Anda di halaman 1dari 1

Nama : Wilda Devi Soleha

NIM : 6411418138
Peminatan AKK 2020
Kebijakan Kesehatan
Tugas Kebijakan Kesehatan “Evidence Based Policy Making”
1. Jelaskan tentang Evidence Based Policy Making yang anda ketahui, diketik dalam 1
lembar!
Jawab :
Evidence Based Policy Making (EBPM) atau Pengambilan Kebijakan berbasis
Bukti/Fakta merupakan sebuah proses pengambilan kebijakan yang berbasis kepada
bukti. Ini merupakan lawan dari pengambilan kebijakan yang hanya berlandaskan kepada
preferensi pribadi yang cenderung emosional, berjangka pendek, berbasis pengalaman
lampau, apalagi hanya untuk menyenangkan atasan. Pembuatan kebijakan berbasis bukti
memiliki dua tujuan: untuk menggunakan apa yang sudah kita ketahui dari evaluasi
program untuk membuat keputusan kebijakan dan untuk membangun lebih banyak
pengetahuan untuk menginformasikan keputusan masa depan dengan lebih baik.
Pembuatan kebijakan berbasis bukti dapat mengambil berbagai bentuk: menggunakan
temuan penelitian untuk menginformasikan kebijakan baru atau meningkatkan efektivitas
program yang ada, mendukung pengumpulan dan analisis data untuk penelitian dan
manajemen, mengembangkan kebijakan yang mendorong penggunaan bukti, dan
sebagainya. Evidence Based Policy Making (EBPM) secara umum mencakup:
a. EBPM menjadi dasar dalam melakukan proses umpan balik pembelajaran dalam
mengembangkan kebijakan (policy learning). Proses umpan balik membutuhkan
dasar, dan data evidence menjadi dasar yang obyektif untuk melihat apakah ada
kesalahan dalam mengolah data, menginterpretasikan data atau menyajikan data
sehingga kesimpulan yang diambil tepat atau tidak sesuai
b. EBPM juga menjadi perpustakaan dinamis yang menjadi ingatan institusi
(institutional memory). Proses EBPM biasanya terdokumentasi karena dimulai dari
data yang dikumpulkan. Proses EBPM juga membutuhkan diskusi dalam penyamaan
persepsi dan pembangunan konsensus dalam menentukan kebijakan. Dua proses
utama ini, dokumentasi dan diskusi, akan meninggalkan jejak pengetahuan baik secara
tulisan maupun secara ingatan di pelaku di organisasi.
c. Mendisiplinkan organisasi untuk mengumpulkan data bukti (evidence) yang relevan.
Dengan membuat data menjadi kebutuhan dalam mengambil keputusan, maka
organisasi akan selalu didorong untuk mengupdate data secara rutin dan
menambahkan data baru yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai