Anda di halaman 1dari 15

RESENSI NOVEL

"Bumi"

Oleh :
Nama : Zainur Aini
Kelas : XII IPA
Guru Pembimbing : Sisco Veronica Y.E.S, S.pd

SMA NEGERI 1 RANTAU PULUNG

2021/2022
A. IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Bumi
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Kota Tempat Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : Januari 2014
Tebal : 440 Halaman
Harga : Rp. 88.000,00

B. UNSUR INTRINSIK
1. Tema
Petualangan fantasi untuk menemukan jati diri.
2. Tokoh dan Perwatakan
a) Tokoh Utama
1. Raib
Perwatakan: Protagonis
Pembuktian :
 Pemalu
"Sebenarnya sejak kecil aku terbilang anak pemalu." (Halaman
5)
 Sedikit Pemalas
"Sejak kapan Ra mau disuruh membukakan pintu kalau ada
tamu?” Mama tertawa, menggoda. Yang ada malah berteriak-
teriak menyuruh orang lain.” (Halaman 44)
 Baik dan Gemar Membantu
"Setelah mandi, membantu Mama menyiapkan makan malam di
meja, membantu Mama mengurus mesin cuci yang diantar toko
elektronik, aku dan Mama duduk di ruang keluarga, menunggu
Papa pulang." (Halaman 55)
 Pemberani dan Pantang Menyerah
“Aku mengepalkan tangan.”Aku tidak akan lari, Aku akan ikut
bertarung membantu Miss Selena.” (Halaman 183)
2. Seli
Perwatakan: Protagonis dan Tritagonis
Pembuktian:
 Humoris
“Bercanda, Ra kamu sensitif sekali pagi ini. Aku saja yang dia
tabrak tadi di anak tangga nggak ilfil, biasa saja.” Seli nyengir
tanpa dosa.” (Halaman 35)
 Murah Hati
“Ayolah, aku traktir makan bakso lagi.” Seli mengedipkan
mata.” (Halaman 70)
 Peduli
“Jangan dipegang-pegang, Ra. Nanti menular ke pipi, dagu,
hidung, kemana-mana.” (Halaman 74)
 Setia Kawan
“Aku ikut.” Seli berkata mantap, memegang lenganku.”
(Halaman 387)
3. Ali
Perwatakan: Protagonis
Pembuktian:
 Keras Kepala dan Suka Mencari Masalah
”Dia selalu saja menabrak orang lain, mengajak bertengkar.
Jagan-jangan matanya ditaruh di dengkul.” (Halaman 22)
 Pemalas
“Aku memang pemalas, tapi aku tidak bodoh.” (Halaman 29)
 Genius
“Dia termasuk enam siswa paling pintar, genius malah.”
(Halaman 36)
 Rasa Ingin Tahu Yang Tinggi
“Dan menurut sang profesor, rasa ingin tahu kadang membuat
seseorang nekat melakukan sesuatu.” (Halaman 36)
4. Mama Raib
Perwatakan: Protagonis
Pembuktian:
 Gesit
“Rambut di dahinya berantakan, menutupi pelipis. Mama gesit
sekali bekerja.” (Halaman 8)
 Kurang Peka
“Mamaku itu selalu tidak memperhatikan sekitar, sejak kamu
kecil selalu begitu.” (Halaman 9)
 Pekerja Keras dan Mandiri
“Mama ibu rumah tangga yang hebat, cekatan, mengurus
semua keperluan rumah tangga sendirian tanpa pembantu.”
(Halaman 9)
5. Papa Raib
Perwatakan: Protagonis
Pembuktian:
 Romantis
“Roti panggang penuh cinta.” (Halaman 11)
 Menyenangkan
“Terlepas dari kesibukannya juga topik pembicaraan yang
kadang tidak menyambung dengan situasi, bagiku Papa
menyenangkan.” (Halaman 18)
 Pekerja Keras
“Setidaknya demikian kalau Papa menjelaskan kenapa dia
harus pulang larut malam, kenapa dia harus bergegas pagi-pagi
sekali.” (Halaman 13)
6. Miss Keriting atau Miss Selena
Perwatakan: Protagonis
Pembuktian:
 Tegas
“Yang tidak mengerjakan PR, sukarela maju ke depan, sebelum
Ibu periksa.” Suara tegas Miss keriting membuatku menghela
nafas tertahan.” (Halaman 23)
 Peduli
“Aku akan membuka lubang hitam agar kalian bisa melarikan
diri ke tempat yang tidak bisa didatangi Tamus dan
pasukannya. Kalian bertiga secepat mungkin melintasi lubang
itu. Sementara kalian lari, aku akan menahan Tamus sekuat
mungkin. Dia tidak akan suka melihat kalian pergi.” (Halaman
182)
 Pemberani
“Miss Selena sudah berdiri gagah berani menghadang Tamus
yang bersiap meloncat menyerbu kami.” (Halaman 183)
7. Tamus
Perwatakan: Antagonis
Pembuktian:
 Tamak
“Untuk menguasai dunia lain, Tamus harus mengirimkan
puluhan bahkan ratusan ribu pasukan.” (Halaman 255)
 Jahat
“Sosok tinggi itu bergerak lebih cepat. Tangannya menderu
menghantam perut Ali. Aku berseru ngeri.” (Halaman 165)
 Kuat
“Kamu harus tahu, tidak semua penduduk klan Bulan memiliki
kekuatan seperti Tamus, berusia ribuan tahun bisa menghilang,
bisa bertempur, tubuhnya bisa tahan terhadap pukulan.”
(Halaman 258)
8. AV
Perwatakan: Protagonis
Pembuktian:
 Tegas
“Tidak ada yang boleh menceritakan kejadian ini kepada siapa
pun.” Av, demikian nama orang tua berpakaian abu-abu itu,
berkata tegas kepada dua petugas perpustakaan.” (Halaman
243)
 Pemikir Kritis
“Sejak kecil, Kamu selalu bilang dunia ini tidak sederhana
yang kamu lihat, bukan? Kamu bilang, dunia ini seperti game
yang jago kamu mainkan.” (Halaman 246)
 Ramah
“Ini pertanyaan penting, gadis kecil. Jawaban yang kamu
berikan mungkin bisa menjelaskan apa yang sebenarnya sedang
terjadi. Baik, akan kubantu agar kamu bisa lebih fokus dan
tenang.” Av memegang lembut tanganku. Sentuhan itu terasa
hangat, menjalar ke seluruh tubuh, membuat perasaanku terasa
ringan, konsentrasiku membaik cepat.” (Halaman 183)

b) Tokoh Sampingan
1. Profesor
2. Si Putih
3. Si Hitam
4. Tante Anita
5. NASA
6. Albert Einstein
7. Petugas Sales Elektronik
8. Petugas PLN
9. Mr. Theo
10. Mr. Rosihan
11. Penduduk Kota Tishri
12. Ily
13. Lo
14. Vey
15. Ou
3. Alur
Novel ini menceritakan tentang seorang gadis yang mempunyai
kemampuan bisa menghilang untuk melawan seseorang yang ingin
menguasai bumi.
4. Sudut Pandang
Novel ini menggunakan sudut pandang dimana pengarang sebagai (Tokoh
Utama) di dalam novel ini banyak sekali menggunakan kata “Aku” di
setiap cerita.
Pembuktian:
“Namaku Raib, Aku murid baru disekolah. Usiaku lima belas tahun. Aku
anak tunggal, perempuan. Aku berambut hitam panjang dan lurus, Aku
suka membaca dan mempunyai dua ekor kucing di rumah.” (Halaman 5)
5. Bahasa Yang Digunakan
Novel ini menggunakan Bahasa Indonesia namun terdapat beberapa
bahasa asing diantaranya sebagai berikut:
 Bahasa Inggris
“Dua-tiga menit berlalu, mesin cuci masih menjadi trending topic.”
(Halaman 12)
 Department Store
“Itu lebih banyak dibanding koleksi seluruh Department Store besar.”
(Halaman 17)
 Cute
“Cute, Ra.” (Halaman 38)
 Basement
“Vespa Mama sudah terparkir rapi di Basement pusat perbelanjaan
besar.” (Halaman 50)
 Front Loading
“Ibu pilih saja yang Front Loading.” (Halaman 51)
 Cheerlender
“Melirik meja dekat gerobak bakso yang masih diisi geng
Cheerlender.” (Halaman 73)
 “Is there something wrong, Ra?.” (Halaman 119)
 “Collect your answer sheet now!.” (Halaman 120)

6. Majas atau Gaya Bahasa


a. Personifikasi
“Hujan deras membbungkus rumah kami.” (Halaman 57)
b. Ironi
“Papa tahu tidak, tarif air PAM sekarang naik dua kali lipat?.”
Mama lebih dulu memotong, berseru soal lain. Tangannya cekatan
memindahkan omelet ke atas piring.
“Oh ya?” Papa yang mulai membuka koran pagi mengangkat wajah.
“Itu artinya Papa jangan mandi lama-lama,” aku menyikut Papa,
berbisik pelan, membantu menjelaskan maksud celetukan Mama.
(Halaman 10)
c. Hiperbola
“Seram kan kalau kamu harus menerima murid sepintar dia? Guru-
guru kita saja sering grogi di kelas kalau dia mulai bertanya yang aneh-
aneh.” (Halaman 37)
d. Kiasmus
“Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa
pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga.” (Halaman
85)
7. Latar/Setting
a) Latar Tempat
1) Dapur
“Aku suka memperhatikan Mama bekerja di dapur,” (Halaman 9)
2) Gerbang Sekolah
“Cepat Ra, sebentar lagi bel.” Seli sudah berlari-lari kecil melintasi
gerbang sekolah.” (Halaman 21)
3) Lorong Sekolah
“Kami sudah tiba di bangunan sekolah, melangkah ke lorong,
menuju anak tangga.” (Halaman 21)
4) Kelas
“Kamu terpaksa Ibu keluarkan dari kelas.” (Halaman 24)
5) Kantin
“Semangkuk bakso kantin ini lumayan lezat.” (Halaman 35)
6) Angkot
“Aku mengangguk, lalu turun dari angkot.” (Halaman 40)
7) Toko Elektronik
“Tujuan pertama kami adalah toko elektronik.” (Halaman 50)
8) Supermarket
“Pindah ke lorong lain di supermarket.” (Halaman 53)
9) Rumah Raib
“Sayangnya, tiba di rumah aku menemukan masalah baru.”
(Halaman 39)
10) Lapangan Sekolah
“Aku berlari kecil melewati lapangan sekolah yang masih sepi.”
(Halaman 64)
11) Aula Sekolah
“Ali memimpin kami ke aula sekolah.” (Halaman 155)

b) Latar Waktu
1) Pagi
“Seperti pagi ini, Mama berteriak membangunkan Papa dan
meneriakiku agar bergegas.” (Halaman 9)
“Pagi Ra,” Seli teman satu mejaku, berseru membuyarkan
lamunanku.” (Halaman 21)
2) Siang
“Selamat siang Ra,” suara tegas dan disiplin itu menyapa.”
(Halaman 82)
“Selamat Siang, Tante.” (Halaman 91)

3) Pukul Tiga Sore


“Pukul tiga kami harus segera berangkat ke toko elektronik.”
(Halaman 40)
“Pukul setengah enam, Ali dan Seli pamit.” (Halaman 96)
4) Malam
“Pukul tujuh, aku akan makan malam sesuai jadwal.” (Halaman
97)
“Pukul delapan malam, Papa belum pulang juga.” (Halaman 55)
“Papa baru pulang lewat pukul sepuluh.” (Halaman 58)
5) Enam Tahun Lalu
“Masih enam tahun lalu, saat usiaku sembilan tahun.” (Halaman
45)
6) Dua Hari Lalu
“Dua hari lalu, amat mengejutkan ternyata kamu bisa melihatku.”
(Halaman 103)

c) Latar Suasana
1) Menyenangkan
“Aku menatap jalanan basah dari balik jendela. Aku selalu suka
hujan. Menatap butiran air jatuh, itu selalu menyenangkan.”
(Halaman 16)
2) Sepi
“Aku berlari kecil melewati lapangan sekolah yang masih sepi.”
(Halaman 64)
3) Menyebalkan
“Aku melotot, sebal bukan kepalang kutatap wajah Ali dengan
galak, tapi tidak mempan.” (Halaman 66)
4) Kaget/Tertegun
“Demi mendengar suara dingin itu dan menatap sosok kurus tinggi
yang entah dari mana datangnya tiba-tiba telah berdiri persis di
depanku-aku berseru tertahan, kaget, kehilangan keseimbangan,
refleks berusaha meraih pegangan di dinding kelas.” (Halaman 27)

5) Takut
“Aku menggeleng, beringsut menjaga jarak. Mataku menyelidik
setiap kemungkinan. Tanganku bergetar mencengkeram novel.”
(Halaman 102)
6) Dingin
“Semangkuk bakso kantin ini lumayan lezat, apalagi saat udara
dingin.” (Halaman 35)
7) Mencekam
“Aku menyeka dahi yang berkeringat yang membuatku melupakan
sesuatu, kenapa aku terus berkeringat sejak tadi, padahal dingin
udara terasa mencekam.” (Halaman 25)
8) Suram
“Sekarang suasana hatiku benar-benar berubah, suram.” (Halaman
48)
9) Kesal
“Aku menatap cermin dengan kesal.” (Halaman 99)
10) Marah
“Kakiku gemetar karena rasa marah yang menyergap.” (Halaman
130)
C. AMANAT
Amanat yang terdapat pada novel Bumi ialah, janganlah berhenti untuk
mencari jati dirimu yang sebenarnya serta janganlah menyerah menghadapi
lika-liku kehidupan yang selalu menghantam. Berusahalah menyelesaikannya
dan mencari solusi yang terbaik untuk segala permasalahan, karena setiap
masalah pasti ada solusi dan jalan keluarnya. Adapun juga amanat yang patut
diteladani yang lainnya, yaitu rasa solidaritas yang tinggi dan saling menjaga
satu sama lain dari segala bahaya atau menghadapi masalah secara bersama-
sama serta rasa kekeluargaan yang kuat diantara mereka.
D. SINOPSIS
Namaku Raib, usiaku lima belas tahun, kelas sepuluh. Aku sama seperti
remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang menakjubkan, sejak
umurku dua puluh dua bulan, Aku bisa menghilang. Cukup dengan menutup
wajah dengan kedua tangan tubuhku pun menghilang. Saat ulang tahunku
yang kesembilan, aku mendapat hadiah dua ekor kucing kembar entah dari
siapa. Kedua kucingku itu kuberi nama si Hitam dan si Putih, aku memiliki
sahabat bernama Seli.
Aku juga memiliki teman “Si Biang Kerok” bernama Ali, tidak ada yang
tahu kalau si Biang Kerok itu ternyata jenius. Dia yang pertama kali
mengetahui rahasia besarku, pagi itu aku dihukum oleh Miss Keriting karena
tidak membawa buku PR Matematika. Begitu juga dengan Ali. Karena merasa
bosan, aku memutuskan untuk mengamati hujan pagi itu sambil menghilang.
Tiba-tiba ada sosok tinggi kurus menyapaku dengan suara dingin. “Halo gadis
kecil.” Aku pun terkejut dan tanpa sengaja menurunkan kedua tanganku.
Tubuhku terlihat lagi seperti semula. Tanpa diduga Ali melihat kejadian. Sejak
saat itu Ali terus membuntutiku untuk membuktikan bahwa dirinya benar.
Dunia ini tidak sesederhana yang terlihat. Setelah sampai di rumah, hanya si
Putih yang menyambutku. Aku tak melihat si Hitam. Padahal si Hitam dan si
Putih selalu bermain dan pergi kemana-mana bersama, termasuk
menyambutku ketika aku sampai dirumah. Beberapa hari kemudian aku
berhasil menghilangkan jerawat di jidatku.
Malam itu, sosok tinggi kurus yang beberapa hari lalu menyapaku di
lorong sekolah berada di dalam cermin kamarku. Sosok tinggi kurus itu
menggendong kucingku si Hitam. Dia mengaku mengetahui siapa aku dan
dapat melatihku menguasai kekuatan yang ada dalam diriku. Keesokan
harinya terjadi peristiwa besar di sekolah. Gardu listrik tiba-tiba saja meledak
dan menjatuhkan kabel-kabel kearah aku dan Seli. Seli berhasil menahan
kabel-kabel listrik itu. Ia pun membuka rahasianya. Ia bisa mengeluarkan petir
dari tangannya. Tiang listrik pun jatuh ke arah kami. Aku pun menghilangkan
tiang listrik itu. Seli akhirnya mengetahui kekuatanku. Tiba-tiba muncul Ali
dan langsung membawa kami berlari menuju aula sekolah. Semua berjalan
sangat cepat.
Di aula sekolah tempat kami bersembunyi tiba-tiba datang delapan orang
berpakaian hitam dan dipimpin oleh sosok tinggi yang muncul di cermin
kamarku, Tamus. Mereka ingin membawaku kedunia lain. Dunia klan bulan,
kami bertiga melawan. Seli mengeluarkan petir dari tangannya. Dia adalah
salah satu rakyat klan matahari yang hidup di klan Bumi. Akan tetapi, kami
bertiga tidak cukup kuat untuk melawan mereka. Dalam keadaan terdesak,
tiba-tiba datang Miss Keriting (Selena) yang ternyata adalah rakyat klan
Bulan. Atas bantuan Miss Selena kami bertiga tiba dikamarku. Aku
memeriksa buku PR Matematikaku yang diberikan Miss Selena beberapa hari
yang lalu. Buku itu kini bersampul kulit berwarna gelap dengan gambar bulan
sabit menghadap keatas. Saat aku menyentuh buku itu, muncul sinar dari
gambar bulan sabit dan seketika sinar itu menjalar ke tubuhku. Cahaya itu
semakin terang dan tiba-tiba kami berada diruangan berbeda. Di dunia yang
berbeda. Dunia klan Bulan, ruangan itu adalah kamar OU, anak bungsu Ilo
dan Vey. Ilo adalah perancang busana paling terkenal di klan Bulan. Dunia
klan Bulan memiliki teknologi yang sangat maju dan ramah lingkungan.
Mereka membuat sebagian besar peradabannya di bawah tanah agar tidak
merusak lingkungan permukaan. Setelah Ilo mengetahui bahwa kami berasal
dari dunia lain, ia membawa kami ke perpustakaan dan menemui Av.
Av adalah penjaga perpustakaan sekaligus kakek dari kakeknya Ilo. Dari
Av terungkap bahwa dunia ini memiliki empat dunia parallel yang saling
berdampingan: Dunia Klan Bumi, Dunia Klan Bulan, Dunia Klan Matahari,
dan Dunia Klan Bintang. Dunia Klan Bulan mengalami kerusuhan. Kota
Tishri, tempat mereka berada dikuasai oleh Tamus. Pasukan bayangan
menyerbu gedung perpustakaan sentral. Aku, Seli, Ali dan Ilo melarikan diri
dan bersembunyi di permukaan.beberapa hari kemudian Av datang lewat
perapian. Ia datang tak datang sendiri melainkan bersama Tog. Tog adalah
panglima pasukan bayangan dari timur. Ia bertentangan dengan Tamus.
Ternyata Tamus menyusun rencana besar sejak ribuan tahun lalu. Tog
mengatakan bahwa ada seorang perempuan bertubuh tinggi dan berambut
meranggas sedang disandera oleh Tamus. Miss Selena dalam bahaya. Aku,
Seli, dan Ali ingin menyelamatkan Miss Selena. Kami pun pergi ke
perpustakaan sentral yang menjadi markas sementara pasukan bayangan.
Kami pergi ke sana melewati perapian, seperti yang dilakukan oleh Av. Saat
kami ingin melepaskan Miss Selena, tiba-tiba muncul lima orang berpakaian
hitam-hitam. Mereka adalah panglima yang berada di pihak Tamus.
Tak lama kemudian, Tamus pun datang. Tamus memintaku untuk
membawa kembali Si Tanpa Mahkota yang dikurung di penjara bayangan di
bawah bayangan. Aku tidak mau. Ia pun membuat lubang hitam, yaitu pintu
masuk ke penjara bayangan di bawah bayangan, dan mengancam
memasukkan Miss Selenake lubang itu. Tanpa diduga Ali berubah menjadi
beruang raksasa dan menangkap Tamus dengan tangan besarnya, kemudian
melemparkan Tamus ke lubang bayangan di bawah bayangan. Tamus pun
terkurung di penjara bayangan di bawah bayangan, bersama si Tanpa
Mahkota.
E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NOVEL
a. Kelebihan
Dari segi bahasa, Tere Liye menggunakan bahasa yang sangat
mudah di mengerti semua kalangan. Ia juga dapat dengan sangat jelas dan
nyata memaparkan suasana yang ada di dalam adegan tertentu.
Alur cerita tidak tertebak, mengundang pembaca untuk mencari
tahu lebih banyak dan lebih dalam mengenai rahasia-rahasia yang kian
banyak terungkap seiring dengan perjalanan cerita.
Dalam novel bumi ini juga begitu banyak karakter unik setiap
karakter begitu berbeda dan memiliki karakterisasi yang dikembangkan
secara mendetail, memberikan tempat bagi para pembaca untuk
menemukan diri mereka mirip dengan salah satu karakter buku ini.
b. Kekurangan
Berupa tebal bukunya membuat pembaca pemula malas untuk membaca
buku ini dan banyak pemborosan kata terutama karakter utama.
F. SARAN PENULIS DAN PEMBACA
a. Penulis
Terlalu banyak pengulangan kata yang membuat pembaca mudah jenuh
disarankan menggunakan kata yang lebih simple.
b. Pembaca
Membaca novel ini memerlukan konsentrasi yang tinggi jadi pembaca
sebisa mungkin membaca di situasi yang tenang agar setiap jalan cerita
yang diikuti di dalam novel kita dapat merasakannya.
G. KESIMPULAN
Dari kegiatan resensi ini dapat disimpulkan bahwa meresensi kita bisa tahu
jika novel Bumi ini bertema petualangan seorang anak remaja yang baru kelas
sepuluh ke dunia paralel yaitu klan Bulan. Dan kita juga bisa tahu alur dalam
novel ini yaitu alur maju dan ulur mundur. Kita juga bisa tahu latar, tokoh, dan
penokohan, bahasa, sudut pandang, dan amanat. Dalam kegiatan meresensi
ini, kita tahu bahwa tidak mudah untuk melakukan resensi novel ini, kita harus
memahami terlebih dahulu bacaan yang kita baca lalu dituangkan dalam
bentuk sebuah resensi.

Anda mungkin juga menyukai