PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
pendidikan di sekolah, alat apa pun yang digunakan dan bagaimanapun keadaan
anak didik, maka pada akhirnya tergantung pada guru di dalam memanfaatkan
semua komponen yang ada. Metode dan keputusan guru dalam interaksi belajar
Restrukturisasi materi kimia memuat lingkup materi ajar kimia SMA mencakup
5
6
memunculkan satu bahan kajian baru bernama Kerja Ilmiah. Substansi Kerja
Ilmiah meliputi keterampilan proses sains dan sikap ilmiah (inkuiri sains).
Konsep dan Penerapannya, mencakup lingkup ajar struktur dan sifat, transformasi,
dari suatu pengajaran Kimia. Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari hasil
kegiatan lapangan.
kegiatan penunjang dari kegiatan kelas, atau sebaliknya kegiatan kelas menjadi
laboratorium dapat berjalan secara optimal, apabila terdapat interaksi antara siswa,
guru, alat dan bahan serta waktu yang tersedia dalam pelaksanaan pembelajaran di
dari setiap alat dan bahan praktikum yang dilakukan. Keefektifan interaksi, akan
adalah untuk:
1) Memupuk sikap ilmiah, yang mencakup: sikap jujur, dan obyektif terhadap
data: sikap terbuka, yaitu tersedia menerima pendapat orang lain serta mau
mengubah pandangannya jika ada bukti bahwa pandangannya tidak benar; ulet
dan tidak cepat putus asa; kritis terhadap pernyataan ilmiah, yaitu tidak mudah
yang datang ketika guru menjelaskan konsep bentuk molekul dengan metode
ceramah dan hanya menggunakan papan tulis sebagai media untuk menggambar
bentuk molekul secara satu dimensi ternyata banyak siswa yang belum mampu
sebagai berikut :
1. Siswa mampu menentukan jumlah PEI dan PEB suatu senyawa dan
menentukan pengaruh PEI dan PEB terhadap suatu senyawa melalui diskusi
kelompok.
2. Siswa dapat menentukan kekuatan tolakan PEI dan PEB yang dapat
Gambar 1
bentuk molekul segi tiga planar dengan segi tiga piramida, karena dalam gambar
satu dimensi bentuk molekul segitiga planar dan segitiga pyramid sangat mirip
apalagi jika guru yang menggambar tidak menguasai teknik menggambar tiga
guru menggunakan alat bantuk belajar atau media yang dapat memberikan
gambaran kongkrit kepada siswa sehingga belajar ikatan kimia bukan hanya
sekedar menghafal tetapi lebih dari memahami konsep ikatan kimia secara
menyeluruh.
Tabel 1.1
Daftar Nama dan Alamat SMAN Subrayon 1 OKU
Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu 15 SMAN, 4 SMK dan 1 MAN, dimana
daerah yang ketersediaan media belajar masih sangat terbatas. Untuk di Kota
10
Baturaja terdapat 4 SMA Negeri, khususnya di Sub Rayon 1 terdapat SMA Negeri
terpenuhi, namun masih saja ada kendala terutama dalam proses pembelajaran di
karena dianggap menyita banyak waktu dan tenaga. Hasil penelitian juga di dapat,
bahwa beberapa konsep sulit dan abstrak justru diajarakan hanya terpaku dengan
konsep tersebut disarankan untuk diajarkan dengan praktikum dan alat peraga.
Adapun alasan guru tidak melakukan praktikum pada konsep tersebut adalah
konsep-konsep yang sulit pada Kurikulum 2013 ini. Kemudian untuk mengukur
pemahaman siswa terhadap materi ikatan kimia. Untuk materi yang sifatnya
diselesaikan siswa. Jadi LKS yang ada belum ada kegiatan pembelajaran yang
melatih kemampuan siswa berpikir kritis dan aktivitas siswa hanya sebatas
Dari hasil pra survey, di dapat juga kualitas pelayanan praktikum Kimia
masih bersama dengan praktikum Fisika. Jika ada guru yang hendak melakukan
11
enggan melayani. Petugas terkesan lamban dalam menyediakan alat dan bahan
untuk kegiatan praktikum, bahkan tidak jarang bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan praktikum belum disiapkan, bahkan alat-alat pun terkadang masih belum
belajar yang tersedia di SMA Negeri 5 hanya 1 buah, sehingga praktikum IPA-
Kimia tidak efektif, selama ini penggunaan molymod yang tersedia di sekolah-
sekolah jumlah terbatas dan molymod yang ada belum dapat menggambarkan
konsep dan teori yang diberikan serta meningkatkan hasil belajar siswa dengan
pembelajaran kimia yang kreatif dan dapat mendorong minat siswa untuk dapat
antara peserta didik dengan guru sebagai motivator dan memfasilitasi kegiatan
yang berorientasi pada pendekatan konstruktivisme yang meliputi alat peraga dan
LKS. Alat peraga adalah satu alternatif yang diharapkan dapat membantu siswa
struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia. Kompetensi dasar
koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisik senyawa yang
terbentuk.
Komering Ulu Tahun 21016 belum ada informasi yang akurat untuk sarana
seperti meja dan kursi yang jumlah tidak cukup untuk ditempati 40 orang siswa.
Sehingga ketika kegiatan praktikum siswa duduk berdekatan atau ada yang
berdiri. Hal ini mengganggu kegiatan praktikum. Belum lagi ketersediaan air
bersih untuk praktikum yang sering tidak mencukupi, siswa terpaksa harus
mengambil sendiri air bersih ke sumur atau ke kamar mandi. Hal ini juga
mata pelajaran Kimia di SMA Negeri 1 dan 5 OKU belum berjalan dengan baik.
1. Identifikasi Masalah
Ulu.
2. Rumusan Masalah
peraga pada mata pelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas Negeri Sub
C. Tujuan Penelitian
penggunaan Alat Peraga pada Mata Pelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
pihak yang terkait seperti guru, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan
depan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Efektivitas
tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai
yang memang dikehendaki, maka orang tersebut dapat dikatakan efektif, berarti
terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dalam suatu perbuatan.
sebagai tercapainya suatu tujuan dengan waktu tertentu untuk berdaya guna sesuai
arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Jadi
16
17
utilization” atau dengan kata lain efektivitas organisasi adalah keseimbangan atau
tenaga manusia.
dengan lingkungannya.
perilaku organisasi.
lingkungannya.
untuk mengukur efektivitas dari segi pencapaian tujuan adalah teori efektivitas
Berdasarkan pendapat Steers tersebut cara terbaik untuk meneliti efektivitas ialah
berhubungan yaitu :
seberapa jauh sebuah organisasi berhasil mencapai tujuan yang layak dicapai.
19
c. Tekanan pada segi tingkah laku dalam suatu susunan organisasi, tingkah laku
suatu organisasi.
apabila tujuan organisasi telah dicapai maka tujuan organisasi memiliki beberapa
a. Pencapaian tujuan tidak mudah diukur bagi organisasi yang tidak mempunyai
keluaran (output) yang nyata, sehingga sulit untuk mengukur efektivitas suatu
organisasi.
b. Setiap organisasi berusaha mencapai lebih dari satu tujuan dan pencapaian
tujuan yang satu sering menghalangi atau mengurangi pencapaian tujuan yang
lainnya.
sistem tersebut yang terdiri dari komponen dasar yaitu input, throughtput (proses),
Gambar 2.1
berbagai unsur dalam suatu sistem yang saling berhubungan dan saling tergantung
antara satu dengan yang lain. Unsur tersebut meliputi antara lain :
a. Input : yaitu unsur-unsur yang dimasukkan atau diolah, misalnya uang, orang,
c. Output :yaitu hasil yang diperoleh dari proses pengolahan berupa produksi
tugas dan pekerjaan masing-masing dengan baik. Kelemahan dari model ini
(Mulyasa, 2011:27) yaitu karena penekanannya pada aspek perilaku yang berarti
pandangan dari pihak luar, kemudian organisasi dapat dikatakan efektif apabila
parameter penting seperti proses, isi dan konteks atau suasana dimana kebijakan
itu dihasilkan atau dirumuskan. Di lihat dari segi proses, suatu kebijakan dapat
dikatakan berkualitas kalau kebijakan tersebut diproses dengan data dan informasi
yang akurat, menggunakan metode dan teknik yang sesuai, mengikuti tahapan-
tahapan yang rasional dan melibatkan para ahli serta masyarakat yang
berkepentingan. Dilihat dari segi isi, suatu kebijakan tersebut merupakan alternatif
atau jalan keluar terbaik dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi
masyarakat. Sedangkan diihat dari segi konteks maka suatu kebijakan dapat
Efektivitas kerja terdiri dari dua hal yaitu efektivitas dan kerja. Menurut
Richard Steers (1980:1) efektivitas yang berasal dari kerja efektif yaitu suatu
pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat menghasilkan suatu unit
keluaran (out put). Suatu pekerjaan dilakukan efektif jika suatu pekerjaan dapat
diselesaikan tepat pada waktunya, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
tujuan.
dan perilaku manusia muncul sebagai fokus primer dan usaha-usaha untuk
lapangan kerja.
yang lebih besar dalam mendapatkan sumber daya yang lengkap dan bekerja yang
sifat dan peran efektvitas organisasi sangat penting artinya bagi para siswa (Steer
maka besa upayanya pada kegiatan yang mengarah pada tujuan. Lagi pula
semakin besarnya kemajuan yang diperoleh ke arah tujuan, maka organisasi akan
membawa hasil, berhasil guna (tindakan) serta dapat pula berarti mulai berlaku
tujuan tersebut adalah efektif dan efisien. Efektif terkait dengan produk atau
output, efektif fokusnya pada mengerjakan sesuatu hal yang benar (doing the
mengerjakannya dengan baik dan benar (doing things right). (Keban, 2004;140).
pencapaian tujuan dan sasaran suatu tugas atau pekerjaan dan terkait juga kinerja
suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam memilih tujuan yang hendak dicapai
dan sarana atau peralatan yang digunakan disertai dengan kemampuan yang
dimiliki adalah tepat sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan hasil
sangat diperlukan sehingga dapat tercapai dengan hasil yang baik. Selain
penggunaan sarana dan peralatan, aspek lain yang menentukan berhasil tidaknya
suatu organisasi mencapai tujuannya adalah perilaku manusia, dalam hal ini
perilaku aparat pelaksana. Perilaku aparat pelaksana dalam menjalankan tugas dan
pekerjaan yang sangat bergantung pada nilai-nilai efektivitas, seperti sarana dan
dirinya secara internal sebagai suatu organisasi dan berinteraksi secara sukses
new-product innovation dan job security telah sesuai dengan kepentingan atau
aspek untuk mengukur efektivitas organisasi. Di sisi lain Sharma (dalam Munir),
internal organisasi dan faktor lingkungan organisasi itu berada (eksternal), yaitu :
dengan lingkungannya;
26
jumlah dan mutu keluaran organisasi serta intensitas kegiatan suatu organisasi
dalam mengukur efektivitas dari segi pencapaian tujuan yaitu teori efektivitas
Berdasarkan pendapat Steers, cara yang terbaik untuk meneliti efektivitas ialah
antara lain :
seberapa jauh sebuah organisasi berhasil mencapai tujuan yang layak dicapai;
c) Tekanan pada segi tingkah laku manusia dalam susunan organisasi, tingkah
yang ada. Di samping itu, faktor lain yang mempengaruhi tingkat efektivitas
adalah dukungan system anggaran pemerintah. Faktor yang tidak kalah penting
dan masyarakat. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya kesadaran untuk
berpartisipasi secara langsung, atau mungkin juga mereka tidak diberikan akses
untuk berpartisipasi.
penelitian nanti, sampai sejauh mana Efektivitas Penggunaan Alat Peraga dalam
yang diinginkan telah dicapai dengan hasil yang memuaskan dengan sarana atau
2. Teori Dampak
kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif). Kemudian Anshori
dengan mudah dapat diubah menjadi sesuatu yang dipahami dan ditanggapi
d. Dampak adalah besarnya nilai yang kita tambahkan pada hidup atau dunia
seseorang.
dilayaninya.
f. Dampak adalah tingkat perusakan terhadap tata guna tanak lainnya yang
merupakan pengaruh atau akibat dalam setiap keputusan yang diambil oleh
seorang atasan biasanya mempunyai dampai tersendiri, baik itu dampak positif
maupun dampak negatif. Dampak juga bisa merupakan proses lanjutan dari
selayaknya bisa memprediksi jenis dampak yang akan terjadi atas sebuah
3. Definisi Penggunaan
hal, cara atau hasil (Badudu & Zain, 1996:1487). Adapun menurut Lukman Ali,
29
tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud
murid di mana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar (Dimyati dan
pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan
bahwa proses pembelajaran sebagai suatu proses interaksi antara guru dan murid
dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dalam upaya mencapai
30
tujuan pembelajaran yang berlangsung dalam suatu lokasi dan jangka waktu
tertentu.
1) Guru (Pendidik)
(2001:31), memberikan empat ciri utama agar seorang guru terkelompok dalam
personality).
c. Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan dan teknologi yang kuat, dan
guru yang bermutu memiliki paling tidak empat kriteria utama, yaitu :
kerja;
31
dan
4) Kesesuaian antara keahlian dan pekerjaan, di sini guru dituntut untuk dapat
Terkait dengan hal tersebut, maka fungsi dan tugas guru dalam situasi
pendidikan dan pengajaran terjalin interaksi antara murid dan guru. Interaksi ini
Dewasa secara psikologis, sosial dan moral. Dewasa secara psikologis berarti
individu telah bisa berdiri sendiri, tidak bergatung pada orang lain serta sudah
mampu bertanggung jawab atas segala perbuatan dan mampu bersikap obyektif.
Dewasa secara sosial berarti telah mampu menjalin hubungan sosial dan kerja
sama dengan orang dewasa lainnya. Dewasa secara moral yaitu telah memiliki
seperangkat nilai yang ia akui kebenarannya dan mampu berprilaku sesuai dengan
Perkembangan anak tidak selalu mulus dan lancar, adakalanya lambat dan
mungkin juga berhenti sama sekali. Dalam kondisi dan situasi seperti ini mereka
Sebagai pembimbing, guru perlu memiliki pemahaman yang seksama tentang para
siswanya, baik itu tentang segala potensi dan kelemahannya, masalah dan
seperti itu, guru perlu banyak mendekati siswa, membina hubungan yang lebih
langsung.
seorang guru dituntut memiliki sifat dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang
hidup, telah punya prinsip, pendirian dan keyakinan sendiri, baik dalam nilai-
nilai maupun dalam ilmu pengetahuan. Guru juga harus bisa bertindak
b. Bersikap terbuka, seorang guru hendaknya memiliki sifat terbuka baik untuk
diri.
c. Berdiri sendiri, seorang guru adalah seorang yang telah dewasa, ia telah
d. Peka, seorang guru harus peka atau sensitif terhadap penampilan para
siswanya.
f. Melihat ke depan, tugas guru adalah membina siswa sebagai generasi penerus
g. Menerima diri, seorang guru selain bersikap realitis, ia juga harus mampu
adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu saja tidak dapat dilakukan
34
kegiatan belajar.
siswa.
d. Pengulangan, melatih daya-daya jiwa dan membentuk respon yang benar dan
bentuk kebiasaan-kebiasaan.
bahan belajar, maka timbullah motif yang mengatasi hambatan itu dengan
belajar.
2) Peserta Didik
pembelajaran, mendefinisikan peserta didik atau siswa adalah subyek yang terlihat
Rasyad (2003:105). Peserta didik (siswa) adalah seseorang atau sekelompok orang
yang bertindak sebagai pelaku, pencari, penerima dan penyimpan isi pelajaran
3) Tujuan Pembelajaran
Pada hakekatnya tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku dan tingkah laku
yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti
perubahan secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (over behavior) yang
dapat diamati melalui alat indra oleh orang lain baik tutur kata, motorik dan gaya
hidup.
4) Gaya Hidup
isi kurikulum secara lebih rinci dan operasional ke dalam program tahunan,
(Mulyasa, 2006:41).
36
5) Metode Mengajar
cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka
siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga
diharapkan akan terjadi perubahan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya,
6) Media
sempit, terbatas pada alat bantu pengajaran atau alat peraga. Tapi ada pula yang
mengartikan secara luas termasuk juga sumber-sumber belajar selain buku, jurnal
7) Evaluasi
pihak yang berkepentingan (UU Sisdiknas 2003, Pasal 57). Sedangkan evaluasi
hasil belajar peserta didik untuk membantu aktivitas, kemajuan dan perbaikan
antara lain :
a. Faktor guru, pada faktor ini yang perlu mendapat perhatian adalah
pembelajaran di sekolah.
b. Faktor siswa. Siswa adalah subyek yang belajar atau yang disebut pembelajar.
Pada faktor siswa yang harus diperhatikan adalah karakteristik umum maupun
dalam,
2) Usia sekolah lanjutan pertama (12-14 tahun) atau usia pubertas dari setiap
siswa;
3) Usia sekolah lanjutan atas (15-17 tahun) atau usia mencari identitas diri.
Adapun karakteristik siswa secara khusus dapat dilihat dari berbagai sudut
antara lain dari sudur lain, dari sudut gaya belajar yang mencakup belajar
38
c. Faktor kurikulum, kurikulum merupakan pedoman bagi guru dan siswa dalam
mengkoordinasikan tujuan dan isi pelajaran. Pada faktor ini yang menjadi titik
7. Pelajaran Kimia
keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisakan satu sama lain dalam proses
tentang siswa dan proses yang menyertai dalam rangka perubahan tingkah
pengertian yaitu :
yang diperkuat.
39
1994:57).
cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Selain itu, beberapa ahli juga
setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat
sehingga terjadi proses belajar. Lingkungan dalam pengertian ini tidak hanya
ruang belajar, tetapi juga meliputi guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium
proses pembelajaran yang baik, paling tidak harus melibatkan 3 aspek, yaitu:
aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Ketiga aspek tersebut sangat
dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat
40
yang lebih tinggi yakni evaluasi. Aspek kognitif difasilitiasi lewat berbagai
yang bersifat manual atau motorik. Aspek psikomotorik dapat difasilitasi lewat
(Hamzah H. Uno, 2006:35). Ketiga aspek tersebut bilah dapat dijalankan dengan
dan sarana disebut dengan faktor instrumental. Sedangkan faktor input dalam hal
ini adalah peserta didik. Selain dari faktor yang telah disebutkan, faktor lain yang
lingkungan alam, sosial dan budaya. Dengan demikian untuk mencapai tujuan
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
masyarakat.
5. Memahami konsep, prinsip, hukum dan teori kimia serta saling keterkaitannya
dan teknologi.
bahan, alat, media,petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh guru
pembelajaran di kelas.
42
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian
hasil belajar.”
a. Silabus
mata pelajaran tertentu pada jenjang dna kelas tertentu, sebagai hasil dari
Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Pada umumnya suatu silabus memuat
berupa skenario pembelajaran tahap demi tahap mengenai aktivitas yang akan
dilakukan siswa bersama guru terkait materi yang akan dipelajari siswa untuk
guru mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan, mengenai media yang akan
dasar.
dalam silabus.
kompetensi dasar.
yang harus dikerjakan oleh siswa (Abdul Majid, 2006:176). LKPD berisi
informasi dan perintah/instruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu
kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktek atau dalam bentuk penerapan hasil
belajar untuk mencapai suatu tujuan. Lembar kegiatan peserta didik dapat berupa
tidak disampaikan atau poin-poin penting saja. Lembar Kegiatan Peserta Didik
memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk
pokok, pengalaman belajar siswa, dan kompetensi yang harus dicapai siswa.
3. Menentukan judul LKPD. Judul LKPD harus sesuai dengan KD, materi pokok
sebagai sumber belajar mandiri dalam memahami dan menjalankan suatu tugas
tertulis. Dalam menyiapkan LKPD, guru harus cermat serta memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang memadai, karena sebuah LKPD harus memenuhi paling
47
d. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar. Gerlach & Ely dalam Azhar Arsyad (2004:
3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuati siswa mampu
buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-
(2004:5), media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto,
gambar, grafik, televisi dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen
dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa,
motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan lebih kelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
pengajaran.
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengahjar pada setiap jam
pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
dijelaskan
e. Handout
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk
memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout termasuk salah satu media ajar
cetak (printed). Handout berasal dari bahasa Inggris yang berarti informasi, berita
atau surat lembaran. Handout termasuk media cetakan yang meliputi bahan-bahan
yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar, biasanya
diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang
diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta
didik. Istilah handout memang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia.
50
mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru (Abdul Majid,
2006:175).
Pada penelitian ini, materi pokok yang dikembangkan untuk ditulis atau
Materi yang dikembangkan ini termasuk dalam standar kompetensi mata pelajaran
Kimia SMA/MA untuk kelas X semester 1 yaitu memahami struktur atom untuk
senyawanya.
1) Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori
lainnya. Ikatan tersebut dapat berupa ikatan kovalen yang terbantuk karena
Elektron yang digunakan bersama itu ditarik oleh kedua inti atom yang
berikatan, sehingga kedua atom itu menjadi saling terikat. Atom-atom yang
polar atau non-polar. Kepolaran molekul ini dipengaruhi oleh kepolaran ikatan-
51
ikatan kovalen di dalam molekul dan bentuk molekul. Bentuk molekul dapat
diramalkan menggunakan teori domain elektron dan teori hidridisasi. Dalam suatu
molekul juga bekerja suatu jenis gaya yang mempersatukan molekul yang satu
dengan molekul yang lain yang disebut gaya antar molekul. Gaya antar molekul
tersebut adalah gaya London, gaya tarik dipol-dipol, dan ikatan hidrogen.
Gaya-gaya ini berpengaruh terhadap sifat fisis zat seperti titik didih dan
titik leleh.
a. Gaya Geometri
pusat apabila pasangan elektron diganti oleh ikatan atom-atom atau susunan atom.
teori hibridisasi
a) Setiap elektron ikatan (apakah ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga)
orbital yang berbeda dari atom yang sama membentuk orbital-orbital baru
yang ekuivalen.
b. Gaya Antarmolekul
1) Gaya London
Gaya London adalah gaya yang ditimbulkan gaya tarik-menarik antara dipol
sesaat dengan dipol terimbas. Gaya London terjadi pada gas mulia dan
molekul-molekul diatomik, seperti H2, N2 dan Cl2. Ikatan dipol sesaat sangat
polar, karena pada molekul-molekul polar terdapat dua kutub positif (+) dan
negatif (-) yang merupakan dipol permanen. Dipol-dipol tersebut akan saling
53
c. Ikatan Hidrogen
sangat polar dan mengandung atom hidrogen. Kutub positif pada kedudukan H
besar, seperti fluorin, oksigen, dan nitrogen. Contohnya ikatan antara sesama
B. Penelitian Terdahulu
dan media flash. Kualitas paket media pembelajaran yang telah disusun
berdasarkan penilaian reviewer adalah sangat baik dengan skor rata-rata 81,89
untuk media hardware dan skor rata-rata 107,48 untuk media flash.
Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Shin
Queena Nimas Caesaar pada tahun 2011 tentang Pengembangan Perangkat dan
LKPD, handout, dan media pembelajaran adalah sangat baik (SB) dengan
RPP, LKPD, handout, dan media pembelajaran berupa powerpoint. Selain itu,
atas.
menyusun paket media pembelajaran untuk materi Ikatan Kimia pada Kimia
saya untuk materi ikatan kimia kelas XI dan berdasarkan pada Kurikulum
alat peraga dapat meningkatkan minat dan prestasi peserta didik. Peningkatan
minat peserta didik ditunjukkan dengan kenaikan rerata minat belajar peserta
didik dari 78,8% (pada siklus I) menjadi 84,55% (pada siklus II). Peningkatan
prestasi peserta didik ditunjukkan dengan adanya nilai effect size antar siklus
18,5. Hal ini berarti alat peraga efektif digunakan sebagai media pembelajaran
kimia peserta didik kelas X SMA Ma’arif NU I Sirau Kabupaten Banyumas pada
memerlukan adanya kesiapan dari guru itu sendiri. Sebelum memulai memberi
pelajaran, seorang guru diharapkan dapat mempersiapkan bahan ajar yang akan
kimia sangat penting, karena merupakan suatu upaya dari seorang guru untuk
pembelajaran yang akan diterapkan serta pemilihan media yang tepat untuk proses
pembelajaran harus sesuai dengan isi yang ada dalam kurikulum yang sedang
berlaku.
ikatan kimia merupakan materi pembelajaran yang relatif rumit karena memuat
konsep-konsep yang abstrak dan relatif sulit untuk dipahami dalam waktu singkat.
Dengan demikian materi tersebut menjadi mudah untuk dipahami oleh siswa.
Perangkat pembelajaran ini dibuat agar dapat digunakan dan diterapkan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa terutama untuk mata pelajaran kimia. Perangkat
(RPP), Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD), media powerpoint dan handout.
dihasilkan diharapkan memiliki kualitas yang baik sehingga dapat digunakan dan
METODOLOGI PENELITIAN
dengan tujuan dan kegunaan tertentu melalui ciri-ciri rasional, emperis dan
manusia. Adapun sistematis adalah sesuatu yang bersifat logis Sugiyono (2004:1).
digunakan untuk mendapatkan data obyektif, valid dan reliabel, dengan tujuan
masalah.
primer dan sekunder. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2000:5),
tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Penelitian kualitatif
lebih menekankan pada makna dan proses yang merupakan hal yang emosional
serta latar belakang alami (natural setting) yang digunakan sebagai sumber data
58
59
kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
instrumen kunci. Sumber data adalah latar belakang alamiah, analisis data
generalisasi.
penelitian ini adalah mengkaji masalah efektifitas penggunaan alat peraga pada
mata pelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas Negeri Sub Rayon 1 Ogan
Komering Ulu.
C. Variabel Penelitian
pada mata pelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas Negeri Sub Rayon 1 Ogan
Komering Ulu.
atribut dari seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang
dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
60
1. Definisi Konseptual
dirumuskan.
menyenangkan.
2. Definisi Operasional
caranya mengukur suatu variabel atau suatu informasi ilmiah yang mau membantu
system yang ada pada organisasi yang dikemukakan oleh Richard M. Steer yang
komponen yaitu :
a. Input sebagai langkah awal dalam pelaksanaan penerapan metode picture dan
picture dalam mata pelajaran Kimia. Input dalam penelitian ini meliputi
61
sumber daya manusia, biaya dan sarana yang digunakan untuk melaksanakan
penerapan.
c. Output yang merupakan hasil dari Penggunaan Alat Peraga pada mata
pelajaran kimia.
Tabel 1
A. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi yaitu SMA Negeri 5
B. Informan
Dalam penelitian ini, peran informan sangat penting dan perlu. Peneliti
akan memilih informan yang dipandang tepat dalam memberikan informasi yang
permasalahan tertentu yang darinya dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat,
dan terpercaya baik berupa pernyataan, keterangan, atau data-data yang dapat
penelitian ini, informan tersebut adalah kepala sekolah, guru mata pelajaran
1. Jenis Data
a. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan.
b. Data kualitatif adalah data dalam bentuk kata, kalimat dan gambar.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara
langsung dari SMA Negeri 5 OKU sebagai sumber data. Sumber data
primer dalam penelitian ini di dapat dari sumber data utama yaitu
b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber lain atau data yang
telah dioleh pihak lain seperti buku, dokumen, peraturan, jurnal dan
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Di lihat dari settingnya, data dikumpulkan pada setting alamiah.
Bila dari sumber datanya, pengumpulan data menggunakan sumber primer, dan
sumber sekunder. Dilihat dari segi cara maka dilakukan dengan observasi,
Data berperan penting dalam penelitian, yaitu dengan adanya data, suatu
teori atau hipotesis yang telah dirumuskan akan dapat diterima atau ditolak,
1. Observasi
pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan
Pengamatan dilakukan dengan cara mengkaitkan dua hal, yaitu informasi (apa
yang terjadi) dengan konteks (hal-hal yang berkaitan di sekitarnya) sebagai proses
pengetahuan yang langsung diperoleh dari data; memahami situasi sulit yang
2. Wawancara
jawab antara dua orang yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan tujuan
secara langsung, baik secara lisan maupun tatap muka dengan informan. Dalam
terkait yang mengetahui serta mengenal dengan baik mengenai berbagai hal yang
3. Dokumentasi
mengumpulkan data baik berupa bahan tertulis maupun dalam bentuk gambar
yang dapat digunakan untuk memperluas data yang ada. Oleh karena dengan
gambar sesuatu yang diselidiki dapat dilihat dengan jelas. Teknik ini digunakan
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah teknik analisis model
1. Reduksi Data
dalam bentuk uraian secara lengkap dan rinci. Kemudian kepadanya dilakukan
reduksi atau pemilihan data yang berkaitan dengan pokok penelitian dengan
2. Penyajian Data
melihat keseluruhan data hasil wawancara atau melihat bagian khusus dari hasil
wawancara. Dalam penelitian ini, penyajian data disusun dalam bentuk teks
tersusun dalam bentuk yang mudah dibaca atau diinterpretasikan. Dengan cara ini
penelitian dapat melihat apa yang sedang terjadi dan dapat menarik kesimpulan
secara tepat.
penelitian dan verifikasi dilakukan guna perbaikan dan pencocokan data secara
terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Pada penelitian ini, kegiatan
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta
verifikasi merupakan suatu siklus kegiatan yang interaktif dan komprehensif yang
dilakukan secara teliti dan rinci sehingga diperoleh hasil penelitian yang akurat.
Gambar 2
Analisis Model Interaktif
Sumber : Miles dan Huberman, 1992.
laporan penelitian ini, maka dijabarkan sedemikian rupa dalam bentuk sistematika
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan
Pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori dan konsep yang
jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data
Pada bab ini memuat gambaran umum atau keadaan umum lokasi
penelitian.
Pada bab ini memuat penjelasan dari semua hasil penelitian yang
Pada bab ini memuat kesimpulan dan saran yang merupakan sintesis
1. Sejarah
SMA Negeri 5 OKU berdiri pada tahun 2001. Awalnya berlokasi di SMP
dengan Kepala Sekolah Drs. Siti Aminah. Kemudian pada tahun 2003 menempati
gedung eks SD Negeri 13 Baturaja dan eks gedung SD Negeri 3 Baturaja seluas
Nomor Identitas Sekolah ( NIS ) No. 30 005 1 dan Nomor Statistik Sekolah (NSS)
nomor 30 1 11 03 01 005 dan beralamat di Jl. Dr. AK. Gani Nomor 439 Baturaja
OKU.
stakeholder sekolah.
Dra. Siti Aminah, Bapak Drs. Yarin, Bapak Drs. Mirzal dan Bapak H. Hasbullah,
S.Pd. hingga sekarang dan pada tahun 2009 ini SMA Negeri 5 OKU bersama
69
70
Semoga di masa yang akan datang SMA Negeri 5 OKU dapat lebih baik
lagi menghasilakn lulusan yang mampu bersaing di era globalisasi serta memiliki
Tabel 4.1
Pendidikan
No Jabatan Jumlah
SLTA D.III S.1 S.2
1 Kepala Sekolah - - 1 - 1
2 Guru - 1 54 22 57
3 Penjaga 4 - - - 4
Jumlah 4 1 55 2 62
Sumber : SMA Negeri 5 OKU 2017
Jumlah ruangan belajar dan siswa tahun 2016/2017 terdiri dari kelas X,
XI, XII masing-masing 5 dan 5 rombongan belajar. jumlah kelas X adalah 200
orang, jumlah kelas XI adalah 200 orang dan kelas XII dalah 184 orang.
Tabel 4.2
Keadaan Siswa SMA Negeri 5 OKU
2 XI 5 81 119 200
Tabel 4.3
71
SMA Kurnia Jaya didirikan tahun 2001 di bawah naungan yayasan Kurnia
Jaya mulai tahun 2004 beralih pembinaan ke yayasan Nurul Falah sampai dengan
sekarang. Kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan pada sore hari dengan
Kabuopaten Ogan Komering kode Pos 32152 Ulu dengan luas tanah 7950 meter
pesegi.
Sesuai daya visi dan misi yayasan Nurul Falah SMA Kurnia Jaya
pendidikan tingkat SMA yang refresentatif, murah dan terjangkau bagi warga
a) VISI
Indikator :
lingkungan sekolah
Siswa berpakaian seragam dan rapi, tidak ada siswa yang terlambat,
tidak ada siswa yang minggat dan kebersihan terpelihara dengan baik
b) MISI :
c) TUJUAN
d) SASARAN
e) FASILITAS
1. Kelas
2. Perpustakaan
3. Laboratorium Biologi
4. Laboratorium Fisika
5. Laboratorium Kimia
6. Laboratorium Komputer
7. Laboratorium Bahasa
f) Ekstrakurikuler
1. Paskibra
2. PMR
74
3. Rohis
4. Teater
B. Struktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH
WAKIL KURIKULUM
WAKIL KESISWAAN WAKIL SARANA WAKIL HUMAS
WALI KELAS
1. Kepala Sekolah
a. Menyusun perencanaan
b. Mengorganisasikan kegiatan
c. Mengarahkan kegiatan
d. Mengkoordinasikan kegiatan
75
e. Melaksanakan pengawasan
g. Menentukan kebijaksanaan
h. Mengadakan rapat
i. Mengambil keputusan
keuangan (RAPBS)
dunia usaha
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengkoordinasian
e. Pengawasan
f. Kurikulum
g. Kesiswaan
h. Kantor
i. Kepegawaian
j. Perlengkapan
76
k. Keuangan
l. Perpustakaan
m. Laboratorium
mengenai :
c. Kegiatan ekstrakurikuler
d. Kegiatan ketatausahaan
2. Wakasek Kurikulum
c. Menyusun jadwal ulangan mid semester, semester, kenaikan kelas dan ujian
akhir sekolah.
kriteria kelulusan
dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan
pengurus OSIS
d. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insidentil
sekolah.
a. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dan orang tua /wali siswa
6. Guru
melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan
jawabnya.
7. Wali Kelas
berikut :
penyuluhan karir.
9. Perpustakaan Sekolah
81
10. Laboratorium
berkala.
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian mengenai Efektifitas
Penggunaan Alat Peraga pada Mata Pelajaran Kimia di Sekolah Menengah Atas
Sekolah Menengah Atas Negeri Sub Rayon 1 Ogan Komering Ulu. Teknik
langsung terhadap informan yang bersangkutan dan informan dalam penelitian ini,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran Kimia di SMA Negeri 5 OKU, pengawas
83
84
Dalam proses belajar mengajar, sebaiknya terjadi interaksi dua arah yaitu
interaksi antara guru dan siswa. Jika interaksi hanya satu arah biasanya yang aktif
guru, sehingga siswa hanya diam tidak aktif, misalnya siswa terlihat
diharapkan karena tujuan pendidikan tidak tercapai. Tetapi interaksi terjadi dua
arah dalam proses belajar mengajar biasanya terjadi tanya jawab, diskusi
meningkat. Agar terjadi proses belajar mengajar dua arah, ada beberapa cara
efektif?
Berkaitan dengan hal diatas Kepala Sekolah Kurnia Jaya OKU, beliau
menambahkan bahwa :
“Masih ada guru yang tidak melakukan pembelajaran praktikum pada mata
pelajaran Kimia di SMA Kurnia Jaya padahal peranan laboratorium IPA-
Kimia menjadi sangat penting, karena laboratorium merupakan pusat
proses belajar mengajar untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, atau
penelitian dalam bidang IPA. Dengan demikian laboratorium mempunyai
fungsi sebagai tempat kegiatan penunjang dari kegiatan kelas, atau
sebaliknya kegiatan kelas menjadi penunjang kegiatan laboratorium. Di
laboratorium siswa akan memperoleh keterampilan sebagaimana yang
diharapkan oleh kurikulum. Penggunaan laboratorium dapat berjalan
secara optimal, apabila terdapat interaksi antara siswa, guru, alat dan
bahan serta waktu yang tersedia dalam pelaksanaan pembelajaran di
laboratorium. (Hasil wawancara tanggal 2 Februari 2017).
membimbing dan menjelaskan hal-hal yang kurang dapat dipahami siswa baik
mengenai materi maupun pengoperasiannya dari setiap alat dan bahan praktikum
demikian menjadi guru yang efektif adalah bagaimana guru menyampaikan ilmu
pengetahuan agar siswa dapat memahami ilmu pengetahuan tersebut. Hal tersebut
2. Dana
Restrukturisasi materi kimia memuat lingkup materi ajar kimia SMA mencakup
memunculkan satu bahan kajian baru bernama kerja ilmiah. Subtansi kerja ilmiah
meliputi keterampilan proses sains dan sikap ilmiah (inkuiri sains). Selanjutnya,
kemampuan konseptual yang dimuat pada bahan kajian pemahaman konsep dan
murid dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran yang berlangsung dalam suatu lokasi dan jangka
waktu tertentu. Belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki
keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam
tentang siswa dan proses yang menyertai dalam rangka perubahan tingkah
alat peraga dalam mata pelajaran kimia tentunya sangat erat kaitan dengan ruang
87
sangat terbatas. Untuk di Kota Baturaja terdapat 4 SMA Negeri, khususnya di Sub
Rayon 1 terdapat SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 5 OKU, tepatnya di Kecamatan
berbeda dengan mata pelajaran baik mata pelajaran kimia maupun fisika.
pokok bahasan ikatan kimia, maka diperlukan suatu media pembelajaran yang
antara peserta didik dengan guru sebagai motivator dan memfasilitasi kegiatan
yang berorientasi pada pendekatan konstruktivisme yang meliputi alat peraga dan
LKPD. Alat peraga adalah satu alternatif yang diharapkan dapat membantu siswa
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
kehidupan sehari-hari.
89
Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk
juga merupakan wahana bagi peserta didik untuk memahami diri dan alam sekitar,
aktivitas siswa harus mencerminkan kerja ilmiah dalam upaya memahami dan
siswa, siswa lebih aktif/bekerja kerja dan cerdas, siswa berani mengambil
keputusan yang bertanggung jawab dan siswa peduli terhadap mahluk hidup dan
Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia
ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang
90
berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas
dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika dan energetika zat.
Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMK mempelajari segala sesuatu tentang
zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika dan
energatika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang
berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk
(pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori) temuan
ilmuan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran
kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu
Mata pelajaran Kimia perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu
yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta
mengembangkan ilmu dan teknologi. Tujuan mata pelajaran kimia dicapai oleh
peserta didik melalui berbagai pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam
bentuk proses inkuiri ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah
berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
ilmiah.
pembelajaran kimia di SMA Negeri Sub Rayon 1 OKU khususnya di SMA Negeri
5 OKU sebenarnya sudah terpenuhi hanya saja pada kegiatan praktiknya masih
belum terlaksana. Seperti contoh, masih banyak guru yang enggan melakukan
tersebut disarankan untuk diajarkan dengan praktikum dan alat peraga. Adapun
alasan guru tidak melakukan praktikum pada konsep tersebut adalah karena
biasanya guru menggunakan LKPD yang disediakan penerbit, dimana LKPF yang
ada belum dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi ikatan kimia.
Untuk materi yang sifatnya abstrak di dalam LKPD hanya memuat kumpulan
pertanyaan yang harus diselesaikan siswa. Jadi LKPD yang ada belum ada
92
mengatakan bahwa :
“Penggunaan alat peraga oleh guru dapat dilihat dari sering tidaknya guru
menggunakan alat peraga dalam pelajaran kimia. Sedangkan guru
penggunaan alat peraga melihat dari kesesuaian dengan materi tergantung
dari tersedianya media yang digunakan sehingga apabila media yang akan
digunakan sesuai materi tidak ada jadi guru hanya menjelaskan saja,
sedangkan kami, sebagai siswa terkadang tidak mengerti dan bahkan tidak
mengetahui bentuk alat tersebut, seperti alat untuk kenaikan titik didih
yang disebut Boiling Point Elevation, kami tidak tahu bagaimana bentuk
alatnya.” (hasil wawancara tanggal 4 Februari 2017).
Berdasarkan wawancara di atas maka penggunaan alat peraga melihat dari
kesesuaian dengan materi tergantung dari tersedianya media yang digunakan dan
kimia merupakan interaksi aktf antara siswa, guru dan materi pembelajaran dalam
kegiatan pendidikan. Guru, metode, kurikulum dan sarana disebut dengan faktor
instrumental. Sedangkan faktor input dalam hal ini adalah peserta didik/murid.
Selain dari faktor yang telah disebutkan, faktor lain yang berpengaruh dalam
proses pembelajaran adalah faktor lingkungan baik laingkungan alam, sosial dan
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
masyarakat.
5. Memahami konsep, prinsip, hukum dan teori kimia serta saling keterkaitannya
dan teknologi.
belum memuaskan hal ini diungkapkan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang
terbatas dan molymod yang ada belum dapat menggambarkan konsep utuh
tentang ikatan kimia pada percobaan penggolongan unsur-unsur.” (Hasil
wawancara tanggal 2 Februari 2017).
praktikum Kimia di SMA Negeri 5 OKU masih belum memuaskan karena ruang
praktikumnya masih bersama dengan laboratorium Fisika. Jika ada guru yang
alat dan bahan untuk kegiatan praktikum, bahkan tidak jarang bahan yang akan
contoh molymod, media belajar yang tersedia di SMA Negeri 5 hanya 1 buah,
antara peserta didik dengan guru sebagai motivator dan memfasilitasi kegiatan
pembelajaran.
LKPD. Alat peraga adalah satu alternatif yang diharapkan dapat membantu siswa
ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam
Lewis.
a) Silabus
Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata
pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi,
mandiri atau berkelompok dalam satu sekolah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan
berupa skenario pembelajaran tahap demi tahap mengenai aktivitas yang akan
dilakukan siswa bersama guru terkait materi yang akan dipelajari siswa untuk
strategi pembelajaran yang dipilih, sistem penilaian yang akan digunakan, dan
belajar.
harus dikerjakan oleh siswa (Abdul Majid, 2006: 176). LKPD berisi informasi dan
belajar dalam bentuk kerja, praktek, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar
untuk mencapai suatu tujuan. Lembar kerja siswa dapat berupa panduan untuk
(Trianto, 2009: 222). Dalam LKPD, materi pelajaran biasanya tidak disampaikan
belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2009: 223). Untuk menyusun perangkat
98
bahwa LKPD akan memuat paling tidak: judul, kompetensi dasar yang akan
d) Media Pembelajaran
dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa,
motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
pengajaran.
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
99
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
e) Handout
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk
ajar (printed). Handout berasal dari bahas Inggris yang berarti informasi, berita
atau surat lembaran. Handout termasuk media cetakan yang meliputi bahan-bahan
yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar. biasanya
diambila dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang
diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta
didik. Istilah handout memang belum ada padanannya dalam Bahasa Indonesia.
memerlukan adanya kesiapan dari guru itu sendiri. Sebelum memulai memberi
pelajaran, seorang guru diharapkan dapat mempersiapkan bahan ajar yang akan
materi pelajaran agar tepat sasaran dan sesuai dengan yang direncanakan. Peranan
karena merupakan suatu upaya dari seorang guru untuk mempersiapkan materi
ajar yang akan disampaikan dan menyusun strategi pembelajaran yang akan
alat peraga akan mengembangkan kreatifitas siswa dan guru sangat efektif. Hal ini
dapat dilihat dari hasil wawancara dari guru kimia dan hasil angket siswa. Dimana
80% siswa menyatakan sangat efektif dan 20% menyatakan kurang efektif maka
keterampilan siswa, hal ini juga dinyatakan oleh guru Kimia SMA Kurnia Jaya,
alat peraga dan metode yang digunakan dapat diterapkan dengan benar, aktifitas
siswa dalam proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar dan akhirnya hasil
Hal ini juga diungkapkan oleh seorang siswa kelas X SMA Kurnia Jaya
Dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang dirasakan sekarang ini dituntut
memelihara sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan lebih optimal dan
Hal ini dijelaskan oleh Pengawas Pembina dari Dinas Pendidikan Propinsi
Sumatera Selatan yang sudah melakukan supervisi kelas saat guru mata pelajaran
“... saat saya melakukan supervisi kunjungan kelas pada guru yang sedang
mengajar mata pelajaran kimia, terlihat bahwa guru tersebut berupaya
melakukan eksplorasi pengetahuan siswa dengan menggunakan alat peraga
yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari hari itu.”
(wawancara, 10 Maret 2017).
1) Efektifitas Penggunaan Alat Peraga pada Mata Pelajaran Kimia di
a. Input
and picture dalam mata pelajaran Kimia. Input dalam penelitian ini meliputi
sumber daya manusia, biaya dan sarana yang digunakan untuk melaksanakan
penerapan.
pengunaan alat peraga dalam pembelajaran Kimia dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.1
Hasil Kuesioner Input SMA Negeri 5 OKU
Input
No. Resp. Total
IP 1 IP 2 IP 3 IP 4
1 3 3 3 2 11
2 4 4 3 3 14
3 3 3 3 3 12
4 4 4 4 3 15
5 3 3 3 2 11
6 3 3 3 2 11
7 4 4 4 3 15
8 3 3 3 1 10
9 3 4 4 2 13
10 4 4 4 3 15
11 3 3 4 3 13
12 3 3 3 2 11
13 3 3 4 2 12
103
14 3 4 4 3 14
15 4 4 4 4 16
16 3 3 4 3 13
17 4 4 4 3 15
18 4 4 4 3 15
19 3 3 3 2 11
20 3 4 4 2 13
Jumlah 67 70 72 51
Jumlah / Skala
16 17 18 12 15,75
Jawaban
Sumber : Di olah dari data primer, Februari 2017
Dari hasil kuesioner di atas dapat dilakukan perhitungan rasio Input Program sebagai
berikut :
Tabel 5.2
Perhitungan Rasio Input Program
Jumlah Tingkat
No Keterangan Target Persen
SK jawab Capaian
1 Belajar akan lebih mudah jika sarana Sangat
20 16 80
dan prasarana cukup memadai Efektif
2 Alat peraga mampu memperjelas Sangat
pemahamana anak dalam memahami 20 17 85 Efektif
pelajaran
3 Penggunaan alat peraga memotivasi Sangat
20 18 90
guru dalam pembelajaran Efektif
4 Alat peraga mampu memperjelas Cukup
pemahaman anak dalam memahami 20 12 60 Efektif
pelajaran pembelajaran kimia
Rata-Rata 78,75 Cukup
Efektif
Sumber : Di olah dari data primer, Februari 2017
Tabel 5.3
Hasil Kuesioner Input SMA Kurnia Jaya
Input
No. Resp. Total
IP 1 IP 2 IP 3 IP 4
1 3 3 3 2 11
2 3 3 3 3 14
3 3 3 3 3 12
4 4 4 4 3 15
5 3 3 3 2 11
104
6 3 3 3 2 11
7 3 4 4 3 15
8 3 3 3 1 10
9 3 4 4 2 13
10 4 4 4 3 15
11 3 3 4 3 13
12 3 3 3 2 11
13 3 3 4 2 12
14 3 4 4 3 14
15 4 4 4 4 16
16 3 3 4 3 13
17 4 4 4 3 15
18 4 3 4 3 15
19 3 3 3 2 11
20 3 4 4 2 13
Jumlah 65 68 72 51
Jumlah / Skala
16 17 18 12 15,75
Jawaban
Sumber : Di olah dari data primer, Februari 2017
Dari hasil kuesioner di atas dapat dilakukan perhitungan rasio Input Program sebagai
berikut :
Tabel 5.4
Perhitungan Rasio Input Program
Jumlah Tingkat
No Keterangan Target Persen
SK jawab Capaian
1 Belajar akan lebih mudah jika sarana Sangat
20 16 80
dan prasarana cukup memadai Efektif
2 Alat peraga mampu memperjelas
Sangat
pemahamana anak dalam memahami 20 17 85
Efektif
pelajaran
3 Penggunaan alat peraga memotivasi Sangat
20 18 90
guru dalam pembelajaran Efektif
4 Alat peraga mampu memperjelas
Cukup
pemahaman anak dalam memahami 20 12 60
Efektif
pelajaran pembelajaran kimia
Rata-Rata Cukup
78,75
Efektif
Sumber : Di olah dari data primer, Februari 2017
akan lebih mudah responden 16 atau 80% dalam rasio perhitungan menunjukkan
alat peraga memotivasi guru dalam pembelajaran responden 12 atau 60% dalam
rasio perhitungan menunjukkan cukup efektif. Hal ini jika diakumulasikan rata-
rata dari keempat point tersebut maka hasilnya 78,75% yang menunjukkan
perhitungan rasio efektifitas dari segi input Program Alat Peraga Cukup Efektif.
b. Throughput
achievement division dalam mata pelajaran kimia, motivasi kerja guru, peranan
berikut ini :
Tabel 5.5
Hasil Kuesioner Throughput SMA Negeri 5 OKU
Input
No. Resp. Total
TP 1 TP 2 TP 3 TP 4
1 2 3 3 3 11
2 3 3 3 3 12
3 2 2 2 3 9
4 4 4 3 3 14
5 3 3 2 1 9
6 3 3 3 3 12
7 4 4 3 3 14
8 2 3 3 3 11
9 4 4 3 4 15
10 3 3 3 3 12
11 3 3 3 3 12
12 3 3 2 2 10
13 3 3 2 4 12
14 3 4 4 4 15
15 4 4 3 3 14
16 3 3 3 3 12
106
17 4 4 3 3 14
18 4 4 3 3 14
19 3 3 3 3 12
20 4 4 3 4 15
Jumlah 64 67 57 61
Jumlah / Skala
16 16 14 15 15,25
Jawaban
Sumber : Di olah dari data primer, Februari 2017
Dari tabel 5.5 dapat dilihat Throughput Efektifitas Penggunaan Alat Peraga pada
Tabel 5.6
Perhitungan Rasio Throughput Program
Realisasi Tingkat
No Keterangan Target Persen
SK jawab Capaian
1 Alat peraga mampu memotivasi siswa Sangat
20 16 80,00
untuk belajar lebih giat Efektif
2 Keterampilan guru dalam memberikan Sangat
materi dengan alat peraga dapat 20 16 80,00 Efektif
meningkatkan semangat belajar siswa
3 Alat peraga yang menarik siswa akan Cukup
20 14 70,00
termotivasi untuk senang belajar Efektif
4 Alat peraga mampu memotivasi siswa Cukup
20 15 75,00
dan guru untuk belajar kreatif Efektif
Rata-Rata 76,55 Cukup
Efektif
Sumber : Di olah dari data primer, Februari 2017
Tabel 5.7
Hasil Kuesioner Throughput SMA Kurnia Jaya Baturaja
Input
No. Resp. Total
TP 1 TP 2 TP 3 TP 4
1 2 3 3 3 11
2 3 3 3 3 12
3 2 2 2 3 9
4 4 4 3 3 14
5 3 3 2 1 9
6 3 3 3 3 12
7 3 2 3 3 11
8 2 3 3 3 11
9 4 4 3 4 15
10 3 3 3 3 12
11 3 3 3 3 12
107
12 3 3 2 2 10
13 3 3 2 4 12
14 3 4 4 3 14
15 3 4 3 3 13
16 3 3 3 3 12
17 4 4 3 3 14
18 4 4 3 3 14
19 3 3 3 3 12
20 4 4 3 4 15
Jumlah 62 65 57 60
Jumlah / Skala
16 16 14 15 15,00
Jawaban
Sumber : Di olah dari data primer, Februari 2017
Tabel 5.8
Perhitungan Rasio Throughput Program
Realisasi Tingkat
No Keterangan Target Persen
SK jawab Capaian
1 Alat peraga mampu memotivasi siswa
untuk belajar lebih giat 20 16 80,00 Sangat
Efektif
2 Keterampilan guru dalam memberikan
materi dengan alat peraga dapat 20 16 80,00 Sangat
meningkatkan semangat belajar siswa Efektif
3 Alat peraga yang menarik siswa akan
termotivasi untuk senang belajar 20 14 70,00 Cukup
Efektif
4 Alat peraga mampu memotivasi siswa
dan guru untuk belajar kreatif 20 15 75,00 Cukup
Efektif
Rata-Rata 76,55 Cukup
Efektif
Sumber : Di olah dari data primer, Februari 2017
memotivitas siswa untuk belajar lebih giat realisasi responden 16 atau 80% dalam
sangat efektif. Alat peraga yang menarik siswa akan termotivasi untuk senang
108
belajar realisasi responden 14 atau 70% dalam rasio perhitungan cukup efektif,
sedangkan alat peraga mampu memotivasi siswa dan guru untuk belajar kreatif
efektif. Hal ini jika diakumulasikan rata-rata dari keempat point tersebut maka
dalam mata pelajaran kimia sudah cukup efektif hanya saja dalam pengunaan alat
peraga melihat dari kesesuaian dengan materi tergantung dari tersedianya media
yang digunakan dan dalam pelaksanaannya masih kurang maksimal karena masih
kurangnya alat peraga yang tersedia di SMAN 5 Baturaja. meskipun begitu tapi
c. Output
Output yang merupakan hasil dari penggunaan alat peraga pada mata
penggunaan alat peraga pada mata pelajaran Kimia dapat dilihat pada tabel
dibawah ini
Tabel 5.9
Hasil Kuesioner Output SMA Negeri 5 OKU
Input
No. Resp. Total
OP 1 OP 2 OP 3 OP 4
1 3 2 3 2 10
2 3 3 3 3 12
3 3 3 3 3 12
109
4 3 2 3 3 11
5 3 3 4 2 12
6 3 4 3 3 13
7 3 3 3 3 12
8 2 3 3 3 11
9 4 3 4 4 15
10 4 2 3 3 12
11 4 3 4 4 15
12 1 2 2 2 7
13 4 3 3 2 12
14 4 3 4 4 15
15 4 4 4 4 16
16 4 3 3 3 13
17 4 3 4 4 15
18 3 3 4 4 14
19 4 3 3 3 13
20 4 3 4 4 15
Jumlah 67 58 67 63
Jumlah / Skala
16 14 16 15 15,25
Jawaban
Sumber : Di olah dari data primer, Februari 2017
Tabel 5.10
Output
Realisasi Tingkat
No Keterangan Target Persen
SK jawab Capaian
1 Pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga akan mengembangkan kreatifitas 20 16 80,00 Sangat
siswa dan guru Efektif
2 Siswa dapat memahami pelajaran secara
langsung dalam keadaan nyata sehingga 20 16 80,00 Sangat
siswa akan lebih ingat akan pelajarannya Efektif
3 Guru mampu mengembangkan potensi siswa
melalui alat peraga 20 14 70,00 Cukup
Efektif
4 Pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga akan menumbuhkan interaksi siswa 20 15 75,00 Cukup
dan guru Efektif
Rata-Rata 76,55 Cukup
Efektif
Sumber : Di olah dari data primer, Februari 2017
Tabel 5.11
Hasil Kuesioner Output SMA Kurnia Jaya Baturaja
Input
No. Resp. Total
OP 1 OP 2 OP 3 OP 4
1 3 2 3 2 10
110
2 3 3 3 3 12
3 3 3 3 3 12
4 3 2 3 3 11
5 3 3 4 2 12
6 3 4 3 3 13
7 3 3 3 3 12
8 2 3 3 3 11
9 4 3 4 4 15
10 4 2 3 3 12
11 4 3 4 4 15
12 1 2 2 2 7
13 4 3 3 2 12
14 4 3 4 4 15
15 4 4 4 4 16
16 4 3 3 3 13
17 4 3 4 4 15
18 3 3 4 4 14
19 4 3 3 3 13
20 4 3 4 4 15
Jumlah 67 58 67 63
Jumlah / Skala
16 14 16 15 15,25
Jawaban
Sumber : Di olah dari data primer, Februari 2017
Dari tabel 5.9 dapat dilihat dan dihitung tingkat keterampilan siswa dan
pengetahuan siswa sebagaimana tabel 5.12
Tabel 5.12
Output
Realisasi Tingkat
No Keterangan Target Persen
SK jawab Capaian
1 Pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga akan mengembangkan kreatifitas 20 16 80,00 Sangat
siswa dan guru Efektif
2 Siswa dapat memahami pelajaran secara
langsung dalam keadaan nyata sehingga 20 16 80,00 Sangat
siswa akan lebih ingat akan pelajarannya Efektif
3 Guru mampu mengembangkan potensi Cukup
20 14 70,00
siswa melalui alat peraga Efektif
4 Pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga akan menumbuhkan interaksi 20 15 75,00 Cukup
siswa dan guru Efektif
Rata-Rata 76,55 Cukup
Efektif
Sumber : Di olah dari data primer, Februari 2017
111
efektif, siswa dapat memahami pelajaran secara langsung dalam keadaan nyata
sehingga siswa akan lebih ingat akan pelajarannya realisasi responden 14 atau
siswa dan guru realisasi responden 15 atau 75% dalam rasio perhitungan
menunjukkan cukup efektif. Hal ini jika diakumulasikan rata-rata dari keempat
B. Pembahasan
a. Input
and picture dalam mata pelajaran kimia. Input dalam penelitian ini meliputi
sumber daya manusia, biaya dan sarana yang digunakan untuk melaksanakan.
Alat peraga belajar akan lebih mudah responden 16 atau 80% dalam rasio
menunjukkan cukup efektif. Hal ini jika diakumulasikan rata-rata dari keempat
Dalam proses belajar mengajar, sebaiknya terjadi interaksi dua arah yaitu
interaksi antara guru dan siswa. Jika interaksi hanya satu arah biasanya yang aktif
guru, sehingga siswa hanya diam tidak aktif, misalnya siswa terlihat
diharapkan karena tujuan pendidikan tidak tercapai. Tetapi interaksi terjadi dua
arah dalam proses belajar mengajar biasanya terjadi tanya jawab, diskusi
meningkat. Agar terjadi proses belajar mengajar dua arah, ada beberapa cara
alat peraga dalam mata pelajaran kimia tentunya sangat erat kaitan dengan ruang
sangat terbatas.
proses pembelajaran.
hanya saja pada kegiatan praktiknya masih belum terlaksana. Seperti contoh,
114
masih banyak guru yang enggan melakukan praktikum karena dianggap menyita
b. Throughput
achievement division dalam mata pelajaran kimia, motivasi kerja guru, peranan
belajar lebih giat realisasi responden 16 atau 80% dalam rasio perhitungan
atau 80% dalam rasio perhitungan menunjukkan sangat efektif. Alat peraga yang
menarik siswa akan termotivasi untuk senang belajar realisasi responden 14 atau
70% dalam rasio perhitungan cukup efektif, sedangkan alat peraga mampu
memotivasi siswa dan guru untuk belajar kreatif realisasi responden 15 atau 75%
dalam rasio perhitungan menunjukkan cukup efektif. Hal ini jika diakumulasikan
rata-rata dari keempat point tersebut maka hasilnya 76,25% yang menunjukkan
rasio efektifitas dari segi throughput efektivitas penggunaan alat peraga kimia
cukup efektif.
dalam mata pelajaran kimia sudah cukup efektif hanya saja dalam pengunaan alat
peraga melihat dari kesesuaian dengan materi tergantung dari tersedianya media
yang digunakan dan dalam pelaksanaannya masih kurang maksimal karena masih
115
kurangnya alat peraga yang tersedia di SMAN 5 Baturaja. meskipun begitu tapi
c. Output
Output yang merupakan hasil dari penggunaan alat peraga pada mata
pelajaran Kimia.
atau 80% dalam rasio perhitungan menunjukkan sangat efektif, siswa dapat
memahami pelajaran secara langsung dalam keadaan nyata sehingga siswa akan
lebih ingat akan pelajarannya realisasi responden 14 atau 70% dalam rasio
siswa melalui alat peraga realisasi responden 16 atau 80% dalam rasio
menggunakan alat peraga akan menumbuhkan interaksi siswa dan guru realisasi
responden 15 atau 75% dalam rasio perhitungan menunjukkan cukup efektif. Hal
ini jika diakumulasikan rata-rata dari keempat point tersebut maka hasilnya
76,25% yang menunjukkan perhitungan rasio efektifitas dari segi output cukup
efektif.
Apabila alat peraga dan metode yang digunakan dapat diterapkan dengan
benar, aktifitas siswa dalam proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar dan
Dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang dirasakan sekarang ini dituntut
memelihara sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan lebih optimal dan
dengan acuan Litbang Depdagri dalam Budiani (2009) seperti pada tabel dibawah
ini :
Tabel 5.13
Rasio Efektifitas
Rasio Efektifitas Tingkatan Capaian
Efektifitas programa alat peraga guru ini dapat dilihat dari variabel input,
throughput dan output dapat dilihat bahwa perhitungan efektifitas penggunaan alat
peraga kimia di SMA Negeri Sub Rayon 01 OKU menunjukkan cukup efektif,
Tabel 5.14
Efektifitas Kegiatan Alat Peraga Guru
117
Jumlah
No Keterangan Target Persen Tingkat Capaian
SK jawab
efektivitas penggunaan alat peraga di SMA Negeri Sub Rayon 01 OKU dapat
dikatakan cukup efektif karena penggunaan alat peraga kimia di SMA Negeri Sub
Rayon 01 OKU dari tiga tingkatan yaitu Input, Throughput dan Output
penggunaan alat peraga dikatakan cukup efektif, hal ini dapat dilihat dari
berbeda dengan mata pelajaran baik mata pelajaran kimia maupun fisika. Selain
itu juga masih ada guru yang tidak melakukan pembelajaran praktikum pada mata
pelajarn kimia di SMA Negeru Sub Rayon 01 OKU karena selain kurangnya
motivasi guru dalam menggunakan alat peraga yang beralasan keterbatasan waktu
laboratorium.
118
C. Diskusi
a) Silabus
Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata
pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi,
mandiri atau berkelompok dalam satu sekolah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan
berupa skenario pembelajaran tahap demi tahap mengenai aktivitas yang akan
dilakukan siswa bersama guru terkait materi yang akan dipelajari siswa untuk
strategi pembelajaran yang dipilih, sistem penilaian yang akan digunakan, dan
belajar.
dikerjakan oleh siswa (Abdul Majid, 2006: 176). LKS berisi informasi dan
belajar dalam bentuk kerja, praktek, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar
untuk mencapai suatu tujuan. Lembar kerja siswa dapat berupa panduan untuk
(Trianto, 2009: 222). Dalam LKS, materi pelajaran biasanya tidak disampaikan
belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2009: 223). Untuk menyusun perangkat
bahwa LKS akan memuat paling tidak: judul, kompetensi dasar yang akan
d) Media Pembelajaran
dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa,
motivasi belajar.
6. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
pengajaran.
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran.
8. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
e) Handout
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk
ajar (printed). Handout berasal dari bahas Inggris yang berarti informasi, berita
atau surat lembaran. Handout termasuk media cetakan yang meliputi bahan-bahan
yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar. biasanya
diambila dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang
diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta
didik. Istilah handout memang belum ada padanannya dalam Bahasa Indonesia
BAB VI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang dipaparkan pada bab sebelumnya, maka
1. Efektifitas penggunaan alat peraga di SMA Negeri Sub Rayon 01 OKU dapat
SMA Negeri Sub Rayon 01 OKU dari tiga tingkatan yaitu Input, Throughput
dan Output penggunaan alat peraga dikatakan cukup efektif, hal ini dapat
dilihat dari meskipun minimnya alat peraga yang kurang memadai dan
mata pelajaran baik mata pelajaran kimia maupun fisika. Selain itu juga masih
ada guru yang tidak melakukan pembelajaran praktikum pada mata pelajarn
kimia di SMA Negeru Sub Rayon 01 OKU karena selain kurangnya motivasi
guru dalam menggunakan alat peraga yang beralasan keterbatasan waktu juga
laboratorium.
122
123
B. Saran
peraga laboratorium