Anda di halaman 1dari 10

A.

Pengertian Mikrobiologi

Mikrobiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup berukuran


mikroskopik (mikroba) meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi, dan virus (Hajoeningtijas, 2012).
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek
kajiannya biasannya adalah semua makhluk hidup yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga, protozoa, dan archaea (Zulkarnain, 2012). Mikrobiologi adalah
ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan
memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia (Sumarsi, 2003). Laboratorium
mikrobiologi adalah laboratorium yang didesain secara khusus untuk keperluan praktikum atau
eksperimen yang berhubungan dengan mikrobiologi. Mikrobiologi merupakan cabang ilmu dari
biologi yang khusus mempelajari jasad-jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani
( micros=kecil, bios=hidup, dan logos=pengetahuan ) sehingga secara singkat dapat diartikan
bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk-mahluk hidup yang kecil-kecil.
Mahluk-mahluk hidup yang kecil-kecil tersebut juga dengan mikroorganisme, mikroba atau jasad
renik.

Laboratorium Mikrobiologi harus mempunyai sejumlah alat yang dapat menunjang proses
praktikum dan penelitian didalamnya. Diantara alat alat tersebut, ada alat-alat yang khusus
digunakan di dalam Mikrobiologi dan ada juga yang tidak.
Untuk menunjang kesuksesan praktikum maupun eksperimen maka diperlukan peralatan khusus
di laboratorium Mikrobiologi. Dibawah ini ada beberapa peralatan mikrobiologi yang bias amati
wujudnya dan fungsi dari alat alat tersebut :
1. Autoclaf
Autoclaf di laboratorium mikrobiologi  digunakan untuk mensterilisasi suatu benda ataupun
media dengan menggunakan uap bersuhu tdan bertekanan tinggi (121 derajatC, 15 lbs). Waktu
sterilisasi adalah sekitar 15 menit dihitung setalah suhu autoclaf mencapai 121 derajat celcius.
Beberapa alat bahan yang sering disterilisasi dengan autoclaf antara lain media, bahan yang
mudah terbakar misalnya jas lab dll.
 
2. Oven

Oven adalah alat pemanas tertutup yang bisa diatur suhunya dan untuk jenis oven terkini dapat
diatur timer-nya ( waktu nyalanya). Ada bermacam macam oven antara lain oven manual dan
oven listrik. Oven manual biasaya sumber panasnya dengan memanfaatkan sumber api seperti
kompor atau sumber yang lain, sedangkan oven listrik adalah oven yang sumber panasnya
dihasilkan dari proses perubahan energi listrik menjadi energi panas dengan menggunakan alat
yang bernama elemen listrik.
Fungsi Oven dilaboratorium mikrobiologi biasanya digunakan sebagai alat sterilisasi dengan
menggunakan panas kering. Suhu yang diatur sekitar 180 derajat celcius.
3. Cawan Petridish
Cawan petri atau istilah lainnya petri dish merupakan peralatan dasar di laboratorium
mikrobiologi. Cawan petridish  mempunya banyak kegunaan antara lain:
a. Di laboratorium mikrobiologi digunakan untuk tempat perkembangbiakan mikroba,

1. Tempat Menimbang bahan


2. Tempat mengeringkan sample
Bahan pembuat cawan petridish juga ada bermacam macam, ada yang menggunakan
petri dish sekali pakai ( mono use ) ada juga yang menggunkan cawan petri dari bahan
yang dapat dipai berkali kali. Semua tergantung dari tujuan masing-masing

4. Batang Ose  Ujung Bulat dan  Ose Ujung Lurus

Batang ose merupakan alat yang digunakan untuk melakukan inokulasi. Bentuk batang ose mirip
dengan batang pengaduk hanya saja dibagian ujung terdapat kawat dan ada yang berbentuk
kolongan ada juga yang lurus. Bentuk kawat pada ujung ose mempunyai kegunaan yang sedikit
berbeda. Pada batang ose ujung kolongan biasanya digunakan untuk inokulasi pada media cair 
sedangkan ose yang berbentuk lurus biasanya digunakan pada inokulasi dengan cara metode
gores pada media agar.
5. Tabung Reaksi dan Tabung Durham
Tabung reaksi di Laboratorium mikrobiologi biasanya digunakan sebagai tempat pengenceran 
atau digunakan tempat menyimpan media. Sedangkan tabung durham adalah alat bantu yang
digunakan sebagai indikator pada pengujian mikrobilogi dengan metode MPN. Bentuk tabung
durham sama dengan tabung reaksi akan tetapi ukuran tabung reaksi lebih kecil dibandingkan
dengan tabung reaksi, silahkan lihat gambar disamping. Cara penggunaan tabung reaksi adalah
dengan menempatkan Tabung durham pada tabung reaksi dengan posisi terbailk. Tabung
durham  sebagai alat bantu indikator adanya fermentasi. Jika tabung durham terdapat
gelembung  menandakan adanya fermentasi. Alat ini biasa dipakai pada pengujian mikroba
dengan metode MPN( Most Probable Number)
6. Pengaduk L

Fungsi : Untuk meratakan sampel  yang dimasukkan kedalam media yang ada di cawan
petridish dengan cara diputar.
7. Lampu Spirtus
Lampu spirtus adalah lampu pemanas api dengan bahan bakar dari spirtus.Pada laboratorium
mikrobiologi lampu spirtus mempunyai beberapa fungsi / kegunaan, antara lain :
a. Sterilisasi ( memijarkan ose) sebelum inokulasi sample
b. Mengkondisikan area dalam kondisi aseptis dengan jarak max dari pijaran lampu spirtus  30
cm
8. Rak Tabung Reaksi

 
9. Desikator / Eksikator
Fungsi : 1. Digunakan sebagi tempat untuk mendinginkan alat / bahan.
2. Menyerap uap air setelah pengeringan
 
10. Oven

Oven adalah alat yang digunakan pula dalam melakukan sterilisasi. Berbeda dengan autoklaf,
oven tidak memanfaatkan panas uap air untuk melakukan sterilisasi. Oven dapat mensterilkan
barang-barang dengan memanfaatkan aliran udara panas. Aliran udara panas tersebut
didapatkan secara elektrik.  Barang-barang yang disterilkan oleh oven antara lain cawan petri,
labu erlenmeyer, pipet, dan objek metal (Collins & Lyne, 2004: 45). Barang pecah belah tersebut
akan tergores dan rusak apabila diberikan panas uap air (Harley & Prescott, 2002).
Kelemahan sterilisasi menggunakan oven adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan
sterilisasi cukup lama, yaitu sekitar dua jam. Temperatur yang diizinkan untuk melakukan
sterilisasi pada oven, berkisar antara 160-170 °C.  Apabila lebih dari 180 °C, barang yang
disterilisasi akan menjadi gosong (Harley & Prescott, 2002).
 
11. Sentrifugator
Sentrifugator adalah alat yang digunakan untuk mempelajari struktur dan fungsi suatu komponen
sel. Prinsip kerjanya adalah dengan memisahkan atau memfraksionasi setiap komponen sel
berdasarkan berat jenis dari tiap komponen sel.  Alat tersebut memberikan gaya sentrifugal
sehingga substansi yang lebih berat akan mengendap dan substansi yang lebih ringan akan
berada di atas.  Jika kecepatan sentrifugator semakin meningkat, komponen yang lebih ringan
akan mengendap di dasar.  Komponen sel yang mengendap disebut pellet, dan komponen sel
yang tersuspensi di atasnya disebut supernatan. Pellet yang berhasil didapatkan nantinya akan
dipelajari lebih lanjut untuk diketahui fungsinya (Campbell &  Reece, 2009).
 
12.  Inkubator

Inkubator adalah alat yang digunakan untuk menginkubasi atau mengerami suatu biakan.
Inkubator menyediakan kondisi temperatur yang optimum untuk mikroorganisme bisa melakukan
pertumbuhan. Inkubator memiliki alat pengatur suhu, sehingga temperatur dapat diatur sesuai
biakan yang akan diinkubasi. Inkubator memanfaatkan panas-kering seperti oven. Pada
beberapa jenis inkubator, kelembapan disediakan dengan memberikan air di dalam inkubator
selama periode pertumbuhan mikroba.  Lingkungan yang basah memperlambat dehidrasi pada
medium sehingga menghindari kondisi lingkungan yang bias (Cappuccino & Sherman, 2001).
13. Colony Counter

Colony Counter Adalah alat bantu yang digunakan untu menghitung koloni bakteri yang
ditumbuhkan dimedia yang disimpan dalam cawan petridish. Jenis colony counter ada yang
otomatis dan semi otomatis, untuk yang otomatis adalah penghitungan jumlah sudah dilakukan
secara otomatis oleh sistem komputerisasi. Sedangkan yang semi otomatis adalah perhitungan
dengan cara menyentuh bakteri yang tumbuh kemudian alat akan menghitung secara otomatis.
Mo14. Mikroskop ( Mikroskop Binokuler) 

Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang sangat kecil ( tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang). Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan
mata.Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek , dimana sebelumnya sudah ada
Robert Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui Lensa yang sederhana.
Lalu Antony Vn Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks agar
dapat mengamati protozoa , bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya. Setelah itu pada sekitar
tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang dikenal dengan mikroskop
ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh Antony Vaan Leuwenhoek.
Mikroskop berasal dari dua buah kata yaitu mikro yang artinya adalah kecil dan dari kata
scopium yang artinya adalahh pengelihatan . Mikroskop adalah suatu alat yang berada didalam
laboratorium yang memberikan bayangan dari benda yang diperbesar hingga ukuran tertentu
hingga dapat dilihat dengan mata. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa
objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua
ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal
(monokuler) atau ganda (binikuler).
1. Mendapat ijin dari kepala Lab. Mikrobiologi JB-UB untuk bekerja dalam waktu yang telah
disepakati dengan mempertimbangkan permohonan pengguna dan ruang lingkup penelitian.
2. Pengguna fasilitas harus memahami biosafety  dan menyerahkan rencana kerja proposal
penelitian termasuk alat-alat utama yang akan digunakan.
3. Menghubungi Kepala Laboratorium, dimana pengguna akan melakukan kegiatan penelitiannya
dan mengisi log book daftar peneliti dan daftar pemakaian alat.
4. Memahami cara kerja alat/instrumen yang akan digunakan dengan mendapat bimbingan 
Kepala Lab./teknisi atau penuntun kerja (buku petunjuk). Bila dipandang perlu dapat dilakukan
pelatihan singkat oleh Lab. Mikrobiologi.
5. Dilarang memindahkan alat dan posisi yang telah ditentukan. Pemindahan alat kecil dapat diatur
sepengetahuan Kepala Laboratonium.
6. Mencatat kehadiran di Laboratorium pada buku presensi.
7. Mencatat pemakaian alat pada masing-masing buku/log book yang telah disediakan.
8. Apabila terjadi kerusakan alat, baik karena kesalahan tata kerja atau karena sebab-sebab lain,
pengguna fasilitas harus segera melaporkan kepada Kepala Laboratorium atau yang
bertanggungjawab. Biaya Penggantian/perbaikan karena kesalahan pemakaian sepenuhnya
dibebankan kepada pengguna.
9. Setiap kali selesai menggunakan alat, pengguna diharuskan meneliti kelengkapan alat
dan accessories  alat terkait, serta membersihkan dan mengembalikannya ke tempat semula.
10. Pengguna fasilitas diperbolehkan bekerja dalam pengawasan pengelola/teknisi selama jam
kerja 07.30-16.00. Penggunaan di luar ketentuan tersebut harus mendapat ijin persetujuan dari
Kepala Laboratorium dan mematuhi ketentuan dan aturan yang telah ditentukan.
11. Pengguna fasilitas tidak diperkenankan membawa makanan, minuman, dan merokok di ruang
laboratorium. Tas ditempatkan di rak/loker yang telah disediakan.
12. Selama bekerja di laboratonium pengguna fasilitas diharuskan menggunakan jas laboratorium
dan memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium.
13. Pengguna fasilitas harus bertanggungjawab atas kebersihan, kerapian dan keselamatan tempat
kerja yang digunakan di dalam laboratonium, termasuk mematikan Iistrik, kran air, gas,
menutuppintu dan jendela setelah selesai bekerja. Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan, pengguna dilarang menggunakan alat-alat selain yang dibutuhkan.
14. Pengguna fasilitas tidak diperkenankan menyertakan orang lain yang tidak dimintakan ijin untuk
ikut bekerja atau menunggu di ruang laboratonium.
15. Pengguna fasilitas dapat menggunakan bahan kimia di laboratorium atas pengetahuan dari
laboran, dan yang bersangkutan mencatat pemakaian bahan di log book. Selanjutnya
penentuan jumlah biaya penggantian bahan kimia diselesaikan dengan laboran pada saat
penelitian berakhir. Pengguna bahan kimia menyetor biaya penggantian bahan kimia ke
rekening Rektor.
16. Bagi pengguna fasilitas diharapkan bekerja secara aktif dan kontinyu, apabila selama 3 bulan
tidak melakukan aktivitas penelitian, maka ijin kerja penelitiannya akan dicabut dan tempat
kerjanya akan diberikan kepada pemakai fasilitas yang lain.
17. Setelah menyelesaikan seluruh kegiatan laboratorium, semua peralatan yang dipakai
dikembalikan ke laboran, dalam keadaan baik dan bersih, membersihkan tempat kerja,
mengambil barang-barang yang tidak diperlukan lagi dari tempat-tempat penyimpanan, baik itu
dari freezer, kulkas, ataupun almari bahan dan menyelesaikannya dengan laboran Lab.
Mikrobiologi.
18. Bagi para pengguna fasilitas Laboratorium Mikrobiologi yang melanggar peraturan/tata tertib
yang telah ditetapkan akan dikenakan sanksi pencabutan ijin kerjanya.
19. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam peraturan dan tata tertib di atas dapat diatur dan
dipertimbangkan kembali atas persetujuan Kepala Laboratorium. Peraturan ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan.

Inkubator Tempat 1. Hubungkan kabel power


menyimpan ke stop kontak.
hasil 2. Putar tombol power ke
penanaman arah kiri (lampu power
mikroba. hijau menyala).
3. Atur suhu dalam
incubator dengan
menekan tombol set.
4. Sambil menekan tombol
set, putarlah  tombol di
sebeklah kanan atas
tombol set hingga
mnencapai suhu yang di
inginkan.
5. Setelah suhu yang
diinginkan selesai diatur,
lepaskan tombol set.
6. Inkubator akan
menyesuaikan setingan
suhu secara otomatis
setelah beberapa menit.

5. Magnetik Untuk menghomogenkan suatu


Stirer larutan dengan pengadukan.

Tabung Wadah untuk 1. Sterilisasikan alat


Reaksi mereaksikan yang akan digunakan
dua atau lebih untuk melakukan
larutan/ bahan percobaan.
kimia. Wadah 2. Masukkan tabung
pengembanga reaksi yang telah
disterilkan pada rak
n mikroba,
tabung reaksi.
misalnya
3. Masukkan bahan yang
dalam akan dilarutkan pada
pengujian tabung reaksi.
jumlah
bakteri.
10. Cawan Petri Sebagai wadah penyimpanan
dan pembuatan kultur media.

Anda mungkin juga menyukai