Kelompok 4
1. Annisa Agustriana (KHGF20001)
2. Asnur Rahmadani (KHGF20041)
3. Daniatih (KHGF20003)
4. Erlyanti Rostari (KHGF20042)
5. Sinta Dewi (KHGF20016)
6. Siti Awaliyah (KHGF20020)
7. Thariq Ahmad (KHGF20038)
D3 Farmasi
STIKes KARSA HUSADA GARUT
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang membahas tentang Aminoglikosida dan Spektinomisin.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku dosen mata
kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antibakteri merupakan zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan
mematikan bakteri dengan cara mengganggu metabolisme mikroba yang merugikan.
Mekanisme kerja dari senyawa antibakteri diantaranya yaitu menghambat sintesis
dinding sel, menghambat keutuhan permeabilitas dinding sel bakteri, menghambat kerja
enzim, dan menghambat sintesis asam nukleat dan protein (Dwidjoseputro, 1980). Salah
satu zat antibakteri yang banyak dipergunakan adalah antibiotik. Antibiotik adalah
senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme hidup termasuk
struktur analognya yang dibuat secara sintetik, yang dalam kadar rendah mampu
menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme
(Siswando dan Soekardjo, 1995). Antibiotik merupakan obat yang paling banyak
digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Golongan antibakteri salah satunya
ada golongan aminoglikosida.
Aminoglikosida merupakan first-line terapi untuk penyakit-penyakit tertentu yang
spesifik, biasanya infeksi-infeksi yang dulunya terkenal, misalnya penyakit pes, tularemia,
dan tuberculosis. Obat-obat ini juga sering digunakan untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri aerobic gram-negatif. Tidak seperti kebanyakan obat-obat yang
menghambat sintesis protein mikroba, yang merupakan bakteriostatik, aminoglikosida
merupakan bakterisid (Brunton, et.al., 2008).
Spektinomisin aktif terhadap berbagai kuman Gram negatif, termasuk Neisseria
gonnorhoeae. Obat ini hanya diindikasikan untuk pengobatan gonorhoe yang disebabkan
oleh organisme yang resisten terhadap penisilin atau pada pasien alergi terhadap
penisilin. Spektinomisin termasuk aminosiklitol yang terkait sangat dekat dengan
antibiotik golongan aminoglikosida.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aminoglikosida
Aminoglikosida merupakan senyawa yang terdiri dari 2 atau lebih gugus gula
amino yang terikat lewat ikatan glikosidik pada inti heksosa. Dengan adanya gugusan-
amino, zat-zat ini bersifat basa lemah dan garam sulfanya yang digunakan dalam terapi
mudah larut dalam air. Aminoglikosida juga merupakan sekelompok antibiotik bersifat
bakterisid yang berasal dari berbagai spesies streptomyces dan mempunyai sifat kimiawi,
antimikroba, farmakologi dan efek toksik yang sama (Jawetz et al., 2008).
Aminoglikosid adalah salah satu antibiotic untuk menangani infeksi serius.
Aminoglikosida yang pertama ditemukan adalah streptomisin yang diisolasi dari
Streptomycesgriseus, neomisin yang diisolasi dari Streptomisin Fradiae mempunyai
aktivitas lebih baik dari streptomisin tetapi mempunyai efek toksik yang lebih kuat
sehingga tidak digunakan secara sistemik. Gantamisin yang diisolasi dari
mikromonospora, merupakan penemuan yang paling penting dalam era pengobatan
kuman gram negative terutama oleh kuman Pseudomonasaeruginosa. Selanjutnya,
beberapa aminoglikosid dikembangkan seperti amikacin, netilmycinedan tobramycine,
yang semuanya dapat digunakan secara sistemik. Efek bakterisidaminoglokosid dengan
cara menghambat sintesa protein kuman setelah mengikat secara menetap pada 30s
ribosom dari bakteri. Akibat reaksi kation antibiotic menimbulkan celah pada dinding luar
kuman sehingga terjadi kebocoran dan mengeluarkan isi kuman diikuti penetrasi
antibiotic semakin dalam. Aktivitas antibiotic ini memerlukan oksigen (energi) sehingga
efek bakterisid akan berkurang pada infeksi anaerob atau gram positif. Semua golongan
aminoglikosid mempunyai sifat farmakokinetik yang hampir sama. 15-30 menit pasca
pemberian intravena mengalami distribusi ke ruang ekstraseluler dan konsentrasi puncak
dalam plasma dialami setelah 30-60 menit paska pemberian pada keadaan fungsi ginjal
normal. Ikatan aminoglikosida dan protein sangat lemah dan dieliminasi obat ini melalui
filtrasi glomerulus secara utuh. Dua prinsip utama farmakodinamik aminoglikosida yaitu,
concentration dependent killing dan post antibiotic effect (PAE). Concentration
dependent killing menunjukan hubungan antara konsentrasi obat dan efek antimikroba.
2. Gentamicin (generik)
- Bentuk obat: krim, salep mata, suntik, tetes mata, tetes telinga
- Merek dagang: Biocort, Bioderm, Gentacid, Gentacimin,
Gentasolon, Konigen, Sagestam
3. Neomycin (generik)
- Bentuk obat: gel, krim, salep mata, tetes mata, tetes telinga
- Merek dagang: Betason N, Liposin, Maxitrol, Mycenta, Otopain
4. Kanamycin (generik)
- Bentuk : suntik
- Merek dagang : Streptomycin Sulphate Meiji, Streptomycin
Sulphate
6. Framisetin (generik)
7. Ottogenta (paten)
- Bentuk : salep
- Merek dagang : ottogenta
2.2.1 Indikasi : Penyakit infeksi seperti uretritis dan proktitis gonokokus akut pada
pria dan servistis dan proktitis akut pada wanita disebabkan oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae, terutama untuk pasien-pasien yang mempunyai
riwayat alergi terhadap antibiotik golongan penicillin. CRD kompleks,
Pneumonia, Colibacillosis, Necrotic Enteritis, Disentri, Erisipelas, Salmonellosis,
Pasteurellosis, Staphylococcosis, Streptococcosis dan infeksi saluran pencernaan yang
disebabkan oleh mikroorganisme lain, yang peka terhadap Linkomisin dan
Spektinomis pada domba, babi, kucing dan ayam.
- Bentuk : tablet
- Merek dagang : danoxilin
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aminoglikosida merupakan senyawa yang terdiri dari 2 atau lebih gugus gula
amino yang terikat lewat ikatan glikosidik pada inti heksosa. Dengan adanya gugusan-
amino, zat bersifat basa lemah dan garam sulfatnya digunakan dalam terapi mudah
larut air. Aminoglikosid merupakan salah satu antibiotik untuk mengatasi infeksi
serius, terutama amikasin, gentamisin yang berperan penting mengobati infeksi yang
disebabkan oleh kuman yang berspektrum luas bakteremia, endokarditis,
nasokomial pneumonia dan infeksi saluran kencing. Aminoglikosid diindikasikan
terutama untuk kuman aerob dan fakultatif basil gram negatif seperti kuman
Enterobacterceae (E. coli, Proteus mirabillis, K. Pneumoniae), Pseudomonas
aeruginosa, Acinetobacter dan Haemophilus influenza. Pemberian Aminoglikosid
direkomendasikan dengan dua cara, yaitu multipel dosis dan extended interval dosing
tetapi rekomendasi saat ini lebih menganjurkan untuk menggunakan cara yangkedua
(extended interval closing). Efek samping Aminoglikosid terutama adalah
nefrotoksik dan ketulian, maka itu perlu identifikasi adakah faktor risiko terjadinya
efek samping sebelum pemberian Aminoglikosid.
Spektinomisina adalah antibiotik yang termasuk aminosiklitol yang terkait
sangat dekat dengan antibiotik golongan Aminoglikosida. Antibiotik ini diberikan
dalam bentuk garamnya yaitu dalam bentuk spectinomycin hydrochloride
(spectinomycin-HCl), yang bekerja dengan cara mengikat ribosom 30s pada bakteri
yang menyebabkan kegagalan pembacaan mRNA sehingga bakteri tidak mampu
mensintesis protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya. Efek Samping yang
sering dilaporkan adalah penurunan hemoglobin, hematokrit dan kreatinin.
Daftar Pustaka
WATI, SANTICHA NURMA (2019). http://eprints.umg.ac.id/3223/. “PROFIL POLA
PERESEPAN OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN UMUM SPESIALIS ANAK DI INSTALASI FARMASI
RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK”. Diakses 30 april 2021
Tjane, Nurul. 2018. https://www.academia.edu/38619565/aminoglikosida.
“Aminoglikosida”. Diakses 30 april 2021
Fransiska, 2019. http://journal.ubaya.ac.id/index.php/kesdok/article/view/2495.
“ototoksisitas aminoglikosida”. Diakses 30 april 2021
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/4598907d3c2948aa241fe0eb78ad10
95.pdf.
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/518-antibiotik-lain/5184-
spektinomisin.