Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BELAJAR MENURUT ALIRAN KOGNITIF DAN APLIKASI


TEORI KOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN

JESICA MIRNA APRILIA


16119010

PROGRAM STUDI PENDDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmad dan hidaya-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas. Selain itu makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “belajar menurut aliran kognitif dan aplikasi teori kognitif
dalam pembelajaran” bagi pembaca dan penulis.

Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan-kesalahan dalam penyusunannya. Maka dari itu saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak dan saya
ucapkan terima kasih

Kupang, 28 Maret 2020

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Berbeda dengan teori behavioristik, teori kognitif lebih mementingkan proses belajar
dari pada hasil belajarnya. Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan
hubungan antara stimulus dan respon, melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh
persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan
dengan seluruh konteks situasi tersebut. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu
proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek
kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat
kompleks.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan belajar kognitif?
2. Apa saja perbedaan teori belajar kognitif dengan teori belajar behavioristik?
3. Apa saja model belajar kognitif?
4. Apa saja pendangan tentang teori belajar kognitif?
5. Apa saja prinsip teori belajar kognitif?
6. Apa yang dimaksud dengan aplikasi pembelajaran dalam teori belajar kognitif?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori belajar kognitif.
2. Untuk mengetahui perbedaan teori belajar kognitif dan teori belejar
behavioristik.
3. Untuk mengetahui model belajar kognitif.
4. Untuk mengetahui pandangan tentang teori belajar kognitif.
5. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip dalam teori pembelajran.
6. Untuk mengetahui apa saja aplikasi pembelajaran dalam teori belajar kognitif.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian teori belajar kognitif

Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan


penggunaan pengetahuan. Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini
menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia atau satu konsep umum yang
mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan
dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan,
pengolahan informasi, pemecahan masalah, pertimbangan, membayangkan, memperkirakan,
berpikir dan keyakinan. Termasuk kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan
konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan) yang bertalian dengan rasa. Menurut para ahli jiwa
aliran kognitifis, tingkah laku seseorang itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan
mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.

2.2 Perbedaan belajar kognitif dengan teori belajar behavioristik.

Teori belajar Kognitif berbeda dengan teori belajar Behavioristik. Teori belajar kognitif
melibatkan proses berfikir secara komplek dan lebih mementingkan proses belajar dari pada
hasil belajarnya. Para penganut aliran kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekedar
melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Tidak seperti model belajar behavioristik
yang mempelajari proses belajar hanya sebagai hubungan stimulus-respon yang bersifat
mekanistik, tetapi kegiatan belajar yang juga melibatkan kegiatan mental yang ada di dalam
individu yang sedang belajar.

2.3 Model belajar kognitif.

Model belajar kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai
model perseptual. Model belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan
oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai
tingkah laku yang nampak.

Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling
berhubungan dengan konteks situasi tersebut. Memisah-misahkan atau membagi-bagi situasi
atau materi pelajaran menjadi komponen-komponen yang kecil-kecil dan mempelajarinya
secara terpisah-pisah, akan kehilangan makna. Teori ini berpandangan bahwa belajar
merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi
dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan
stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan
terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman-pengalaman
sebelumnya.

2.4 Pandangan teori belajar kognitif

Menurut pendekatan kognitif yang mutakhir, elemen terpenting dalam proses belajar
adalah pengetahuan yang dimiliki oleh tiap individu kepada situasi belajar. Dengan kata lain
apa yang telah kita ketahui akan sangat menentukan apa yang akan menjadi perhatian,
dipersepsi, dipelajari, diingat ataupun dilupakan. Pengetahuan bukan hanya hasil dari proses
belajar sebelumnya, tapi juga akan membimbing proses belajar berikutnya. Perspektif kognitif
membagi jenis pengetahuan menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Pengetahuan Deklaratif

Yaitu pengetahuan yang bisa dideklarasikan biasanya dalam bentuk kata


atau singkatnya pengetahuan konseptual. Contoh, pengetahuan tentang fakta
(misalnya, bumi berputar mengelilingi matahari dalam kurun waktu tertentu).

b. Pengetahuan Prosedural

Yaitu pengetahuan tentang tahapan yang harus dilakukan misalnya dalam


hal pembagian satu bilangan ataupun cara kita mengemudikan sepeda,
singkatnya “pengetahuan bagaimana”. Contoh : menyatakan proses penjumlahan
atau pengurangan pada bilangan pecahan menunjukkan pengetahuan deklaratif,
namun bila siswa mampu mengerjakan perhitungan tersebut maka dia sudah
memiliki pengetahuan prosedural.

c. Pengetahuan Kondisional

Pengetahuan adalah pengetahuan dalam hal “kapan dan mengapa”


pengetahuan deklaratif dan prosedural digunakan. Seperti.siswa harus dapat
mengidentifikasi terlebih dahulu persamaan apa yang perlu dipakai (pengetahuan
deklaratif) sebelum melakukan proses perhitungan (pengetahuan prosedural).
Pengetahuan kondisional ini jadinya merupakan hal yang penting dimiliki siswa,
karena menentukan penggunaan konsep dan prosedur yang tepat. Terkadang
siswa mengetahui fakta dan dapat melakukan satu prosedur pemecahan masalah
tertentu, namun sayangnya mengaplikasikannya pada waktu dan tempat yang
kurang tepat.

2.5 Aplikasi pembelajaran

Aplikasi Pembelajaran Discoveri learningnya Bruner dapar dikemukakan sebagai


berikut:

1. Belajar merupakan kecenderungan dalam diri manusia, yaitu Self-


curiousity (keingintahuan) untuk mengadakan petualangan pengalaman.

2. Belajar penemuan terjadi karena sifat mental manusia mengubah


struktur yang ada. Sifat mental tersebut selalu mengalir untuk mengisi
berbagai kemungkinan pengenalan.

3. Kualitas belajar penemuan diwarnai modus imperatif kesiapan dan


kemampuan secara enaktif, ekonik, dan simbolik.

4. Penerapan belajar penemuan hanya merupakan garis besar tujuan


instruksional sebagai arah informatif.

5. Kreatifitas metaforik dan creative conditioning yang bebas dan


bertanggung jawab memungkinkan kemajuan.
2.6 Prinsip umum teori Belajar Kognitif

Prinsip utama teori belajar kognitif sebagai berikut :

a. Lebih mementingkan proses belajar daripada hasil

b. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat


kompleks.

c. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang


situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya

d. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat
terlihat sebagai tingkah laku yang nampak

e. Memisah-misahkan atau membagi-bagi situasi/materi pelajaran menjadi


komponen-komponen yang kecil-kecil dan memperlajarinya secara terpisah-pisah, akan
kehilangan makna.

f. Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi,


pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.
BAB III

SIMPULAN
Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan
pengetahuan. Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi populer sebagai
salah satu wilayah psikologi manusia atau satu konsep umum yang mencakup semua bentuk
pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman,
memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah,
pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan.

Teori belajar kognitif melibatkan proses berfikir secara komplek dan lebih mementingkan
proses belajar dari pada hasil belajarnya. Para penganut aliran kognitif mengatakan bahwa belajar
tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Tidak seperti model belajar
behavioristik yang mempelajari proses belajar hanya sebagai hubungan stimulus-respon yang bersifat
mekanistik, tetapi kegiatan belajar yang juga melibatkan kegiatan mental yang ada di dalam individu
yang sedang belajar.

Pandangan teori belajar kognitif antara lain : Pengetahuan Deklaratif, Pengetahuan Prosedural,
Pengetahuan Kondisional.
DAFTAR PUSTAKA

http;//afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/31/teori-belajar-kognitif-dan-implementasi-dalam-proses-
pembelajaran/

Anda mungkin juga menyukai