Anda di halaman 1dari 4

Nama : ANGGRAWAN PRAMUDYA

NIM : E1051191066
Mata Kuliah : KEBIJAKAN PUBLIK

1. Tahap -tahap pembuatan kebijakan publik yaitu :

a) Agenda Setting

Agenda setting atau penyusunan agenda adalah tahap-tahap kebijakan publik


pertama yang dilakukan oleh pemerintah dalam menentukan dan menetapkan
suatu kebijakan publik yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat.
Penyusunan agenda merupakan suatu proses yang sangat baik untuk
memaknai apa sebetulnya yang menjadi kebutuhan prioritas masyarakat.
Kebutuhan masyarakat yang dipilih dan ditentukan adalah kebutuhan
masyarakat yang sesuai dengan prioritas masyarakat secara keseluruhan,
bukan prioritas masyarakat secara kelompok ataupun golongan tertentu.

Dalam menentukan prioritas kebijakan, pemerintah dapat menimbang dan


melilih aspirasi rakyat yang disalurkan melalui DPR maupun DPRD sesuai
dengan tingkatan wilayahnya agar kedua lembaga tersebut dapat
menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal.  Namun perlu kita
ketahui, selain kebijakan publik dirumuskan dan ditetapkan berdasarkan
prioritas, penetapan kebijakan publik juga didasarkan pada urgensi atau
tingkat kepentingan kebijakan tersbut. Bisa saja beberapa kebijakan publik
yang dirumuskan masuk dalam prioritas tetapi tidak masuk ke dalam urgensi
atau tingkat kepentingan yang mendesak.

b) Policy Formulating
Tahapan kedua yang dilakukan pemerintah dalam merumuskan
kebijakan publik adalah policy formulating atau melakuka formulasi
kebijakan. Pokok-pokok permasalahan yang sudah ditentukan dan diramu
sedemikian rupa oleh pemerintah kemudian dibahas secara lebih lanjut di
dalam forum khusus untuk menetapkan kebijakan yang akan berlangsung di
dalam negara atau daerah.
Di dalam peramuan atau formulasi kebijakan publik, tentunya akan
terjadi dialog atau diskusi diantara pemangku kebijakan. Oleh karena itu,
setiap peserta dialog atau diskusi perlu memperatikan cara mengemukakan
pendapat di muka umum agar proses peramuan yang dilakukan tidak
menimbulkan konflik di antara anggota forum.

c) Policy Adoption
Policy adoption atau pengadopsian kebijakan merupakan tahapan ketiga
yang dilakukan pemerintah dalam menentukan kebijakan publik yang akan
diberlakukan secara umum bagi masyarakat. Adopsi kebijakan ini
mempunyai tujuan secara legimitasi untuk memberikan otorisasi atau kuasa
pada jalannya proses dasar pemerintahan dalam menentapkan kebijakan
publik.

Otorisasi atau kuasa yang diberikan kepada pemerintah dimaksudkan


agar hanya pemerintahlah yang dapat melakukan perubahan atau perbaikan
di dalam kebijakan publik. Selain itu, dalam tahapan ini, pemerintah juga
dimungkinkan untuk melakukan adopsi kebijakan dari negara lain maupun
daerah lain yang dirasa cocok untuk diterapkan di wilayah negaranya semata-
mata sebagai salah satu tindakan untuk cara merawat kemajemukan bangsa
Indonesia.

d) Policy Implementation
Tahapan keempat yang dilakukan oleh pemerintah dalam menentukan
atau menetapkan kebijakan publik adalah policy implementation. Policy
implementation atau implementasi kebijakan adalah suatu langkah yang
dapat disebut sebagai langkah penerapan sekaligus langkah uji coba yang
dilakukan pemerintah dalam penerapan kebijakan publik yang perlaku di
masyarakat secara luas. Dalam tahapan ini, pemerintah melakukan perannya
sebagai pengawas untuk mengawasi jalannya kebijakan publik yang berlaku
di lingkungan masyarakat.
Sebagai negara yang memegang teguh prinsip-prinisp demokrasi
Pancasila, pemerintah juga melibatkan peran serta masyarakat untuk
mengawasi penerapan kebijakan publik yang berlaku di dalam masyarakat.
Masyarakat dipersilahkan untuk memberikan kritik dan saran terhadap
kebijakan publik yang ditetapkan. Kritik dan saran dapat disampaikan oleh
masyarakat kepada pemerintah sesuai dengan prosedur yang sesuai dengan
hukum dan undang-undang yang berlaku. (baca juga: Tugas dan Fungsi
Komnas HAM)

e) Policy Evaluation
Setelah keempat tahapan dalam menentukan dan memberlakukan
kebijakan publik dilakukan, pemerintah juga masih memiliki langkah
terakhir yaitu policy evaluation atau evaluasi kebijakan yang sudah
diberlakukan dalam kurun waktu tertentu. Evaluasi kebijakan publik yang
dilakukan oleh pemerintah dapat disebut sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan untuk menilai kebijakan publik yang telah dilaksanakan yang
menyangkut pada subtansi, penerapan, dan dampak yang ditimbulkan dari
penerapan kebijakan publik itu sendiri. Melalui tahapan evaluasi inilah
pemerintah dapat melakukan perbaikan terhadap kebijakan publik yang
berlaku berdasarkan pengalaman yang telah dilalui selama kebijakan publik
tersebut terlaksana.

Demikianlah penjelasan mengenai tahapan-tahapan kebijakan publik


yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka untuk menentukan dan
menerapkan kebijakan publik yang berlaku di dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Kiranya melalui artikel ini, pengetahuan para pembaca
terhadap tahapan-tahapan kebijakan publik dapat bertambah luas. Semoga
bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
2.  Kebijakan Penanggulangan dan Pengendalian Coronavirus Desease 2019 (Covid-
19), telah menjadi  status kedaruratan kesehatan masyarakat yang ditandai dengan
penyebaran penyakit menular dan menimbulkan bahaya kesehatan serta berpotensi
menyebar lintas wilayah dan negara. Pemerintah Provinsi Kalbar telah melakukan
beberapa tindakan pencegahan yaitu dengan dikeluarkannya Instruksi Gubernur
Kalbar Nomor: 800/0351/SEKRT-A/2020 tentang Kewaspadaan Terhadap
Masuknya Virus Corona di Kalbar. Namun perlu diingat, masalah kesehatan
bersifat multidimensi, lintas batas dan antar wilayah. Tidak hanya terkait dengan
kesehatan, tapi juga dapat berpengaruh terhadap sektor lainnya, seperti
menurunnya jumlah wisatawan, menghilangnya masker kesehatan, termasuk
bukan tidak mungkin kebutuhan pokok yang akan ditimbun juga oleh masyarakat
dan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, atau bahkan mungkin timbul
masalah diskriminasi terhadap orang-orang yang dicurigai terkena virus tersebut,
dan berbagai bentuk lain yang sangat merugikan kita semua, terlebih ada beberapa
pos lintas batas negara yang membuat posisi Kalimantan Barat rentan terhadap
penularan Covid-19.

Dampak positif dari kebijakan tersebut yaitu :

 Semakin terkontrolnya penyebaran corona


 Meminimalisir pertambahan korban
 Menurunkan angka penularan
Dampak negatif dari kebijakan tersebut yaitu :

 Mobilitas masyarakat terhambat


 Menurunnya kunjungan pariwisata
 Berdampak terhada perekonomian masyarakat yang menurunwa

Anda mungkin juga menyukai