Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan
Abstrak
PT. XYZ merupakan anak perusahaan dari XXX Group. PT. XYZ yang bergerak dalam
industri minyak dan gas bumi dan telah memberikan dukungan logistik kepada perusahaan
minyak, kontraktor lepas pantai, kepemilikan kapal dan produsen peralatan. Pada tahun 2007,
XXX Group mendirikan XXX Marine and Offshore Pte, Ltd., sebagian bagian fabrikasi yang
mengkhususkan diri pada bidang tekanan kapal (pressure vessels), proses slip. modul dan struktur
berat umum (general heavy structure), dan penanganan lanjut yang mengarah pada kebutuhan
pelanggan dalam sektor industri minyak dan gas bumi. Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau
disingkat K3 merupakan program pemerintah dimana program ini lahir dari keprihatinan akan
banyaknya kecelakaan yang terjadi ditempat keja yang mengakibatkan penderitaan bagi pekerja
maupun keluarga pekerja. Kesadaran karyawan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
ditunjukkan dengan sikap profesional yang dibutuhkan oleh perusahaan, yang menjadi masalah
dari penelitian ini adalah Bagaimana menentukan faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan
kerja dengan metode fishbone diagram di PT. XYZ Batam dan bagaimana caranya mengusulkan
perbaikan pelaksanaan K3 di PT. XYZ Batam sehingga pada akhirnya didapat hasil faktor-faktor
penyebab kecelakaan dan mengusulkan perbaikannya. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang
dapat diberi adalah hendaknya PT. XYZ Batam meningkatkan kualitas pada area produksi agar
penerapan K3 dapat lebih berjalan dengan efektif dan efisien.
Abstract
PT. XYZ is a subsidiary of XXX Group. PT. XYZ is engaged in the oil and gas industry
and has provided logistical support to oil companies, offshore contractors, ship ownership and
equipment manufacturers. In 2007, XXX Group established XXX Marine and Offshore Pte, Ltd.,
a part of fabrication that specializes in pressure vessels, the slip process. General heavy structure
modules and structures, and advanced handling that leads to customer needs in the oil and gas
industry sector. Occupational Safety and Health or abbreviated as K3 is a government program
where this program was born out of concern about the number of accidents that occurred in the
area that caused suffering for workers and family workers. Employee awareness of Occupational
Safety and Health is shown by the professional attitude needed by the company, which is the
problem of this research is how to determine the factors that cause work accidents with fishbone
diagram method at PT. XYZ Batam and how to propose improvements to the implementation of
K3 at PT. XYZ Batam so that in the end the results of the factors causing the accident and
proposing improvements. Based on the results of the research, the advice that can be given is that
PT. XYZ Batam improves the quality of the production area so that the implementation of K3 can
run more effectively and efficiently.
Oktober 2018 | Vol. 3 | No. 2 | ISSN : 2541-2647 Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)
Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
128 dengan Menggunakan Fishbone Diagram
1. PENDAHULUAN
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2018 di PT. XYZ, Batu
Ampar, Kota Batam.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini yaitu:
1. Pengamatan
Data yang didapat di lapangan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap aktivitas yang
berjalan saat itu, dirnana peneliti terjun dilokasi penelitian, dan merangkum aktivitas para
pekerja dengan cara mengambil beberapa foto saat pekerja sedang melakukan aktifitas kerja.
2. Wawancara
Penulis juga mengadakan wawancara langsung kepada karyawan PT. Bangun adyabahan
perkasa yang berhubungan dengan penelitian ini.
3. Penelitian Kepustakaan
Yaitu penelitian yang berguna untuk mengumpulkan data-data dengan jalur membaca
literatur yang ada hubungannya dengan proses pemecahan masalah.
Metode Pengolahan Data
Supaya data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat, maka data harus diolah dan dianalisis
sehinga dapat digunakan untuk menginterprestasikan, dan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan, adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan
analisa Fishbone Diagram.
a. Analisa kualitatif
Analisis kualitatif merupakan bentuk analisis yang berdasarkan dari data yang dinyatakan
dalam bentuk uraian. Analisis kualitatif ini digunakan untuk membahas dan menerangkan hasil
penelitian tentang berbagai gejala atau kasus yang dapat diuraikan dengan kalimat.
b. Analisa Fishbone Diagram
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek
atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan
dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur,
kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui
sesi bertukar pikiran (brainstorming). Pembuatan fishbone diagram kemungkinan akan
menghabiskan waktusekitar 30-60 menit dengan peserta terdiri dari orang-orang yang kira-
kiramengerti/paham tentang masalah yang terjadi, dan tunjuklah satu orang pencatat untuk
mengisi fishbone diagram. Kemudian setelah melakukan diskusi dan mendapatkan potensi
bahaya yang paling memungkinkan kita masuk pada tahap verifikasi menggunakan checklist dari
hasil penyebab yang paling potensial, sehingga kita bisa mendapatkan hasil dari faktor -faktor
penyebab kecelakaan kerja.
Berikut adalah salah satu contoh Fishbone Diagram untuk kasus terjatuh yang terjadi di
PT. XYZ Batam, yaitu:
Sebab Akibat
Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam
Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
130 dengan Menggunakan Fishbone Diagram
MATERIAL METHODE
Tidak mengikuti
Tidak ada tanda prosedur K3
bahaya Penerangan yang
kurang
Tidak mengikuti
prosedur perusahaan
MACHINE/TOOLS
MAN
METHOD
Prosedur kerja yang tidak diperbarui Prosedur kerja harian dan di review sebelum
N
memulai pekerjaan
Tidak ada prosedur K3 Prosedur meliputi prosedur K3 untuk semua
N
kegiatan
Tidak ada planning kerja Seharusnya tidak menggunakan drum untuk
Y
berpijak
MATERIAL
Tidak menggunakan APD ketika APD dan alat bantu kerja sudah disediakan
N
bekerja perusahaan
Gagalnya mengamankan Tangga disediakan oleh perusahaan Y
APD yang tidak sesuai Seharusnya menggunakan tangga Y
4. SIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab IV, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor kecelakaan kerja Nearmiss yang terjadi banyak disebabkan oleh:
a. Dari sisi faktor manusia kita dapat melihat bahwa tindakan tidak aman selalu dilakukan
oleh pekerja yang bersangkutan, pekerja perlu memperhatikan rambu-rambu peraturan
K3 dan wajib mengikuti standar operasi yang berlaku pada perusahaan.
Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam
Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
132 dengan Menggunakan Fishbone Diagram
b. Dari sisi faktor metode kita dapat melihat bahwa tidak dilaksanakannya standar
operasional prosedur kerja dengan baik dan benar sesuai kebijakan yang berlaku di
perusahaan.
c. Dari sisi Material kita dapat melihat bahwa perusahaan terkadang cendrung lebih memilih
material yang harganya yang jauh lebih murah tanpa memikirkan kualitas dari barang itu
sendiri.
d. Yang terakhir dari sisi mesin dan peralatan kerja dimana kita dapat melihat terkadang
perusahaan tidak melaksanakan maintenance yang baik dan benar, sehingga masih dapat
memastikan kelayakan dari alat kerja itu sendiri.
2. Usulan-Usulan perbaikan pelaksanaan K3 di PT. XYZ Batam adalah sebagai berikut:
a. untuk kasus terjatuh, dimana peneliti mengusulkan agar pekerja selalu mematuhi aturan
standar operasi prosedur kerja untuk setiap pekerjaan, tidak mengabaikan aturan-aturan
K3 yang berlaku ditempat kerja, selalu gunakan alat kerja maupun alat bantu kerja yang
sesuai standar operasi kerja, dan selalu bekerja dengan baik dan benar sesuai dengan
peraturan yang berlaku di perusahaan tempat kerja berlangsung.
b. Usulan untuk kasus slingputus, dimana peneliti mengusulkan agar ketika melakukan
pekerjaan pengangkatan (resiko besar) agar terlebih dahulu melakukan pengecekan
terhadap alat-alat angkat-angkut yang akan digunakan untuk kerja pengangkatan,
kemudian melakukan barikade area sejauh jarak putar maksimal crane dan boomcrane
dan memberikan tanda bahaya, membersihkan area sekitar pengangkatan dari pekerja
yang tidak berkepetingan, selalu menggunakan shackle ataupun pengunci kait pada alat
angkat-angkut.
c. Usulan untuk kasus tersandung dan terjatuh, dimana peneliti mengusulkan agar material
rangka besi yang berserakan dan sudah tidak digunakan sebaiknya di letakkan di scrap
area, jangn dibiarkan berantakan agar tidak menghalangi dan mengganggu akses jalan.
Selanjutnya segera ditambah penerangan agar cukup pencahayaan di area kerja yang
pencahayaannya belum tercukupi.
d. Usulan untuk kasus tersandung, dimana peneliti mengusulkan untuk melakukan 5R
ataupun house keeping setiap sebelum dan sesudah memulai pekerjaan, mulai
menyediakan 1 buku untuk operan pencatatan hasil kerja terakhir dan informasi tentang
peletakan alat-alat kerja yang telah selesai digunakan sehingga mudah bagi pekerja shift
selanjutnya untuk menggunakan alat kerja tersebut, selalu perhatikan keadaan sekitar
ketika sedang berjalan, jangan terburu-buru, tidak menggunakan ponsel genggam ketika
sedang berjalan dan tidak bermain-main ketika sedang bekerja.
5. SARAN
4. Perusahaan diharapkan memiliki aturan yang lebih baik dan tegas mengenai pekerjaan yang
beresiko tinggi sesuai ketentuan yang berlaku demi terhindarnya tenaga kerja dari hal -hal
yang tidak diinginkan, dalam hal ini kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
5. Perusahaan agar memonitoring untuk pengecekan setiap alat kerja yang digunakan, baik
untuk penggunaan pekerjaan sehari-hari pada umumnya dan pengecekan khusus untuk alat
kerja yang memiliki potensi besar ketika terjadi kecelakaan kerja seperti alat angkat-angkut,
biasanya perusahaan akan menggandeng pihak ke-3 dan dinas terkait dari pemerintahan untuk
melakukan uji kelayakan alat kerja dan angkat-angkut.
DAFTAR PUSTAKA
Arief Oskandar. (2015) Analisa Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) di PT. Ninda Pratama Vriesindo dengan menggunakan metode Deskriptif gambaran
tentang pelaksanaan SMK3 pada komitmen Perusahaan.
Jefrina Anggun Lyonie. (2013) Analisa Kecelakaan Kerja di PT. Drydock World Pratama dengan
menggunakan metode investigasi dan analisis penyebab kecelakaan kerja.
Suci Oktavia Dwi Ningsih. (2017) Analisis resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
menggunakan metode Hazard and Operability Study (HAZOP) pada bagian hydrotest
manual di PT. Cladtek BI Metal Manufacturing.
Setyabudhi, A. L. (2016). Analisa Proses Produksi Ordner dengan Perhitungan Waktu Tunggu.
Jurnal Teknik Ibnu Sina JT-IBSI, 1(01).
Yasra, R., & Bora, M. A. (2018). Analisa Perbaikan Welding Test Pieces (WTP) untuk
mengurangi Resiko Kecelakaan Kerja Pengelasan dengan mengunakan metode
PDCA.(Studi Kasus di PT. Orinza Internasional). JURNAL INDUSTRI KREATIF
(JIK), 2(2), 97-112.
Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam