Anda di halaman 1dari 17

4.

12 Analisis Karakteristik Peruntukan Zona

4.12.1 Analisis Karakteristik Peruntukan


Zona adalah kawasan atau area yang memiliki fungsi dan karakteristik lingkungan yang
spesifik. Analisis karakteristik peruntukan zona dilakukan untuk memberikan gambaran
mengenai arahan zona yang akan direncanakan dengan mempertimbangkan kondisi eksisting.
Analisis karakteristik peruntukan zona disusun berdasarkan kondisi guna lahan eksisting dan
pertimbangan arahan rencana pola ruang RTRW Kecamatan Menganti 2021-2041.kriteria serta
batasan teknis kawasan budi daya. Dasar peruntukan zona diambil dari Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota. Berikut ini penjelasan dalam bentuk tabel:

Tabel 4. Peruntukan Zona dan Sub Zona WP Kecamatan Menganti

Analisis
No Zona Sub Zona Kode Definisi Peraturan Eksisting dan
UU BPN no 16 Kesimpulan
1 Zona Lindung Resapan Air RA Peruntukan ruang Di lingkup Zona ini tidak
yang merupakan
diperbolehkan adanya
bagian dari kawasan
lindung yang bangunan bangunan
mempunyai fungsi
yang menganggu fungsi
pokok sebagai
perlindungan di lingkup tersebut.
terhadap kawasan di
bawahannya.
Sempadan Sungai SP Peruntukan ruang Zona perlindungan
sungai yang terjaga dan
yang merupakan
terlindungi. Di lingkup
bagian dari kawasan Zona ini tidak
diperbolehkan adanya
lindung yang
bangunan bangunan
mempunyai fungsi yang menganggu fungsi
di lingkup tersebut.
pokok sebagai
perlindungan,
penggunaan, dan
pengendalian atas
sumber daya yang ada
pada sungai
Sempadan Waduk DW Peruntukan ruang Zona perlindungan
yang merupakan
Analisis
bagian dari kawasan Waduk yang terjaga dan
lindung yang
terlindungi. Di lingkup
mempunyai fungsi
pokok sebagai Zona ini tidak
perlindungan,
No Zona Sub Zona Kode diperbolehkan adanya
penggunaan, dan
pengendalian atas bangunan bangunan
sumber daya yang
yang menganggu fungsi
ada pada danau atau
waduk dapat di lingkup tersebut
dilaksanakan sesuai
dengan tujuannya.
Zona Ruang Area memanjang/jalur Di Zona ini, terdiri dari
dan atau
Terbuka Hijau lapangan terbuka hijau
mengelompok, yang
penggunaannya lebih yang dapat diakses oleh
bersifat terbuka,
masyarakat secara
tempat tumbuh
tanaman, baik yang bebas dan atau dapat
tumbuh tanaman
diakses oleh masyarakat
secara alamiah
maupun yang sesuai ketentuan yang
sengaja ditanam.
ditetapkan.
2 Zona Budidaya Zona Perumahan Peruntukan ruang Di Zona Perumahan
yang merupakan
kepadatan hunian
bagian dari kawasan
budidaya difungsikan bervariasi maka dari itu
untuk tempat tinggal
Penyediaan Fasilitas dan
atau hunian dengan
perbandingan yang pemgembangan harus
besar antara jumlah
dilakukan sesuai dengan
bangunan rumah
dengan luas lahan kebutuhan masyarakat
pada lingkup tersebut
Zona Perdagangan peruntukan ruang Area perdagangan yang
yang merupakan
dan Jasa nyaman, produktif untuk
bagian dari kawasan
budidaya difungsikan berbagai macam pola
untuk pengembangan
pengembangan
kelompok kegiatan
perdagangan dilengkapi prasarana
dan/atau jasa, tempat
minimum seperti area
bekerja, tempat
berusaha, parkir, yang memadai
tempat hiburan dan
(sesuai standar minimal)
rekreasi
serta tidak menimbulkan
gangguan terhadap
kepentingan umum.
Analisis
Zona Perkantoran KT Peruntukan ruang Zona Perkantoran,
yang merupakan Menyediakan wadah
bagian dari kawasan tenaga kerja.
budi daya Perkantoran sesuai
difungsikan untuk dengan ragam
pengembangan karakteristik dan tipe
No Zona Sub Zona Kode kegiatan pelayanan pemerintahan yang
pemerintahan dan dikembangkan.
tempat
bekerja/berusaha,
tempat berusaha,
dilengkapi dengan
fasilitas umum/sosial
pendukungnya.
Zona Industri KI Industri adalah Zona Industri yang
kegiatan ekonomi semakin tinggi maka
yang mengolah semakin tinggi juga
bahan mentah, dampak negative yang
bahan baku, barang dikeluarkan seperti
setengah jadi, limbah, dari pada itu
dan/atau barang jadi Zona Industri yang
menjadi barang berkualitas tinggi dan
dengan nilai yang ramah lingkungan,
lebih tinggi untuk dan terlindunginya
penggunaannya, masyarakat dan
termasuk kegiatan kepentingan umum
rancang bangun dan dari kegiatan industri.
perekayasaan
industri.
Zona Sarana SPU Peruntukan ruang Zona Sarana
yang dikembangkan Pelayanan Umum
Pelayanan Umum untuk menampung yang seusai dengan
fungsi kegiatan yang Standar akan
berupa pendidikan,
menimbulkan lingkup
kesehatan,
peribadatan, sosial
tersebut menjadi lebih
budaya, olahraga dan nyaman dan
rekreasi, dengan menyesuaikan dengan
fasilitasnya dengan tipe hunian yang
skala pelayanan yang dikembangkan
ditetapkan dalam
RTRWK.
Zona Peruntukan Peruntukan ruang -
yang dikembangkan
Lainya
untuk menampung
fungsi kegiatan di
daerah tertentu
berupa pertanian,
Analisis
pertambangan,
No Zona Sub Zona Kode pariwisata, dan
peruntukan-
peruntukan
lainnya.
Pertanian PL-1 peruntukan ruang -
yang dikembangkan
untuk menampung
kegiatan yang
berhubungan dengan
pengusahaan
mengusahakan
tanaman tertentu,
pemberian makanan,
pengkandangan, dan
pemeliharaan hewan
untuk pribadi atau
tujuan komersial
Pertanahan dan PL-7 peruntukan tanah tempat kegiatan dan
yang merupakan pengembangan
Keamanan bagian dari kawasan bidang
budi dayayang pertahanan dan
dikembangkan untuk
keamanan agar
menjamin kegiatan
dan pengembangan
dapat menjamin
bidang pertahanan kondisi Wilayah yang
dan keamanan kondusif agar lingkup
seperti kantor, wilayah tersebut
instalasi hankam, menjadi aman .
termasuk tempat
latihan baik pada
tingkat nasional,
Kodam, Korem,
Koramil, dsb
Sumber: Hasil Analisis, 2021

4.12.2 Analisis Jenis dan Karakteristik Kegiatan yang Berkembang saat ini
Berdasarkan kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik Tahun 2010-
2030, WP Menganti diarahkan sebagai PPK dimana merupakan penyangga dari perkotaan Gresik
dan menjadi pengembangan permukiman dan perindustrian. Kondisi fisik WP Menganti secara
umum merupakan faktor penentu utama pengembangan kawasan-kawasan di dalamnya. Berikut
merupakan analisis kegiatan dengan karakteristik kegiatan yang berkembang pada WP Menganti
dijabarkan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4. Analisis Jenis dan Karakteristik Kegiatan yang Berkembang Saat Ini
Jenis Kegiatan yang Karakteristik Kegiatan
Analisis
Berkembang yang Berkembang
Ruang Terbuka Hijau Terdapat RTH Publik berupa 1. Ruang Terbuka Hijau keseluruhan di
Taman Kecamatan, Taman WP Menganti sebesar 9,69 Ha dengan
Kelurahan, dan Taman RT prosentase sebesar 0,13% dari
maupun RW di Blok keseluruhan luas Kecamatan Menganti.
perumahan tertentu
2. Luas RTH belum mencukupi kebutuhan
RTH publik yang seharusnya sebesar
20%

3. Perlunya pengembangan dari jumlah


RTH yang sudah ada

Permukiman 1. Pembangunan 1. Pembangunan perumahan pada WP


perumahan formal yang Menganti membawa dampak banjir
dibangun oleh badan pada permukiman swadaya
hukum seperti kontraktor
atau developer 2. SPU pada beberapa perumahan rusak
atau tidak terpelihara dengan baik
2. Kegiatan pembangunan seperti drainase, jaringan listrik, dan
rumah tinggal warga Sebagian jalan perumahan rusak.
yang digabung dengan
tempat usaha/ dagang 3. Perlu adanya pengembangan dan
pemeliharaan rutin terhadap lingkungan
kawasan perumahan yang bermasalah

Perdagangan, jasa, dan 1. Terdapat kegiatan jual 1. Perkembangan kegiatan perdagangan


perkantoran beli pada Pasar Menganti dan jasa yang pesat dapat memicu
pertumbuhan kegiatan lain baik
2. Terdapat jalur didominasi kegiatan sejenis maupun kegiatan
perdagangan jasa berupa pendukungnya
ruko, toko deret dan
warung makan 2. Penegakan peraturan ijin usaha bagi
pelaku usaha
3. Perkantoran pemerintah
maupun swasta tersebar
di beberapa titik.

Sarana Pelayanan SPU yang mendukung Perlu adanya sarana social budaya seperti
Umum kegiatan warga terdiri dari museum seni
sekolah, puskesmas, tempat
ibadah, dan sarana olahraga
Kawasan industri dan 1. Industri besar berupa Perlu adanya IPAL (Instalasi Pengolahan Air
industri kecil dan pabrik di beberapa desa Limbah) sebagai tempat pengolahan air
menengah tertentu limbah agar segera dapat diolah dan tidak
2. Industri kecil berupa mencemari lingkungan permukiman dan
kegiatan warga yang industry dengan memperhatikan sistem
memproduksi anyaman pembuangan air limbah permukiman dan
rotan industri
Sumber: Hasil Analisis, 2021

4.12.3 Analisis Kesesuaian Kegiatan terhadap Peruntukan/Zona


WP Menganti merupakan satu kawasan yang dikembangkan sebagai wilayah yang
melayani skala perkotaan untuk itu perlu dinilai kesesuaian kegiatan eksisting terhadap
peruntukan zona yang sesuai, adalah dengan menggunakan perbandingan antara kondisi
eksisting pada WP Menganti secara total di dalam kawasan untuk dibandingkan dengan
peruntukan zona yang ada. Berdasarkan hasil observasi terdapat kesesuaian dan
ketidaksesuaian kegiatan terhadap peruntukan/zona, dijabarkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4. Analisis Kesesuaian Kegiatan terhadap Peruntukan/Zona


Analisis Kesesuaian Kegiatan Terhadap
No Jenis Kegiatan yang Berkembang
Peruntukan/Zona
1 Ruang Terbuka Hijau 1. Fungsi lahan untuk RTH sudah sesuai dengan
peruntukan zona, namun belum sepenuhnya
mencukupi pada kawasan tertentu

Permukiman 1. Perkembangan permukiman formal yang berada


di beberapa desa sudah sesuai dengan
peruntukan zona

2. Lokasi berada di pusat pelayanan yang nilai


lahan sudah tinggi dengan kegiatan komersial

3. Jenis kegiatan komersial pendukung berkaitan


dengan masyarakat pada subzona perumahan

Perdagangan, jasa, dan perkantoran 1. Perkembangan perdagangan dan jasa sudah


sesuai dengan peruntukan/zona.

2. Beberapa sarana perdagangan dan jasa tidak


dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti
lahan parkir dan tingkat KDH yang yang dimiliki
belum mencukupi, sedangkan
perkembangannya terus meningkat.

Sarana Pelayanan Umum Fungsi Kegiatan sudah sesuai dengan peruntukan


zona, namun pada beberapa sarana yang ada
belum dilengkapi fasilitas yang memadai. Seperti
sarana Kesehatan, dan pendidikan yang aksesbilitas
nya kurang
Industri 1. Terdapat industry menengah belum sesuai
dengan peruntukan zona. Lokasi nya berada
disekitar permukiman warga.

2. Perlu ada tindakan terkait dokumen-dokemen


perizinan bagi pelaku usaha.

Sumber: Hasil Analisis, 2021


4.12.4 Analisis Dampak Kegiatan terhadap Jenis Peruntukan/Zona
Analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona di kawasan WP Menganti
dijabarkan dalam tabel berikut :

Tabel 4. Analisis Dampak Kegiatan terhadap Jenis Peruntukan/Zona

No Zona Sub Zona Analisis Dampak Kegiatan


1 Zona Lindung Resapan Air Tidak ada Kegiatan
Sempadan Sungai Tidak ada Kegiatan
Semapadan Waduk Tidak ada Kegiatan
Ruang Terbuka Hijau Tidak ada Kegiatan
2 Zona Budidaya Zona Perumahan Dampak Bagi Swadaya di lingkup
tersebut mengakibatkan Banjir
Zona Perdagangan dan Dampak Kegiatan Perdagangan
Jasa dan Jasa kurang nya lahan parkir
Zona Perkantoran Dampak Kegiatan Perdagangan
dan Jasa kurang nya lahan parkir
Zona Industri Dampak Kegiatan Zona Industri
Berpotensi menimbulkan
pencemaran Udara
Zona Sarana Pelayanan Tidak ada Kegiatan
Umum
Zona Peruntukan lainya
a. Pertanian Tidak ada Kegiatan
b. Pertahanan dan Tidak ada Kegiatan
Keamanan

Sumber: Hasil Analisis, 2021

4.12.5 Analisis Gap antara Kualitas Zona dengan Kondisi Eksisting


Analisis Gap antara kualitas zona dengan kondisi eksisting. Berikut ini penjelasan dalam
tabel :

N Zona Sub Zona Kondisi Eksisting


o
1 Zona Lindung Resapan Air -
Sempadan Sungai Ada beberapa yang tidak Maksimal
Sempadan Waduk -
Ruang terbuka Hijau ada
2 Zona Budidaya Zona Perumahan -
Zona Perdagangan dan Jasa Banyak yang tidak tersedia lahan
Parkir
Zona Perkantoran Banyak yang tidak tersedia lahan
Parkir
Zona Industri ada
Zona Sarana Pelayanan Umum ada
Zona Peruntukan lainya
a. Pertanian ada
b. Pertahanan dan ada
Keamanan

4.12.6 Analisis Ketentuan Standar setiap Sektor Terkait


Standar teknis ini berfungsi sebagai panduan pelaksanaan pembangunan dan
sekaligus juga berfungsi sebagai instrumen pemeriksaan dan pengawasan pengendalian
pemanfaatan ruang. Penentuan standar teknis di Kawasan Kecamatan Wringinanom disusun
berdasarkan zona dan sub zona. Berikut ini tabel penjelasannya:

No Zona Sub Zona Kriteria Standar Teknis Sektor


Kawasan yang Mengacu pada Permen
1 Zona Lindung Resapan Air
mempunyai ATR/KaBPN No.
kemampuan tinggi 1 Tahun 2018 tentang
untuk Pedoman Penyusunan
meresapkan air hujan Rencana Tata Ruang
sebagai Wilayah Provinsi,
pengontrol tata air Kabupaten, dan Kota
permukaan
Sempadan Sungai Untuk sungai tidak Mengacu pada Permen PU
bertanggul, No. 28/PRT/M/2015
sempadan sungai Tentang Penetapan Garis
ditentukan : Sempadan Sungai dan
*paling sedikit Sempadan Danau
berjarak 10 meter
dari tepi kiri dan kanan
palung
sungai sepanjang alur
sungai,
dalam hal kedalaman
sungai
kurang dari atau sama
dengan
3 meter
*paling sedikit
berjarak 15 meter
dari tepi kiri dan kanan
palung
sungai sepanjang alur
sungai,
dalam hal kedalaman
sungai
lebih dari 3 meter
sampai
dengan 20 meter
*paling sedikit
berjarak 30 meter
dari tepi kiri dan kanan
palung
sungai sepanjang alur
sungai,
dalam hal kedalaman
sungai
lebih dari 20 meter
luasan lahan yang Mengacu pada
Sempadan Waduk
mengelilingi Permen PU No.
dan berjarak 50 (lima 28/PRT/M/2015
puluh) tentang
meter dari tepi muka Penetapan Garis
air tertinggi Sempadan
Sungai dan
yang pernah terjadi
Sempadan
Danau
Untuk hutan kota yang Mengacu pada
Ruang Terbuka Hijau
tidak Permen PU No.
mempunyai pola atau 5/PRT/M/2008
bentuk tentang
tertentu, luas Pedoman
minimalnya adalah Penyediaan dan
2500 m. komunitas Pemanfaatan
vegetasi RTH di Kawasan
tumbuh mneyebar
Perkotaan
terpencarpencar
dalam bentuk rumpun
atau gerombol-
gerombol kecil
Ruang publik, seperti
taman kota, taman
RT/RW sesuai KDH

Kemiringan lahan tidak PP No 14 Tahun 2106


2 Zona Budidaya Zona Perumahan
melebihi 15% tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
SNI 03-1733-2004 Tentang
Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di
Perkotaan

jalan akses minimum Sektor Bangunan Gedung


Zona Perdagangan dan
adalah Permen PU No
Jasa
jalan kolektor 29/PRT/M/2006 tentang
tidak berbatasan Pedoman Persyaratan
langsung Teknis Bangunan Gedung
Permen PU No.
dengan perumahan
19/PRT/M/2011 tentang
penduduk
Persyaratan Teknis Jalan
lingkungan dengan
dan Kriteria Perencanaan
tingkat
Teknis Jalan
kepadatan rendah
sampai
sedang
saranakantor Sektor Bangunan Gedung
Zona Perkantoran
pemerintahan baik Permen PU No
tingkat pusat maupun 29/PRT/M/2006 tentang
daerah Pedoman Persyaratan
(provinsi, Teknis Bangunan Gedung
kota/kabupaten,
kecamatan, kelurahan) Permen PU No.
kantor atau instalasi 19/PRT/M/2011 tentang
hankam Persyaratan Teknis Jalan
termasuk tempat dan Kriteria Perencanaan
latihan baik Teknis Jalan
pada tingkatan
nasional, Kodam,
Korem, Koramil, Polda,
Polwil,
Polsek, dan
sebagainya
untuk pemerintah
tingkat pusat,
provinsi dan kota
aksesibilitas
minimum adalah jalan
kolektor
untuk pemerintah
tingkat
kecamatan dan
dibawahnya
aksesibilitas minimum
adalah
jalan lingkungan
utama
dikembangkan dengan Mengacu pada
Zona Industri
luas PP No. 142
lahan paling sedikit 50 Tahun 2015
Ha dalam tentang Kawasan
satu hamparan
Industri
dikembangkan pada
lingkungan
dengan tingkat
kepadatan
rendah
tidak berada maupun
berbatasan
Lokasi SPU dapat ketentuan teknis
Zona Sarana Pelayanan
disebar pada merujuk pada
Umum
titik-titik strategis atau SNI 03-1733-
sekitar 2004 Tentang
Tata Cara
pusat kota, pusat
Perencanaan
kecamatan dan
Lingkungan
kelurahan
Perumahan di
Terdiri atas kantor
Perkotaan
Pemerintahan, terdiri
atas kantor
kecamatan, dan terdiri
atas kantor kelurahan
Zona Peruntukan lainnya - -
peruntukan pertanian
a. Pertanian -
berupa:
ruang yang secara
teknis dapat
digunakan untuk lahan
pertanian basah
(irigasi maupun
non irigasi) ataupun
lahan kering
tanaman pangan
maupun
palawija
memperhatikan
b. Pertahanan dan -
kebijakan
Keamanan
sistem pertahanan dan
keamanan nasional
memperhatikan
kebijakan
pemerintah yang
menunjang
pusat pertahanan dan
keamanan nasional

4.12.7 Analisis Kewenangan dalam Perencanaan, Pemanfaatan Ruang dan


Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Perencanan, pemanfatan dan pengendalian sering kali dihadapkan pada persoalan
kelembagaan. Dalam hal ini, persoalan terkait kelembagaan dan pengendalian adalah sebagai
berikut:
a. Aspek legal lembaga, misalnya tidak maksimalnya fungsi dan peran kelembagaan,
karena sifat kelembagaan;
b. Persoalan koordinasi yang terhambat oleh ego sektoral;
c. Tidak lengkapnya perangkat kelembagaan untuk menjalankan fungsi pengendalian
pemanfaatan ruang;
d. Belum sinkron dalam pembagian fungsi dan tugas berkaitan dengan pengendalian
pemanfataan ruang;
e. Terbatasnya sumber daya untuk melakukan pengawasan sekaligus penertiban
pemanfaatan ruang.
Kelembagaan menjelaskan mengenai instansi penyusunan aturan pola pemanfaatan
ruang, peran serta masyarakat, proses legalisasi dan sosialisasi. Jenis Lembaga yang terkait
dengan Peraturan Zonasi adalah:
1. Lembaga Pengambil Keputusan, yang terdiri atas:
a. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
b. Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan
c. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
d. Lembaga lain yang mempunyai kewenangan memberi izin dan/atau pemanfaatan
ruang/bangunan, seperti:
 Badan Penanggulana Bencana Daerah
 Dinas Perhubungan
 Dinas Lingkungan Hidup
 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
2. Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah
3. Lembaga Pembuat Rekomendasi, dapat terdiri atas:
a. Komisi Perencanaan
b. Komisi Transportasi
c. Komisi Arsitektur Kota
d. Komisi Amdal/Pengendalian Pencemaran Lingkungan.
Tabel 4. Identifikasi Tugas Dan Wewenang Lembaga Pemerintah Terkait Peraturan
Zonasi
Lembaga
Tugas dan Wewenang
Pemerintah
DPRD a. Menetapkan Peraturan Daerah tentang Peraturan Zonasi bersama
dengan Kepala Daerah;
b. Memberikan persetujuan terhadap perubahan Peraturan Zonasi yang
tergolong revisi atau berdampak besar;
c. Membuat keputusan terhadap gugatan masyarakat, terkait dengan
penataan ruang yang tercakup dalam Peraturan Zonasi.
Perencanaan, a. Menyusun Peraturan Zonasi Kabupaten/kota;
Penelitian, dan
Pengembangan b. Melaksanakan evaluasi Peraturan Zonasi berdasarkan pengajuan
perubahan Peraturan Zonasi yang ada di wilayah kabupaten/kota yang
bersangkutan.

Dinas Pekerjaan a. Memberi masukan dalam penyusunan Peraturan Zonasi dan


Umum dan perubahannya;
Penataan Ruang
b. Menerbitkan perizinan yang menyangkut pemanfaatan lahan, sesuai
dengan peraturan zonasi.

Badan Wewenang:
Koordinasi a. Membantu penyusunan Peraturan Zonasi di wilayah Kota/Kabupaten
Penataan yang bersangkutan;
Ruang Daerah b. Mengintegrasikan dan memaduserasikan penyusunan Peraturan Zonasi
dengan produk rencana tata ruang yang ada, serta dengan pelaksanaan
peraturan zonasi di lapangan;
c. Optimalisasi kesesuaian penyelenggaraan penertiban, pengawasan
(pemantauan, evaluasi, dan pelaporan) dan perizinan pemanfaatan
ruang dengan Peraturan Zonasi;
d. Optimalisasi peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang serta dalam
penyusunan dan pelaksanaan Peraturan Zonasi;
e. Pengembangan dan penyediaan data dan informasi berkaitan dengan
Peraturan Zonasi;
f. Penanganan masalah atau konflik pelaksanaan Peraturan Zonasi
kota/kabupaten.

Tugas:
a. Merumuskan dan mengkoordinasikan berbagai kebijakan penataan ruang
kota dan Peraturan Zonasi dengan memperhatikan kebijakan penataan
ruang nasional dan provinsi;
b. Melaksanakan kegiatan pengawasan yang meliputi pelaporan, evaluasi,
dan pemantauan penyelenggaraan dan pelaksanaan Peraturan Zonasi;
c. Memberikan rekomendasi penertiban terhadap pemanfaatan ruang yang
tidak sesuai dengan Peraturan Zonasi;
d. Melaksanakan fasilitasi, supervisi dan koordinasi kepada dinas/instansi,
masyarakat dan dunia usaha berkaitan dengan
penyelenggaraan/pelaksanaan Peraturan Zonasi;
e. Mengembangkan data dan informasi berkaitan dengan Peraturan Zonasi
untuk kepentingan penggunaan ruang di jajaran pemerintah, masyarakat
dan swasta;
Lembaga
Tugas dan Wewenang
Pemerintah
f. Mensosialisasikan dan menyebarluaskan Peraturan Zonasi;
g. Memadukan Peraturan Zonasi kota/kabupaten dan dengan
kabupaten/kota yang berbatasan;
h. Mengkoordinasikan penanganan dan penyelesaian masalah yang timbul
dalam penyelenggaraan/pelaksanaan Peraturan Zonasi dan memberikan
pengarahan serta saran pemecahannya;
i. Menjabarkan petunjuk walikota/bupati berkenaan dengan pelaksanaan
fungsi dan kewajiban koordinasi penyelenggaraan/pelaksanaan Peraturan
Zonasi;
j. Menilai permohonan pembangunan yang tidak sesuai dengan RTRW
dan/atau RDTRK maupun Peraturan Zonasi, dan merekomendasikan
hasilnya kepada instansi yang berwenang.

Lembaga Wewenang:
Pembuat a. Memanggil dan menghadirkan berbagai pihak terkait baik dalam
Rekomendasi konsultasi khusus maupun dalam berbagai pertemuan lain yang
diselenggarakan dalam kaitannya dengan perencanaan, arsitektur dan
sistem transportasi khususnya dalam penyusunan dan pelaksanaan
Peraturan Zonasi;

b. Meminta bahan-bahan yang relevan dengan Peraturan Zonasi,


perencanaan tata ruang, penataan arsitektur kota/kawasan/bangunan,
sistem tranportasi yang dimiliki oleh para pihak terkait.

Komisi Tugas:
Perencanaan a. Memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap substansi Peraturan
Zonasi berkaitan dengan sistem transportasi dan perubahan rencana tata
ruang yang berkaitan dengan sistem transportasi;

b. Menampung dan menyelesaikan usulan perubahan dan gugatan


masyarakat atas Peraturan Zonasi khususnya yang berkaitan dengan
sistem transportasi;

c. Menyelenggarakan kegiatan dengar pendapat publik atas adanya usulan


dan gugatan Peraturan Zonasi secara terbuka dan partisipatif terhadap
halhal yang berkaitan dengan sistem transportasi;

d. Membuat rekomendasi untuk dilakukan revisi atas Peraturan Zonasi


apabila dinilai ada perubahan yang terkait dengan sistem transportasi;

e. Menyelenggarakan kegiatan konsultasi dan koordinasi dengan berbagai


lembaga terkait, baik pemerintah maupun non-pemerintah dalam rangka
keterpaduan substansi Peraturan Zonasi.

Komisi Tugas:
Arsitektur Kota a. Memberikan rekomendasi dalam penyusunan dan pelaksanaan Peraturan
Zonasi dalam arsitektur bangunan;

b. Memberi penilaian terhadap substansi penataan arsitektur kota/kawasan,


baik ruang umum maupun ruang pribadi yang telah ada maupun yang
akan dibentuk;

c. Menampung dan menyelesaikan persoalan dan usulan masyarakat yang


berkaitan dengan arsitektur bangunan/kota/kawasan khususnya dalam
Lembaga
Tugas dan Wewenang
Pemerintah
pelakasanaan Peraturan Zonasi;

d. Menyelenggarakan kegiatan dengar pendapat publik atas adanya usulan


dan gugatan terhadap Peraturan Zonasi, secara terbuka dan partisipastif
dari masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan arsitektur
bangunan;

e. Membuat rekomendasi untuk dilakukan perubahan atas Peraturan


Zonasi, khususnya dalam hal intensitas pemanfaatan ruang dan
arsitektur kota/kawasan/bangunan;

f. Menyelenggarakan kegiatan konsultasi dan koordinasi dengan berbagai


lembaga terkait, baik pemerintah maupun non-pemerintah dalam rangka
keterpaduan substansi Peraturan Zonasi.

Komisi Amdal Tugas:


a. Memberikan penilaian terhadap kegiatan yang memerlukan kajian
AMDAL, UKL, RPL;

b. Memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada komisi perencanaan


terhadap perubahan rencana tata ruang apabila menyangkut hal-hal
berkaitan dengan AMDAL;

c. Memantau dan memberikan saran atas pemanfaatan ruang yang


memerlukan AMDAL;

d. Memberikan penilaian terhadap kegiatan-kegiatan yang diperkirakan


akan menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan;

e. Menyelenggarakan kegiatan dengar pendapat publik atas adanya usulan


dan gugatan, secara terbuka dan partisipatif terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan dampak lingkungan;

f. Membuat rekomendasi untuk dilakukan revisi atas rencana tata ruang


apabila dinilai merugikan masyarakat dalam hal terjadinya dampak
lingkungan;

g. Menyelenggarakan kegiatan konsultasi dan koordinasi dengan berbagai


lembaga terkait, baik pemerintah maupun non-pemerintah dalam rangka
keterpaduan penataan ruang.

Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2021


Berikut ini diagram alir pemberlakuan Peraturan Zonasi :
PERATURAN ZONASI

T Ketentuan
Sudah
Diberlakukan
Terbangun ?
Secara Langsung Pencabutan Izin

Y
Penertiban Pembongkaran

Y T
Sesuai
Berhenti
Ketentuan ? Pengenaan Denda
Progressif / Disinsentif

Akan Direhabilitasi / Y Sudah


Ketentuan
Pembangunan Kembali Mengikuti
Diberlakukan
Oleh Pemilik ? Ketentuan ?

T
Y

Pemberian Tenggang Waktu Untuk


Do Nothing Menyesuaikan Dengan Ketentuan Berhenti
Yang Ditetapkan (Misalnya 5 Tahun)

Anda mungkin juga menyukai