FISIOLOGI HEWAN
SIFAT AKSI REFLEKSI SEDERHANA PADA
MANUSIA
OLEH:
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Otak
Otak adalah salah satu organ yang paling kompleks dalam tubuh manusia.
Organ ini tersusun dari sejumlah jaringan pendukung dan miliaran sel saraf yang
saling terhubung. Otak dilindungi oleh lapisan pembungkus yang disebut selaput
otak (meninges) dan tulang tengkorak, serta terhubung ke saraf tulang belakang.
Otak merupakan organ kecil yang tersimpan didalam batok kepala yang
merupakan pusat sistem syaraf dan berfungsi sebagai pusat kendali dan koordinasi
seluruh aktifitas biologis, fisik, dan sosial dari seluruh tubuh (Amin, 2018).
BAB 3
METODE PENELITIAN
4.1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan hasil sebagai
berikut:
No Percobaan Keterangan
1. Refleks Telapak Tangan Tangan refleks menggenggam benda
2. Refleks Telapak Kaki Jari kaki bergerak dengan cepat
3. Refleks Achilles Kaki bergerak dan menjauhi sumber pukulan
4. Refleks Akomodasi Pupil mata membesar
4.2. Pembahasan :
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil
bahwa percobaan refleksi sederhana yang telah dilakukan praktikan yaitu pada
saat refleks telapak tangan dapat dipraktikan dengan menggenggam sautu
benda, pada refleks telapak kaki dapat dibuktikan dengan menggerakan jari-
jari kaki. Gerak refleks achilles respon kaki akan menjauhi pukulan dan pada
gerak akomodasi pupil mata praktikan menjadi membesar. Menurut Bambang
(2017), menyatakan bahwa proses terjadinya gerak refleks diawali dengan
adanya rangsangan, kemudian rangsangan tersebut akan di teruskan ke otak
atau sumsum tulang belakang melalui neuron sensorik kemudian menuju ke
efektor melalui neuron motorik sebagai tanggapan terhadap rangsangan yang
diperoleh
Macam – macam gerak refleks yaitu refleks otak adalah gerak refleks yang
melibatkan saraf perantara yang terletak di otak, misalnya berkedipnya mata,
refleks pupil mata karena rangsangan cahaya. Menurut Autorrohman (2019),
menyatakan bahwa refleks sumsum tulang belakang adalah gerak refleks yang
melibatkan saraf perantara yang terletak di sumsum tulang belakang, misalnya
sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang runcing. Gerak refleks
sumsum tulang belakang terdiri dari 4 jenis gerak refleks, yaitu yaitu refleks
superficial, refleks tendon atau periosteum, refleks patologis, dan yang
terakhir refleks primitive.
Gerak Otonom yaitu gerak yang timbul bukan karena adanya rangsangan
dari luar melainkan kekuatan dari dalam. Contoh gerakan sistem saraf tak
sadar ( otonom ) ialah denyut jantung gerak alat pencernaan, perubahan pupil
mata, pengeluaran keringat dan lain-lain. Menurut Cahyono (2019),
menyatakan bahwa sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang
berasal dari otak.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan
(antagonis). Menurut Ulya (2017), menyatakan bahwa dua perangkat neuron
dalam komponen otonom pada sistem saraf perifer adalah neuron aferen atau
sensorik dan neuron eferen atau motorik. Neuron aferen mengirimkan impuls
ke sistem saraf pusat, dimana impuls itu diinterprestasikan. Neuron eferen
Universitas Sriwijaya
menerima impuls dari otak dan meneruskan impuls ini melalui medulla
spinalis ke sel-sel organ efektor.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan, diantaranya :
1. Proses terjadinya gerak refleks diawali dengan adanya rangsangan, kemudian
rangsangan tersebut akan di teruskan ke otak atau sumsum tulang belakang
melalui neuron sensorik kemudian menuju ke efektor melalui neuron motorik
sebagai tanggapan terhadap rangsangan yang diperoleh.
2. Macam – macam gerak refleks yaitu refleks otak dan refleks sumsum tulang
belakang.
3. Contoh gerakan sistem saraf tak sadar ( otonom ) ialah denyut jantung gerak
alat pencernaan, perubahan pupil mata, dan pengeluaran keringat.
4. Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak.
5. Pada percobaan gerak refleks achilles respon kaki akan menjauhi pukulan dan
pada gerak akomodasi pupil mata praktikan menjadi membesar.
6. Pada percobaan gerak refleks telapak tangan dapat dipraktikan dengan
menggenggam sautu benda, pada refleks telapak kaki dapat dibuktikan dengan
menggerakan jari-jari kaki.
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M. 2018. Perbedaan Struktur Otak dan Perilaku Belajar Antara Pria dan
Wanita Eksplanasi dalam Sudut Pandang Neuro Sains dan Filsafat. Jurnal
Filsafat Indonesia. 1 (1) : 39-43.
Armadi. 2012. Gerak Refleks Pada Manusia. Jakarta : Gramedia.
Autorrohman, M. 2019. Gerak Refleks Dan Termoregulasi. Jurnal Fisiologi
Hewan. 2 (1) : 89-94.
Bambang, K. 2017. Fisiologi Saraf, Otot, Dan Indera. Jakarta : Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Cahyono, I. Sasongko, H. & Arian, D. 2019. Neurotransmitter Dalam Fisiologi
Saraf Otonom. Jurnal Anestesiologi Indonesia. 1 (1) : 42-55.
Campbell, Neil A. Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell. Biologi Edisi ke 5
Jilid 3. 2004. Jakarta: Erlangga.
Helwatiah. 2009. Fisiologi. Makassar: Alauddin press.
Pratama, T. Sistem Gerak Refleks dan Tidak Refleks. Bandung : Tunas Medika.
Sutapa, 2015. Pengamatan Skill Motorik Dan Fisik Dalam Upaya Menjadikan
Sosok Manusia Berkualitas. Jurnal MEDIKORA. 1 (1) : 51-64.
Ulya, Z. & Faidah, N. 2017. Penagaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Koripandriyo
Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan
Masyarakat. 6 (2) : 1-9.
Yunita, R. & Prilya, A. 2017. Peningkatan Kemampuan Sensori Integrasi Melalui
Pemberian Stimulasi Neurokinestik Pada Anak 6-8 Tahun. Jurnal Psikologi
Ilmiah. 9 (1) : 39-46.
Universitas Sriwijaya
Universitas Sriwijaya