Disusun oleh
Tim Sistem Geriatri dan Tumbuh Kembang
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr,Wb
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
karunia_Nya maka buku manual modul Tutorial PBL ini dapat direvisi Kembali tahun
2020. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir jaman.
Buku Modul PBL Sistem Geriatri dan Pertumbuhan Perkembangan ini dibuat
untuk memudahkan Tutor dan Mahasiswa semester VI Program Studi Kedokteran
melaksanakan pembelajaran pada sistem Geriatri dan Tumbuh Kembang sehingga
berpikir ilmiah, sistematis, dan terarah.
Terdapat 3 skenario tumbuh kembang dan salah satunya skenario
malnutrisi energi protein dan terdapat 3 skenario geriatri. Setiap skenario dibahas
dalam 2 kali pertemuan sehingga setiap kelompok mendapat 1 masalah
pertumbuhan dan perkembangan serta 1 masalah geriatri. Laporan akan
dipresentasikan dalam diskusi pleno dihadapan seluruh peserta didik sistem ini, dan
dihadiri para pakar sesuai bidang ilmu terkait. Tata tertib diskusi tutorial baik diskusi
kelompok maupun diskusi pleno dan beberapa tata cara lainnya terdapat di dalam
buku manual ini. Untuk saat ini tata tertib dilaksanakan sesuai pertemuan daring
(online).
Semoga buku manual ini bermanfaat bagi tutor dan mahasiswa peserta
sistem geriatri dan tumbuh kembang sehingga dapat berhasil mempelajarinya dan
memahaminya. Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh dosen yang terlibat
pada sistim dan dosen yang terlibat dalam penyusunan skenario terbaru sehngga
terwujudnya buku manual terbaru ini. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan
dalam penyusunan buku manual ini, saran dan koreksi sangat kami harapkan guna
perbaikan di masa mendatang .
Wassalammua’laikum Wr Wb
Tim Sistem Geriatri dan Tumbuh Kembang
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………. 1
Daftar Isi …………… ………..………..…………………………………………….. 2
Tata Tertib Umum ………….……………………………………………………….. 3
Tata Tertib Diskusi Tutorial ………………...………………………………………. 4
Tata Tertib Kegiatan Diskusi Pleno…………………..……………………………. 6
Tata tertib Alih Ketrampilan Klinik …………………………….…………………… 7
Sanksi …….…………………………………………………………………………. . 8
Modul Tumbuh Kembang ……………………………………………………….…. 10
Capaian Pembelajaran Umum Tumbuh Kembang ………. …………………. 13
Skenario 1 Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan ………. ……………. 14
Skenario 2 Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan ……………………... 16
Capaian Pembelajaran Umum Malnutrisi Energi Protein ……………………… 18
Skenario 3 Malnutrisi Energi Protein……………………………………………... 19
Daftar Pustaka Pertumbuhan Perkembangan…………………………………… 22
Tugas Mahasiswa ……………………..……………………………………………. 23
Modul Geriatri ……………………………………………………………………….. 26
Capaian Pembelajaran Lulusan …………………………………………………… 29
Skenario 1 Demensia ………………………………………………………………. 30
Skenario 2 Parkinson……………………………………………………………… 31
Skenario 3 Acute Convulsion State………………………………………………. 32
Tugas Mahasiswa …………………………………………………………………… 33
Daftar Pustaka Geriatri……………………………………………………………… 47
Sebelum pelatihan
1. Membaca Penuntun Belajar Keterampilan Klinik Sistem yang
bersangkutan dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang
akan dilakukan.
Pada saat pelatihan
1. Datang 10 menit sebelum CSL dimulai.
2. Wajib mengikuti seluruh kegiatan CSL sesuai dengan jadwal rotasi
yang telah ditentukan.
3. Mengenakan jas laboratorium yang bersih dan dikancing rapih pada
setiap kegiatan CSL. Bagi mahasiswi yang berjilbab, jilbabnya harus
dimasukkan ke bagian dalam jas laboratorium.
4. Berpartisipasi aktif pada semua kegiatan latihan.
5. Setiap mahasiswa membawa grafik pertumbuhan WHO ( versi Z
SCORE) untuk anak usia di bawah 5 tahun dan versi CDC NCHS
untuk anak di atas 5 tahun sendiri-sendiri sesuai kasus
6. Setiap mahasiswa membawa formulir pemeriksaan test
perkembangan anak KPSP
7. Setiap mahasiswa memahami tuntunan ketrampilan vaksinasi serta
melihat video prosedur vaksinasi yang diberikan.
8. Setiap selesai kegiatan CSL mahasiswa harus merapihkan kembali
alat dan bahan yang telah digunakan.
9. Setiap mahasiswa menyerahkan hasil kegiatan ketrampilan klinik nya
ketrampilan yaitu tugas
a. membuat grafik pertumbuhan WHO dan CDC NCHS
b. membuat penilaian perkembangan anak KPSP
c. membuat jadwal vaksinasi lahir sampai usia 2 tahun ( jenis
vaksin, dosis, usia diberikan, gambar vaksin, KIPI , ES , cara
pemberian )
10. Setiap mahasiswa menyerahkan hasil kegiatan ketrampilan klinik nya
ketrampilan pada e learning
Sistem Geriatri dan Tumbuh Kembang 7
2021
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
SANKSI UMUM
MODUL
Tim Penyusun
Ketua : dr. Rahmini Shabariah, Sp.A
Kontributor
1. dr. Rahmini Shabariah, Sp.A
2. dr. Meita Dwi Utami, M.Sc, Sp.A
3. dr. Matahari Harumdini Sp.A (RSI Cempaka Putih)
PENDAHULUAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014
Tentang Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan, dan Gangguan Tumbuh
Kembang Anak menyebutkan anak adalah seseorang yang sampai berusia 18
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Pertumbuhan adalah
bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga
dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah
bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.(permenkes 66/2014)
Oleh karena itu modul ini akan membahas masalah pertumbuhan dan
masalah perkembangan yang sering ditemukan pada anak-anak dan dikeluhkan
orang tua. Masalah lainnya adalah stunting dan malnutrisi energi protein yang juga
masih banyak ditemukan di masyarakat baik karena penyakit penyerta maupun
yang tidak berkaitan penyakit penyerta. Standar Kompetensi Dokter Indonesia
menyebutkan bahwa penilaian pertumbuhan dan perkembangan anak (termasuk
penilaian motorik halus dan kasar, psikososial, bahasa) dan pengukuran
antropometri adalah kompetensi 4A baik pada daftar penyakit maupun pada daftar
ketrampilan klinik.
Pembahasan modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk lebih
memahami pertumbuhan perkembangan anak sejak lahir sampai akhir masa
remaja, dan masalah malnutrisi energi protein serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya agar dapat terdeteksi secara dini dan mendapat
penatalaksanaan yang sesuai Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bahan
bacaan yang tercantum di buku ini .
Besar harapan tim penyusun dengan kegiatan tutorial ini mahasiswa dapat
lebih aktif untuk mencari jawaban dan berusaha memecahkan masalah-masalah
yang kemungkinan dapat ditemukan dalam masyarakat sebelum dirujuk ke dokter
spesialis .
Tim Penyusun
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
A. SKENARIO 1
STUNTING
Seorang anak perempuan usia 24 bulan diantar ibunya ke poliklinik
puskesmas karena berat badannya kecil dibandingkan anak seusianya. Anak lahir
tanggal 28 Maret 2017 Berat Lahir 3000 gram , Panjang Badan 49 cm , Lingkaran
kepala 34, G2P1A0 hamil aterm, bayi lahir spontan langsung menangis, IMD
dilaksanakan segera setelah lahir. Ibu berusia 20 tahun , seorang pegawai toko
swalayan, tamat SMP, memiliki 2 anak, anak pertamanya laki-laki 2 tahun. Bayi
hanya minum ASI saja . Ibu pasien sudah mulai bekerja , bayi diasuh nenek .
3 bulan bayi kontrol untuk imunisasi, BB 5000 gram, PB 55 cm, LK 41 cm.
Imunisasi yang diberikan DPT combo , Polio dan BCG karena saat usia 2 bulan ibu
lupa untuk imunisasi Pada usia 5 bulan bayi BB 5600 gram PB 57 cm , LK 43 cm ,
imunisasi kembali DPT combo, pasien demam tinggi pasca imunisasi. Usia 6 bulan
BB 6000 gram PB 58 cm , LKJ 44 cm pasien mulai bisa duduk. Belum imunisasi
lagi karena nenek takut anak demam tinggi lagi. Saat usia 6 bulan , Ibu merasa ASI
nya makin berkurang, karenanya bayi diberi makan padat dan susu formula, namun
bayi tidak suka. Bayi sudah mulai duduk dibantu, Usia 9 bulan kontrol untuk
imunisasi kembali karena anjuran bidan. , BB 6300 gram , PB 61 cm , LK 46.5 cm
Pada usia 12 bulan BB 7000 gram , PB 65 cm , LK 48 cm bayi terlihat kurus
dan kecil. Usia 15 bulan BB 7000 gram PB 70 cm LK 48 cm , pasien sudah berdiri
sendiri, nampak aktif dan sudah bisa mengucapkan beberapa kata . Pada usia 18
bulan BB 7500 gram PB 75 cm LK 49 cm . Usia 2 tahun BB 8000 gram TB 80
cm . Pasien sudah bisa jalan dan aktif berinteraksi dengan sekitarnya.
A. SKENARIO 2
OBESITAS
-Pasien tidak bisa duduk diam dalam waktu lama, kecuali jika menonton televisi atau
You Tube. Jika tidak menonton, pasien bermain berbagai permainan namun hanya 5
menit lalu bergerak aktif berlari-lari dan memanjat-manjat kembali. Nenek dan
kakek pasien sering kewalahan mengurus pasien sehingga sering memberikan
handphone agar pasien duduk tenang.
-Makanan sehari-hari pasien adalah makanan utama sebanyak 2 kali sehari dengan
menu nasi dengan lauk ayam goreng atau telur dadar atau ceplok , minum susu
formula dengan menggunakan botol dan dot 5 x 200 ml per hari, makanan selingan
berupa mie goreng instant atau roti isi cokelat.
-Pasien terlihat montok, wajahnya bulat, pipinya tembem, dagunya berlipat, perut
buncit dan berlipat-lipat.
PROBLEM TREE
Mikrokosmos / Makrokosmos/
Nature Nurture
Herediter Asah/Asih/Asuh
Lingkungan Makro
Meso Mikro Mini
Internal
Ekternal
A. SKENARIO 3 :
KEGAWATAN GIZI BURUK
Anak Perempuan usia 2 tahun 17 hari, datang ke IGD dengan keluhan lemah dan
tidak mau makan sama sekali sejak 3 hari yang lalu.
Sejak 3 bulan yang lalu, anak sering mengalami demam dengan suhu tertinggi
37,9ºC, tidak pernah kejang saat demam. Keluhan lain yang menyertai kondisi anak
adalah sering batuk-batuk berulang sejak 1 bulan yang lalu, tidak membaik walaupun
sudah mendapat obat batuk yang dibeli oleh ibu di toko obat. Tidak ada keluhan
sesak napas ataupun napas bebunyi ngik-ngik, anak juga tidak ada keluhan diare
ataupun sering muntah. Satu bulan sebelum ke RS, anak hanya mau makan sedikit
Sistem Geriatri dan Tumbuh Kembang 19
2021
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
(paling banyak hanya mau 5 sendok makan), minum susu hanya 1 kali sehari (susu
kemasan 125 ml). Tiga hari sebelum masuk RS, pasien dibawa ke dokter umum
karena demam dan tidak mau makan, oleh dokter diberikan obat penurun demam.
Saat kunjungan ke RS, anak tampak lemah dan tidak mau makan sama sekali hanya
mau minum air putih.
Anak belum dapat jalan mandiri, hanya dapat mengucapkan kata mama dan bapak.
Riwayat imunisasi hanya diberikan saat baru lahir saja.
Pemeriksaan fisis awal didapatkan anak tampak kurus dengan berat badan 8,7 kg,
panjang badan 86 cm, lingkar kepala 40 cm laju nadi 110 kali per menit, laju napas
28 kali per menit, suhu aksila 37,5ºC. Wajah tampak seperti wajah orang tua,
gerakan dada simetris, tampak iga gambang, suara paru tidak didapatkan ronki
ataupun wheezing, abdomen tampak cekung, suara peristaltik terdengar normal,
musculus gluteus tampak seperti gambaran baggy pants, ekstremitas inferior tampak
hipotrofi, pada kulit terdapat gambaran crazy pavement dermatosis.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 10,9 g/dL, eritrosit
4,14x106/µL, leukosit 15.930/µL, trombosit 242.000/µL, hematokrit 32,3%, glukosa
sewaktu 40 mg/dL.
PROBLEM TREE
Makan
Penyebab
Tidak Seimbang Penyakit Infeksi
langsung
REFERENSI
1. Pra Tutorial
a. Membaca dan mempelajari skenario serta materi belajar
b. Mengikuti kegiatan penjelasan tutorial oleh Koordinator/Sekretaris
Sistem
c. Mengumpulkan literature ataupun referensi ( textbook, slide, e-book,
artikel ilmiah ) yang dapat digunakan dan menunjang proses tutorial.
3. Pasca Tutorial 2
a. Mempersiapkan slide presentasi untuk kegiatan pleno
b. Mengirimkan draft slide presentasi pada masing masing tutor untuk
mendapatkan masukan/revisi
c. Menyusun laporan kelompok
Catt :
1. Buat gambaran kurva pertumbuhannya dengan Kurva WHO Z score dan
tahap tahap perkembangan sesuai yang ada di KMS
2. Buat penilaiaan status antropometri berdasarkan BB/U. TB/U dan BB/B
3. Buat kebutuhan kalori pasien skenario dan komposisi makanan / minuman
serta jadwal pemberiannya
4. Buat Skema imunisasi dan penatalaksanaanya
MODUL
GERIATRI
Tim Penyusun
Ketua : dr . Rahmini Shabariah Sp.A
Sekretaris : dr. Robiah Khairani Hasibuan, Sp.S
Kontributor
PENDAHULUAN
Skenario 1 : DEMENSIA
Skenario 2 : Parkinson
Seorang laki-laki berusia 66 tahun di bawa ke klinik dengan keluhan jari tangan
kanan sering gemetar. Keluhan tersebut dirasakan sejak 2 tahun yang lalu yang
dirasakan semakin memberat. Menurut istrinya awalnya tangan kanan pasien terlihat
gemetar pada saat pasien diam atau istirahat, selang beberapa bulan kedua tangan
terlihat gemetar. Selain itu pasien terlihat sulit berjalan, jika berjalan terlihat kaku
dan tidak bisa cepat.
Sejak 3 bulan yang lalu istriya mengatakan jari kedua tangan masih gemetar dan
kesulitan berjalan makin memberat dengan langkah kecil-kecil dan kaku seakan mau
jatuh karena kehilangan keseimbangan. Pasien kadang sulit tidur, jika tidur tidak
nyenyak dan sering terbangun apabila mendengar suara keras. Selain itu pasien
menjadi sering melamun, mudah tersinggung dan ketakutan apabila sendiri di
kamar. Jika bicara terdengar lebih pelan dan terputus-putus. Menurut pasien tangan
dan kaki sering kaku dan terasa nyeri, merasa kesulitan buang air besar 3-4 hari
sekali, buang air besar kadang ngompol. Satu tahun yang lalu pasien pernah dibawa
ke dokter kemudian diberi obat untuk tangan gemetar dan keluhan membaik, namun
pasien tidak pernah kontrol kembali.
Terdapat riwayat hipertensi namun tidak kontrol ke dokter. Pasien hanya dibelikan
obat darah tinggi dan obat antinyeri dari apotek dan diukur tekanan darah di rumah
oleh istrinya. DIsangkal adanya riwayat stroke, diabetes mellitus dan penyakit
jantung. Pendidikan pasien SLTA, pasien sudah pensiun dari perusahaan swasta.
Pasien tinggal dirumah hanya bersama istrinya.
Skenario 3 :
Seorang wanita berusia 75 tahun, dibawa ke igd oleh anaknya dengan keluhan
gelisah sejak 2 hari lalu
Sejak 1 minggu pasien nafsu makan menurun, 3 hari lalu pasien demam naik turun
dan 2 hari ini tidak mau makan disertai nyeri saat BAK. Menurut anak pasien,
ibunya sering tidak bisa menahan pipis, sehingga mengompol sebelum sampai ke
toilet. Pasien sudah diberikan obat parasetamol , amoksisilin dan ibuprofen oleh
anaknya, namun belum ada perubahan . Riwayat stroke 2 tahun yang lalu, dengan
gejala kelemahan tangan dan kaki kanan, namun pasien masih mampu berjalan.
Riwayat hipertensi (+) sejak 4 tahun , selama ini pasien minum obat aspilet,
amlodipine , dan captopril.
Fokus:
1. Pra Tutorial
d. Membaca dan mempelajari skenario serta materi belajar
e. Mengikuti kegiatan penjelasan tutorial oleh Koordinator/Sekretaris
Sistem
f. Mengumpulkan literature ataupun referensi ( textbook, slide, e-book,
artikel ilmiah ) yang dapat digunakan dan menunjang proses tutorial.
3. Pasca Tutorial 2
d. Mempersiapkan slide presentasi untuk kegiatan pleno
e. Mengirimkan draft slide presentasi pada masing masing tutor untuk
mendapatkan masukan/revisi
f. Menyusun laporan kelompok
Referensi :
JUMLAH KESALAHAN :
SKOR DEPRESI :
Pilihlah jawaban yang terbaik mengenai apa yang anda rasa dalam minggu yang lalu
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah pada dasarnya anda merasa puas dengan hidup anda sendiri?
2 Apakah anda sudah tidak melakukan lagi banyak aktivitas & kegemaran
anda?
3 Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong?
4 Apakah anda sering merasa jenuh?
5 Apakah anda terganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak bisa hilang dari
pikiran anda?
6 Apakah anda merasa optimis dengan masa depan anda?
7 Apakah anda memiliki semangat yang baik untuk sebagian besar waktu
anda?
8 Apakah anda memiliki semangat yang baik untuk sebagian
9 Apakah anda merasa takut kalau-kalau terjadi sesuatu pada diri anda?
10 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar waktu anda?
11 Apakah anda sering merasa putus asa?
12 Apakah anda sering merasa gelisah dan gugup?
13 Apakah anda lebih sering tinggal di rumah daripada keluar
mengerjakan hal-hal yang baru?
14 Apakah anda sering merasa kuatir akan masa depan anda?
15 Apakah anda lebih sering menghadapi problem daya ingat untuk
sebagian besar waktu anda?
16 Apakah anda senang dengan hidup seorang diri sekarang?
17 Apakah anda sering merasa sedih dan murung?
18 Apakah anda merasa tidak berguna dengan keadaan anda yang
sekarang?
19 Apakah anda mempunyai kekhawatiran dengan masa lalu?
20 Apakah anda merasa bahwa hidup ini menyenangkan?
21 Apakah sulit bagi anda untuk memulai proyek yang baru?
22 Apakah anda mempunyai kekuatan yang penuh?
23 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak mempunyai harapan
lagi?
24 Apakah anda berpikir pada kebanyakan orang mempunyai keadaaan
yang lebih baik daripada keadaan anda sendiri?
25 Apakah anda sering merasa jengkel tentang masalah-masalah yang
sepele?
26 Apakah anda sering merasa ingin menangis?
27 Apakah anda sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
28 Apakah anda menikmati suasana bangun di pagi hari?
29 Apakah anda lebih suka untuk menghindar pada pertemuan-pertemuan
bersama?
30 Apakah anda dapat mengambil keputusan dengan mudah?
Apakah pikiran anda tetap jernih seperti sebelumnya?
Non depresi : semua jawaban ya. Normal :5–4
G : Tergantung 6 fungsi
INDEKS BARTHEL
Merupakan istrumen yang paling popular dan paling banyak digunakan untuk mengukur
kemampuan fungsional penderita stroke dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari.
Keterangan :
SKOR GOLDMAN
TANGGAL
PROSEDUR JAM
1.Tanggapan membuka mata : E
a. Spontan..............................4
b. Terhadap suara.............Gii3
c. Terhadap nyeri 2
d. Tidak ada respon 1
2. Tanggapan motorik :M
a. Menurut perintah 6
b. Gerakan lokal 5
c. fleksi, menarik 4
d. Gerakan fleksor 3
e. Gerakan ekstensor 2
f. Tidak ada gerakan 1
3. Tanggapan verbal :V
a. Orientasi baik 5
b. Bingung 4
c. Kata-kata tidak jelas 3
d. Suara tidak jelas 2
e. Tidak bersuara 1
Instruksi
Interprestasi
REGISTRASI
3 Sebutkan 3 buah nama benda (apel, meja, koin), tiap benda 1 detik, 3
pasien disuruh mengulangi ketiga nama benda tadi. Nilai 1 untuk tiap
nama benda yang benar. Ulangi sampai pasien dapat menyebutkan
dengan benar dan catat jumlah pengulanganya
TOTAL 30
Skor : Nilai 24-30 : Normal
Nilai 17-23 : probable gangguan kognitif
Nilai 0-16 : definite gangguan kognitif
Pilihlah jawaban yang paling tepat, yang sesuai dengan perasaan anda dalam satu
minggu terakhir
“Apakah........”
menyenangkan? Ya TIDAK
harapan? YA Tidak
Skor : Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan berhuruf besar
Daftar Pustaka
1. Copeland, J.R., Saleh M.T.A., Blazer, D.G. (2002). Principles and Practice
of Geriatric Psychiatri (2nd ed.). John Wiley & Sons Ltd.
2. Hawari, D. (2008). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
3. Misiaszek, B.(2008). Geriatric Medicine Survival Handbook. (revision ed.)
Mc. Master University.
4. Ostir, G., Berges, I., Ottenbacher, A., Ottenbacher, J., Patterns of Change in
Depression Post Stroke. (2011). J Am Geriatr Soc. 59(2): 314-320
5. Pranarka K. (2006). Penerapan Geriatrik Kedokteran Menuju Usia Lanjut
Yang Sehat. Universa Medicina vol 25 no4.
6. Rosso, A.; Eaton, C.; Wallace,R.; Gold, R.; Curb, J.;Stefanick,M.; Ockene,J.;
Michael, Y.(2011). Combined Impact of Geriatric Syndroms and iseases on
Measures of Functional Impairment J Gerontol A Biol Sci Med. 2011 March;
66A(3): 349-354.
7. Sadock, B.J.,Sadock V. A., Ruiz, P.(2009). Comphrehensive Textboox of
Psychiatri (9th ed.). Lippincott William & Wilkins.
8. Schmidt, R. (2009). Psychiatri Board Review. (5th ed.). New York: McGraw-
Hill.
9. Soejono, C.H. (2005). Infeksi Saluran Kemih Pada Geriatri. Majalah
Kedokteran Indonesia vol5 no3.
Sistem Geriatri dan Tumbuh Kembang 47
2021
BUKU PEGANGAN MAHASISWA
10. Spoelhof, G., Davis, G., Licari, A. (2011) Clinical Vignettes in Geriatric
Depression. Am Fam Physician, 15; 84 (10): 1149-1154.
11. Wilkins, V.M., Kiosses D., Ravdin, L.D. (2010). Late-life Depression with
Comorbid Cognitive Impairment and Disability: Nonpharmacological
Intervention. J Clin Interv Aging: 5: 323-331.
12. Wongpakaran, N., Wongpakaran, T., Reekum R. (2013). The Use of GDS-
15 in Detecting MDD: A Comparison Between Residents in Thai Long-
Term Care Home and Geriatric Outpatiens. J Clin Med Res; 5(2): 101-111.
13. Grimes, D., Gordon, J., Snelgrove, B., Lim-Carter, I., Fon, E., Martin, W.,
2012. Canadian Guidelines on Parkinson’s Disease Introduction. Can J
Neurol Sci;39: S1-S30.
14. Hou, J.G., Lai, E.C., 2007. Non-motor symptoms of Parkinson’s Disease.
International Journal of Gerontology;2:52-64.
15. NHS, 2010. Diagnosis and pharmacological management of Parkinson’s
disease. A national clinical guideline. Scottish Intercollegiate Guidelines
Network.
16. PERDOSSI, 2013. Buku panduan tatalaksana penyakit Parkinson dan
gangguan gerak lainnya. Asembilan Mathba’ah Utama, Depok,
17. Samii, A., Nutt, J.G., Ransom, B.R., 2004. Parkinson’s disease. The Lancet,
363, 1783-1793.
18. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual on
Mental Disorders. IV R. Washington D.C.: American Psychiatric
Association,2000.
19. Standar Pelayanan Medik, 2016, Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Indonesia (PERDOSSI), Jakarta
20. Kelompok Studi Gangguan Tidur PERDOSSI, 2014. Panduan Tatalaksana
Gangguan Tidur. Edisi I. Surabaya.
21. Standar Pelayanan Medik, 2016, Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Indonesia (PERDOSSI), Jakarta
22. Kelompok Studi Nyeri, 2011. KOnsensus Nasional 1: Diagnostik dan
Penatalaksanaan Nyeri Neuropatik. Surabaya