Anda di halaman 1dari 7

A.

KONSEP DASAR MEDIS


1. Pengertian
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatpenumpukan cairan
dalam pleura berupa transudate atau eksudatdiakibatkan terjadinya ketidak
seimbangan antara produksi danabsorpsi di kapiler dan pleura viseralis
(Lippincutt Williams &Wilkins, 2012)
Efusi pleura adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleurayang terletak
diantara permukaan viceralis dan parietalis. Prosespenyakit primer jarang
terjadi tetapi biasanya merupakan penyakitsekunder terhadap penyakit lain
(Amin Huda, 2015)
Efusi pleura adalah kondisi dimana udara atau cairanberkumpul dirongga
pleura yang dapat menyebabkan paru kolapssebagian atau seluruhnya
(Muralitharan, 2015)

2. Anatomi Paru-Paru
Paru-paru terletak pada rongga dada. Masing-masing paruberbentuk
kerucut. Paru kanan dibagi oleh dua buah fisura kedalam tiga lobus atas, tengah
dan bawah. Paru kiri dibagi olehsebuah tisuda ke dalam dua lobus atas dan
bawah.
Permukaan datar paru menghadap ke tengah rongga dadaatau kavum
mediastinum. Pada bagian tengah terdapat tampukparu-paru atau hillus paru-
paru dibungkus oleh selaput yang tipisdisebut pleura
Pleura merupakan membran tipis, transparan yang menutupiparu dalam
dua lapisan: lapisan viseral, yang dekat denganpermukaan paru dan lapisan
parietal menutupi permukaan dalamdari dinding dada. Paru-paru yaitu: paru-
paru kanan, terdiri dari tigalobus (belah paru), lobus pulmo dextra superior,
lobus nedia, dan lobus inferior, tiap lobus tersusun oleh lobulus. Paru-paru kiri,
terdiridari pulmo sinistra, lobus superior dan lobus inferior, tiap-tiap
lobusterdiri dari belahan-belahan yang lebih kecil bernama segmen.Paru-paru
kiri mempunyai 10 segmen yaitu: 5 buah segmen padalobus superior, 2 buah
segmen pada lobus medialis dan 3 buahsegmen pada lobus inferior.
Kapasitas paru-paru merupakankesanggupan paru-paru dalam
menampung udara didalamnya.Kapasitas paru-paru dapat dibedakan sebagai
berikut:
a. Kapasitas total, yaitu jumlah udara yang dapat mengisi paru-paru
inspirasi sedalam-dalamnya.
b.  Kapasitas vital, yaitu jumlah udara yang dapat dikeluarkansetelah
ekspirasi maksimal.

3. Fisiologi Paru-Paru
1. Pernapasan pulmoner
Merupakan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang terjadipada
paru-paru.
Empat proses yang berhubungan dengan pernapasanpulmoner yaitu :
1) Ventilasi pulmoner, gerakan pernapasan yang menukarudara dalam
alveoli dengan udara luar
2) arus darah melalui paru-paru, darah mengandung oksigemasuk ke
seluruh tubuh. Karbondioksida dari seluruh tubuhmasuk ke paru-paru.
3) distribusi arus udara dan arus darah sedemikian rupadengan jumlah
yang tepat yang bisa dicapai untuk semuabagian.
4) difusi gas  yang menembus membrane alveoli dan kapiler
karbondioksida.
Proses pertukaran oksigen dengan karbondioksida,konsentrasi dalam
darah mempengaruhi dan meransang pusatpernapasan terdapat dalam otak
untuk memperbesar kecepatan dalam pernapasan sehingga terjadi
pengambilan O2dan pengeluaran CO2 lebih banyak.
2. Pernapasan jaringan (pernapasan interna)
Darah merah (hemoglobin) yang banyak mengandung oksigen dari
seluruh tubuh masuk kedalam jaringan akhirnya mencapai kapiler, darah
mengeluarkan oksigen kedalam jaringan, mengambil karbondioksida untuk
dibawa ke paru-paru terjadi pernapasan eksterna
3. Daya muat paru-paru
Besarnya daya muat udara dalam paru-paru 4.500 ml - 5000 ml (4,5 – 5
L) udara yang diproses dalam paru-paru(inspirasi dan ekspirasi) hanya 10%.
±500 ml disebut jugaudara pasang surut yaitu yang dihirup dan
dihembuskan pada pernapasan biasa.
4. Mekansime pernapasan
Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh duafaktor utama
kimiawi dan pengendalian syaraf. Adanya faktortertentu meransang pusat
pernapasan yang terletak di dalammedulla oblongata kalau diransang
mengeluarkan impuls yangdisalurkan melalui syaraf spinal.
Otot pernapasan (otot diafragma atau interkostalis)pengendalian oleh
syaraf pusat otomatik dalam medullaoblongata mengeluarkan impuls eferen
ke otot pernapasanmelalui radiks syaraf servikalis diantarkan ke diafragma
olehsyaraf prenikus. Impuls ini menimbulkan kontraksi ritmik padaotot
diafragma dan interkostalis yang kecepatannya kira-kira 15kali setiap menit.
Pengendalian secara kimia, pengendalian dan pengaturansecara kimia
meliputi frekuensi kecepatan dan dalamnyapernapasan. Pusat pernapasan
dalam sumsum sangat peka,sehingga kadar alkali harus tetap
dipertahankan.Karbondioksida adalah produksi asam dari metabolisme dan
bahan kimia yang asam meransang pusat pernapasan untuk mengirim keluar
impuls syaraf yang bekerja atas otot pernapasan.
5. Kecepatan pernapasan
Pada wanita lebih tinggi dari pada pria, pernapasan secara normal maka
ekspirasi akan menyusul inspirasi dan kemudian istirahat, pada bayi ada
kalanya terbalik inspirasi-istirahat-ekspirasi disebut juga pernapasan
terbalik. Kecepatan setiap menit :
1) Bayi baru lahir: 30-40 kali permenit
2) 12 bulan: 30 kali permenit
3) 2-5 tahun: 24 kali permenit
4) Dewasa: 10-20 kali permenit
6. Kebutuhan tubuh terhadap oksigen
Oksigen dalam tubuh dapat diatur menurut keperluan,manusia sangat
membutuhkan oksigen dalam hidupnya, kalau tidak mendapatkan oksigen
selama 4 menit akan mengakibatkan kerusakan pada otak yang tak dapat
diperbaikidan bisa menimbulkan kematian. Kalau penyediaan
oksigenberkurang akan menimbulkan kacau pikiran dan anoksia serebralis
misalnya orang yang bekerja pada ruangan yangsempit, tertutup, ruang
kapal, kapal uap dan lain-lain. Bila oksigen tidak mencukupi maka warna
darah merahnya hilang berganti kebiru-biruan misalnya yang terjadi pada
bibir, telinga,lengan, dan kaki disebut sianosis.

4. Patofisiologi
Dalam keadaan normal tidak ada rongga kosong antara pleura parietalis
dan pleura viceralis, karena di antara pleura tersebut terdapat cairan antara
1 – 20 cc yang merupakan lapisan tipisserosa dan selalu bergerak teratur.
Cairan yang sedikit ini merupakan pelumas antara kedua pleura, sehingga
pleura tersebut mudah bergeser satu sama lain. Di ketahui bahwa cairan
diproduksi oleh pleura parietalis dan selanjutnya di absorbsi tersebut dapat
terjadi karena adanya tekanan hidrostatik pada pleura parietalis dan tekanan
osmotic koloid pada pleura viceralis. Cairan kebanyakan diabsorbsi oleh
system limfatik dan hanya sebagian kecil diabsorbsi oleh system kapiler
pulmonal. Hal yang memudahkan penyerapan cairan yang pada pleura
viscelaris adalah terdapatnya banyak mikrovili disekitar sel – sel mesofelial.
Jumlah cairan dalam rongga pleura tetap. Karena adanya keseimbangan
antara produksi dan absorbsi. Keadaan ini bisa terjadi karena adanya
tekanan hidrostatik sebesar 9 cm H2o dantekanan osmotic koloid sebesar 10
cm H2o. Keseimbangan tersebut dapat terganggu oleh beberapa hal, salah
satunya adalah infeksi tuberkulosa paru.
Terjadi infeksi tuberkulosa paru, yang pertama basil Mikobakterium
tuberkulosa masuk melalui saluran nafas menuju alveoli, terjadilah infeksi
primer. Dari infeksi primer ini akan timbul peradangan saluran getah bening
menuju hilus (Limfangitis local)dan juga diikuti dengan pembesaran
kelenjar getah bening hilus (limphadinitis regional). Peradangan pada
saluran getah beningakan mempengaruhi permebilitas membran. 
Permebilitas membrane akan meningkat yang akhirnya dapat
menimbulkan akumulasi cairan dalam rongga pleura. Kebanyakan terjadinya
effusi pleura akibat dari tuberkulosa paru melalui focus subpleura yang
robek atau melalui aliran getah bening. Sebab lain dapat juga dari robeknya
pengkejuan kearah saluran getah bening yang menuju rongga pleura, iga
atau columna vetebralis.

5. Pathway

 
6. Etiologi
Efusi pleura disebabkan oleh :
a. Peningkatan tekanan pada kapiler subpleura atau limfatik
b. Peningakatan permeabilitas kapiler
c. Penurunan tekanan osmotic koloid darah
d. Peningkatan tekanan negative intrapleura
e. Kerusakan drainase limfatik ruang pleura
Ada juga yang disebabkan oleh Infeksi (eksudat) :
a. Tubercolosis
b. Pneumonitis
c. Emboli paru
d. Kanker
e. Infeksi virus,jamur,dan parasit.
Non infeksi (transudat) :
a. Gagal jantung kongesif (90% kasus)
b. Sindroma nefrotik
c. Gagal hati
d. Gagal ginjal
e. Emboli paru

7. Klasifikasi
Efusi pleura di bagi menjadi 2 yaitu :
a. Efusi pleura transudat
Merupakan ultrafiltrat plasma, yang menandakan bahwamembran
pleura tidak terkena penyakit. Akumulasi cairan disebabkan oleh faktor
sistemik yang mempengaruhi produksidan absorbsi cairan pleura.
b. Efusi pleura eksudat
Efusi pleura ini terjadi akibat kebocoran cairan melewati pembuluh
kapiler yang rusak dan masuk kedalam paru terdekat (Morton, 2012).
8. Manifestasi klink
a. Batuk
b. Dispnea bervariasi
c. Adanya keluhan nyeri dada (nyeri pleuritik)
d. Pada efusi yang berat terjadi penonjolan ruang interkosta.
e. Pergerakan dada berkurang dan terhambat pada bagian yang mengalami
efusi.
f. Perkusi meredup diatas efusi pleura.
g. Suara nafas berkurang diatas efusi pleura.
h. Fremitus fokal dan raba berkurang.

9. Komplikasi
a. Fibrotoraks
Efusi pleura yang berupa eksudat yang tidak ditangani dengan
drainase yang baik akan terjadi perlekatan fibrosa antara pleura parietalis
dan pleura viseralis. Keadaan inidisebut dengan fibrotoraks. Jika
fibrotoraks meluas dapat menimbulkan hambatan mekanis yang berat
pada jaringan jaringan yang berada dibawahnya.Pembedahan pengupasan
(dekortikasi) perlu dilakukan untuk memisahkan membran-membran
pleura tersebut.
b. Atalektasis
Atalektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna yang
disebabkan oleh penekanan akibat efusipleura.

Anda mungkin juga menyukai