Anda di halaman 1dari 3

Nama: Nasywa Cahya Rufina Selasa, 24 Agustus 2021

Kelas: XI IPS 4

SEJARAH MINAT
1. Bagaimanakah proses lahirnya kerajaan Majapahit ?

Jawab : Sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit diawali dengan runtuhnya Kerajaan Singasari. Ketika
Kerajaan Singasari diserang oleh Jayakatwang, adipati Kediri, Raden Wijaya berhasil melarikan diri ke
Pulau Madura. Di pulau ini, Raden Wijaya meminta bantuan kepada Bupati Madura yang bernama Arya
Wiraraja. Dengan bantuan Arya Wiraraja, Raden Wijaya kemudian kembali ke Singasari dan mengaku
ingin mengabdikan diri kepada Jayakatwang. Jayakatwang menyambutnya dengan senang hati dan
memberikan Raden Wijaya sebuah wilayah untuk dijadikan pedesaan. Wilayah itu ternyata sebuah
hutan yang bernama Hutan Tarik.

Untuk menjadikannya pedesaan, Raden Wijaya kemudian membabat Hutan Tarik. Saat itulah dirinya
menemukan buah maja yang terlihat sangat ranum, tetapi rasanya sangat pahit. Berdasarkan
pengalaman itulah, pedesaan yang dibuat Raden Wijaya diberi nama Majapahit. Ketika Kubilai Khan,
penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok, menghancurkan Jayakatwang, Raden Wijaya bersiap melakukan
penyerangan. Atas bantuan Arya Wiraraja, Raden Wijaya berhasil memukul mundur bala tentara
Tiongkok dari nusantara. Setelah itu, Raden Wijaya diangkat sebagai raja pertama Kerajaan Majapahit
dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Meski kerap menghadapi masalah dan pemberontakan, tetapi
Majapahit berhasil berkembang menjadi kerajaan yang sangat jaya. Kejayaan Majapahit tidak luput dari
peran Gajah Mada, mahapatih yang berhasil menumpas semua pemberontakan dan menyatukan
wilayah nusantara.

2. Apakah yang dimaksud dengan Sumpah Palapa itu ?

Jawab : Sumpah palapa adalah sumpah yang diikrarkan oleh Patih Gajah Mada. Sumpah itu berbunyi
"Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura,
ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palapa."
Artinya, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan
Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru
akan) melepaskan puasa." Sumpah itu diucapkan Gajah Mada saat upacara pengangkatan menjadi Patih
Amangkubumi Majapahit.
Jadi, yang dimaksud dendan Sumpah Palapa adalah, sumpah yang diucapkan oleh Patih Gajah Mada
untuk menyatukan seluruh wilayah Nusantara.

3. Mengapa kerajaan Mongol di Tiongkok menyerang Jawa?

Jawab : Ketika berkuasa, Kubilai Khan melakukan upaya perluasan wilayah dengan mengirim utusan ke
berbagai negara. Utusan tersebut diperintah untuk meminta negara-negara yang dikunjunginya supaya
tunduk di bawah kekuasaan Mongol dan membayar upeti. Men Shi atau Meng-qi, yang dikirim ke
Kerajaan Singasari tidak diterima dengan baik oleh Raja Kertanegara.
Raja Kertanegara menolak untuk tunduk dan memperlakukan Men Shi seperti pencuri, yaitu dipotong
telinganya dan diusir dari kerajaan. Hal inilah yang membuat Kubilai Khan marah dan mengirim ekspedisi
ke Jawa untuk menghukum Raja Kertajaya. Namun selain itu, Kubilai Khan juga memiliki maksud lain.
Apabila Jawa berhasil ditaklukkan, maka negeri-negeri disekitarnya juga akan tunduk dan Dinasti Yuan
dapat menguasai jalur perdagangan laut Asia.

4. Bagaimanakah Masa Kejayaan Majapahit ?

Jawab : Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan saat dipimpin Hayam Wuruk yang berkuasa sejak
1350 sampai 1389. Hayam Wuruk menjadi pemimpin saat usianya 16 tahun.

Dia adalah raja keempat Kerajaan Majapahit setelah mewarisi tahta ibunya, Tribhuwana Tunggadewi
atau putri Raden Wijaya. Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk, daerah kekuasaan mencakup seluruh
Nusantara, yakni meluas sampai ke Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan
Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura), dan sebagian kepulauan Filipina. Majapahit
memiliki kekuatan yang signifikan dalam membangun relasi dengan China, Champa, Kamboja, Annam,
dan Thailand (Siam).

Sekitar 98 kerajaan pada saat itu ada di genggaman Majapahit. Keberhasilan Hayam Wuruk tak lepas
dari pengaruh Gajah Mada. Gajah Mada adalah panglima tertinggi, mahapatih, sekaligus tangan kanan
Hayam Wuruk.

5. Apakah yang dimaksud dengan Mitra Satata pada Masa Keemasan Majapahit dan Apakah yang
mendorong Majapahit bisa mencapai Masa Keemasan tersebut ?

Jawab : Mitreka Satata berarti kerajaan yang dianggap sebagai mitra (rekan dan sekutu) dan setara
(satata) dengan kerajaan Majapahit, bukan sebagai negara bawahan.

Majapahit juga memperkuat wilayahnya dengan berbagai macam kerjasama dengan kerajaan-kerajaan
lain. Mpu Prapanca dalam Nagarakrtagama menyebut di era kejayaan Majapahit di bawah Hayam
Wuruk, terdapat beberapa negara mitra satata di luar Nusantara, selain daerah-daerah yang telah
mengakui Majapahit. Pupuh 15 Nagarakrtagama menyatakan sebagai berikut; “nahan lwir ning di
antara kacaya ri narapati tuhun tang syangkovad dapura kimutang dharmanagari, marutma mwang
riang rajapura nguniweh singhanagari, campa, kambonyanyat i yawana mitreka satata.”

Di antara negara-negara yang bersekutu Majapahit dan dianggap sebagai Mitreka Satata dengan
Majapahit itu adalah Syangka di Thailand, Dharmanagari di Kedah, Marutma, Campa, Kambonyanyat di
Kamboja dan Yawana di Annam. Bersama dengan Majapahit keedelapan negara itu bersama- terikat
dalam suatu persahabatan kekal atau Mitreka Satata.

Majapahit juga menempuh jalan diplomasi dan menjalin persekutuan. Pemikiran inilah yang diduga
menjadi alasan Hayam Wuruk berhasrat mempersunting Citraresmi, putri Kerajaan Sunda sebagai
permaisuri. konsep pembagian kekuasaan Majapahit secara kewilayahan. Wilayah Majapahit terbagi
menjadi empat yakni negaragung, mancanegara, nusantara dan mitreka satata.

Anda mungkin juga menyukai