, dengan koleksi, di antaranya fosil tengkorak Pithecantrophus erectus, fosil tulang rahang bawah macan purba (Felis tigris), fosil gading dan gigi geraham atas gajah purba (Stegodon trigonocephalus), dan fosil tanduk banteng purba (Bibos paleosondaicus). Situs ini dibangun atas prakarsa dari Prof. Teuku Jacob, ahli antropologi ragawi dari Universitas Gadjah Mada. Ngandong, Jawa Tengah Ngandong merupakan nama sebuah dusun di pinggir Bengawan Solo, tepatnya di Kecamatan Kradenan. Letaknya jauh di pedalaman di tengafrtohgsh hutan jati, menjadi dikenal para ilmuwan berkat penemuan fosil-fosil manusia purba. Bermula pada tahun 1931, ketika Ter Haar mengadakan pemetaan di daerah ini, pada suatu kan endapan teras fosil-fosil vertebrata. lekukan Bengawan Solo menemut japar yang eros ag at Pada tahun itu juga ia mengadakan penggalian pada salah di atas aliran sungai sekarang dan menemukan 2 buah atap tengkorak manusia purba. RTE FE EE eT, Dipindal dengan Camscamer ty Penggalian yang berlangsung hingga Desember 1993 bersama-sama Oppenoorth EY G.H.R. von Koenigswald menemukan beberapa atap tengkorak lainnya hingga akhirnya mencapal 11 tengkorak manusia, sebuah pecahan parietal, dan 5 buah tulang infra tengkorak (termasuk 2 tibia) Temuan ini kemudian dideskri Homo soloensis Ngandong yang lebih berevolusi diban lebih tinggi Dengan demikian, otak manusia Pernah ditemukan di Sani terjadi di Indonesia, posi ipsikan oleh Oppenoorth sebagai Homo soloensis. Tengkorak berukuran besar dengan volume otak rata-rata 1.100 cc, ciri \dingkan Homo erectus dari Sangiran maupun Trini. Ciri yang ™alu juga ditunjukkan oleh bentuk atap tengkorak yang lebih bundar dan lebih Ngandong lebih berkembang dibandingkan kelompok yang igiran. Apabila dikaitkan dengan 3 tingkat evolusi yang pernah 'si Homo erectus Ngandong berada pada bagian paling akhir, sehingga tengkorak-tengkorak tersebut merupakan tengkorak Homo erectus yang paling berevolusi dan paling maju. Selain fosil tengkorak manusia di Ngandong juga ditemukan Ssjumiah besar fosil mamalia, Kumpulan fauna mamalianya sangat banyak dan beberapa di antaranya merupakan bukti dari fauna yang pemah hidup di lingkungan vegetasi yang ‘sangat terbuka. Hal ini menggambarkan iklim yang lebih kering atau mungkin lebih dingin dari keadaan sekarang. 2. Jenis-jenis manusia purba di Indonesia Berdasarkan beberapa penelitian yang dliakukan oleh para abil, dapat dlrekonstruksi eberapa jenis manusia purba yang pemah hidup di zaman Praaksara, a. Meganthropus paleojavanicus Meganthropus paleojavanicus memiliki arti manusia besar tua yang berasal dari Jawa. Diperkirakan Megeni thropus paleojavanicus hidup sejak 1 juta sampai 2 juta tahun yang lalu, Hal tersebut dibuktikan darifosil yang ditemukan, tekniknya dengan psluruhan karoon Maka dari itu, usia fosil tersebut dapat diketahui Berikut cir-ciri manusia purba jenis Meganthropus paleojavanicus. 1) Memiliki tulang pipi yang sangat tebal. 2) Tidak memiliki dagu dan memilki hidung yang lebar. 3) Memilki tonjolan belakang yang tajam dan melintang sepanjang pelipis. 4) Memiliki tulang kening menonjol dan volume otak 900 co. 5) Berbadan tegap dengan tinggi sekitar 165-180 om. 6) Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar kuat sekali 7) Makanannya jenis tumbuh-tumbuhan. b. Pithecanthropus Pithecanthropus merupakan manusia purba yang fosilnya banyak diteniukan di Indonesia ‘Ada tiga jenis manusia purba yang sudah ditemukan di Indonesia, yaitu Pthecanthrophus erectus, Pithecanthrophus mojokertensis, dan Pithecanthropus soloensis. Manusia purba ini diperkirakan hidup di Indonesia sejak satu sampai dua juta tahun yang alu, Pithecanthropus erectus ditemukan oleh seorang dokter dari Belanda yaity Eugene Dubois. Pada awainya dia mengadakan peneliian di Sumatra Barat, tetapi dak menemukan fosil. Kemudian dia berpindah ke Pulau Jawa. la pun berhasil menemukan fosil Pithecanthrophus eréctus di Desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1881, Fosil yang ditemukan pada saat itu berupa tulang ranang atas, tulang kaki dan tengkorak. Fosil tersebut ditemukan pada masalkala Pleistosen Tengah. Pithecanthrophus erectus hidup dengan cara berburu hewan-hewan. Kemudian mereka ‘mengumpulkan makanan dan hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat untuk mencari sumber bahan makanan dari satu tempat ke tempat lain. Berikut cir-cii manusia Purba Pithecanthrophus erectus. 1) Volume otak sekitar 750-1350 co. 2) Tinggi badan sekitar 165-180 cm. 3) Postur tubuh yang tegap tetapi tidak setegap Meganthropus, Dipindal dengan Camscamer 4) Mempunyai gigi geraham yang besar dengan rahang yang sangat kuat 5) Mempunyai hidung yang tebal ade 6) Memilik tonjolan kening yang tebal dan melintang di dahi 7) Memiliki wajah menonjol ke depan serta dahinya miring ke belakang, 8) Pada bagian belakang kepala terlihat menonjol 9) Memiliki alat pengunyah dan alat tengkuk yang sangat kuat. Jenis Homo Fosil jenis Homo ini pertama diteliti oleh Ferdinand Freiherr von Richthofen di Wajak. Penelitian dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama kawan-kawan dan menyimpulkan sebagai jenis Homo. Ciri-ciri jenis manusia Homo yaitu muka lebar, hidung dan mulutnya Menonjol. Dahi juga masih menonjol, sekalipun tidak semenonjol jenis Pithecanthropus. Bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan manusia sekarang. Hidup dan perkembangan jenis manusia ini sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu. Tempat-tempat penyebarannya tidak hanya di Kepulauan Indonesia tetapi juga di Filipina dan Tiongkok Selatan. Homo sapiens artinya “manusia sempura’ baik dari segi fisik, volume otak, maupun postur badannya yang secara umum tidak jauh berbeda dengan manusia modern. Kadang-kadang Homo sapiens juga diartikan “manusia bijak” karena telah lebih maju dalam berpikir dan menyiasati tantangan alam. Para ahli paleoantropologi dapat melukiskan perbedaan morfologi antara Homo sapiens dengan pendahulunya, Homo erectus. Rangka Homo sapiens kurang kekar postumya, jika dibandingkan dengan Homo erectus. Salah satu alasannya karena tulahg belulangnya tidak setebal dan sekompak Homo erectus. Hal ini mengindikasikan bahwa secara fisik Homo sapiens jauh lebih lemah dibanding sang pendahulu tersebut. Di lain pihak, ciri-ciri morfologi maupun biometriks Homo sapiens menunjukkan karakter yang lebih berevolusi dan lebih modern dibandingkan dengan Homo erectus. Misainya, karakter evolutif yang paling signifikan adalah bertambahnya kapasitas otak. Homo sapiens mempunyai kapasitas otak yang jauh lebih besar (rata-rata 1.400 cc), dengan atap tengkorak yang jauh lebih bundar dan lebih tinggi dibandingkan dengan Homo erectus yang mempunyai tengkorak panjang dan rendah, dengan kapasitas otak 1.000 cc. Segi-segi morfologis dan tingkatan kepurbaannya menunjukkan ada perbedaan yang sangat nyata antara kedua spesies dalam genus Homo tersebut. Homo sapiens akhimya tampil sebagai spesies yang sangat tangguh dalam beradaptasi dengan lingkungannya, dan dengan cepat menghuni berbagai permukaan bumi. Beberapa spesimen (penggolongan) manusia Homo sapiens dapat dikelompokkan, sebagai berikut. 1) Manusia wajak Manusia wajak (Homo wajakensis) merupakan satu-satunya temuan manusia purba di Indonesia yang untuk sementara dapat disejajarkan perkembangannya dengan manusia modern awal dari akhir kala Pleistosen, Pada tahun 1889, manusia wajak ditemukan oleh B.D. van Rietschoten di sebuah ceruk di lereng pegunungan karst di barat laut Campurdarat, dekat Tulungagung, Jawa Timur. Penemuan manusia wajak ini kemudian diteliti lebih lanjut oleh Eugene Dubois. Pakar sejarah menguraikan tentang temuan itu berupa tengkorak, termasuk fragmen rahang bawah, dan beberapa buah ruas leher. Temuan ras Wajak itu adalah Homo sapiens (manusia sempurna). ‘Adapun ciri-ciri manusia wajak, sebagai berikut. ° a) Pada fosil wajak perempuan memiliki ciri muka yang datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol sedikit, dahinya agak miring dan di atas matanya ada busur kening nyata, serta mempunyal volume otak 1.630 cc. b) Pada fosil wajak laki-laki memiliki periekatan otot sangat nyata, langit-langit mulut yang dalam, rahang bawah besar dengan gigi-gigi yang besar pula. Gigi muka atas akan mengenai gigi muka bawah saat gigi ditutup. Dari tulang pahanya dapat diketahui bahwa tinggi tubuhnya kira-kira 173 cm. Dipindal dengan Camscamer ngan isi iri Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manusia wajak bertubuh ys oe tengkorak yang besar. Wajak sudah termasuk Homo sapiens, jadi sangat ® Mongoloid euinya dengan Pithecanthropus. Manusia wajak memiliki ciri-ciri baik cas cae ‘aiaupun Austromelanesoid. Diperkirakan dari manusia wajak inilah subra’ va Indonesiadan turut pula berevolusi menjadi ras Austromelanesoid sekarang aad dapat dilihat dari ciri tengkoraknya yang sedang atau agak lonjong itu berben' jonni Persegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang. Muka cer riot lebih Mongoloid, karena sangat datar dan pipinya sangat menonjol ke. samp Beberapa cir lain juga memperlihatkan ciri-ciri kedua ras tetsebut Manusia Liang Bua, Pada bulan September 2003, Peter Brown dan Mike J. Morwood menemukan rae manusia modem di Liang Bua, Flores. Rangka manusia modern awal tersebut diberi nama Homo floresiensis. Diperkirakan hidup pada akhir kala Pleistosen dan berumur 18.000 tahun. Rangka yang ditemukan terdiri atas tulang bawah, tulang paha, tulang Pinggul, tulang-tulang tangan dan kaki yang tidak lengkap, tulang kelangka, tulang iga, {ulang belikat, dan tulang selangka. Selain itu, masih terdapat individu lain yang ditemukan Pada lokasi yang sama sehingga seluruhnya berjumlah minimal enam individu. Penelitian di Liang Bua sebelumnya sudah pemah dilakukan. Penggalian pada tahun 1950 dilakukan oleh Th. Verhoeven berhasil menemukan beberapa fragmen tulang iga, {ulang lengan atas, maupun tulang hasta yang berasosiasi dengan berbagai alat serpih an gerabah. Tahun 1965 juga ditemuukan tujuh buah rangka manusia serta beberapa bekal Kubur, antara.tain berupa beliung dan barang-barang gerabah. Tahun 1970-an, RP. Soerjono dari Pusat Peneliian Arkeologi Nasional menemukan rangka manusia pada lapisan atas. Cri manusia tersebut adalah inggi badan 106 om, tengkoraknya panjang dan rendah, berukuran kecil, dengan volume otak 380 cc. Jika dit dari kapasitas otak tersebut otrang jauh di bawah Homo erectus (1,000 cc) dan Homo sapiens (1.400 cc). Berkaitan dengan status taksonominya, menurut Teuku Jacob, temuan dari Flores, termasuk Liang Bua menunjukkan tengkorak yang memanjang dengan citi Australomelanesoid yang secara kultural berada dalam konteks zaman Mesolitikum. jacob menyatakan bahwa temuan ini merupakan manusia modem, Homo Sapiens yang telah mengalami pengecitan tengkorak akibat menderita penyakit serasa hidupnya, Peter J. Brown dan Mike J, menyatakan tentang kapasitas tengkorak dan tinggi badan manusia Liang Bua Austalopithecus Arafensis c Secara umum ciri-ciri manusia modem Liang Bua, antara lain muka {Raa morfologi dan dimensi gigi seperti Homo sapiens, dan karakter krari¢fasil (tulang kepala dan wajah) menunjukkan dominasi karakter arkaik. Seluruh karakter Kranio-fasial manusia Liang Bua menunjukkan dominasi karakter arkaik yang sering ditemukan pada Homo erectus, walaupun beberapa aspek modem dani Home sapiens juga sangat elas terhat. Apabila dikatkan dengan masa hidupnya 18,000 tahun yang {alt (yang merupakan periode dominasi evolusi Homo sapiens), maka manueia Liang Bua harus dipandang sebagai salah satu variasi Homo sapiens. Dimens| kranial yang benar-benar kecil, seperti yang telah dinyatakan oleh Brown sebagai hasil den proses pengerdiian, bukan karena mengalami penyakit. Ditambah dengan penemuas tujuh individu sekaligus dengan cir-ciri morfologis dan biometik yang sama, maka individu- individu tersebut merupakan populasi kerdil yang sama. Manusis Liang Bua merupakan Homo sapiens dari sebuah populasi kerdil dari Flores yang hi yang sempit dan Dipindal dengan Camscamer ‘asin menantikan bukti-bykt(dari fosil menunjukkan sebaliknya, yaitu fayOrtas fan kemunculan secara tiba-tibavStatis maksudnya ahan ciri yang signifikan ser betwa kan sem hidupna di dun femunculan yang tba-iba maksucnya spesis tidak munculseoara berahap wale oe seo, yang {erus-menerus, namun muncul secara tiba-tiba dalam bentuk yang sempurna, eecienan fosit-fosi Pithecanthropus oleh Dubois dihubungan dengan teori evolusi tersebut, yale autuliskan oleh Charles Darwin. Harry Widiyanto menuliskan perdebatan 1894 dalara boron eran fosil Pitecanthropus oleh Dubois yang dipublikasikan pada tahun menurut tors ae gai majalah ilmiah yang melahirkan perdebatan. Dubois menyatakan bahwa, nao cir Darwin, Pithecanthropus erectus adalah peralihan kera ke manusia, tersebut men paken moyang manusia. Lima puluh tahun kemudian terbukti bahwa gigi-gigi_| besa, aker mang Berasal dari gigi Pongo sp. berdasarkan cit-ciri giginya yang berukuran ‘are SKar gigi yang kuat dan terbuka, dentikulasi yang tidak individual, dan permukaan ceculsal yang sangat berkerut-kerut. Perdebatan itu kemudian berianjut hingga ke Eropa, ketika Dubois mempresentasikan penemuan tersebut dalam seminar intemasional zoologi ada tahun 1895 di Leiden, Belanda dan dalam pameran publik Zoology Society di London Setelah seminar dan pameran itu banyak ahli yang tidak-ingin melihat teruannya itu lagi Dubois pun kemudian menyimpan semua hasil temuannya itu, hingga pada tahun 1922 temuan itu mulai diteliti oleh Franz Weidenreich. Temuan-temuan Dubois, menandai munculnya sebuah kajian ilmu paleoantropologi telah lahir di Indonesia. Pithecanthropus adalah satu tahapan dalam proses evolusi ke arah Homo sapiens dengan kapasitas tengkorak yang kecil. Karena itulah perbedaan itu hanya perbedaan spesies bukan perbedaan genus. Dalam pandangan ini, maka Pithecanthrotus erectus harus diletakkan dalam genus Homo, dan untuk mempertahankan spesies aslinya, yaitu Homo erectus. Maka berakhirlah perdebatan mengenai Pithecanthropus dari Dubois dalam sejarah perkembangan manusia yang berjalan puluhan tahun. Saat ini Pithecanthropus diterima sebagai hominid dari Jawa, bagian dari Homo erectus. Banyak orang tid lak menyadari bahwa teori Darwin ini fakta penemu:; need ; ian fosil, Sebab sejauh ini, bukti fosil menunjukkan keadaan yang statis d bahwa spesies tidak menunjukkan perub Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! ‘Apa yang Anda ketahui tentang Pithecanthropus erectus? ‘Sebutkan ciri-ciri yang dimiliki oleh manusia wajak perempuan dan laki-lakil Siapa penemu Homo wajakensis? Di mana lokasi penemuannya? ‘Sebutkan ciri-ciri umum manusia modem Liang Bua! Jelaskan jenis-jenis Homo yang ditemukan di Indonesia! ore Si) S Saat ini bangsa Indonesia memiliki berbagai jenis kebudayaan yang menjadi kekayaan bangsa. Di mana praktik-praktik kebudayaan tersebut tidak dapat dipisahkan dari suku bangsa yang ada. Indonesia adalah salah satu negara dengan suku bangsa yang cukup banyak, yaitu kurang lebih 500 suku bangsa. ; ’ Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan bertubuh kecil. Mereka mulanya tinggal di Asia bagian tenggara. Ketika zaman es mencair dan air laut naik hingga terbentuk Laut Cina Selatan dan Laut Jawa, sehingga memisahkan pegunungan vulkanik Kepulauan Indonesia dari daratan utama, Selain itu, menurut pendapat sarjana Kem dan Heine Geldersi, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia. Mula~ mula nenek moyang bangsa Indonesia mendiami daerah Yunan (Tiongkok Selatan), kemudian pindah ke selatan (India Belakang). Di mana para penduduk Asia.tersebut datang ke Indonesia melalui dua gelombang, Perpindahan tersebut diperkirakan antara tahun 2000 SM hingga 300 SM. Gerak tyluan perpindahan mereka ke pulau-pulau di sebelah selatan daratan Asia. Pulau-pulau itulah yang kemudian menjadi tanah airnya yang terekhir. Dengan rakit dan perahu cad mer mengarungi lautan selatan yang luas dan akhimya sampailah di tanah pusaka Nusantara. ———eee Dipl dengan Camsesmer ygam suku nomiliki ber Qari bangsa-bangsa yang datang ke Indonesia itulah, maka Indonesia merit ‘patpsa, Rerikut penjelasan mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indon 1. Proto Melayu ja, Bangsa Proto Kiftshira pada tahun 1500 SM bangsa Proto Melayu masuk ke Indonesia. TT Adapun Melayu rfem980ki!ndonesia melalui dua jalurijalan, yakni jalur barat dan Je ae Utara jalur barat yaitu melahwt Malaya-Sumatra dan jalurtimur, yatu melalui Filpina te a vaan Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan yang setingkat lebih tinggi daribat ee citikum, Homo sapiens indonesia. Kebudayaan mereka adalah kebudayaan batu Bary AT a ay (neo = baru, lithos = batu). Meskipun barang-barang hasil kebudayaan mer terkenal dai bau, telap telah ikejakan dengan bak Barang-barang hasilkebudayaan Yang ialah kapak persegi dan Kaipak lonjong. Kebudayaan kapak persegi dibawa oleh aro Melayu yang melalui jalan barat, sedangkan kebudayaan kapak lonjong Gels Melayu timur. Bangsa Proto Melayu akhimya terdesak dan bercampur dengan bangs@ ries yang kemudian menyusul masuk ke Indonesia, Bangsa Indonesia sekarang yang keturunan bangsa Proto Melayu, misainya suku bangsa Batak, Dayak, dan Tora} 2. Deutro Melayu Gelombang kedua kira-kira tahun 500 SM, nenek moyang bangsa Indonesia mulai eee Indonesia. Bangsa Deutro Melayu memasuki Indonesia melalui satu jalan saja, ee a aia (yakni melalui Malaya-Sumatra). Menurut N. Daldjoeni (1984), bangsa Deutro Menye Ee Melayu Muda ini berasal dari Dongson di Vietnam Utara, sehingga mereka ini kadang kala ces Grang-orang Dongson. Mereka telah memilik kebudayaan yang lebih tinggi daripada bangsa Fro Melayu, Peradaban mereka ditandai dengan kemampuan mengerjakan lagam dengan sempur Barang-barang hasil kebudayaan mereka telah terbuat dari logam. Mula-mula dari perunggu dan kemudian dari besi. Hasil kebudayaan logam di Indonesia yang terpenting ialah kapak corong atau kapak sepatu dan nekara. Di bidang pengolahan tanah, mereka telah sampai pada usaha irigasi atas tanah-tanah pertanian yang berhasil mereka wujudkan, yakni dengan membabat hutan terlebih dahulu. Sudah selayaknya mereka mencari daerah-daerah seperti di Jawa dan Pantai-pantai Sumatra untuk digarap seperti di negeri asal mereka. Mereka juga telah mengenal perikanan laut dan pelayaran, sehingga rute perpindahan ke Nusantara juga memanfaatkan jalan laut. Bangsa Indonesia sekarang yang termasuk keturunan bangsa Deutro Melayu, misalnya ssuku bangsa Jawa, Madura, Manado, dan Melayu (Sumatra, Kalimantan, dan Malaka). 3. Negrito dan Weddid Sebelum kedatangan kelompok-kelompok Melayu Tua dan Melayu Muda, Kepulauan Indonesia terlebih dahulu dimasuki oleh bangsa Negrito dan Weddid. Kelompok Weddid terdiri atas orang-orang dengan kepala mesocephal dan letak mata yang dalam sehingga tampak seperti berang, kulit mereka cokelat tua, dan memiliki tinggi rata-rata 156 cm. Weddid artinya jenis Wedda yaitu bangsa yang terdapat di Pulau Ceylon (Sri Lanka), Persebaran ‘rang-orang Weddid di Nusantara cukup las, misainya Palembang dan Jambi (Kubu), Siak (Sakai), dan Sulawesi Tenggara (Toala, Tokea, dan Tomuna). ‘Adapun bangsa Negrito memilikiciri-cir berkulit hitam, rambut keriting, ukuran pendek, hidung lebar, berbibir penuh, dan bermata bundar. Periode migrasi Seuae Heese kemungkinan mereka berasal dari satu kelompok ras yang sama dan dengan bade 3 ama juga. Mereka itulah nenek moyang indonesia saat ini. Sebutan Negnto diberiken’ciey, | ‘orang Spanyol karena memiiki Kult yang titam yang mirip dengan jenis jen ay ‘selain Ras Proto Melayu dan Deutro Melayu juga terdapat r Mereka tersebar di Lautan Pasifk di pulau-pulau yang Ieaknye snbzat Melanesotd dan Benua Australia, Di Kepulauan Indonesia mereka tinggal di Papue target abu ___ Papua Nugini dan Bismarck, Solomon, New Caledonia, dan Fiji, mereka te ersama dengan Melanesoid, Adapun ciri-cri bangsa Melanesoid, yaitu kult iter 20l0ng rumpun ___ dan keriting, bibir tebal, badan tegap, dan hidung lebar. aman, rambut hitam ait kedatangan bangsa Dipindal dengan Camscamer — el roto Melanesoid. Proto Melanesoid adalah dan sebelurs ronan? ar ke timur dan menduduki Papua, sebelum zaman.s berakhir hidup bere enaikan permukaan laut yang terjadi pada waktu itu Manusia wajak di Papua ip berkelompok-kelompok kecil di Sepanjang sungai. Manusia wajak hidup dengan Mmenangkap ikan di Sungai, meramu tumbuh-tumbuhan dan. akar-akaran, serta berburu di hutan belukar. Tempat tinggainya berupa perkampungan-perkampungan yang terbwat dari Asal mula bangsa Melanesoid adalah P: ™anusia wajak yang terset 9, sedangkan untuk aktivitas yang lain dilakukan di sa Melayu dan Melanesoid menghasilkan Melanesoid-Melayu Saat ini mereka merupakan per nduduk Nusa Tenggara Timur dan Maluku, | Berdasarkan Teori Out of Africa dan Out of Taiwan Selama ini kita ketahui bahwa Proto Melayu, Deutro Melayu, dan Melanesoid tidak menunjukkan hubungan geneologis, bahkan ada yang berpendapat keberadaan mereka ada karena pergantian populasi. Namun berdasarkan penelitian baru yang melibatkan anit arkeologi, genetika, dan bahasa, temyata asal usul nenek moyang Indonesia berasal deri persamaan budaya, bahasa, dan dua atau lebih populasi keturunan sehingga menghasilkan teori baru, yaitu teori Out of Africa dan Out of Taiwan. a. Teori Out of Africa | Teor’ ini menyatakan bahwa manusia modem yang hidup sekarang berasal dari Afika, | Dasar dari teori ini adalah berdasarkan imu genetika melalui peneliian DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki, Menurut ali dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modem yang ada sekarang ini berasal dari Afrika antara kurun waktu 100-200 ribu tahun talu. Dari Afrika, mereka menyebar ke luar Afrika. Dari hasil penelitian Ingman, tidak ada buktiyang_ | Menunjukkan bahwa gen manusia modem bercampur dengan gen spesies manusia purba. Manusia Aftika melakukan migrasi ke luar Afrika diperkirakan berlangsung sekitar 50,000- 70.000 tahun silam. Tujuannya adalah menuju Asia Barat. Jalur yang mereka tempuh ada dua, yaitu mengarah ke lembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai lalu ke utara melewati Arab Levant dan yang kedua melewati Laut Merah. Pada 70.000 tahun yang lalu bumi memasuki zaman Glasial terakhir dan permukaan air laut menjadi lebih dangkal karena air masih berbentuk gletser. Dengan keadaan seperti ini mereka sangat memungkinkan menyeberangi lautan hanya dengan menggunakan perahu primitif. Setelah memasuki Asia, beberapa kelompok tinggal sementara di Timur Tengah, sedangkan D kelompok lainnya melanjutkan perjalanan dengan menyusuri pantai Semenanjung Arab menuju ke India, Asia Timur, Indonesia, dan bahkan sampai ke Barat Daya Australia, yaitu dengan ditemukannya fosil laki-laki di Lake Mungo. Jejak paling kuat untuk membuktikan bahwa manusia Afrika telah bermigrasi hingga ke Australia adalah jejak genetika Seiring dengan semakin berkembangnya zaman, kebutuhan nenek moyang bangsa Indonesia ini juga semakin meningkat. Teknologi untuk mempermudah kehidupan mereka juga semakin berkembang. Peralatan dari batu semakin beragam, peralatan dari bahan organik pun semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan mereka. Keanekaragaman dalam peralatan manusia pada saat itu semakin mendorong produktivitas hingga membawa kemajuan dalam berbagai bidang. Kemajuan dalam bidang seni pada saat itu ditandai dengan lukisan-lukisan cadas yang terdapat di dinding gua-gua yang memanifestasikan kekayaan alam pikiran. Kepercayaan pada kehidupan sesudah mati juga terkonsepsi dalam perilaku kubur terhadap orang yang meninggal. b. Teori Out of Taiwan - Teori ini berpandangan bahwa bangsa yang ada di Nusantara ini berasal dari Taiwan bukan daratan Tiongkok. Teori ini didukung oleh Harry Truman Simanjuntak. Menurut pendekatan linguistik, dijelaskan bahwa dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu rampun Austronesia. Akar dari keseluruhan cabang bahasa yang dipergunakan leluhur yang menetap di Nusantara berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau dikenal dengan Tumpun Taiwan. Selain itu, menurut riset genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom, tidak menemukan kecocokan pola genetika dengan wilayah Tiongkok. luar rumah, Pencampuran bang DO, Dipl dengan Camsesmer Proses interaksi yang berlanjut memperlihatkan keturunan ras Australomelanesid yang ebih dikenal sebagai populasi Melanesia, Pendapat Harry Truman ersccueT dikuatkan oleh hasil penelitian yang dilakukan olen Herawati Sudoyo. Dalam studi | genetika terbaru menunjukkan bahwa, genetika manusia Indonesia saat ini kebanyakan adalah campuran, berasal dari dua atau lebih Populasi moyang. Secara gradual, presentasi genetika Austronesia lebih dominan di bagian timur indonesia. Sekali pun kecil porsinya, genetika Papua ada hampir di seluruh wilayah bagian barat Indonesia. Hal ini menunjukkan, bahwa di masa lalu terjadi percampuran genetika dibandingkan penggantian populasi. Demikian pula dari sudut Penggunaan bahasa, Kepulauan Indonesia yang mempunyai lebih dari 700 etnis, dengan 706 bahasa daerah dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu penutur Austronesia dan non-Austronesia atau lebih sering disebut sebagai Papua. Multamia RMT Lauder menjelaskan bahwa telah terjadi pinjam-meminjam leksikal antara bahasa-bahasa non-Austronesia dengan Austronesia. Diperkirakan lebih dari 30% dari semua bahasa yang hidup saat ini adalah bahasa non-Austronesia. Rumpun bahasa Austronesia Cenderung ditemukan di daerah pesisir, tetapi ini tidak selalu. Bahasa Austronesia juga dapat ditemukan di daerah pedalaman Papua Nugini. Gambaran tersebut menunjukkan adanya pola migrasi yang kompleks tetapi jelas, yaitu dari barat ke timur. Berdasarkan data tersebut nyatalah bahwa hubungan Austronesia dan non-Austronesia Sudah terjalin antara satu dengan lainnya. CL ithe Se © 0 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Dari mana asal bangsa Melayu Muda sebelum memasuki Nusantara? 2. Jelaskan asal mula bangsa Melanesoid! 3. Bagaimana bangsa Proto Melayu masuk ke wilayah Indonesia? 4. Jelaskan tentang teori Out of Taiwan! 5. Sebutkan ciri-ciri bangsa Negrito yang terlebih dahulu masuk Nusantara sebelum bangsa Melayu! Dipindal dengan Camscamer

Anda mungkin juga menyukai