Anda di halaman 1dari 2

Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyelenggarakan
fungsi:

1. perumusan kebijakan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan danperbekalan kesehatan rumah
tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;

3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi,
alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;

4. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;

5. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga, pengawasan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga, tata kelola obat publik dan perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian;

6. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan; dan

7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Pengertian farmasi

Farmasi berasal dari bahasa Yunani, pharmacon yg artinya obat. Jadi, farmasi adalah ilmu yg
mempelajari tentang obat.

Farmasi Industri adalah teknologi obat-obatan yang diaplikasikan dalam bidang industri, jadi simpelnya
adalah obat-obatan dalam industri. Mulai dari ilmu membuat obat dalam skala besar, regulasi mengenai
obat (CPOB) dan flow process bisnis obat. teknologi obat-obatan dalam bidang industri. Ini bertujuan
untuk menemukan, mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan obat-obatan atau obat-obatan
farmasi untuk digunakan sebagai obat yang akan diberikan (atau dikelola sendiri) kepada pasien dari
dokter, dengan tujuan untuk menyembuhkan mereka, memvaksinasi mereka, atau mengurangi gejala.
Perusahaan farmasi dapat menangani obat generik atau merek dan alat kesehatan. Mereka tunduk pada
berbagai hukum dan peraturan yang mengatur paten, pengujian, keamanan, kemanjuran dan
pemasaran obat-obatanPeran apoteker sendiri dalam industri obat sangat vital, dalam undang-undang
hanya disebut 3 apoteker penanggung jawab dalam Industri Farmasi yaitu Apoteker penanggung jawab
Quality Assurance (QA), Quality Control (QC) dan Produksi. Akan tetapi dalam kenyataan Apoteker dapat
berperan di hampir semua bagian misalnya gudang, office, regulasi, marketing, PPIC RnD dan lain-lain.

Jurusan Farmasi Industri di SMK mempelajari tentang produksi obat dan aspek industrinya. Pendidikan
di dalamnya mencakup pembelajaran mengenai sediaan obat, uji mutu dan pengawasan, regulasi dan
registrasi obat, serta penanganan produk farmasi di gudang.

Peran pharmacih.

peran farmasis adalah meracik dan menyediakan obat.

Anda mungkin juga menyukai