Anda di halaman 1dari 7

AMINOGLIKOSIDA

FADIYA INDAH ALMIRA SARI


XI.C
A. Definisi
Aminoglikosida adalah kelompok antibiotik yang digunakan untuk
mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri aerob gram-negatif. Antibiotik ini
cukup efektif dalam melawan bakteri seperti Mycobacterium
Tuberculosis dan Staphylococcus. Pemakaian obat ini dapat dikombinasikan
dengan antibiotik lainnya.
Aminoglikosida dapat membunuh secara langsung bakteri yang bisa
menyebabkan infeksi serius. Antibiotik bakterisida ini bekerja dengan cara
menghentikan produksi protein yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup.
Tingkat keefektifan aminoglikosida akan meningkat apabila tingkat
konsentrasinya tinggi.
Aminoglikosida tersedia dalam bentuk tetes mata dan telinga, salep/krim,
serta suntik. Beberapa contoh obat aminoglikosida di antaranya adalah
gentamicin, paromomycin, neomycin, streptomycin, tobramycin, dan amikacin.

B. Mekanisme Obat

Aminoglikosida terutama beraksi dengan mengikat ke situs aminoasil 16S


ribosom RNA dalam subunit ribosom 30S, yang menyebabkan salah
pembacaan kode genetik dan penghambatan proses translasi [Fourmy 1996,
Mingeot-Leclercq 1999]. Langkah awal yang diperlukan untuk sintesis peptida,
seperti pengikatan mRNA dan asosiasi subunit ribosom 50S, tidak terganggu,
namun pemanjangan gagal terjadi karena terganggunya mekanisme untuk
memastikan keakuratan translasi [Mingeot-Leclercq 1999]. Aktivitas
antimikroba selanjutnya biasanya bersifat bakterisidal terhadap basil bakteri
gram negatif yang rentan.

Pada tahap awal, aminoglikosida menembus organisme dengan


mengganggu jembatan magnesium dan kalsium antara bagian lipopolisakarida.
Obat diangkut melintasi membran sitoplasma dengan cara yang bergantung
pada energi. Langkah ini dapat dihambat secara in vitro dengan kation divalen,
peningkatan osmolalitas, pH asam, dan lingkungan anaerobik [Mingeot-
Leclercq 1999].
Aktivitas mikrobiologis aminoglikosida bergantung pada pH. Akibatnya,
efek antimikroba dapat dikurangi pada pH rendah yang ditemukan pada sekresi
paru-paru dan bronkial. Dalam studi in vitro, misalnya, konsentrasi hambat
minimum (MIC) aminoglikosida meningkat hampir lima kali lipat pada pH <6,5
[5]. Aktivitas juga dapat dikurangi dengan adanya biofilm, seperti yang terlihat
pada strain penghasil mualoid Pseudomonas aeruginosa yang umumnya
diisolasi pada pasien cystic fibrosis.

C. Efek Samping
 Efek samping antibiotik aminoglikosida yang diberikan secara parenteral
adalah toksisitas atau nefrotoksisitas terutama jika dosis dan hidrasi yang
sesuai tidak diperhatikan. Oleh karena itu level obat dalam darah dan
kondisi ginjal harus diperhatikan.
 pemakaian antibiotik aminoglikosida dapat menyebabkan efek samping
berupa gangguan pendengaran , atau kehilangan keseimbangan, atau
keduanya pada individu yang rentan secara genetik.
 Antibiotik ini juga nefrotoksik , dapat merusak atau menghancurkan
jaringan ginjal. Efek ini dapat sangat mengkhawatirkan ketika beberapa
dosis terakumulasi selama pengobatan. Hidrasi yang memadai dapat
membantu mencegah kelebihan nefrotoksisitas dan hilangnya fungsi
ginjal yang semakin parah.
D. Jenis Obat
Berikut ini adalah jenis-jenis obat yang termasuk ke dalam golongan
aminoglikosida. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai efek samping,
peringatan, atau interaksi dari masing-masing aminoglikosida, silahkan lihat
pada halaman Obat A-Z

1. Amikacin

Merek dagang Amikacin: Amiosin, Alostil, Glybotic, Mikaject, Mikasin,


Simikan, Verdix.

Kondisi: Infeksi bakteri gram-negatif

 Suntik
Dewasa: 15 mg/kg berat badan (BB) per hari diberikan sekali sehari atau
dibagi menjadi 2 dosis. Dosis Maksimal 1,5 gr/hari dengan durasi 7-10 hari.
Bayi baru lahir: Dosis awal 10 mg/kgBB diiikuti 7,5 mg/kgBB setiap 12 jam.
Bayi prematur:7,5mg/kgBB setiap 12 jam.
Usia 1 bulan-12 tahun: 15-20 mg/kgBB diberikan sekali sehari atau dibagi
menjadi 2 dosis.
Kondisi: Infeksi saluran kemih
 Suntik
Dewasa: 7,5 mg/kgBB per hari yang dibagi menjadi dua dosis
2. Gentamicin

Merek dagang Gentamicin: Bioderm, Garapon, Ikagen, Konigen, Sagestam,


Ximex Konigen.
Kondisi: Infeksi saluran kemih
 Suntik
Dewasa: 160 mg satu kali sehari.
Kondisi: Infeksi berat
 Suntik
Dewasa: 3-5 mg/kgBB setiap 8 jam untuk 7-10 hari.
Anak-anak: 3-7,5 mg/kgBB dibagi menjadi 3 dosis.
Kondisi: Infeksi kulit
 Krim/salep
Dewasa dan anak-anak: 0,1% 3-4 kali sehari.
3. Neomycin

Merek dagang Neomycin: -


Kondisi: Infeksi kulit
 Salep/krim
Dewasa dan anak-anak di atas usia 2 tahun: oleskan secukupnya 2 kali
sehari
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/aminoglikosida
https://id.wikibooks.org/wiki/Farmakologi/Aminoglikosida
https://www.honestdocs.id/aminoglikosida

Anda mungkin juga menyukai