Anda di halaman 1dari 5

Permainan Tenis Lapangan, Ini Segala Hal yang Perlu Anda Tahu

Tenis lapangan adalah permainan bola kecil yang menggunakan bola dan raket. Tenis
berasal dari bahasa Perancis "tenez" dan bisa dimainkan di lapangan rumput, semen,
ataupun tanah liat.

Tenis lapangan adalah olahraga yang dimainkan dengan menggunakan raket dan bola.
Untuk mendapatkan poin, pemain harus membuat bola berhasil menyebrangi net dan jatuh
di lapangan permainan lawan tanpa bisa dikembalikan.
Olahraga ini termasuk sebagai permainan bola kecil dan dapat dimainkan oleh
perseorangan baik putra maupun putri serta ganda baik putra, putri, maupun campuran.
Induk organisasi tenis lapangan di Indonesia adalah Persatuan Tenis Lapangan Indonesia
(PELTI). Sementara itu, induk organisasi internasional untuk olahraga ini yaitu International
Tennis Federation (ITF).

Sejarah tenis lapangan

Kata tenis berasal dari bahasa Prancis “tenez” yang artinya kerjakan atau bersiap. Olahraga
ini sebenarnya diyakini sudah mulai dimainkan sejak zaman sebelum Masehi. Namun
catatan tertua menyebut kegiatan tenis lapangan berasal dari abad ke-11.
Pada waktu tersebut, masyarakat Prancis tercatat sudah sering melakukan permainan
bernama jeu de peume yang caranya mirip dengan tenis lapangan modern. Lalu pada abad
ke-13, permainan tersebut mulai tersebar ke negara-negara lain di Eropa.
Raket bersenar pertama kali diperkenalkan pada abad ke-15 di Italia. Selanjutnya di tahun
1868, berdirilah All England Croquet Club di Wimbledon, Inggris yang merupakan cikal bakal
organisasi tenis.
Kejuaran tenis paling bergengsi di dunia yaitu Wimbledon, mulai dilaksanakan pada tahun
1877 dan pada tahun 1881, terbitlah standar peraturan dan organisasi kompetisi tenis
lapangan.

Peralatan yang diperlukan dalam tenis lapangan

Tenis lapangan bisa dimainkan dimana saja selama sarana dan prasarana yang dibutuhkan
tersedia. Berikut ini peralatan dan sarana yang perlu disiapkan.

1. Lapangan

Menurut peraturan dari PELTI dan ITF, lapangan tenis yang digunakan untuk pertandingan
resmi memiliki ukuran sebagai berikut ini.
• Permainan tunggal
Panjang: 23,77 meter
Lebar: 8,23 meter
• Permainan ganda
Panjang: 23,77 meter
Lebar: 10,97 meter
Sementara itu, jenis lapangan yang digunakan ada tiga jenis, yaitu:

• Lapangan keras yang terbuat dari semen


Lapangan jenis ini adalah yang paling sering digunakan dalam permainan tenis. Bermain di
atas lapangan yang terbuat dari semen akan membuat laju bola menjadi sedang hingga
cepat.
Pada beberapa pertandingan internasional, ada lapangan yang dilapisi oleh bahan sintetis
deco turf dari akrilik. Contohnya pada pertandingan US open dan Australia Open.

• Lapangan rumput
Lapangan tenis yang terbuat dari rumput, harus menggunakan rumput yang tumbuh di atas
tanah keras agar bola tetap bisa memantul dengan baik di atasnya.
Saat bertanding di lapangan rumput, para pemain harus menyesuaikan permainan karena
laju bola di atas lapangan jenis ini adalah yang paling cepat. Arah gerak bola pun akan
cenderung lebih banyak meluncur dan tidak terlalu memantul dibanding dengan bola di
lapangan lain.
Karena perawatannya sangat mahal, kini lapangan rumput sudah sangat jarang digunakan.
Turnamen yang masih menggunakan lapangan jenis ini salah satunya adalah kejuaraan
Wimbledon.

• Lapangan tanah liat (clay)


Lapangan tanah liat dalam permainan tenis lapangan terbuat dari serpihan-serpihan tanah
liat atau pasiran dari batu bata yang dihancurkan.
Jika bermain di atas lapangan ini, laju bola cenderung lambat, sehingga peramainan
biasanya akan berlangsung dalam rally-rally yang panjang.
Salah satu lapangan terkenal yang memiliki lapangan tanah liat adalah lapangan tenis
Roland Garos di Prancis.

2. Raket

Raket untuk bermain tenis lapangan bisa dibagi menjadi berbagai ukuran, tergantung dari
usia penggunanya, seperti berikut ini:
Raket anak: memiliki berat kurang lebih 250 gram (12-13 oz)
Raket remaja putri: memiliki berat kurang lebih 290 gram (12,5 -13,25 oz)
Raket remaja putra: memiliki berat kurang lebih 295 gram (13 – 13,25 oz)
Raket wanita: memiliki berat kurang lebih 300 gram (13,25-13,75 oz)
Raket pria: memiliki berat kurang lebih 310 gram (13,75-14,74 oz)

3. Bola

Ketentuan bola yang dapat digunakan dalam pertandingan tenis lapangan adalah:
• Memiliki garis tengah penampang 63,50-66,77 mm
• Berat bola 56,70-58,48 gram
• Mampu kembali membal (memiliki kekuatan balik) 1.346-1.473 mm jika dijatuhkan dari
ketinggian 2.450 mm.
• Permukaan bola harus licin dan tidak terdapat jahitan

4. Net

Untuk Net dalam permainan tenis lapangan, berikut ini syarat yang biasanya harus dipenuhi
dalam pertandingan resmi.
Net terbuat dari benang yang berwarna hijau tua atau hitam
Ukuran tinggi tiang penyangga net adalah 106,7 cm dan tinggi net 91,4 cm.
Tiang net dipasang di samping lapangan dengan jarak garis samping lapangan 91,4 cm.

Teknik dasar tenis lapangan

Teknik dasar bermain tenis lapangan, dapat dibagi menjadi beberapa hal, seperti:

Cara melakukan sikap siap (ready position)

Sikap siap adalah posisi yang dilakukan saat menunggu bola datang atau mengembalikan
servis. Langkah untuk bisa melakukan sikap siap yang baik adalah: Beberapa
Pegang raket di depan badan sehingga mudah bergerak cepat ke segala arah
Badan sedikit membungkuk dan lulut agak ditekuk sambil menghadap ke arah jaring lawan
Tangan kanan dan kiri memegang raket, namun tempatkan tangan kiri memegang leher
raket dan tangan kanan lebih di bawah.
Posisi kepala raket setinggi bahu
Jika bola yang datang cepat, maka posisi kepala raket perlu direndahkan hingga kurang
lebih setinggi pinggang

Cara memegang raket

Dalam tenis lapangan, ada empat cara memegang raket, yaitu:

• Eastern grip
Cara melakukan pegangan eastern grip adalah:
Peganglah raket sesuai dengan tangan yang biasa digunakan, kanan atau jika kidal,
gunakan tangan kiri.
Tempatkan telapak tangan di belakang gagang raket
Posisikan jari-jari melingkat menggenggam gagang raket seperti sedang bersalaman
Pertahankan agar posisi pegangan tangan dengan raket tidak goyah pada saat melakukan
pukulan.

• Continental grip

Cara melakukan pegangan continental adalah:


Peganglah raket sesuai dengan tangan yang biasa digunakan, kanan atau jika kidal,
gunakan tangan kiri.
Posisikan gagang raket di antara telunjuk dan ibu jari, sehingga kedua jari tersebut
berbentuk seperti huruf “V”.
Posisikan telapak tangan dan jari-jari lainnya mengelilingi gagang raket secara kuat.
Pertahankan posisi pegangan ini agar tetap kuat setiap melakukan pukulan.

• Western grip

Cara melakukan pegangan western adalah dengan memegang raket menggunakan tangan
kiri. Lalu, letakkan telapak tangan di bawah pegangan raket dan selanjutnya bungkus
dengan jari-jari tangan.
• Semi western grip

Cara melakukan pegangan semi western tidak jauh berbeda dari cara memegang raket tenis
lain, yaitu dengan menggenggam gagang raket seperti sedang bersalaman.
Pukulan ini dinilai dapat menghasilkan putaran bola yang lebih kencang sehingga baik untuk
gerakan menyerang maupun bertahan.

Cara memukul bola

Berikut ini beberapa teknik memukul bola dalam permainan tenis lapangan.

• Pukulan servis
Cara melakukan pukulan servis dalam tenis lapangan adalah dengan langkah-langkah ini.
Pegang raket kuat-kuat dengan grip yang dipilih
Ayunkan raket ke belakang hingga kepala raket keatas dan sedikit ke belakang menyentuh
punggung.
Bersamaan dengan gerakan ini lambungkanlah bola ke atas (toss up).
Pindahkan berat badan ke kaki depan dan pukul lah bola pada titik yang sudah ditentukan.
Pada saat bola terkena permukaan raket, seluruh lengan dan badan beserta kaki tumpu
harus merupakan satu garis lurus.
Lanjutkan gerakan tangan dan raket ke depan bawah dengan bebas.

• Pukulan forehand dan backhand

Cara melakukan pukulan forehand dan backhand adalah melalui langkah-langkah ini.
Pesiapkan tubuh untuk menerima pukulan dari lawan.
Saat bola mulai meninggalkan raket lawan, jika Anda ingin melakukan pukulan forehand,
putarlah badan ke kanan pada pinggul sehingga bahu kiri menghadap ke arah net dan raket
mengarah ke pagar samping lapangan.
Untuk pukulan bachkhand, sebaiknya putar badan ke kiri.
Saat bola lawan telah melewati net dan akan jatuh ke lapangan, siapkan kaki kiri untuk
melangkah ke depan sedangkan kepala raket mulai diturunkan sampai setinggi pinggang.
Ayunkan raket ke depan hingga mengenai bola.
Setelah raket mengenai bola, lanjutkan dengan gerakan lengan lurus ke depan ke arah net.

• Pukulan volley

Pukulan volley adalah pukulan yang dilakukan sebelum bola sempat jatuh atau memantul
di lapangan. Pukulan ini sangat menguntungkan bila dilakukan saat posisi pemain berada di
dekat net.
Pukulan volley bisa dilakukan dengan pukulan forehand maupun backhand dan biasanya,
pegangan yang tepat untuk melakukan volley adalah pegangan continental.

Peraturan skor dalam tenis lapangan


Dalam olahraga tenis lapangan, sistem penilaian dibagi menjadi poin, games, dan set.
Untuk memenangkan permainan, seorang pemain atau regu (jika bermain ganda) harus bisa
mengungguli set dengan jumlah terbanyak.
Jumlah set yang perlu dimainkan di setiap pertandingan berbeda-beda, tergantung dari
peraturan panitia. Ada kejuaran yang memakai sistem 3 set dalam satu pertandingan, tapi
ada yang 5 set, dan lain-lain.
Untuk bisa menjuarai sebuah set, pemain harus bisa memenangkan game dalam jumlah
terbanyak. Kalau Anda pernah menonton pertandingan tenis, hasil akhir dari suatu set
biasanya akan tertulis 6-2 atau 7-5 dan lain-lain. Angka 6 dan 2 serta 7 dan 5 maupun
angka lain di hasil akhir tersebutlah yang dinamakan game.
Jika terdapat angka 6, maka pemain tersebut berhasil memenangkan 6 game. Namun
apabila ada angka 2, berarti hanya berhasil memenangkan 2 game, dan seterusnya.
Untuk bisa memenangkan satu game, pemain harus mendapatkan poin. Pemain
mendapatkan poin apabila berhasil menjatuhkan bola di dalam lapangan permainan lawan,
tanpa bisa dibalas lawan.
Saat berhasil menjatuhkan bola di lapangan permainan lawan dan lawan tidak bisa
membalas, maka Anda akan mendapatkan poin. Dalam tenis, poin yang didapatkan
bukanlah 1,2,3 dan seterusnya, melainkan:
● Poin pertama 15
● Poin kedua 30
● Poin ketiga 40
Jika setelah mendapatkan poin 40, pemain kembali berhasil mencetak poin, maka ia akan
memenangkan game itu dan mendapatkan 1 angka untuk game tersebut. Pemain yang
memenangkan 6 game terlebih dahulu dengan selisih unggul minimal 2 game (skor akhir
6-4), keluar sebagai pemenang set tersebut.
Jika saat berusaha mencetak poin, kedua pihak pemain sama-sama mencapai angka 40,
maka akan berlaku “deuce”. Dalam deuce, pemain perlu mencetak poin lagi hingga dua kali
berturut-turut agar memiliki selisih unggul 2 poin dari lawan.
Apabila dalam satu set, kedua pihak pemain sama-sama mencapai poin 6 (kedudukan seri
6-6) maka tie break akan diberlakukan.
Saat bermain tie break, pemain yang mencetak poin, tak lagi mendapatkan poin 15,
30,dan 40, melainkan 1,2,3,4 dan seterusnya.
Pemain yang berhasil mendapatkan 7 poin terlebih dahulu dengan selisih unggul minimal
2 poin dari lawan, akan memenangkan tie break sekaligus set tersebut, dan skor set akan
dicatat sebagai 7-6.

Anda mungkin juga menyukai