Anda di halaman 1dari 5

Klorofil 

merupakan pigmen yang berwarna hijau yang terdapat pada kloroplast, Klorofil


merupakan senyawa yang memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis dan dapat
ditemukan di sebagian besar tumbuhan baik tumbuhan tingkat tinggi maupun mikro alga.
Klorofil merupakan sebagian besar pigmen yang ditemukan dalam membran tilakoid kloroplas
(Gogahu dkk, 2016).

Gogahu, Y., Ai, N. S., & Siahaan, P. (2016). Konsentrasi Klorofil pada Beberapa Varietas
Tanaman Puring (Codiaeum varigatum L.). Jurnal Mipa Unsrat Online 5(2), 76-80.

 klorofil berfungsi penting dalam proses fotosintesis, Klorofil berfungsi untuk menangkap


cahaya matahari yang berguna untuk pembentukan makanan dalam fotosintesis,
kandungan klorofil yang cukup dapat membentuk atau memacu pertumbuhan tanaman (Nata dll,
2020).
Nata, I. N., Dharma, I. P., & Wijaya, I. K. (2020). Pengaruh Pemberian Berbagai Macam Pupuk
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Gumitir (Tagetes erecta L.). Jurnal
Agroekoteknologi Tropika Vol. 9(2), 115-124.

Klorofil memiliki tiga macam jenis yaitu klorofil a, klorofil b, klorofil c. Perbedaan warna


pada klorofil a dan klorofil b diakibatkan oleh terjadinya pergeseran ke daerah hijau sehingga
mengakibatkan klorofil a berwarna hijau kebiruan sedangkan klorofil b berwarna hijau
kekuningan macam-macam klorofil dan warna daun, seperti tipe albino, xantha, dan
viridis. Klorofil dan warna daun tipe viridis adalah salah satu jenis mutan klorofil mempunyai
komposisi pigmen utama yang sama yaitu karoten, feofitin a,
klorofil a, klorofil b dan ksantofil [ CITATION Leo19 \l 1033 ].
Aisoi, L. E. (2019). Analisis Kandungan Klorofil Daun Jilat (Villebrune rubescens, Bl.) Pada
Tingkat Perkembangan Berbeda. Simbiosa, 8(1), 50-58.

 Fotosintesis merupakan reaksi sintesis glukosa pada organisme autotrof dengan


menggunakan sumber energi cahaya matahari.  Fotosintesis merupakan proses tumbuhan yang
terjadi setiap harinya untuk mendapatkan makanan, dan gerak pada
tumbuhan merupakan gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan tersebut Fotosintesis merupakan
suatu proses dimana tanaman melakukan sintesis senyawa anorganik (CO2 dan H2O) menjadi
senyawa organik berupa gula. Laju fotosintesis sangat bergantung pada fungsi fisiologis dan
morfologi suatu tanaman. Oleh karena itu, laju fotosintesis akan berbeda pada tiap tanaman
(Putri dkk, 2021).
Putri, I. Y., Hadi, M. S., Setiawan, K., & Kamal, M. (2021). Evaluasi Karakter Agronomi Dan
Laju Fotosintesis Empat Genotipe Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench). Jurnal
Kelitbangan Vol. 9(1), 1-14.
Fotosintesis adalah reaksi penting pada tumbuhan yang berfungsi mengkonversi energi (cahaya)
matahari menjadi energi kimia yang disimpan dalam senyawa organic Fungsi dari fotosintesis
yang pertama ialah guna membikin suatu zat makanan dalam bentuk glukosa, di mana glukosa
ini kemudian akan dijadikan sebagai bahan bakar dasar serta kemudian diolah lagi hingga
menjadi zat makanan yang lain, menghasilkan oksigen dan mengurangi karbondioksida
[ CITATION Mar192 \l 1033 ].

Yustiningsih, M. (2019). Intensitas Cahaya dan Efisiensi Fotosintesis Pada Tanaman Naungan
dan Tanaman Terpapar Cahaya Langsung. Jurnal Pendidikan Biologi 4(2), 44-49.

Berdasarkan tipenya, fotosintesis dibedakan menjadi 3 macam yaitu C3, C4 dan CAM. Tanaman
C3 dan C4 dibedakan oleh cara mengikat CO2 dari atmosfir dan produk awal yang dihasilkan
dari proses asimilasi. Pada tanaman C3, Rubisco menyatukan CO2 dengan RuBP (RuBP
merupakan substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis) dalam proses
awal asimilasi, juga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi.
Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan
lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan asimilasi akan bertambah
besar. Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (enzim pengikat CO2 pada tanaman C4) yang
tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi terjadinya
asosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil (sekelompok sel-sel yang mempunyai klorofil yang
terletak di bawah sel-sel epidermis daun) [ CITATION Ali15 \l 1033 ].

Wibawani, A. I., & Laily, A. N. (2015). Identifikasi Tanaman Berdasarkan Tipe Fotosintesis
Pada Beberapa Spesies Anggota Genus Ficus Melalui Pengamatan Anatomi Daun. El-
Hayah Vol. 5(2), 43-47.

Fotosintesis merupakan proses yang selalu dilakukan oleh tumbuhan untuk melangsungkan
kehidupan. Proses fotosintesis berupa pembuatan makanan pada tumbuhan dengan menggunakan
komponen berupa air, karbon dioksida dan cahaya matahari, Ada beberapa faktor yang umumnya
dapat memengaruhi proses fotosintesis berlangsung, di antaranya sebagai berikut. A). Kadar
CO2 di udara Fotosintesis bisa berjalan meningkat seiring dengan naiknya kadar CO2 udara.
Namun, CO2 yang terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup dan
fotosintesis terganggu. B). suhu peningkatan suhu pada titik tertentu bisa saja meningkatkan laju
fotosintesis. Tapi, jika suhunya terlalu tinggi maka proses metabolisme sel tumbuhan bisa
terhambat. C). Cahaya, energi cahaya yang mampu diserap tumbuhan ketika fotosintesis
bergantung pada intensitas dan panjang gelombang cahaya. Intensitas cahaya semakin rendah
intensitas cahayanya, maka semakin lambat proses fotosintesisnya karena energi yang diserap
tidak cukup. Panjang gelombang cahaya spektrum warna memiliki panjang gelombang berbeda-
beda. Tapi klorofil akan lebih banyak menyerap warna merah dan biru karena panjang
gelombang cahayanya sangat efektif. d). Lama penyinaran apabila tumbuhan selalu mendapat
penyinaran, maka proses fotosintesis akan berlangsung terus-menerus. Proses fotosintesis
membutuhkan komponen pendukung, seperti: air, air sangat diperlukan tumbuhan saat
fotosintesis karena berguna dalam pembentukan karbohidrat. apabila kekurangan air, proses
fotosintesis menjadi terganggu, kadar O2, Semakin tinggi kadar oksigen, laju fotosintesis secara
signifikan akan menjadi rendah. Hal ini merupakan efek interaksi antara konsentrasi CO2 dan O2
terhadap fotosintesis, kandungan hara dalam tumbuhan Unsur Mg (magnesium) dan N (nitrogen)
sangat dibutuhkan klorofil. Apabila kedua kandungan tersebut kurang, dampaknya bisa
menurunkan laju fotosintesis [ CITATION Fit19 \l 1033 ].

Astari, F. W., & Sudarmilah, E. (2019). Belajar Fotosintesis dengan Edugame Berbasis Android .
Jurnal Teknik Elektro Vol.19(2), 74-80.

Reaksi terang merupakan fase fotokimia fotosintesis di mana energi radiasi


diubah menjadi energi kimia. Selama reaksi terang, reaksi terang, yang sangat bergantung
kepada ketersediaan sinat matahari. Reaksi terang merupakan penggerak bagi reaksi pengikatan
CO2 dari udara. Reaksi ini melibatkan beberapa kompleks protein dari membrane tilakoid yang
terdiri dari sistem cahaya (fotosistem I dan II), sistem pembawa electron, dan komplek protein
pembentuk ATP (enzim ATP sintese). Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi
kimia, juga menghasilkan oksigen dan mengubah ADP dan NASP+ menjadi energi pembawa
ATP dan NADPH. Reaksi terang terjadi di tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari
pelipatan membrane dalam kloroplas. Membran tilakoid menangkap energi cahaya dan
mengubahnya menjadi energi kimia. Jika ada bertumpuktumpuk tilakoid, maka disebut grana
(Liina dkk, 2018).
Liina, A. S., Pitorini, D. E., Salma, S., Nisa, S. K., & Prayitno, B. A. (2018). Profil Miskonsepsi
Siswa Kelas X Di Sebuah Sma Swasta Di Karanganyar. Jurnal Pendidikan Vol. 3(2), 68-73

Reaksi gelap terjadi di stroma. Reaksi gelap adalah perubahan karbondioksida menjadi glukosa,
reaksi kimia yang terjadi dapat ditulis 6CO2 +6H2O → C6H12O + 6O2 → + (2) (Naomi dkk, 2018)

Naomi, A., Pertiwi, J., P. A., Dini, S. N., & Saefullah, A. (2018). Keefektifan Spektrum Cahaya
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata). Gravity Vol. 4(2), 93-102

terdapat dua faktor yang mempengaruhi fotosintesis, diantaranya : a). Faktor Internal yaitu: Gen
dan Hormon; b). Faktor Eksternal, yaitu: Cahaya matahari, Suhu, Kandungan CO2 di udara,
Kandungan O2, Kandungan air dan mineral dalam tanah

 Klorofil-a merupakan pigmen fitoplankton yang berperan dalam proses fotosintesis, Klorofil-


a merupakan pigmen yang selalu ditemukan dalam fitoplankton serta semua
organisme autotrof dan merupakan pigmen yang terlibat langsung (pigmen aktif) dalam
proses fotosintesis (Nuzapril dkk, 2017).
Nuzapril, M., Susilo, S. B., & Panjaitan, J. P. (2017). Hubungan Antara Konsentrasi Klorofil-A
Dengan Tingkat Produktivitas Primer Menggunakan Citra Satelit Landsat-8. Jurnal Teknologi
Perikanan dan Kelautan Vol. 8(1) , 105-114

klorofil-a akan berfungsi sebagai sumber nitrogen intraseluler untuk mendukung pertumbuhan


sel dan produksi biomassa. Klorofil a berfungsi sebagai penangkap cahaya yang utama dalam
proses fotosintesis (Arifah dkk, 2019).
Arifah, R. U., Sri Sedjati, E. S., & Ridlo, A. (2019). Kandungan Klorofil dan Fukosantin serta
Pertumbuhan Skeletonema costatum pada Pemberian Spektrum Cahaya yang Berbeda .
Buletin Oseanografi Marina Vol. 8(1), 25-32.

Klorofil b merupakan salah satu parameter yang berpengaruh pada metabolisme


tumbuhan melalui proses fotosintesis. Klorofil b adalah hasil biosintesis dari klorofil a dan
berperan penting dalam reorganisasi fotosistem selama adaptasi terhadap kualitas dan intensitas
cahaya. Peningkatan kandungan klorofil b pada tanaman berkaitan dengan peningkatan
protein klorofil sehingga akan meningkatkan efisiensi fungsi antena fotosintetik. Klorofil
b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. klorofil b tidak
secara langsung berperan dalam reaksi terang. perbedaan struktur kimia pada klorofil a
dan klorofil b terletak pada gugus yang terikat pada cincin porfirin. Klorofil a mengandung
gugus -CH3 sedangkan klorofil b mengandung gugus HC=O, Klorofil b paling banyak terdapat
pada Fotosistem I [ CITATION Dan17 \l 1033 ].
Posumah, D. (2017). Uji Kandungan Klorofil Daun Tanaman Cabai Merah (Capsicum annumL.)
Melalui Pemanfaatan Beberapa Pupuk Organik Cair. Jurnal Mipa 6(2), 101-104.

 Klorofil b berfungsi sebagai antena fotosintetik untuk mengumpulkan cahaya lalu ditransfer ke


pusat reaksi yang tersusun dari klorofil a,  klorofil b berfungsi sebagai pemanen cahaya dan
meneruskan energi dari karotenoid ke klorofil a (Iraini dkk, 2017).
Iriani, D., Hasan, B., & Sumarto. (2017). Pengaruh Konsentrasi Ion Fe3+ Yang Berbeda
Terhadap Kandungan Klorofil a dan b, Karotenoid Dan Antioksidan Dari Chlorella sp.
Berkala Perikanan Terubuk Vol 45(1), 48-58.

beberapa faktor diantaranya adalah luas daun, jumlah klorofil, serta faktor lingkungan. Luas


daun berkaitan dengan kapasitas penyerapan cahaya. Kerapatan antar tanaman, Populasi yang
terlalu rapat, banyak daun yang saling menutup sehingga tidak efisien dalam
penyerapan cahaya matahari. Dan Tinggi tanaman faktor – faktor yang mempengaruhi
penyerapan cahaya oleh daun seperti bentuk daun, luas tajuk, tinggi tanaman (Sari dkk, 2016).
Sari, D. M., Sembodo, D. R., & Hidayati, K. F. (2016). Pengaruh Jenis Dan Tingkat Kerapatan
Gulma Terhadap Pertumbuhan Awal Tanaman Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) Klon
UJ-5 (Kasetsart). Jurnal Agrotek Tropika 4(1), 1-6.

Metode pengukuran tingkat kehijauan daun yang umum dilakukan saat ini adalah dengan


pengukuran Bagan Warna Daun (BWD), melakukan ekstraksi klorofil pengukuran terhadap
kandungan klorofil dengan metode fluoresensi dan absorbs [ CITATION Fit191 \l 1033 ].

Hidayah, F., & S. Santosa, R. E. (2019). Model Prediksi Hasil Panen Berdasarkan Pengukuran
Non-Destruktif Nilai Klorofil Tanaman Padi. Agritech 39(4), 289-297.

Anda mungkin juga menyukai