Klorofil
Klorofil
Gogahu, Y., Ai, N. S., & Siahaan, P. (2016). Konsentrasi Klorofil pada Beberapa Varietas
Tanaman Puring (Codiaeum varigatum L.). Jurnal Mipa Unsrat Online 5(2), 76-80.
Yustiningsih, M. (2019). Intensitas Cahaya dan Efisiensi Fotosintesis Pada Tanaman Naungan
dan Tanaman Terpapar Cahaya Langsung. Jurnal Pendidikan Biologi 4(2), 44-49.
Berdasarkan tipenya, fotosintesis dibedakan menjadi 3 macam yaitu C3, C4 dan CAM. Tanaman
C3 dan C4 dibedakan oleh cara mengikat CO2 dari atmosfir dan produk awal yang dihasilkan
dari proses asimilasi. Pada tanaman C3, Rubisco menyatukan CO2 dengan RuBP (RuBP
merupakan substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis) dalam proses
awal asimilasi, juga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi.
Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan
lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan asimilasi akan bertambah
besar. Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (enzim pengikat CO2 pada tanaman C4) yang
tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi terjadinya
asosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil (sekelompok sel-sel yang mempunyai klorofil yang
terletak di bawah sel-sel epidermis daun) [ CITATION Ali15 \l 1033 ].
Wibawani, A. I., & Laily, A. N. (2015). Identifikasi Tanaman Berdasarkan Tipe Fotosintesis
Pada Beberapa Spesies Anggota Genus Ficus Melalui Pengamatan Anatomi Daun. El-
Hayah Vol. 5(2), 43-47.
Fotosintesis merupakan proses yang selalu dilakukan oleh tumbuhan untuk melangsungkan
kehidupan. Proses fotosintesis berupa pembuatan makanan pada tumbuhan dengan menggunakan
komponen berupa air, karbon dioksida dan cahaya matahari, Ada beberapa faktor yang umumnya
dapat memengaruhi proses fotosintesis berlangsung, di antaranya sebagai berikut. A). Kadar
CO2 di udara Fotosintesis bisa berjalan meningkat seiring dengan naiknya kadar CO2 udara.
Namun, CO2 yang terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup dan
fotosintesis terganggu. B). suhu peningkatan suhu pada titik tertentu bisa saja meningkatkan laju
fotosintesis. Tapi, jika suhunya terlalu tinggi maka proses metabolisme sel tumbuhan bisa
terhambat. C). Cahaya, energi cahaya yang mampu diserap tumbuhan ketika fotosintesis
bergantung pada intensitas dan panjang gelombang cahaya. Intensitas cahaya semakin rendah
intensitas cahayanya, maka semakin lambat proses fotosintesisnya karena energi yang diserap
tidak cukup. Panjang gelombang cahaya spektrum warna memiliki panjang gelombang berbeda-
beda. Tapi klorofil akan lebih banyak menyerap warna merah dan biru karena panjang
gelombang cahayanya sangat efektif. d). Lama penyinaran apabila tumbuhan selalu mendapat
penyinaran, maka proses fotosintesis akan berlangsung terus-menerus. Proses fotosintesis
membutuhkan komponen pendukung, seperti: air, air sangat diperlukan tumbuhan saat
fotosintesis karena berguna dalam pembentukan karbohidrat. apabila kekurangan air, proses
fotosintesis menjadi terganggu, kadar O2, Semakin tinggi kadar oksigen, laju fotosintesis secara
signifikan akan menjadi rendah. Hal ini merupakan efek interaksi antara konsentrasi CO2 dan O2
terhadap fotosintesis, kandungan hara dalam tumbuhan Unsur Mg (magnesium) dan N (nitrogen)
sangat dibutuhkan klorofil. Apabila kedua kandungan tersebut kurang, dampaknya bisa
menurunkan laju fotosintesis [ CITATION Fit19 \l 1033 ].
Astari, F. W., & Sudarmilah, E. (2019). Belajar Fotosintesis dengan Edugame Berbasis Android .
Jurnal Teknik Elektro Vol.19(2), 74-80.
Reaksi gelap terjadi di stroma. Reaksi gelap adalah perubahan karbondioksida menjadi glukosa,
reaksi kimia yang terjadi dapat ditulis 6CO2 +6H2O → C6H12O + 6O2 → + (2) (Naomi dkk, 2018)
Naomi, A., Pertiwi, J., P. A., Dini, S. N., & Saefullah, A. (2018). Keefektifan Spektrum Cahaya
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata). Gravity Vol. 4(2), 93-102
terdapat dua faktor yang mempengaruhi fotosintesis, diantaranya : a). Faktor Internal yaitu: Gen
dan Hormon; b). Faktor Eksternal, yaitu: Cahaya matahari, Suhu, Kandungan CO2 di udara,
Kandungan O2, Kandungan air dan mineral dalam tanah
Hidayah, F., & S. Santosa, R. E. (2019). Model Prediksi Hasil Panen Berdasarkan Pengukuran
Non-Destruktif Nilai Klorofil Tanaman Padi. Agritech 39(4), 289-297.