SISTEMATIKA HEWAN
ENERGI BUDGET
OLEH:
Universitas Sriwijaya
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
beratnya. Energi yang terbuang dalam bentuk urine, biasanya dapat diabaikan
namun dapat pula juga dihitung (Mulyani, 2014).
BAB 3
METODE PENELITIAN
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Tabel Pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai
berikut:
No. Kelompok Jenis Cacing Daya Cerna Laju Konsumsi
(%) (g/g jam)
1. 8 Pontoscolex sp 42 % 0,35 g
Pheretima sp 50 % 0.08 g
4.1.2. Perhitungan
1) Diketahui :
C = Berat pakan yang diberikan 50 mg – sisa pakan yang diberikan pada
cacing tanah Pontoscolex sp. 15 mg = 35 mg 0,035 g
T = 24 jam 1 hari
F = 20 mg 0,02 g
A = 100 mg 0,1 g
Ditanya = CI dan EA … ?
Jawab =
- Laju konsumsi - Efesiesi Asimilasi
C C−F
CI = EA = x 100%
TxA C
0,035 g 0,035 g−0,02 g
= = x
1 x 0,1 g 0,035 g
100%
0,035 g 0,015 g
= = x 100%
0,1 g 0,035 g
= 0,35 g/hari = 42 %
Universitas Sriwijaya
2) Diketahui =
C = Berat pakan yang diberikan 50 mg – sisa pakan yang diberikan pada
cacing tanah Pheretima sp. 10 mg = 40 mg 0,04 g
F = 0,02 g
T = 24 jam 1 hari
A = 0,5 g
Ditanya = CI dan EA …?
Jawab =
- Laju konsumsi - Efesiesi Asimilasi
C C−F
CI = EA = x 100%
TxA C
0,04 g 0,04 g−0,02 g
= = x
1 x 0,5 g 0,04 g
100%
0,04 g 0,02 g
= = x 100%
0,5 g 0,04 g
= 0,08 g/hari = 50 %
Universitas Sriwijaya
4.2. Pembahasan :
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, diketahui untuk menguji
atau menghitung energi budget dapat digunakan rumus dalam menghitung laju
konsumsi dan juga efesiensi asimilasi dengan neraca kesimbangan antara
energi yang tersimpan ditambah energi yang dibuang lalu ditambah
metabolisme dan juga ditambah energi kerja. Laju konsumsi pada cacing
Pontoscolex sp memiliki berat 0,35 g/hari , sementara itu nilai efisensi
asimilasinya sebesar 42 %. Sedangkan pada cacing tanah Pheretima sp
memiliki laju konsumsi seberat 0,08 g/hari, sementara itu nilai efisensi
asimilasinya sebesar 5 %. Menurut Sumule (2014), menyatakan bahwa asupan
energi dapat diukur dengan energi total kandungan makanan yang dicerna.
Cacing digunakan pada percobaan ini dikarenakan sistem pencernaan
cacing sangat cepat dibandingkan dengan hewan lainnya. Cacing tanah
dikenal sebagai salah satu organisme pengurai, penguraian oleh cacing tanah
lebih cepat daripada mikroba. Bahkan kemampuan penguraiannya 3 sampai 5
kali lebih cepat. Hal itulah yang menyebabkan cacing tanah lebih berpotensial
sebagai penghasil pupuk organik, atau sebagai penggembur tanah alami.
Menurut Subowo (2016), karena kemampuan pencernaannya yang sangat
cepat itu cacing tanah berperan dalam dekomposisi bahan organik, baik secara
langsung sebagai pemakan bahan organic maupun secara tidak langsung.
Kecernaan atau koefisien cerna semu zat-zat makanan (nutrien) dalam
pakan pada hewan merupakan tolak ukur kemampuan hewan memanfaatkan
ransum yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok,
pertumbuhan serta produksi dari hewan itu sendiri. Pencernaan nutrient tidak
terlepas dari prosesnya dan juga pengaruh atau faktor yang mempengaruhi
proses-proses dalam proses pencernaanya. Menurut Suryani (2016),
menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi proses pencernaan
adalah ketersedian energi. Serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi daya
Universitas Sriwijaya
cerna bahan pakan diantara lain yaitu suhu, bentuk fisik dari pakan, komposisi
ransum, laju perjalanan melalui alat pencernaan, dan pengaruh perbandingan
dengan zat lainnya.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan, diantaranya :
1. Cacing memiliki sistem pencernaan yang sangat cepat dibandingkan dengan
hewan lainnya.
2. Asupan energi dapat diukur dengan energi total kandungan makanan yang
dicerna.
3. Laju konsumsi pada cacing Pontoscolex sp memiliki berat 0,35 g/hari,
sementara itu nilai efisensi asimilasinya sebesar 42 %.
4. Cacing tanah Pheretima sp memiliki berat laju konsumsi 0,08 g/hari,
sementara itu nilai efisensi asimilasinya sebesar 5 %.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya cerna bahan pakan diantara lain yaitu
suhu, bentuk fisik dari pakan, komposisi ransum, laju perjalanan melalui alat
pencernaan, dan pengaruh perbandingan dengan zat lainnya.
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya
(Dokumentasi Pribadi, 2021)
Universitas Sriwijaya