Anda di halaman 1dari 34

Asesmen Kefarmasian

Bayu Putra, Hendra Herman


Blok Pengobatan Rasional
Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia
bayu.putra@umi.ac.id
hendra.herman@umi.ac.id
Pendahuluan

Pelaksanaan praktik
Kefarmasian

Rekam medik
maupun Pasien
Mencari Informasi
Madical Record
(PMR)

Dokumentasi Visite
Identifikasi aktual dan
potensial masalah yang
berhubungan dengan
pengobatan

Menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan
Fungsi pengobatan
Asesmen Mencegah terjadinya
Kefarmasian masalah yang
berhubungan dengan
pengobatan

Dasar implementasi
melalui informasi,
konseling, dan edukasi
Landasan Kegiatan
ALUR VISITE
Apoteker RM Pasien Dokter &/nurse
Pelajari status Lengkapi Lengkapi
Persiapan pasien data S data O

Lengkap
Tidak
Lengkap

Lakukan
Asesmen Komunikasikan Plan
(tetapkan
DRPs)
WAJIB
Monitoring Efektivitas & ESO
METODE ASESMEN KEFARMASIAN

Metode SOAP Metode PAM Metode FARM

• Subjective • Problem • Finding


• Objective • Assesment/Action • Assessment
• Assesment • Monitoring • Resolution
• Plan • Monitoring
Metode Asesmen

Subjective Objective Assesment Plan


Data Subyektif

1. Data bersumber dari pasien atau keluarganya atau orang lain


yang tidak dapat dikonfirmasi secara independen.
2. Informasi yang hanya bisa didapatkan dari pasien

Identitas
Gejala
Keluhan pasien
Riwayat Riwayat Keluarga
terkait
obat/penyakit
obat/penyakit Riwayat Sosial
(merokok, makanan
dan minuman)
Data Obyektif
Data bersumber dari hasil observasi, pengukuran yang dilakukan oleh profesi
kesehatan lain.

Hasil observasi (Dokter, Perawat)


1. TTV (TD, Nadi, Pernapasan, Suhu)
2. BB, TB, BMI
3. Diagnosa dokter
4. Labs (blood tests, urine tests, microbiology, etc)
5. Diagnostic tests (x-rays, CT/MRI, EKG, EEG)
6. Pengobatan saat ini

Data Tanda- Data


Data
Tanda Vital farmakokinetik Data klinis
laboratorium obat
(TTV)
Contoh
Kasus

Seorang pasien bernama Tn.Hn berumur 45 tahun, masuk rumah


sakit dengan keluhan nyeri ulu hati, sakit kepala, pusing, mual,
muntah, sakit dada jika nyeri ulu hati timbul dialami sejak 3 hari yang
lalu, sesak , BAB dan BAK lancar. Pasien memiliki BB 50 Kg dan TB
156 cm2. Data klinik menunjukkan TD: 200/100mmHg , Nadi :
96x/mnt, Pernapasan : 24x/ mnt, Suhu : 36,4 OC.
Contoh
Kasus

Tuan RF berusia 50 tahun memiliki berat 63 kg, tinggi 167cm. Pasien Masuk
Rumah Sakit dengan keluhan mual, muntah 3 hari berturut-turut. Pasien mengaku
memiliki riwayat Diabetes Mellitus 7 tahun dan sudah mendapat insulin Humulin N
14 U malam hari sejak 1 bulan lalu. Pasien mengaku malas suntik karena merasa
sakit sejak 5 hari lalu. Hasil observasi perawat temperatur 37,8oC, TD
135/80mmHg, Nadi 82x/menit. RR 18x/menit. Hasil GDA 480mg/dL, HbA1C 8,2%,
WBC 8000/mm3, Na 129 meq/L, K 3,1 meq/L. Dokter mendiagnosa pre-KAD dan
mendapat terapi Humulin N 16U malam, Novorapid 3x12U s.c.; RL :Martos (2:1),
Ondansetron 3 x 8mg iv.
Asessment

Meliputi masalah
Berdasarkan data Hasil asesmen
potensial maupun
Analisis dan yang terkumpul ditulis dalam
aktual, serta perlu
interpretasi kemudian dibuat Lembar RM adalah
tidaknya dilakukan
kesimpulan berupa DRPs
tindakan segera.
Langkah
penulisan
DRPs pada
Lembar
Asesmen Urutkan DRPs
(Menggunakan
angka)

Urutkan Masalah
(mulai dari yang
Asesmen DRPs paling
penting/mengancam
nyawa/terkait kondisi
klinis)

Dapat disertakan
alasan (untuk
pemula, dengan
mennyertakan print
out EBM)
Suatu keadaan
yang tidak Secara nyata
Drug Masalah diinginkan atau potensial
Related terkait yang terjadi mengurangi
pada pasien efek terapi yang
Problems obat disebabkan diharapkan.
oleh terapi obat

DRPs Actual DRPs Potensial


Masalah yang sedang terjadi berkaitan Masalah yang diperkirakan akan terjadi
dengan terapi obat yang sedang diberikan yang berkaitan dengan terapi obat yang
pada penderita sedang digunakan oleh penderita

Alergi, Kerusakan hati, ginjal, dll


Jenis-Jenis DRPs

Indikasi yang tidak Pilihan Obat yang Kurang Penggunaan Obat Tanpa
ditangani (Untreated Tepat (Improper Drug Indikasi (Drug Use Without
Indication) Selection) Indication)

• Penderita • Penderita • Penderita


mempunyai memerlukan memerlukan terapi
gangguan kesehatan tindakan obat tetapi
yang memerlukan farmakoterapi tapi mendapatkan obat
obat, tapi pasien menerima yang indikasinya
tidak mendapatkan obat/produk yang tidak ada
obat untuk indikasi salah
tersebut
Dosis Terlalu Kecil (Sub-Therapeutic
Dosis Terlalu Besar (Over Dosage)
Dosage)

• Penderita memerlukan • Penderita mendapatkan


tindakan farmakoterapi masalah medis karena
kemudian mendapatkan penggunaan obat dengan
obat yang tepat akan dosis berlebihan
tetapi diberikan dalam
dosis subterapi.

Kesalahan Interval
Dosis Overdose pemberian yang
atau Overcomplience Undercomplience tidak benar, tidak
dapat Underdose nyaman, kurang
terjadi jika: optimal
Reaksi Obat Yang Tidak Gagal Menerima
Interaksi Obat (Drug
Dikehendaki (Adverse Drug Obat (Failure to receive
Interactions)
Reactions) medication)

• Reaksi efek samping • Penderita mendapat • Penderita yang


obat : penderita masalah medis karena memerlukan tindakan
mendapat masalah interaksi obat dengan farmakoterapi tetapi
medis karena efek obat, obat dengan gagal memperoleh obat
samping obat. makanan, dan obat dengan alasan
• ROTD (adverse effect) dengan uji laboratorium kepatuhan, ekonomi
• Drug-Induced Disease sehingga dapat dan availabilitas
menimbulkan efek yang
• Drug-Induced Lab
tidak
Change
Masalah ketidakpatuhan pasien
Plan

SOLUSI
Monitoring
DRPs
Berikan solusi dalam Efektivitas
bentuk
rekomendasi. Bukan (parameter
kalimat perintah terkait)

Urutkan rekomendasi
berdasarkan Assesment. Efek Samping
Berikan rekomendasi yang
SPESIFIK (Nama Obat, Bentuk (parameter
sediaan, Dosis, Frekuensi (tiap
x jam), Durasi) terkait)
Monitoring efektivitas obat
Nama Obat Kondisi Klinik Tanda Vital Parameter Lab

Antibiotika Appetite, demam, KU Temperatur, Nadi Leukosit LED (infeksi


kronik)
Insulin, SU Mual & Muntah, 3P, - GDP, GDPP, HbA1C
koma hiperglikemia (jangka panjang)
Antihipertensi Pusing, Sakit kepala TD -

β-Blocker - TD, Nadi

Captopril (DM Proteinuria


nephropathy)
Diuretik pada ascites, Lingkar perut, oedema, - -
oedema BB ↓ 0,5 kg/hari.
Kecuali bila disertai
oedema 1 kg/hari.
Monitoring efektivitas obat

Nama Obat Kondisi Klinik Tanda Vital Parameter Lab

Diuretik pada GGA Volume urine 24 jam - -

Diuretik pada CHF Sesak napas, vol


urine 24 jam
Nitrat pd ACS Sesak, angina

Simvastatin & Col. Total, LDL, HDL


derivate
Fenofibrat & derivate TG
MONITORING EFEK SAMPING OBAT

Monitoring

Predictable

Pengatasan
Efek Samping
Obat
Buat laporan
(BPOM)
UnPredictable

Pengatasan
MONITORING EFEK SAMPING OBAT

Nama Obat Kondisi Klinik Tanda Vital Parameter Lab.


Betalaktam Tanda alergi (rash, Temperatur Eosinofil
urtikaria, pruritus)
Insulin Gejala hipglikemia - GDS atau GDP
Captopril Batuk kering, rash, Cr, BUN, Bilirubin, K
pruritus
β-Blocker (captopril Persisten bradikardi, Nadi
dkk) dizziness, cold
extrimities
Ca-antagonis Pusing, oedema perifer,
(diltiazem, nifedipin flushing, palpitasi
dkk) (nifedipine)
α-Blocker Hipotensi ortostatik,
somnolence
Nama Obat Kondisi Klinik Tanda Vital Parameter Lab.
Diuretik (pada Hiperurisemia, BP Asam urat, GDA
ascites, blurred vision,
oedema/GGA) tinnitus
Diuretik pada CHF Hiprurisemia, tinnitus TD Asam urat, GDA
Nitrate pada ACS Tanda toleransi TD
Statin n derivate Myositis, - SGOT/SGPT (jangka
rhabdomyolisis panjang)
CK
Preparat Fibrate Myositis, - SGOT/SGPT (jangka
rhabdomyolisis panjang)
CK
Kuisoner untuk
menentukan
Alogaritma apakah efek yang
merugikan
Naranjo disebabkan oleh
obat atau faktor
lain.
Penentuan
Efek Samping
Terdapat 10 Obat
pertanyaan yang
digunakan untuk
menilai apakah
EFEK SAMPING
efek merugikan
tersebut
disebabkan
penggunaan obat
Alogaritma Naranjo

Jika skor total 9 atau lebih


disimpulkan bahwa kejadian
ADR tinggi (definite)

Skor total 5-8 Kemungkinan


terjadi ADR (probable)

Skor total 1-4 mungkin


merupakan ADR (possible)

Kecil atau sama dengan nol


(doubtful) maka ADR
diragukan
Form Assesment Kefarmasian

Sumber: Pedoman Visite, Binfar 2011


Kasus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai