SISTEM GERIATRI
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
Buku Panduan Ketrampilan Klinik Sistem Geriatri dan Pertumbuhan Perkembangan ini
dibuat untuk memudahkan mahasiswa Program Studi Kedokteran dalam cara berfikir ilmiah,
sistematis, dalam ketrampilan klinis .
Buku ini untuk menuntun mahasiswa untuk dapat trampil menilai status gizi anak berdasarkan
pengukuran antropometri TB/U , BB/U , BB/TB , LK/U serta membuat grafik pertumbuhan
anak berdasarkan BB/U TB/U dan BB/TB pada kurva WHO 2006 ( Z score ) untuk anak usia
sampai 5 tahun dan berdasarkan BB/U. TB/U dan BB/TB pada kurva CDC-NCHS 2000 untuk
usia di atas 5 tahun
Buku ini juga membantu mahasiswa agar trampil menghitung kebutuhan kalori anak sesuai
status gizinya dan menentukan kebutuhan kalori dari KH, Proteiin dan Lemak
Buku ini membantu mahasiswa untuk dapat memahami dalam menentukan jadwal MPASI
yang dibutuhkan sesuai usia anak
Buku ini juga membantu mahasiswa untuk memahami 10 langkah menuju keberhasilan me-
nyusui yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak dengan memperhatikan posisi dan letak ibu
dan bayinya
Buku ini juga menuntun mahasiswa menilai status perkembangan anak dengan Formulir
KPSP
Semoga Buku Panduan ini bermanfaat ,
Terima kasih kepada Tim Penyusun buku modul ini, semoga buku modul ini memberikan
manfaat bagi mahasiswa. Amiin Ya Robbal Alaamin.
Wassalammu’alaikum Wr.WB.
Tim Pelaksana
Geriatri dan Pertumbuhan dan Perkembangan
2021
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................... 1
Daftar ini .................................................................................................... 2
Capaian pembelajaran lulusan ................................................................. 3
Tugas Mahasiswa dan Kasus ..................................................................... 4
Menentukan status gizi anak dengan kurva WHO ..................................... 5
Menentukan kebutuhan kalori anak ........................................................... 7
Menentukan status gizi anak beradsarkan kurva CDC-NCHS .................. 8
CAPAIAN PEMBELAJARAN
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Demonstrasi sesuai daftar panduan belajar
2. Ceramah/Kuliah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skills lab ( simulasi ) dan responsi
E. ALAT BANTU PEMBELAJARAN
1. Buatlah pada grafik titik BB/U , TB/U dan BB/TB , LK /U pada kurva
WHO 2006
2. Tentukan status gizi anak berdasarkan posisi persentil dari BB/U, TB/U,
BB/TB pada kurva CDC NCHS 2000
3. Tentukan kebutuhan kalorinya berdasarkan BB ideal dan kebutuhan energi
sesuai usia yang didasarkan pada TB anak , lengkapi kebutuhan energi yang
berasal dari KH, Lemak dan Protein
5. Apakah imunisasi yang harus di berikan pada anak usia 9 bulan dengan
riwatyat imunisasi sebelumnya Hep B 0 , Polio oral 0, BCG , DPT combo 2
kali , Polio oral 3 kali
6. Apakah imunisasi yang harus diberikan pada anak usia 18 bulan dengan
Riwayat imunisasi sebelumnya Hep B 0, Polio 0 , BCG, DPT combo 3 kali
Polio Injeksi 3 kali.
PENUNTUN KETRAMPILAN 1
MENENTUKAN STATUS GIZI DENGAN PERTUMBUHAN WHO (Z Score)
( Buat anak di bawah 5 tahun )
Langka Tindakan
h
1 Tentukan umur, panjang badan (anak di bawah 2 tahun) atau tinggi badan (anak
di atas 2 tahun), dan berat badan anak
3 Memplot titik berat badan terhadap umur (BB/U) gunakan kurva weight for
age
a. Lihat garis horizontal yang ada dibawah yang menunjukkan titik umur,
kemudian dari titik usia anak tarik garis vertikal ke arah atas hingga
berpotongan dengan garis yang ditarik pada langkah b di kurva BB/U
b. Lihat garis vertikal yang berada di sebelah kiri yang menunjukkan titik BB
actual anak , kemudian dari titik BB tarik garis horizontal kearah kanan hingga
berpotongan dengan garis yang ditarik pada langkah a di kurva BB/U
c. lihat titik potong nya ada di mana ( <-3,-2-3, -2-1, -1-0, 0-1, 1-2,2-3,>3)
a. Lihat garis horizontal yang ada dibawah yang menunjukkan titik umur,
kemudian dari titik usia anak tarik garis vertikal ke arah atas hingga
berpotongan dengan garis yang ditarik pada langkah b di kurva TB/U
b. Lihat garis vertikal yang berada di sebelah kiri yang menunjukkan titik TB
actual anak , kemudian dari titik TB tarik garis horizontal kearah kanan hingga
berpotongan dengan garis yang ditarik pada langkah a di kurva TB/U
c. lihat titik potong nya ada di mana ( <-3,-2-3, -2-1, -1-0, 0-1, 1-2,2-3,>3)
b. Lihat garis vertikal yang berada di sebelah kiri yang menunjukkan titik BB
actual anak, kemudian dari titik BB tarik garis horizontal kearah kanan hingga
berpotongan dengan garis yang ditarik pada langkah a di kurva BB/TB
c. lihat titiik potongnya ada di mana ( <-3,-2-3, -2-1, -1-0, 0-1, 1-2,2-3,>3)
d. lihat status gizi anak berdasarkan ketentuan di Tabel Indikator Penentuan
Status Gizi
6 Jika titik perpotongan pada no 5 BB/TB diatas +3 maka perhitungan status gizi
selanjutnya menggunakan kurva IMT for age atau BMI for age
Langkah 1b
BB ideal
Langkah 1a
Langkah 2a
Langkah 2b
3 Berapakah kebutuhan kalori anak umur diatas tersebut ? lihat tabel kebu-
tuhan energi
Usia ENERGI
Langkah Tindakan
c. Lihat garis vertical di bagian kiri bawah atau garis vertical kanan
atas yang menunjukkan titik BB anak pada garis tersebut ,
e. lihat titik potongnya ada di persentil berapa (< P5, P5, P5-
P10,P10,P10- P25, P25, P25-P50,P50, P50- P75,P75, P75- P90, P90,
P90-P95.,P95 , >P95)
Langkah 4b dan 4c
BBP50
BB anak di P25 Langkah 3e
Langkah 3c
Langkah 3 b
4
Menentukan BB berdasarkan usia anak (BB/U)
a. Lihat garis horizontal yang menunjukkan umur, letakan titik umur
anak pada garis tersebut .
b. kemudian dari titik umur tarik garis vertikal ke atas hingga
berpotongan dengan garis paling tengah (P50) pada kurva BB
c. kemudian dari titik potong di garis P50 tersebut tarik garis
horizontal ke arah kiri atau kearah kanan hingga berpotongan di titik
potong garis vertical yang menunjukkan nilai BB ( titik ini adalah BB
sesuai usianya)
BB/U = BB aktual / BB di P50 x 100% = .... %
Interpretasi status gizi berdasarkan standar Harvard yang sudah
dimodifikasi (langkah 9)
Langkah 6b dan 6c TB
P50
Langkah 5 d
TB anak di < P5 Langkah 5e
Langkah 5 b
3
2 0
0 5
0
5
0
0
1 Menetapkan Kebijakan Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu yang secara rutin
dikomunikasikan kepada semua petugas.
5 Membantu ibu untuk memahami cara menyusui yang benar dan cara
mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.
6 Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru
lahir.
8 Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap
lama dan frekuensi menyusui
9 Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
Jika benar akan mencegah puting lecet dan menjaga pasokan ASI mencukupi.
Kepala bayi diletakkan pada sepertiga atas lengan bawah di sisi payudara yang
sama.
Bayi berbaring miring menghadap ke ibu, sehingga perut anda menempel pada
perut bayi, dan dada ibu menempel pada dada bayi serta wajah bayi menghadap
payudara.
Tubuh bayi berbaring dalam 1 garis lurus sehingga telinga, bahu, dan panggul
berada pada 1 garis lurus.
Sangga seluruh tubuh bayi dengan baik. Bila bayi masih kecil, menyangga bisa
dilakukan dengan 1 lengan, dan bila bayi besar biasanya disangga dengan 2 lengan
atau bila perlu dibantu dengan bantal besar atau handuk besar yang digulung, yang
diletakkan di pangkuan.
Pegang payudara oleh tangan ibu yang lain. Ibu jari di bagian atas payudara,
kurang lebih 1 jari di atas areola atas, sedangkan 4 jari yang
lainnya menyangga payudara di bagian bawah, sehingga payudara terangkat dan
puting mengarah ke atas.
Tunggu bayi membuka mulutnya selebar mungkin. Saat itu masukkan payudara
sebanyak mungkin ke dalam mulut bayi, sehingga makin banyak saluran ASI yang
masuk ke dalam mulut bayi dan ujung puting berada pada langit-langit lunak bayi.
Isapan bayi dapat dirasakan oleh ibu.
Di gambar di bawah ini keliatan perbedaan, melekatnya mulut bayi ke payudara
& melekatnya bayi ke puting saja, mencegah putting lecet
Benar Salah
Tubuh bayi berbaring dalam 1 garis lurus sehingga telinga, bahu, dan panggul
berada pada 1 garis lurus.
2 Memposisikan Ibu
A Posisi Menyusui setelah operasi Caesar (Side Lying atau Laid Back )
Berbaring dalam posisi di samping.
Menjaga agar hidung bayi tetap di depan puting ibu, dan bayi tidak perlu
menolehkan lehernya untuk mencapai payudara.
B Posisi Cradle
Lengan bawah bayi berada di samping ibu.Jaga agar kepala bayi tidak terlalu
jauh masuk ke dalam siku ibu, sehingga sulit untuk bayi tetap melekat.
Beberapa tanda penting yang menunjukkan bahwa bayi melekat dengan baik saat
menyusui :
Bayi menyusu dengan baik akan mengisap dengan pelan, berirama, tidak tergesa-
gesa, dan tidak terdengar bunyi berdecak. Yang terdengar adalah suara bayi
menelan. Pipi bayi tidak kempot terlihat memerah asi menggembung, dan ibu
tidak merasa nyeri.
Dagu bayi menyentuh payudara ibu
Bibir bawah bayi terpuntir keluar
Mulut bayi terbuka lebar
Aerola bagian bawah lebih banyak yang masuk ke dalam mulut bayi dibanding
areola bagian atas.
Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya terdengar seperti menelan
4 Frekuensi Menyusui
5 Kecukupan ASI
Sebagian besar bayi akan mencapai kembali berat lahirnya dalam 2 minggu.
Bayi yang mendapatkan ASI cukup, akan sering berganti popok karena bayi
akan sering buang air kecil (6-8 kali sehari) dan buang air besar.
Kecukupan ASI secara objektif dapat dilihat dengan pertambahan berat dan
tinggi badan sesuai pertambahan usia
LEMBAR KEGIATAN KETRAMPILAN SISTEM TUMBUH KEMBANG
NAMA : ………………………………………………………………
NIM : ………………………………………………………………
TGL. PENILAIAN : ………………………………………………………………
1. Lembar ini berguna untuk memantau kemajuan tingkat ketrampilan tiap mahasiswa
dengan cara antara mahasiswa saling menilai dan hasil akhirnya harus
diketahui/disetujui oleh coordinator/instruktur skills lab.
2. Semua lembar daftar tilik ini harus diisi untuk dapat mengikuti evaluasi skills lab.
LANGKAH TINDAKAN
Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali
pada umur skrining yang terdekat usia berikutnya untuk pemeriksaan rutin.
Apabila orang tua datang karena anaknya mempunyai masalah tumbuh kembang
sedangkan umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaan menggunakan KPSP
untuk umur skrining terdekat yang lebih muda
Kasus 1
Anak laki-laki usia 12 bulan PB 75 cm , BB 9,5 kg LK 46 cm , Anak aktif , mudah
tersenyum dan tertarik dengan sekitarnya , bila digendong orang lain akan teriak dan
menangis kuat, anak sudah bisa bicara papa , mama dan dada, suka sekali main cilukba,
sudah bisa duduk sejak usia 6 bulan, sekarang pandai merangkak dan berusaha berdiri
dan berjalan berpegangan, anak akan mengambil mainan yang disukainya, bila makan
suka memegang biscuit atau sendok sendiri , kadang bertepuk tangan sambil tertawa
tawa.
Kasus 2
Anak laki-laki berusia 2 tahun BB 14 kg TB 89 cm LK 48 cm , , anak suka naik tangga ,
suka bermain bola , anak bicara hanya ngoceh ngoceh sendiri, jarang tersenyum atau
mengucapkan kata mama atau papa, bila diajak bermain cenderung menghindar untuk
berteman, anak senang menyusun kubus dan mobil mobilan berderet deret, bila ingin
sesuatu anak akan menarik tangan ibunya menuju keinginannya dan tidak menyebutkan
keinginannya. Anak tampak aktif dan selalu berjalan tidak henti .
year Birth 2
years
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
70
75
80
85
90
95