Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATA KULIAH

(Akuntansi Keuangan Sektor Publik)

Oleh :

Nama : Sri Karnila


No. Stambuk : 002004312021
Mata Kuliah : Akuntansi Publik
Kelas : MAKSI A1 (2021)

PROGRAM PASCASARJA

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TA 2021/2022
A. Teori Akuntansi Organisasi Sektor Publik
Dalam organisani sektor publik, ada dua jenis pelaporan yang dikenal yakni pelaporan
kinerja dan pelaporan keuangan. Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk
mempresintasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas serta sumber daya yang harus
dipertanggungjawabkan. Pelaporan ini merupakan wujud dari proses akuntabilitas.
Sedangkan pelaporan keuangan adalah cerminan dari posisi keuangan serta transaksi yang
telah dilakukan suatu organisasi sektor publik dalam kurun waktu tertentu.
Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah :

1. Memberikan informasi keuangan untuk menemukan dan memprediksi aliran kas, saldo
neraca, dan kebutuhan sumber daya financial jangka pendek unit pemerintah.
2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi
suatu unit pemerintahan dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.
3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuiannya dengan
peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah di sepakati, dan ketentuan lain yang
di syaratkan.
4. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksi
pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional.
5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan operasional.

Jenis Laporan Keuangan

a. Laporan posisi keuangan (Neraca)


b. Laporan kinerja keuangan
c. Laporan perubahan aktiva/ekuitas neto
d. Laaporan arus kas
e. Kebijakan akuntansi, dan catatan atas laporan keuangan

B. Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor publik


Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik
sebagai berikut:
1. Kepatuhan dan Pengelolaan – Compliance and Stewardship
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan
keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan
sesuai dengan ketentutan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.
2. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif – Accountability and Retrospective Reporting
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.
Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kerja dan mengevaluasi manajemen,
memberikan dasar untuk mengamati tren antarkurun waktu, pencapaian atas tujuan yang
telah ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika
ada.
3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi – Planning and Authorization Information
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan
aktivitas di masa yang akan datang dan memberikan informasi pendukung mengenai
otorisasi penggunaan dana.
4. Kelangsungan Organisasi – Viability2
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pengguna dalam menentukan apakah
suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan)
di masa yang akan datang.
5. Hubungan Masyarakat – Public Relation
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk
mengemukakan pernyataan atas pretasi yang telah dicapai kepada pengguna yang
dipengaruhi karyawan dan masyarakat, serta sebagai alat komunikasi dengan publik dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.
6. Sumber Fakta dan Gambaran – Source of Facts and Figures
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai kelompok
kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.

C. Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik


Sistem pelaporan keuangan sektor publik terdiri dari dasar kas (cash base), dasar akrual,
(accrual base), dan akuntansi dana (fund accounting).
 Dasar Kas (Cash Base)
Sistem akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas keluar. Akun
keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan keuangan tidak bisa dihasilkan
apabila tidak ada data tentang aktiva dan kewajiban.. data yang ada hanyalah perimbangan
kas. Penjualan hanya dicatat saat kas diterima, sehingga tidak ada pos piutang. Laporan arus
kas banyak dipakai dalam akuntansi bisnis, namun sebagai tambahan atas laporan pendapatan
dan laporan posisi keuangan.
 Akuntansi Dana (Fund Accounting)
Merupakan salah satu alternatif sistem akuntansi di sector public yang dikembangkan
dari dasar kas dan prosedur pengendalian anggaran. Sistem akuntansi dana ini mengakui
transaksi organisasi ketika komitmen sudah disepakati. Ini berarti bahwa transaksi belum
diakui ketika kas dibayar atau diterima atau ketika faktur diterima atau dikeluarkan, namun
lebih awal lagi, yaitu ketika pesanan dikirimkan atau diterima

D. Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik

2. Analisis
1.Transaksi bukti
transaksi

6. Penerbitan 3. Mencatat
laporan dan
data transaksi
catatannya
(jurnal)

5. Kertas 4.
kerja Mengelompokan
dan
mengikhtisarkan
data yang di catat

E. Teknik Laporan Keuangan Sektor Publik


Berdasarkan tahapan dalam siklus akuntansi keuangan sektor publik, teknik pelaporan
keuangan sektor publik terdiri dari 3 tahapan berikut :
1) Tahap Pencatatan
- Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti transaksi dan bukti
pencatatan.
- Kegiatan pencatatan bukti transaksi dalam buku harian atau jurnal.
- Memindahbukukan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau jenisnya ke
dalam akun buku besar.
2) Tahap Pengikhtisaran
- Penyusunan neraca saldo berdasarkan akun buku besar
- Pembuatan ayat jurnal penyesuaian
- Penyusunan kertas kerja atau neraca lajur
- Pembuatan ayat jurnal penutup
- Pembuatan neraca saldo setelah penutupan.
Transaksi 2. Analisis
- Pembuatan ayat jurnal pembalik bukti
3) Tahap Pelaporan transaksi

- Laporan pada unit kerja organisasi


- Laporan konsolidasi organisasi
6. Penerbitan
3. Mencatat
laporan dan
F. Pemakai Laporan Keuangan data transaksi
catatannyaSektor Publik
Transaksi 2. Analisis
(jurnal)
bukti
Pemakai laporan keuangan sektor publik dapat diidentifikasikan dengan menelusuri siapa
transaksi
yang menjadi stakeholder organisasi. Drebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat
2. Analisis
Transaksi
5. Kertas
sepuluh kelompok pemakai laporan keuangan. Lebih lanjut Drebin 4. menjelaskanbukti
keterkaitan
kerja Mengelompokan transaksi
antar kelompok pemakai laporan keuangan tersebut dan menjelaskan
6. Penerbitan kebutuhannya.
dan3. Mencatat
laporan dan mengikhtisarkan
Kelompok pemakai laporan keuangan tersebut adalah :
catatannya
data transaksi
data yang di catat
(jurnal)
a. Pembayar pajak (taxpayers) 6. Penerbitan
3. Mencatat
b. Pemberi dana bantuan (granlurx).laporan dan data transaksi
catatannya
c. Investor. (jurnal)
5. Kertas 4.
d. kerjarecipients)
Pengguna jasa (fee-paying service Mengelompokan
dan
e. Karyawan/ pegawai mengikhtisarkan
5. Kertas 4.
f. Pemasok (vendor) kerja data yang di catat
Mengelompokan
g. Dewan legislative dan
mengikhtisarkan
h. Manajemen data yang di catat
i. Pemilih (voters)
j. Badan pengawas (oversight bodies)

Pengklasifikasian tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa pembayar pajak, pemberi


dana bantuan, investor, dan pembayar jasa pelayanan merupakan sumber penyedia keuangan
organisasi, karyawan dan pemasok merupakan penyedia tenaga kerja dan sumber daya
material, dewan legislative, dan manajemen membuat keputusan alokasi sumber daya, dan
aktivitas mereka semua diawasi oleh pemilih dan badan pengawas, termasuk level
pemerintahan yang lebih tinggi.
Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik menjadi lima
kelompok, yaitu:
a. Lembaga pemerintah (governing bodies)
b. Investor dan kreditor
c. Pemberi sumber daya (resourceproviders)
d. Badan pengawas (oversight bodies)
e. Konstituen
Pengklasfikasian pemakai laporan keuangan yang dilakukan Anthony adalah dengan
mempertimbangkan semut organisasi nonbisnis, bukan untuk organisasi pemerintahan saja,
sedangkan Drebin et al mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan untuk sektor
pemerintahan saja.
Jika dibandingkan dengan analisis Drebin et al., Anthony memasukkan pembayar pajak,
pemilih, dan karyawan dalam satu kelompok yang ia sebut konstituen. Ia mengelompokkan
pemberi dana bantuan dan pembayar jasa sebagai pemberi sumber daya, investor dan kreditor
dikelompokkan menjadi satu.
Sementara itu, Hanley el d. (1992) mengklasifikasikan pengguna laporan keuangan sektor
publik menjadi dua belas kelompok, yaitu:
a.       Anggota terpilih (electedmembers)
b.      Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak
c.       Pelanggan atau klien
d.      Karyawan/pegawai
e.       Pelanggan dan pemasok
f.       Pemerintah
g.      Pesaing (competitors)
h.      Regulator
i.        Pemberi pinjaman (leaders)
j.        Donor dan sponsor
k.      Investor atau patner bisnis
l.        Kelompok penekan lainnya
Serikat dagang sektor publik Governmental Accounting Standars Board (GASB) (1999,
p. B184) mengidentifikasikan pemakai laporan keuangan pemerintah menjadi tiga kelompok
besar, yaitu:
a.       Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggungjawab,
b.      Legislatif dan Badan Pengawasan yang secara langsung mewakili rakyat,
c.       Investor dan kreditor yang memberi pinjaman dan/ atau berpartisipasi dalam
proses pemberian pinjaman.

Anda mungkin juga menyukai