Lulur beras ketan hitam merupakan sediaan kosmetik tradisional yang diresepkan
turun temurun oleh nenek moyang, dengan bahan aktif beras ketan hitam dan
bahan tradisional lainnya yang digunakan untuk mengangkat sel kulit mati,
kotoran dan membersihkan kulit. Pengujian ini dilakukan dengan dua jenis lulur
yaitu lulur beras ketan hitam tradisional dan lulur beras ketan hitam berbasis
krim. Pengujian kelembaban menggunakan alat skinanalyzer. Pengujian iritasi
kulit dilakuakan terhadap responden yang sama, lulur dioleskan pada lengan
responden dan ditutup menggunakan hypafix selama kurang lebih 24 jam dan
mengamati gejala iritasi yang timbul. Data nilai kelembaban terhadap nilai
sebelum dan sesudah penelitian dibandingkan. Hasil uji kelembaban kulit
responden yang tidak mengalami peningkatan kelembaban lulur beras ketan hitam
tradisional 57,5% dan lulur beras ketan hitam berbasis krim 60%. Responden
yang mengalami peningkatan sebanyak 43,5% dan 40%. Menunjukan bahwa tidak
tedapat perbedaan kelembaban yang signifikan pada kulit responden setelah
menggunakan lulur beras ketan hitam dikarenakan sebelum dioleskan lulur rata-
rata responden memiliki kulit kering. Berdasarkan hasil uji irtasi yang diperoleh
beberapa responden mengalami eritema yang ditandai dengan kulit mengalami
kemerahan dan bercak-bercak.
Kata Kunci : Lulur beras ketan hitam, uji kelembaban, uji iritasi
ABSTRACT
The black glutinous rice scrub is a traditional cosmetic preparation that was
prescribed from generation to generation by the ancestors, with the active
ingredient of black glutinous rice and other traditional ingredients that are used to
remove dead skin cells, dirt and cleanse the skin. This test was carried out with
two types of scrub, namely the traditional black glutinous rice scrub and the
cream-based black glutinous rice scrub. Moisture testing using a skin analyzer.
The skin irritation test was carried out on the same respondent, the scrub was
rubbed on the respondent's arm and covered using hypafix for approximately 24
hours and observed the irritation symptoms that arose. Moisture value data against
values before and after the study were compared. The results of the skin moisture
test of the respondents who did not experience an increase in the moisture of
traditional black glutinous rice scrub was 57.5% and cream-based black glutinous
rice scrub was 60%. Respondents who experienced an increase of 43.5% and
40%. It shows that there is no significant difference in moisture on the
2
respondent's skin after using the black glutinous rice scrub because the average
respondent has dry skin before applying the scrub. Based on the results of the
irtasi test, it was obtained that several respondents experienced erythema which
was characterized by redness and patches of skin.
PENDAHULUAN
Secara umum, kulit terbagi kosmetik tradisional untuk lulur
menjadi tiga jenis, yaitu kulit kering, adalah tepung beras. Ukuran partikel
kulit normal dan kulit berminyak. menentukan luas permukaan total,
Pembagian ini didasarkan pada semakin kecil ukuran partikel,
kandungan air dan minyak yang dengan berat yang sama, semakin
terdapat pada kulit. Kulit kering besar luas permukaannya. Hal ini
adalah kulit dengan kadar air kurang akan mempengaruhi efektivitas lulur
atau renda. Kulit normal adalah kulit dalam mengangkat sel kulit mati an
yang memiliki kadar air tinggi dan sifatnya dalam mengiritasi kulit
kadar minyak rendah sampai normal. (Erna dkk, 2010).
Kulit berminyak yaitu kulit yang Lulur merupakan sediaan
memiliki kandungan air dan minyak kosmetik tradisional yang diresepkan
yang tinggi (Nining dkk, 2014). dari turun temurun oleh nenek
Dari beberapa jenis kulit moyang yang digunakan untuk
tersebut salah satunya adalah jenis mengangkat sel kulit mati, kotoran
kulit kering termasuk kepada kulit dan mebmbuka pori-pori sehingga
bermasalah. Ciri-ciri kulit kering pertukaran udara bebas dengan kulit
adalah kering, kusam, mudah timbul menjadi lebih cerah (Ningsi dkk.,
keriput, pecah- pecah, terasa kaku, 2015). Bahan-bahan lulur dibuat
bersisik. Salah satu sediaan kosmetik dengan memanfaatkan tanaman yang
yang banyak digunakan adalah lulur berkhasiat seperti: Beras ketan hitam,
yang dalam bahasa moderen dapat temulaak, temugiring, dan kombinasi
dikategorikan sebagai scrube. Bahan bahan lainnya. Dilakukan pengujian
pengisi (sekaligus bahan aktif) yang kelembaban dan uji iritasi terhadap
banyak digunakan terutama untuk kulit, yaitu untuk mengetahui apakah
3
HASIL PENELITIAN
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan februari sampai juni 2019. Hasil
pengujian tingkat kelembaban kulit.
Berdasarkan hasil pengujian kelembaban kulit. Setelah menggunakan lulur
Terdapat peningkatan terhadap kelembaban kulit responden ditunjukan pada
Grafik dibawah ini.
45 41.2
40 37.5
35
29.4
30
25
20 18.75 18.75
15 11.8
10 5.9 5.9 6.25
5
0
0
tradisional dan lulur berbasis krim. tiddak terdapat gejala atau tanda
Bahan uji terdiri dari lulur tradisional edema.
dan lulur berbasis krim, penempelan Hasil data pada tabel 4.5
dilakukan pada lengan atas sehingga menunjukan yang banyak
penyerapan bahan cukup besar bahan menimbulakn kemerahan (eritema)
yang menempel tidak mengalami adalah lulur tradisional
banyak gerakan, lepas atau kendor, dibandingkan lulur berbasis krim.
sehingga kontaknya dengan kulit Dikarenakan pada pembuatan lulur
cukup terjamin. Penempelean tradisional ukuran pasrtikelnya
dilakukan secara tertutup (patch test) lebih kasar sehingga berpengaruh
menggunakan hipafyx yang terhadap iritasi kulit. Dibandingkan
bertujuan menjamin dan membantu lulur berbasis krim memilki ukuran
absorbsi dari bahan yang diuji serta pasrtikel yang lembut, dikarenakan
menghindari dari pengaruh terdapat bahan-bahan pengemulsi
lingkungan. Pengamatan yang sehingga lulur berbasis krim tidak
dilakukan setelah bahan uji berpotensi terlalu besar pada iritasi
ditempelkan yaitu ditandai dengan kulit.
reaksi positif ditandai dengan adanya
KESIMPULAN
kemerahan (eritema). an edema pada
1. Hasil uji kelembaban
daerah kuli yang diberi perlakuakan
menunjukan bahwa formula
(Irsan dkk, 2013).
lulur tradisioanl dan berbasis
Hasil pengamatan uji efek
krim tidak terdapat perbedaan
irtasi terdapat pada tabel 4.4
kelembaban kulit.
menyatakan terdapat beberapa 11
2. Hasil uji iritasi kedua formula
responden mengalami kemerahan
berpotensi menimbulkan eritema
pada kulit (eritema) setelah
(kemerahan) tetapi tidak
menggunakan lulur tradisional.
menimbulkan edema
Terdapat 7 responden yang
(pembengkakan).
mengalami eritema setelah
menggunaakan lulur berbasis krim.
UCAPAN TERIMAKASIH
Sedangkan pada kulit responden
9
DAFTAR RUJUKAN
Ali Rosidi, Ali Khosmsan, Budi
Setiaan, Had Riyadi, Dodik
Briawan. 2014., Potensi
temulawak sebagai
antioksidan.
Cindy Jamil, 2017., Pemanfaatan
peeling beras ketan hitam
sebagai pencerahan kulit
wajah.
Cristian Tricaesario, Retno Indar
Widayati, 2016., Efektivitas
krim almond oil 4%.