Laprak Farmakognosi
Laprak Farmakognosi
Pembuatan Simplisia
1.1. Tujuan Percobaan
- Memahami prinsip pembuatan simplisia
- Membuat simplisia dari bagian-bagian tumbuhan
Pengumpulan bahan simplisia daun dalam sebanyak 1 kg di dapat dari Kp. Pakuwon
Desa Sukanegla, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Dipilh daun salam yang daunnya tidak tua dan tidak terlalu muda.
Pilih daun salam yang daunnya tidak busuk dan tidak bolong-bolong.
Setelah terkumpul, daun salam 1 kg lakukan penyortiran (segar). Dilakukan setelah selesai
panen dengan tujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing, lakukan
juga dengan menghilangkan tangkai daun pada daun salam.
Pencucian dilakukan sesingkat mungkin untuk menghindari larut dan terbuangnya zat yang
terkandung pada daun salam menggunakan air mengalir.
Lakukan perajangan daun salam dengan cara menual, yaitu mensuwir-suwir daun dimana setiap
daun dipotong menjadi 4-6 bagian daun untuk dijadikan serbuk 100 gram, sisanya tidak disuwir,
dikeringkan dengan sinar matahari langsung, di angin-anginkan dan Sebagian daun dikeringkan
menggunakan lemari pengering.
Lakukan pengeringan untuk yang dibuat serbuk dan yang tidak diolah, pengeringan dengan
sinar matahari dari jam 09.00 pagi sampai jam 11.00 siang selama tiga hari. Sisa daun yang
lainnya dihilangkan menggunakan lemari pengering.
Lakukan penyortiran (kering) untuk memisahkan benda-benda asing yang terdapat pada
simplisia, misal : pasir, kotoran ungags atau benda asing lainnya.
100 gram dibuat serbuk, dimasukkan ke dalam blender (daun yang sudah disortir), sampai
halus lalu simpan di atas koran/kertas, lalu serbuk kasar yang tadi di saring lagi daunnya
hingga serbuk halus. dan serbuk tidak kasar. Setelah halus, selanjutnya ditimbang lagi
sampai 100 gram dibuat serbuk.
Lakukan pengemasan mesukkan 100 gram serbuk, dan daun salam yang sudah kering ditutup
di wadah yang tertutup rapat terhindar dari cahaya. Simpan pada suhu kamar.
1.5.Data Pengamatan dan Perhitungan
Simplisia hasil (Grana)
Sortasi basah = Rajangan = 250 gram
Sortasi kering = Serbuk = 250 gram
Serbuk Kering = Rajangan = 100 gram
Serbuk setelah = Serbuk = 150 gram
pengayak
Klasifikasi Daun Salam
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotylidoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Syzygium
Jenis : Syzygium polyanthum W (Samudra, 2014)
Ciri-ciri
Bila diremas berbau harum, berbentuk lonjong sampai elips atau bulat sungsang, pangkal lancip,
sedangkan ujung lancip sampai tumpul, Panjang 5-15 cm, lebar 35-36 mm, terdapat 6-10 urat
daun rateral, pamgkal daun 5-12 mm.
1.6.Pembahasan
Daun salam memang sudah tidak asing lagi bagi kita. Kita sudah sering menjumpainya di
setiap masakan guna memperkaya rasa. Dan pada kesempatan ini, kelompok kami mendapatkan
tugas untuk pembuatan simplisia dari daun salam yang berupa serbuk dan daun yang sudah
dikeringkan pada hasil akhirnya. Dimana dalam Ilmu Kefarmasian Farmakognosi, daun salam
digunakan untuk mengatasi diare.
Pada pembuatan simplisia daun salam, kami membutuhkan daun salam sebanyak 1 kg yang
mana daun salam yang tidak tua dan tidak terlalu muda, dengan cara pemilihan daun yang baik
dan berkualitas. Setelah tahap pemanenan dan penyortiran yaitu tahap pencucian, dalam proses
ini kami mencuci daun salam sebersih mungkin menggunakan air mengalir yang dibilas sebanyak
5 kali, setalah itu ditiriskan.
Proses selanjutnya yaitu perajangan. Dalam tahap ini, daun salam dirajang secara manual
yaitu dengan cara mensuwir dimana satu lembar menjadi 4-6 lembar potongan yang kemudian
kita jemur selama 3 hari dengan sinar matahari langsung dan ditambah pengeringan dengan
lemari pengering. Setelah itu, simplisia dihaluskan untuk dijadikan serbuk menggunakan blender
sampai halus, lalu dimasukkan ke dalam wadah bersih kering tertutup rapat terhindar dari
cahaya.
1.7.Kesimpulan
Berdasarkan praktikum pembuatan simplisia yang telah saya lakukan, saya dapatsimpulkan
bahwa pembuatan simplisia daun simplisia yang semula beratnya sebanyak 1 kg menjadi 100
gram dibuat serbuk, dan daun yang sudah dikeringkan beratnya menjadi
Simplisia cacahan kering adalah penyusutan simplisia yang terjadi karena penyusutan kadar
air dalam simplisia yang terjadi dalam proses pengeringan sehingga simplisia terhindar dari
mikroba yang menyebabkan pembusukan dan hal lain yang tidak memungkinkan.