Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN MINI RISET LIMNOLOGI

IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN AIR SERTA PERAN PARAMETER


KUALITAS AIR PADA SUATU PERAIRAN

DISUSUN OLEH :

RIZKI C1101191003

RICO DWI GALA GAUTAMA C1101191028

IRSA SYLVIANDARI C1101191030

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan nikmat dan hidayah-Nya sehingga bisa menyelesaikan laporan Mini Riset
Limnologi dengan waktu yang telah ditentukan.

Adapun tujuan dari Laporan Mini Riset ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Limnologi.Selain itu,Laporan ini bertujuan untuk menambah pemahaman dan
wawasan terhadap materi perkuliahan Limnologi.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sangat berperan
penting dalam proses pengerjaan laporan mini riset ini, terutama pada Dosen Pengampun
Ibu Dr. FX Widadi Padmarsari S., M. Si selaku dosen Mata kuliah Limnologi yang telah
memberi bimbingan dan arahan kepada kami.Kami berharap semoga laporan praktikum bisa
diterima dengan baik dan bermanfaat bagi pembaca.

Demikianlah mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan dari segi bahasa yang
belum bisa disusun dengan rapi dan benar.Oleh karena itu penulis menerima dengan ikhlas
jika ada saran dan kritik dari pembaca agar bisa memperbaiki laporan praktikum ini.

Pontianak,12 November 2021

Penyusun

1
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................1


DAFTAR ISI .................................................................................................................................i
BAB I............................................................................................................................................ ii
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ ii
A.LATAR BELAKANG .......................................................................................................... ii
B.TUJUAN .............................................................................................................................. iii
C.RUMUSAN MASALAH...................................................................................................... iii
BAB II ......................................................................................................................................... iv
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................................. iv
A.Pengertian Tumbuhan Air .................................................................................................. iv
B.Klasifikasi Tumbuhan Air .................................................................................................... v
C.Pengukuran kualitas Perairan ............................................................................................. v
BAB III ........................................................................................................................................ vi
METODE KERJA ...................................................................................................................... vi
A.Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................................................................. vi
B.Alat dan Bahan ................................................................................................................... vii
C.Prosedur Kerja .................................................................................................................. viii
BAB IV ...................................................................................................................................... viii
HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................................. viii
BAB V ........................................................................................................................................ xv
PENUTUP .................................................................................................................................. xv
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ xvi
LAMPIRAN ............................................................................................................................ xviii

i
BAB I

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Tumbuhan air adalah tumbuhan yang tumbuh di air atau sebagian besar siklus
hidupnya di air dan merupakan salah satu bagian penting dari ekosistem perairan. Kehadiran
tumbuhan air dalam jumlah tertentu/terbatas dan perkembangan populasinya terkendali akan
membentuk mikrohabitat yang dibutuhkan oleh ikan sebagai tempat berlindung, mencari

ii
makan (feeding ground), memijah (spawning ground) dan mengasuh anakan (nursery
ground).Selain berfungsi menciptakan mikrohabitat bagi ikan, tumbuhan air juga dapat
dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas perairan. Manfaat tumbuhan air sebagai agen
pembersih lingkungan.

Tumbuhan air sering disebut pula tumbuhan akuatik yang berfungsi sebagai produsen
penghasil energi dalam suatu ekosistem (Odum dan Barrett 2005). Uno et al. (2001)
menyatakan bahwa tumbuhan air adalah tumbuhan yang hidup di dalam air dan memiliki
organ yang teradaptasi dengan lingkungan perairan, atau tumbuh di dekat badan air,
terendam sebagian atau seluruhnya. Tumbuhan air termasuk salah satu komponen biologi
dalam ekosistem danau yang sangat sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan
(Sunanisari et al. 2008).

Berdasarkan pada sifat hidupnya, macam tumbuhan air yaitu tumbuhan air tingkat
tinggi tumbuh di tepian (marjinal plant), tumbuhan terapung (free floating plant), tumbuhan
mencuat (emersed plant), bawah air (submersed plant), tumbuhan terapung berakar di dasar
(roted floating plant), dan tumbuhan pulau terapung (floating island plant).Salah satu peran
tumbuhan air adalah digunakan oleh kelompok ikan non predator sebagai tempat
perlindungan dari kejaran ikan pemangsa (predator).

Pada mini riset kali ini dilakukan di periaran parit yang berlokasi di jalan madusari
kabupaten kuburaya. Hampir semua perairan danau, waduk, rawa, dan parit di Indonesia
ditumbuhi oleh tumbuhan air. Akan tetapi jumlah tumbuhan air yang terdapat di perairan-
perairan umum berbeda-beda antara satu perairan dengan lain. Dari sudut ilmu lingkungan
(ekologi), tumbuhan air merupakan salah satu komponen biotik dalam satu ekosistem
perairan. Peranan dalam ekosistem perairan sangat tinggi.

B.TUJUAN
1.Untuk mengetahui pengertian dari tumbuhan air

2.Untuk mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan air di perairan

3.Untuk mengetahui peran tumbuhan air bagi ekosistem perairan

4.Untuk memenuhi tugas mata kuliah limnologi

C.RUMUSAN MASALAH
1.Apa pengertian dari tumbuhan air?

iii
2.Bagaimana mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan air di perairan?

3.Apa peran tumbuhan air bagi ekosistem perairan?

4.Apa pengaruh pH pada suatu biota air?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Tumbuhan Air
Tumbuhan air sering disebut pula tumbuhan akuatik yang berfungsi sebagai produsen
penghasil energi dalam suatu ekosistem (Odum dan Barrett 2005). Uno et al. (2001)
menyatakan bahwa tumbuhan air adalah tumbuhan yang hidup di dalam air dan memiliki
organ yang teradaptasi dengan lingkungan perairan, atau tumbuh di dekat badan air,
terendam sebagian atau seluruhnya. Tumbuhan air termasuk salah satu komponen biologi
dalam ekosistem danau yang sangat sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan
(Sunanisari et al. 2008).

iv
Pada ekosistem danau, tumbuhan air berfungsi sebagai sumber makanan bagi
organisme perairan (feeding ground), tempat bertelur ikan (spawning ground), tempat
memijah ikan (nursery ground), sekaligus tempat berlindung bagi ikan dan hewan-hewan
invertebrata perairan (shelter ground). Selain itu, tumbuhan air juga memproduksi oksigen
selama proses fotosintesis, memberikan nilai keindahan bagi danau, bahkan beberapa di
antaranya mampu menyerap unsur logam berat, sehingga dapat mengurangi pencemaran
(Sunanisari et al. 2008).
B.Klasifikasi Tumbuhan Air
Berikut merupakan klasifikasi tumbuhan air yang berada di perairan parit di Jl.Madu
Sari Kabupaten Kubu Raya :

Menurut Purwono (2008) Tanaman kangkung merupakan jenis tanaman sayuran yang
memiliki akar,batang,daun,bunga,buah,dan biji.Kangkung biasanya bertempat tinggal
dipinggir perairan.Kangkung memiliki perakaran tunggang dengan banyak akar samping.

Tumbuhan putri malu air memiliki nama yang berbeda-beda pada masing-masing
daerah.Tanaman putri malu ini merupakan tanaman yang sensitif jika tersentuh,daunnya
tersusun majemuk,berbentuk lonjong dengan ujung yang lancip.Tumbuhan putri malu
memiliki akar tunggang berwarna putih kekuningan dengan diameter 5 mm.(Khumar et
al.,2009).

Tanaman talas (C. esculenta (L.) Schott) adalah tumbuhan dengan tangkai daunnya
semua berbentuk silinder. Umbi talas kebanyakan coklat muda dan daun berbentuk seperti
jantung memanjang dengan sifat tahan air (Wijaya dkk., 2014). Klasifikasi Colocasia
esculenta menurut United State Department of Agriculture (2018).

Rumput kerbau adalah rumput menahun yang hidup di kawasn tropis dan subtropis.
Awalnya rumput ini berasal dari kawasan tropis benua Amerika, tetapi telah dinaturalisasi
di banyak kawasan lainnya, termasuk Asia Tenggara dan kepulauan-kepulauan Samudra
Pasifik.

C.Pengukuran kualitas Perairan


Parameter kualitas air yang diukur terdiri dari parameter fisika dan parameter kimia
meliputi suhu, kedalaman, derajat keasaman (pH), dan lebar suatu perairan tersebut diukur
sebanyak 2-3 kali selama penelitian.

Faktor fisika :

v
a.Suhu,keberadaan suhu air selokan (parit) cukup bervariasi.Pada dasarnya bahwa
dengan adanya variasi suhu yang cukup besar dapat memberikan dampak atau pengaruh
yang cukup besar pula terhadap berbagai aktifitas metabolisme dari organisme yang
mendiami suatu perairan. Menurut Boyd dalam Karu (2000) bahwa variasi suhu suhu
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu antara lain tingkat intensitas cahaya yang tiba di
permukaan perairan, keadaan cuaca, awan dan proses pengadukan.

Faktor kimia :

a.Derajat Keasaman (pH) ,Derajat keasaman merupakan gambaran aktifitas atau


jumlah ion hydrogen di dalam perairan. Derajat keasaman menunjukkan keadaan air tersebut
apakah asam atau basa. Perairan dengan nilai pH = 7 adalah netral, pH < 7 dinyatakan
kondisi perairan bersifat asam, sedangkan pH > dinyatakan perairan bersifat basa (Effendi
2003). Menurut Firdaus (2015), derajat keasaman (pH) merupakan salah satu dari parameter
kimia perairan yang dapat dijadikan indikasi kualitas perairan. Derajat keasaman
mempunyai pengaruh yang besar terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan air, sehingga sering
dipergunakan sebagai petunjuk untuk menyatakan baik buruknya keadaan air sebagai
lingkungan hidup biota air.. Nilai pH sangat dipengaruhi oleh aktivitas fotosintesis dan suhu.

BAB III

METODE KERJA
A.Waktu dan Lokasi Penelitian
Kegiatan mini riset ini berlangsung pada perairan selokan (Parit) yang berlokasi di
Jl.Madu Sari Kabupaten Kubu Raya untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan air pada suatu
ekosistem air.
1. Hari, tanggal : Jumat, 5 November 2021
Waktu : 08.00 Wib
Tempat : Jl.Madu Sari,Kabupaten Kubu Raya

vi
B.Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan yaitu :

No. Alat dan bahan Fungsi Gambar


1 pH meter PH meter adalah alat yang
digunakan untuk mengukur
tingkat asam-basa suatu larutan.
Alat ini digunakan di
laboratorium untuk mengukur
derajat keasaman (pH) suatu
larutan, apakah larutan tersebut
tergolong asam, basa atau netral.
2 Meteran Berfungsi untuk mengukur jarak
atau panjang. Meteran juga
berguna untuk mengukur sudut,
membuat sudut siku-siku, dan
juga dapat dipakai untuk membuat
lingkaran.

3 Termometer Fungsi termometer biasa dikenal


sebagai alat untuk mengukur suhu
atau temperatur, serta perubahan
suhu.

4 Alat tulis dan Untuk mencatat data


buku

vii
5 DO meter alat yang digunakan untuk
mengukur kadar oksigen terlarut
(dissolved oxygen) dalam air.

C.Prosedur Kerja
1.Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan mini riset

2.Mengukur derajat keasaman (pH)

3.Mengukur suhu,kedalaman,dan lebar parit.

4.Mengidentifikasi tumbuhan air di sekitar parit

5.Mencatat data yang telah di dapat setelah itu mengolah data tersebut

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari hasil pengamatan pada parit di Jl.Madu Sari diperoleh 4 jenis tumbuhan air yaitu sebagai
berikut :
Tabel 1.1 identifikasi jenis-jenis tumbuhan air :

No Nama latin Nama umum Familia Habitat Gambar

viii
1 Paspalum Rumput Poaceae Rumput kerbau hidup
conjugatum kerbau di kawasan tropis dan
subtropis

2 Mimosa pudica Putri malu Fabaceae Tanaman ini dapat


tumbuh di daerah
beriklim tropis

3 Ipomoea Kangkung air Convolvulaceae Habitat alami


aquatica
kangkung air yaitu di
perairan yang
tergenang,kangkung
biasanya tumbuh liar di
sawah,parit,tepi sungai

4 Caladium Keladi Araceae Pada dasarnya tanaman


keladi hidup di habitat
yang basah

Pembahasan :

Tumbuhan air adalah tumbuhan yang tumbuh di air atau sebagian besar siklus
hidupnya di air dan merupakan salah satu bagian penting dari ekosistem perairan.Tumbuhan
air juga disebut hidrofit adalah tumbuhan yang telah menyesuaikan diri untuk hidup pada
lingkungan perairan,baik terbenam sebagian atau seluruh tubuhnya.Tumbuhan air
merupakan produsen utama bagi hewan-hewan yang ada disekitarnya.keragaman tumbuhan
sangat mempengaruhi kehidupan biota yang ada diperairan tersebut.Disamping itu
ix
tumbuhan air juga membantu aerasi perairan melalui fotosintesis,mengatur aliran
air,membersihkan aliran air dan dapat dijadikan tempat pemijahan ikan,serangga,dan hewan
lainnya.Beberapa jenis tumbuhan air juga memberikan sumber makanan langsung untuk
manusia seperti kangkung air dan lain-lain.

Tanaman air merupakan bagian dari vegetasi penghuni bumi ini,yang media
tumbuhnya adalah perairan.Penyebarannya meliputi perairan tawar,payau sampai ke lautan
dengan beranekaragam jenis,bentuk dan sifatnya.Tumbuhan air memiliki 4 tipe habitat, yaitu
tipe habitat tanaman berakar dengan daun tersembul (Emergent), tipe habitat terendam
sempurna (Free subemergent), tipe habitat terapung sempurna (Free floating) dan tipe habitat
daun terapung dengan akar tenggelam (Rooted with floating leave). Sculthorpe 1985)
menambahkan bahwa empat tipe habitat digunakan untuk mengklasifikasi tumbuhan air
macrophytes yaitu submerged, floating-leaved, emergent dan freefloating. Jenis-jenis
tumbuhan air yang termasuk pada empat kategori diatas mampu hidup dengan baik pada
beberapa tipe lingkungan perairan seperti danau, dan sungai. Berikut adalah jenis-jenis
tumbuhan air yang ditemukan pada parit di Jl.Madu Sari Kabupaten Kubu Raya sebagai
berikut :

1.Rumput Kerbau

A.Klasifikasi Rumput kerbau yaitu :

Kingdom : Plantae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Paspalum

Spesies : P.conjugatum

B.Morfologi Rumput Kerbau

Rumput kerbau adalah kelompok familia poaceae dengan ranting-ranting panjang


merayap.Batangnya merah keunguan,tumbuh tegak dengan tinggi 30-60 cm,Daun memiliki
panjang 8-20 cm dan lebar 5-12 mm.Selubung daun memiliki bulu,perbungaannya ramping
terdiri dari 2 cabang dengan panjang 7-16 cm dan memiliki ras yang berbeda.Bunganya tidak

x
berkelompok,terdapat rambut putih diujungnya.Rumput kerbau umumnya digunakan
sebagai rumput segar di padang rumput.

2.Kangkung Air

A.Klasifikasi Tanaman Kangkung Air Klasifikasi dan identifikasi kangkung air adalah
sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Sub Kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)

Genus : Ipomoea

Spesies : Ipomoea aquatica Forsk.

B.Morfologi Kangkung Air

Tanaman kangkung mempunyai daun licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 5-6
inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar dengan daun berselang serta batang yang
menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini berwarna hijau pucat dan menghasilkan bunga
berwarna putih yang menghasilkan kantong dan mengandung empat biji benih.36 Akar
tanaman kangkung tumbuh menjalar dengan percabangan yang cukup banyak. Pada bagian
batang yang berbentuk menjalar di atas permukaan tanah basah atau terapung, kadang-
kadang membelit. Tangkai daun melekat pada buku-buku batang. Bentuk daunnya seperti
jantung, segitiga, memanjang, bentuk garis atau lanset, rata atau bergigi, dengan pangkal
yang terpancung atau bentuk panah sampai bentuk lanset.36,37 Tanaman ini memiliki
karangan bunga di ketiak, berbentuk payung/terompet dan berbunga sedikit. Terdapat daun
pelindung tapi berukuran kecil, daun kelopak berbentuk buat telur memanjang dan tumpul.
Tonjolan dasar bunga berbentuk cincin, tangkai putik berbentuk benang, dan kepala putik
xi
berbentuk bola rangkap. Bentuk buahnya bulat telur yang di dalamnya berisi 3-4 butir biji.
Bentuk bijinya bersegi-segi, agak bulat dan berwarna coklat atau kehitam-hitaman.37
Tumbuhan kangkung air merupakan tumbuhan yang hidup di air (hydrophyta). Tumbuhan
ini sistem perakarannya di tanah meskipun tempat tumbuhnya di perairan. Tumbuhan
kangkung air biasa hidup di tempat yang lembab seperti di daerah rawa, parit, sawah, dan
pinggir- pinggir jalan yang tergenang.

3.Putri malu

A.Klasifikasi tanaman Putri Malu :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales Famili : Fabaceae

Genus : Mimosa

Spesies : Mimosa pudica, Linn (Dalimartha, 2008)

B.Morfologi Putri malu

1) Akar Tumbuhan Putri Malu memiliki akar tunggang berwarna putih kekuningan.
Diameter akar tidak lebih dari 5 mm. Jika dibaui, akar mimosa memiliki bau menyerupai
buah jengkol (Dalimartha, 2008).

2) Batang Batangnya berbentuk bulat, berbulu, dan berduri. Bulu-bulu halus yang melekat
di sepanjang batang berwarna putih dengan panjang sekitar 2 mm. Batang muda berwarna
hijau dan batang tua berwarna merah (Dalimartha, 2008).

3) Daun Daun menyirip dan bertepi rata. Daunnya kecil-kecil tersusun secara majemuk,
berbentuk lonjong dengan ujung lancip. Letak daunnya berhadapan. Warnanya hijau tapi ada
juga yang kemerah-merahan. Warna daun bagian bawah tanaman putri malu berwarna lebih
pucat. Pada tangkai daun terdapat duri-duri kecil (Dalimartha, 2008).

4) Bunga Bunganya berbentuk bulat seperti bola. Warnanya merah muda dan bertangkai.
Bunganya berambut dan polennya berada di ujung rambut. Putik berwarna kuning. Tangkai
bunga berbulu halus. Pada saat matahari tenggelam, bunga akan menutup seakan telah layu,

xii
tapi jika matahari terbit keesokan paginya, bunga itu akan kembali mekar (Dalimartha,
2008).

5) Buah Buah dari tanaman putri malu menyerupai buah kedelai dalam bentuk mini.
Bedanya, pada buah kedelai terdapat bulu-bulu halus di seluruh bagian kulit buah, sedang
pada buah putri malu, bulu-bulu halus berwarna merah hanya terdapat pada bagian tertentu.
Tangkai buah berbulu berwarna merah (serupa bulu halus pada buah). Panjang tangkai buah
sekitar 3cm-4cm dengan diameter 1mm-2mm. Pada satu tangkai buah, terdapat 10-20 buah
dengan pangkal melekat pada ujung tangkai. Setiap buah terdapat 3 biji, dan ketika buah
telah masak, buah putri malu akan meletup sehingga bijinya akan melompat ke segala arah
dan bersiap untuk menjadi tunas baru. Buah yang masak maupun yang mentah berwarna
hijau dengan ukuran 2cm x 6mm x 1mm (Dalimartha, 2008).

4.Keladi

A.Berikut ini klasifikasi tanaman talas sesuai botani:

Kingdom : Plantae

Division : Spermatophyta

Subdivision : Angiospermae

Class : Monocotyledonae

Ordo : Arales

Family : Araceae

Genus : Colocasia

Species : Colocasia esculenta (L.) Schott.

Nama Umum : Old cocoyam, Abalong, Taioba, Keladi, Saitomo.

B.Morfologi Tanaman talas

Talas merupakan tanaman semusim dengan tinggi 0,3-1,5 m. Batang semu, silindris,
batang yang terdapat didalam tanah membentuk umbi, lunak, coklat muda. Daun tunggal,
helaian daun berbentuk seperti jantung memanjang, tepi rata, ujung runcing, pangkal
berlekuk, panjang 40-60cm lebar 20-30cm, pertulangan menyirip, tebal, permukaan atas
tahan air, berwarna hijau tua. Bunga tunggal keluar dari ketiak daun, berwarna putih. Buah
xiii
buni berbentuk bulat, berwarna kuning. Biji bulat kecil, beralur berwarna hijau (Dalimartha,
2006).

Tabel 1.2 hasil pengukuran kualitas air :

No Parameter Nilai
1 Suhu 29o
2 Kedalaman 1,5 meter
3 Oksigen terlarut 4,5 ppm
4 Derajat keasaman (pH) 5,20

Pembahasan :
Pada penelitian yang dilakukan di perairan selokan(parit) jalan madusari, telah
dilakukan pengukuran lebar dari suatu perairan parit tersebut adalah 5,20 meter dan panjang
parit 21 meter, dan memiliki kedalaman yakni 1,5 meter pada perairan tersebut didapatkan
hasil parameter yang bisa dilihat pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa kualitas air pada
Ekosistem selokan(parit) meliputi suhu, kedalaman, derajat keasaman, oksigen terlarut,
menunjukkan ekosistem tersebut masih dalam kategori dapat mendukung kehidupan
organisme akuatik seperti tumbuhan air, namun untuk budidaya atau tempat tinggal ikan
perairan tersebut tidak dapat mendukung. Berdasarkan hasil nilai dari pH pada perairan parit
tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2. Nilai pH yang didapat pada perairan parit pada tabel
menunjukkan bahwa tidak sesuai dengan baku mutu kelas III yang mengacu pada PP no.82
tahun 2001. Pada PP no.82 tahun 2001 menunjukkan bahwa pH yang ditolerir untuk baku
mutu kelas III berada di nilai 6-9 , untuk pH di badan perairan parit tersebut memiliki rataan
nilai yaitu 5,20. Hal ini bisa dipengaruhi oleh konsentrasi CO2 dalam air, temperatur, serta
proses dekomposisi organik.Bahan organik yang masuk dan mengendap di badan perairan
danau secara langsung dapat mempengaruhi kandungan pH air di perairan parit tersebut.

Perubahan pH sedikit saja dari pH alami akan memberikan petunjuk terganggunya


sistem penyangga. Hal ini dapat menimbulkan perubahan dan ketidakseimbangan kadar
CO2 yang dapat membahayakan kehidupan biota laut, maka dari itu perairan tersebut tidak
baik untuk kegiatan budidaya ikan.Selanjutnya Hasil nilai dari DO pada perairan
selokan(parit) dapat dilihat pada tabel 1.2 Pada tabel0 tersebut diketahui bahwa nilai oksigen
terlarut(DO) adalah 4,5ppm. Nilai ini adalah normal untuk ekosistem perairan danau. Kadar
oksigen terlarut di dalam massa air nilainya adalah relatif, biasanya berkisar antara 614

xiv
ppm.Sumber utama oksigen terlarut pada perairan parit tersebut berasal dari fotosintesis
fitoplankton, mikro dan makroalgae yang hidup di perairan tersebut dan proses difusi dari
udara bebas.

Terakhir meruapakan data suhu yang diperoleh pada perairan selokan(parit) adalah

29 oC dapat dilihat pada tabel 1.2 suhu juga menjadi salah satu faktor dari kondisi kualitas

air dari suatu badan perairan. Suhu air pada nilai 29, oC adalah suhu yang normal bagi suatu
perairan. Suhu air berada pada kisaran normal, yakni antara 28-32 (Effendi, 2003). Suhu
air sangat berpengaruh terhadap proses kimia, fisika dan biologi di dalam
perairan,sehingga dengan perubahan suhu pada suatu perairan akan mengakibatkan
berubahnya semua proses di dalam perairan. Hal ini dilihat dari peningkatan suhu air,
maka kelarutan oksigen akan berkurang. Suhu juga berpengaruh terhadap biota di suatu
perairan. suhu berpengaruh terhadap penyebaran organisme dan aktivitas organisme.
Kebanyakan organisme tidak dapat bertahan di suhu yang terlalu panas maupun suhu yang
terlalu dingin, dan hanya organisme-organisme tertentu saja yang mampu bertahan dalam
suhu-suhu tersebut. Suhu yang termasuk pada kisaran normal pada perairan
selokan(parit), sehingga dapat ditemui biota tumbuhan air yang beragam.

BAB V

PENUTUP
A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat di tarik kesimpulan yaitu :
1.Didapatkan data hasil tumbuhan pada perairan parit di Jl.Madu Sari Kabupaten Kubu
Raya diperoleh 4 jenis tumbuhan yaitu kangkung air,rumput kerbau,putri malu,keladi.

2.Berdasarkan hasil pengamatan parameter fisika dan kimia,yaitu derajat keasaman (pH)
didapat nilai 5,20 yang artinya nilai pH tersebut tidak sesuai dengan baku mutu kelas III

xv
yang mengacu pada PP no.82 tahun 2001. Pada PP no.82 tahun 2001 menunjukkan bahwa
pH yang ditolerir untuk baku mutu kelas III berada di nilai 6-9.

3.Dari hasil pengamatan kami di parit tersebut belum ada ikan yang terlihat di perairan
tersebut.

B.SARAN

Didalam melakukan mini riset tersebut kami hanya membawa perlengkapan seadanya oleh
karena itu mungkin ada data atau penjelasan yang kurang akurat dan kami menyadari
laporan mini riset ini masih jauh dari kata sempurna, maka kedepannya kami akan lebih
fokus dan dettail dalam menjelaskan laporan praktikum di atas dengan sumber-sumber yg
dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya.

DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Weny Ely. FITOREMEDIASI PHOSPAT DENGAN PEMANFAATAN
TANAMAN KANGKUNG AIR (IPOMOEA AQUATICA FORSK.) DITINJAU DARI
JUMLAH DAN WAKTU TINGGAL (Studi Kasus Pada Limbah Cair Industri Kecil
Laundry). Diss. Universitas Muhammadiyah Semarang, 2018.

Syahid, Muhammad Arif Nur. "Pengaruh ekstrak putri malu (mimosa pudica, linn.)
Terhadap mortalitas ascaris suum, goeze in vitro." (2010).

Indriatmoko, L. P. A. D. "Kemampuan beberapa tumbuhan air dalam menurunkan


pencemaran bahan organik dan fosfat untuk memperbaiki kualitas air ability

xvi
aquatic plants to reduce organic matters and phosphate pollution for improve water
quality." Jurnal Teknologi Lingkungan Vol 19.2 (2018): 183.

Kaswadji, R. F., F. Widjaja dan Y Wardiatno. 1993. Produktivitas Primer dan Laju
Pertumbuhan Fitoplankton di Perairan Pantai Bekasi. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan
Perikanan Indonesia. Vol.1(2): 1-15.

Kordi. 1997. Budidaya Air Payau. Semarang: Dahara Prize.

Liaw, M.K. 1969. Chemical and Biological Studies of Fish Pond and Reservor in Taiwan.
Commision on Rural Reconstruction Fish Series.

Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT Gramedia.

Odum, E.D. 1970. Fundamentaly of Ecology 3th ed. W.B Sounders Company. Philadelphia.

Widiyastuti, Emei. 2004. Ketersediaan Oksigen Terlarut selama 24 Jam secara Vertikal pada
Lokasi Perikanan Keramba Jaring Apung di Waduk Ir. H. Juanda, Purwakarta.
Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan


Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

xvii
LAMPIRAN

Lokasi mini riset Pengukuran pH

Pengukuran lebar parit Jenis tumbuhan air

xviii

Anda mungkin juga menyukai