1 a .
Buku Satu memuat : Sedan dan sejenisnya;
b ,
Buku Dua memuat : Jeep, Station Wagon, Micro Bus dan Bus;
c.
Buku Tiga memuat : Mobil Barang Pick Up, Light Truck, Truck dan
Rubah Bentuk;
d . Buku Empat memuat : Kendaraan Bermotor Alat-alat Berat/Besar-;
e Buku Lima memuat : Sepeda Motor.
.
Dengan berlakunya Peraturan ini, Maka Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara TARIF PENGENAAN PAJAK KENDARAAN DI ATAS AIR DAN
Nomor 21 Tahun 2006 tentang tarif pengenaan pajak kendaraan bermotor dan PERHITUNGAN DASAR PENGENAAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN
bermotor tahun 2006, DI ATAS AIR TAHUN 2007
perhitungan dasar pengenaan bea balik nama kendaraan
dinyatakan tidak berlaku lagi. GUBERNUR SULAWESI TENGGARA
Pasal 12
Peraturan ini, mulai berlaku pada tanggal di tetapkan. Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut dan Ketentuan Pasal 6
ayat (2) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pajak Kendaraan
Ditetapkan di : Kendari Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
dan Pasal 7 ayat
,
Pada tanggal : 5-5 2007 (2) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Nomor 10 Tahun 2001 tentang Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air ,
b .
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a tersebut di atas dipandang perlu
,
111
110
1
Mengingat : 1. Undang-undang nomor 13 Tahun 1964 tentang Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi
undang Nomor 2 Tahun 1964 tentang Pembentukan sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun
Daerah Tlngkat I Sulawesi Tengah dan Daerah Tingkat 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor
I Sulawesi Tenggara dengan mengubah Undang- 3952);
undang Nomor 47 Prp. Tahun 1960 tentang
9 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara-
.
Tengah dan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan- Pajak Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor
Tenggara (Lembaran Negara Tahun 1964 Nomor 94, 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4138);
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2689);
10. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang
2 . Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan
,
Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Organisasi dan Tata Kerja Departemen;
Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran
11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 170 Tahun
Negara Nomor 3209);
1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Pajak
Daerah;
3 . Undang-undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang Badan
Penyelesaian Sengketa Pajak (Lembaran Negara 12.
Tahun 1977 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 173 Tahun
Nomor 3684); 1997 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pajak
Daerah;
112 113
/
1
6 LLASDP adalah LLASDP yang berkedudukan di Kabupaten/Kota se-Sulawesi
Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, .
Nomor 8); dipungut atas kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan di Atas Air;
9 Bea Balik Nama Kendaraan di Atas Air yang selanjutnya di singkat BBN-KAA
19. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor .
,
10 Tahun 2001 tentang Bea Balik Nama Kendaraan adalah Pajak yang dipungut atas setiap peralihan Kepemilikan Kendaraan di Atas
Bermotor dan Kendaraan di Atas Air (Lembaran Air dengan isi kotor 20 m3 kebawah sebagai perjanjian dua pihakatau sepihak
,
Daerah Tahun 2001 Nomor 10); atau keadaan yang terjadi karena jual-beli tukar-menukar, Hibah, warisan atau
,
,
di Kabupaten/Kota se Sulawesi Tenggara;
5
. Syahbandar adalah syahbandar yang berkedudukan di Kabupaten/Kota se (1) Setiap pemilik Kendaraan di Atas Air diwajibkan mendaftarkan miliknya
Sulawesi Tenggara; selambat-lambatnya 14 han terhitung sejak saat menenima penyerahan dengan
melampirkan:
114 115
]
BESARNYA PKAA DAN BBN-KAA
a.
Untuk Kendaraan di atasAir baru:
-
- Kwitansi Pembelian Body dan Mesin atau keterangan penghibaan /
, Pasal4
.
pewarisan
-
Surat Keterangan dan Pemerintah setempat (Camat, Kepala Desa/Lurah). (1) Dasar pengenaan Pajak Kendaraan di Atas Air adalah Nilai Jual Kendaraan di
Surat Kuasa (jika yang mengurus bukan pemilik). Atas Air;
b .
Untuk Kendaraan di Atas Air lama: (2) Nilai Jual Kendaraan di Atas Air sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah
Surat Ukur Kapal / Surat Tanda Registrasi penjumlahan dan Nilai Jual Rangka / Bodi yang ditetapkan sebagaimana tercantum
-
Surat Bukti Registrasi dan Surat Bukti Kepemilikan. pada kolom 5 Lampiran I Peraturan ini dengan Nilai Jual Motor Penggerak
yang di tetapkan sebagaimana tercantum pada kolom 5 Lampiran II Peraturan
(2) Formulir pendaftaran harus diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. ini;
(3) Petugas LLASDP/Syahbandar setempat setelah menerima kembali formulir (3) Nilai Jual Rangka/Bodi Kendaraan di Atas Air dibedakan menurut jenis Konstruksi,
pendaftaran yang telah diisi oleh wajib pajak beserta lampirannya kemudian fungsi, isi kotor (Gross tonage), dan umun Rangka/Bodi;
melakukan pemeriksaan fisik Kendaraan Di Atas Air dan membuat berita acara
pemeriksaan. (4) Nilai motor penggerak di bedakan menurut fungsi daya kuda (PK) dan umur
motor penggerak;
(4) Petugas LLASDP/Syahbandar setelah menerbitkan Surat Keterangan Ukuran Kapal,
menyerahkan kepada wajib pajak untuk dilanjutkan ke Dinas Pendapatan Daerah Pasal 5
atau UFTD guna melakukan pembayaran.
(1) Jenis Konstruksi Kendaraan di Atas Air dibedakan sebagai berikut
(5) Petugas LLASDP/Syahbandar setelah memperoleh tanda bukti pelunasan. a . Konstruksi kayu;
b .
Konstruksi serat, fiber, karet dan sejenisnya;
c .
Konstruksi besi, baja, ferro Cement dan sejenisnya.
TATA CARA PENETAPAN
(2) Fungsi Kendaraan di Atas Air dikelompokkan sebagai berikut:
Pasal3
a Penangkap ikan;
.
(1) UPTD setelah menerima formulir pendaftaran dan wajib pajak dan mencocokan
c .Untuk pesiar, olah raga, antara lain : jet sky speed boat.
,
data-data yang ada dengan formulir perdaftaran yang telah diisi oleh wajib pajak,
selanjutnya menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar sesuai dengan tarif
Pasal 6
yang berlaku.
(2) Pembayaran PKAA dan BBN-KAA wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lama (1) Penghitungan Pajak kendaraan di Atas Air merupakan perkalian dua unsur yaitu
30 (tiga puluh) hari terhitung sejak pendaftaran. Dasar Pajak Kendaraan di Atas air sebagaimana di maksud pada pasal 4 ayat (1)
(3) Apabila PKAA dan BBN-KAA tidak dilunasi dalam jangka waktu yang ditentukan dengan Tarif Pajak Kendaraan di Atas.
pada ayat (2), maka akan dikenakan sanksi/denda 2 (dua) kali jumlah pajak (2) Besarnya PKAA adalah merupakan Penjumlahan besarnya Pajak Body/Rangka
yang terutang. KAA, sebagaimana tercantum pada kolom 6 Lampiran I Keputusan ini dengan
(4) Kepala UPTD berkewajiban mengadakan koondinasi dengan Pemerintah Kabupaten besarnya Pajak Motor Penggerak KAA sebagaimana tercantum pada kolom 6
,
/ Kota, aparat LLASDP dan aparat Syahbandar setempat dalam hal pelayanan Lampinan II Peraturan ini.
yang sebaik-baiknya kepada wajib pajak.
117
116
Pasal 7 Pasal 13
Tarif Pajak Kendaran di Atas Air ditetapkan sebesar 1,5 % (satu koma lima persen): Lampiran Peraturan ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
Peraturan ini.
Pasal8
Pasal 14
Pengenaan rangkaian dan/atau gandengan Kendaraan di Atas Air merupakan perkalian
Nilal jual rangkaian dan/atau gandengan KAAdengan 1,5 % (satu koma lima persen) Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka Peraturan Gubernur
ditambah dengan Nilai Jual Kendaraan di Atas Air sebagaimana tercantum pada Sulawesi Tenggara Nomor 20 Tahun 2006 tentang Tata Cara dan Tarif Pengenaan
kolom 5 Lampiran Peraturan ini. Pajak Kendaraan di Atas Air serta Penghitungan Dasar Pengenaan Bea Balik Nama
Kendaraan di Atas Air Tahun 2006 dinyatakan tidak berlaku lagi.
,
Pasal 9
Pasal 15
(1) Penghitungan Pokok BBN-KAA merupakan perkalian dua unsur yaitu Nilai Jual
Kendaraan di Atas Air dengan Tarif BBN-KAA. Keputusan ini, mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
(2) Dasar pengenaan BBN-KAA adalah Nilal Jual Kendaraan di Atas Air sebagaimana
tercantum pada kolom 5 Lampiran Peraturan mi. Ditetapkan di : Kendari
Pada Tanggal : 5 Mei 2007
Pasal 10
Pit. Gubernur Sulawesi Tenggara
(1) Tarif BBN-KAA atas penyerahan pertama ditetapkan sebesar 5 % (lima persen)
dan Dasar pengenaan BBN-KAA;
Cap/ttd
(2) Tarif BBN-KAA atas penyerahan kedua dengan seterusnya termasuk KAA Dum/
Lelang ditetapkan sebesar 1% (satu persen) dan Dasan pengenaan BBN-KAA; Drs. H. YUSRAN A. SILONDAE
(3) Tarif BBN-KAA atas penyerahan karena warisan/hibah ditetapkan sebesar 0,1 %
(Nol koma satu persen).
Pasal 11
Pelaksanaan pungutan PKAA dan BBN-KAA dilakukan secara terpadu antara Dinas
Pendapatan Daerah, LLASDP dan Syahbandar.
Pasal 12
Kepala Dinas Pendapatan Daerah atas Nama Gubernur menetapkan Dasar pengenaan
Pajak Kendaraan di Atas Air dan Bea Balik Nama Kendaraan di Atas Air yang belum
tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
118 119