PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri melalui
kanalis servikalis. Bila terjadi perdarahan yang hebat akibat abortus inkomplit
(Saifuddin, 2012).
berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau
umur kehamilan kurang dari 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu
dunia masih tergolong tinggi. Setiap tahun tak kurang dari 56 juta tindakan
aborsi, tetapi penerapan hukum tersebut lebih seperti setiap tahun terjadi
1
2
15% dari 6 juta kehamilan setiap tahunnya atau 600 ribu-900 ribu, sedangkan
abortus buatan sekitar 750 ribu 1,5 juta setiap tahunnya, 2500 orang
Sulawesi Tengah tahun 2015 angka kematian ibu yang abortus dalam
keseluruhan mencapai 21 ibu. Pada tahun 2016 sekitar 34 ibu dan pada tahun
bahwa AKI pada tahun 2012 sebanyak 77 orang, 2013 sebanyak 243 orang,
2014 sebanyak 116 orang, 2015 sebanyak 256 orang dan 2016 sebanyak 194
Sementara data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Poso
mengalaminya, hal ini dapat terjadi salah satunya karena budaya masyarakat
2015).
mengurangi komplikasi yang berat pada ibu hamil dengan abortus inkomplit.
Komplikasi yang bia terjadi jika tidak dilakukan dengan penanganan tepat
Di Rsud Poso”
4
B. Rumusan Masalah
Poso”?
1. Tujuan Umum
Poso.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
abortus inkomplit.
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau
2. Periode Kehamilan
trimester yaitu :
yaitu :
gambaran embrio
minggu)
1) Rahim membesar
2) Tanda Hegar
vulva.
c. Dugaan hamil
haid)
emesis (muntah-muntah)
3) Pusing
5) Obstipasi
7) Varices
8) Payudara menegang
9) Perubahan perasaan
10) BB bertambah
khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna pada payudara Dalam
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
a) Ukuran
b) Berat
d) Kontraktilitas
minggu ke 6 kehamilan.
e) Serviks Uteri
2) Ovarium
progesteron.
11
tanda Chadwick.
4) Payudara
b. Sirkulasi Darah
pada saat ibu berbaring telentang. Pada saat posisi telentang, uterus
inferior pada saat ibu berbaring telentang. Pengaruh ini sangat besar
tekanan darah serta gejala-gejala seperti pusing, mual dan rasa ingin
pingsan.
13
c. Traktus Urinarius
seni,tidak hanya terjadi pada siang, malam pun juga terjadi. Ini terjadi
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah pintu atas
d. Kulit
pada kulit dan rambut. Saat hamil rambut menjadi lebih berminyak atau
terjadi karena adanya perubahan hormon pada ibu hamil. Oleh karena
itu ibu hamil harus merawat dan menjaga kesehatan dan kecantikan
tubuhnya.
e. Sistem Respirasi
mengeluh tentang rasa sesak nafas dan pendek nafas. Hal ini ditemukan
kira-kira 20%, seorang wanita selalu bernafas lebih dalam, dan bagian
Ketika perut mulai membesar, ibu agak sesak bernafas adalah hal
yang biasa terjadi. Untuk mencegahnya jangan lupa berdiri dan duduk
dan bahu diatas sebuah bantal. Ini adalah efek dari rahim yang
membesar, paru-paru tertekan dan membuat ibu hamil sesak nafas dan
cepat lelah.
f. Sistem Endokrin
kurang lebih 135 %. Akan tetapi kelenjar ini tidak begitu mempunyai
menurun. Hal ini juga ditemukan pada ibu-ibu yang menyusui. Kelenjar
secara progresif. Aksi yang penting dari hormon paratiroid ini adalah
untuk memasok janin dengan kalsium yang adekuat. Selain itu, juga
plasenta dan ibu. Pada saat hamil dan menyusui dianjurkan untuk
g. Sistem Pencernaan
daerah lambung terasa panas, terjadi mual dan pusing terutama pada
gravidarum
h. Sistem Metabolik
payudara.
kalori.
6) Wanita hamil membutuhkan banyak gizi dan protein zat hamil harus
i. Sistem Muskuloskeletal
7). Setelah minggu ke-10 hasil konsepsi dibuat janin. Pada minggu ke 4 dengan
USG akan tampak sebagai kantong gestasi berdiameter 1 cm, tetapi embrio belum
tampak.
Gambar 2.1
Pertumbuhan dan Perkembangan Janin 0 -4 Minggu
18
Gambar 2.2
Pertumbuhan dan Perkembangan Janin 8 Minggu
Pada minggu ini, Kepala meliputi separuh besar janin, terbentuk muka
janin; kelopak mata terbentuk namun tidak akan membuka sampai 28 minggu.
Gambar 2.
3
Pertumbuhan dan Perkembangan janin 9 minggu
19
Pada minggu ke-16 Janin berukuran 15 cm. Ini merupakan awal dari
trimester ke-2. Kulit janin masih transparan, telah mulai tumbuh lanugo (rambut
janin). Janin bergerakaktif, yaitu menghisap dan menelan air ketuban. Telah
Gambar 2.4
Petumbuhan dan Perkembangan janin 13-16 minggu
Pada minggu ini, komponen mata terbentuk penuh, juga sidik jari. Seluruh
Gambar 2.5
Pertumbuhan dan Perkembangan janin 17-24 minggu
Pada minggu ini, saat disebut permulaan trimester ke-3 , dimana terdapat
perkembangan otak yang cepat. Sistem saraf mengendalikan gerakan dan fungsi
tubuh, mata sudah membuka. Kelangsungan hidup pada periode ini sangat sulit
bila lahir
Gambar 2.6
Pertumbuhan dan Perkembangan janin 25-28 minggu
21
Pada minggu ini, Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup ( 50-
70 ). Tulang telah terbentuk sempurna, gerakan napas telah reguler, suhu relatif
stabil
Gambar 2.7
Pertumbuhan dan Perkembangan janin 29-32 minggu
22
Pada minggu ini, Berat janin 1500-2500 gram. Bulu kulit janin ( lanugo )
mulai berkurang, pada saat 35 minggu paruh telah matur. Janin akan dapat hidup
tanpa kesulitan
Gambar 2.8
Pertumbuhan dan Perkembangan janin 33-36 minggu
Sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana bayi akan meliputi seluruh
uterus. Air ketuban mulai berkurang, tetapi masih dalam batas normal.
23
Gambar 2.9
Pertumbuhan dan Perkembangan janin 36 minggu
lain :
a. Abortus
b. Anemia Kehamilan
Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel
besi, asam folat, dan vitamin B12. Tetapi yang sering terjadi adalah
c. Hiperemesis Gravidarum
badan ibu sangat turun, turgorkulit kurang, dan timbul aseton dalam air
kencing.
24
uteri.
a. Trimester I
dirinya.
periode ini.
b. Trimester II
25
nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah
kehamilannya.
c. Trimester III
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya.
persalinan.
3) Rasa tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek.
Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan
26
4) Pada TM III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin
kelahiran bayinya.
1. Pengertian Abortus
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Maryunani dan Puspita
2013).
27
2. Etiologi
a. Faktor Janin
terjadi pada 50% - 60% kasus keguguran, fakta kelainan yang paling
b. Faktor Ibu
c. Faktor Bapak
abortus.
d. Faktor Genetik
kromosom pada janin. Lebih dari 60% abortus spontan yang terjadi
28
genetik.
3. Patofisiologis
4. Klasifikasi Abortus
a. Abortus Imminens
b. Abortus Insipiens
dengan serviks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan
tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum uteri dan dalam proses
pengeluaran.
c. Abortus Inkompli
keluar dari kavum uteri dan masih ada yang tertinggal. Abortus ini
e. Abortus Komplit
Abortus komplit adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum
uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang
f. Missed Abortus
Missed abortus adalah abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus
minggu lebih
g. Abortus Habitualis
h. Abortus Infeksiosus
genitalia.
i. Abortus Septik
5. Faktor Predisposisi
a. Faktor genetik
1) Kelainankromosom
3) Sindrom Ehlers–Danlos
b. Faktor hormonal
1) Defisiensi luetal
3) Serviks inkompeten
1) Toxoplasmosis
2) Sitomegalovirus
3) Rubela
4) Herpes simpleks
31
hominis
2) Gemuk, BB diatas 80 kg
g. Faktor paternal
h. Faktor imunologis
1) Faktor alloimmune
implantasi
berlangsung abortus
a) Antibody antiphosfolipid :
abortus
6. Komplikasi
a. Perdarahan
b. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam
c. Infeksi
Infeksi dalam uterus dan adexadapat terjadi dalam setiap abortus tetapi
d. Syok
minggu
8. Diagnosa Abortus
bimanual dan tes kehamilan secara biologis atau imunologi bilamana hal
pembukaan servik, dan adanya jaringan dalam kavum uteri atau vagina
(Sujiyanti,dkk,2009)
1. Pengertian
servikalis, masih terbuka dan teraba jaringan dalam kavum uteri. Batasan
ini juga masih terpancang pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu
lengkap atau ekspulsi parsial dari hasil konsepsi. Fetus biasanya sudah
antara lain:
darah
berlangsung terus servik tetap terbuka karena masih ada benda di dalam
antara lain :
sebagai berikut:
jika perlu).
a. Tindakan pengobatan
pengobatan.
tindakan.
37
6. Komplikasi
a . Perdarahan
b. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam
dengan teliti. Jika ada tanda bahaya perlu dilakukan segera dilakukan
c. Infeksi
Infeksi dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi tiap abortus, tetapi
d. Syok
sesuai dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat, efektif
dan efisien.
a. Riwayat kesehatan
benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah
Sebagai contoh yaitu wanita pada trimester ketiga merasa takut terhadap
proses persalinan dan persalinan yang sudah tidak dapat ditunda lagi.
terjadi.
primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita
tersebut dalam persalinan. Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan
ibu atau anak (misalnya, perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah
lahir, distocia bahu, atau nilai APGAR yang rendah). Dari data yang
segera sementara yang lain harus menunggu intervensi dari seorang dokter,
misalnya prolaps tali pusat. Situasi lainya bisa saja tidak merupakan
apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah
6. Implementasi
Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh
bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain.
menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.
7. Evaluasi
lagi proses manajemen dengan benar terhadap semua asfek asuhan yang
terencana.
42
klien meliputi tujuh langkah, agar diketahui orang lain apa yang telah
langkah I Varney.
varney.
(Salmah, 2014).
43
potensi/diagnosa 1. Konsul
lain Assesment/
Menetapkan
Diagnosa 2. Tes diagnostik lab
Kebutuhsn segera
untuk konsultasi,
3. Rujukan
kolaborasi
Perencanaan Perencanaan
Implementasi Implementasi
Evaluasi Evaluasi 4. Pendidikan/konseling
5. Follow up
44
Persalinan :
1) Kewenangan normal
2) Pelayanan kesehatan
memiliki dokter
1) Episiotomi
eksklusif.
postpartum.
dasar
1) Fisiologi nifas
7) “Bounding and Attacchment” orang tua dan bayi baru lahir untuk
infeksi
incontinentia ani.
abortus
S: (Subjektif)
O: (Objektif)
3. Kunjungtiva pucat
A: (Assesment)
dan kecemasan.
P: (Planning)
100 CC.
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Data Primer
Yaitu data pokok atau utama yang diperoleh langsung baik dari klien
a. Anamnese
penyakit.
b. Pemeriksaan Fisik
sampai kaki.
49
c. Observasi
dari sejak klien datang sampai pulang. Pemeriksaan ini juga untuk
kondisi.
2. Data Sekunder
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
D. Subjek Penelitian
E. Definisi Operasional
1. Abortus Inkomplit
asuhan kebidanan
51
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kab. Poso, 2017. angka kematian ibu di kabupaten poso
Tengah.
angka-kematian-ibu-dan-kematian-bayi-perlu-kinerjakeras.html.diakse
Jakarta: EGC.
Maryunani dan Puspita, 2013. Asuhan pada Ibu dalam Masa Nifas (Postpartum).
Jakarta: EGC
Jakarta: EGC
Prawirohardjo.
Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Poso, 2017. Data kejadian abortus di
RSUD Poso.
52
Rukiyah dan Yulianti, 2014. Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Trans Info
media.
Medika.