Oleh Kelompok 2:
Atikah Umi Zahro (2191000220055)
Maria Fatima Bou (2191000220039)
Susanti Ambu Kaka (2191000220041)
BAB 1
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP
Tahukah kamu? Tubuh manusia terdiri atas beberapa unit dimulai dari unit terkecil hingga
unit terbesar. Urutan unit terkecil dari unit terbesar penyusun makhluk hidup disebut dengan
hierarki kehidupan atau hierarki biologi. Lalu, apa saja unit terkecil hingga unit terbesar
penyusun makhluk hidup tersebut? Untuk mengetahui jawabannya, yuk baca materi dibawah
ini. Materi ini berisi tentang ringkasan materi dari bab 1 (Sistem Organisasi Kehidupan
Makhluk Hidup) yang berisi tentang : Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan,
Jaringan pada Hewan dan Tumbuhan, Organ pada Hewan dan Tumbuhan serta Sistem Organ
dan Organisme.
A. Sel Sebagai Unit Struktural Dan Fungsional Kehidupan
Hierarki biologi atau struktur kehidupan adalah tingkatan atau urutan unit – unit
penyusun makhluk hidup. Struktur kehidupan dimulai dari atom molekul→sel →
jaringan → organ → sistem organ → organisme → ekosistem.
Struktur kehidupan yang dimulai dari atom – atom penyusun molekul yang berukuran
mikro hingga ekosistem yang berukuran makro dan sangat kompleks disebut dengan
biosfer.
Berikut struktur organisasi kehidupan :
Pada hierarki organisasi kehidupan, sel berada di tingkat struktural terendah dari
makhluk hidup yang mampu menjalankan semua fungsi kehidupan. Sel mampu
melakukan regulasi sendiri, memproses energi, tumbuh, berkembang, tanggap
terhadap lingkungan, dan melakukan reproduksi untuk melestarikan jenisnya.
Setiap organisme tersusun dari dua jenis sel yang berbeda. Kedua jenis sel tersebut
tersusun atas sel prokariotik dan eukariotik. Pada sistem 5 kingdom, hanya Kingdom
Monera (Bakteri dan ganggang biru) yang memiliki sel prokariotik. Sedang Protista,
Fungi, Plantae dan Animalia memiliki sel eukariotik.
Sel prokariotik berasal dari bahasa Yunani yaitu prokaryote : pro berarti sebelum,
karyote berarti nukleus. Sel prokariotik memiliki nukleus/inti sel, tetapi inti sel
tersebut tidak dibungkus membran inti. Sel eukariotik (berasal dari bahasa Yunani, eu
berarti sejati/sebenarnya) merupakan sel yang memiliki inti sel dan dibungkus oleh
membran inti.
Sel prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri. Sel prokariotik lebih
sederhana strukturnya daripada sel sl eukariotik, karena tidak memiliki organel yang
terbungkus membran dan batas sel adalah membran plasma. Diluar membran plasma
terdapat dinding sel yang cukup kaku dan berupa kapsul luar yang mirip jeli.
Sebagian bakteri memiliki flagela (organel pergerakan), pili (stuktur pelekatan), atau
keduanya yang menonjol pelekatan. Berikut struktur bakteri prokariotik :
Dalam tubuh makhluk hidup, sel memiliki peranan penting. Sel – sel akan menyusun
tubuh melalui pengorganisasian yang sistematis. Apabila kamu ingin mengamati sel
tumbuhan atau hewan, tidak bisa langsung dengan mata melainkan harus
menggunakan miskroskop.
Sel adalah unit terkecil kehidupan. Didalam sel terdapat penyusun sel atau organel.
Namun, organel tidak bisa disebut sebagai unit terkecil kehidupan karena organel
tidak mampu hidup mandiri. Sedangkan makhluk hidup ber sel satu (uniseluler) dapat
hidup mandiri dan dapat mencukupi kebutuhan hidupnya energi, mineral dan
sebagainya.
Sel berukuran mikroskopis, namun ada sel yang berukuran makroskopis (besar : bisa
dilihat langsung oleh mata) seperti telur burung unta dan sel saraf zarafah yang
memiliki panjang lebih dari 1 m. Berikut kisaran ukuran setiap makhluk hidup :
Pengukuran:
1 centimeter (cm) = m = 0,4 inchi
1 milimeter (mm) = m
1 mikrometer (ɥm) = mm = m
1 nanometer (nm) = ɥm = m
B. Jaringan Pada Hewan Dan Tumbuhan
Setiap sel memiliki ukuran yang bervariasi, yang mencerminkan fungsi dari sel
tersebut. Pada organisme ber sel satu, semua fungsi kehidupan dilakukan oleh sel itu
sendiri. Namun, pada organisme ber sel banyak, seringkali sel tidak dapat bekerja
sendiri. Setiap sel bergantung pada sel lain.
Kerjasama dan interaksi diantara sel ini menyebabkan organisme dapat
mempertahankan hidupnya. Sel – sel yang mempunyai fungsi dan struktur sama akan
berkelompok membentuk jaringan.
Tumbuhan mempunyai bermacam – macam jaringan, seperti jaringan pembuluh kayu
(xylem) yang berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun dan
pembuluh tapis (floem) berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
tubuh tumbuhan.
Hewan dan manusia pun memiliki banyak jaringan, seperti jaringan epitel, jaringan
otot, jaringan tulang rawan, jaringan saraf dan sebagainya.
Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi
pusat sistem tata surya. Matahari memiliki empat lapisan yaitu inti matahari, fotosfer,
kromosfer, dan korona.
1) Inti Matahari : memiliki suhu 1,5 x 107°C yang cukup untuk mempertahankan
fusi termonuklir dan berfungsi sebagai sumber energi matahari. Energi dari
inti diradiasikan ke lapisan luar matahari kemudian sampai ke ruang angkasa.
2) Fotosfer : memiliki suhu 6.000 Kelvin, ketebalan 300 km. Energi matahari
radiasikan ke luar dan terdeteksi sebagai sinar matahari di bumi. Di dalam
fotosfer terdapat bintik matahari yaitu daerah dengan medan magnet yang
kuat, dingin dan lebih gelap dari wilayah sekitarnya.
3) Kromosfer : memiliki suhu 4.500 Kelvin, ketebalan 2.000 km. Kromosfer
terlihat seperti gelang merah yang mengeliling bulan pada ketika terjadi
gerhana matahari total.
4) Korona : lapisan terluar matahari dengan suhu 1.000.000 Kelvin, ketebalan
700.000 km, berwarna keabu – abuan yang dihasilkan dari ionisasi atom
karena suhu sangat tinggi, terlihat seperti mahkota dengan warna keabu –
abuan yang mengelilingi bulan ketika terjadi gerhana matahari total.
Berikut bagian – bagian matahari :
Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri namun bisa
memantulkan cahaya dari bintang yang diterimanya. Planet dalam (planet terestrial)
adalah planet yang orbitnya dekat dengan Matahari. Planet dalam berukuran kecil,
memiliki sedikit satelit, berbatu, terestrial, terdiri atas mineral tahan api seperti silikat
yang membentuk kerak dan mantelnya, logam seperti besi dan nikel yang membentuk
intinya. Planet dalam terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Berikut gambar planet dalam :
Planet luar (planet Jovian) adalah planet yang orbitnya jauh dari matahari, berukuran
besar, memiliki banyak satelit, tersusun dari bahan ringan seperti hidrogen, helium,
metana, dan amonia. Planet-planet dalam dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid.
Planet luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Berikut gambar
planet luar :
Komet berasal dari Bahasa Yunani yaitu Kometes artinya berambut panjang. Komet
adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit sangat lonjong. Komet
ini terdiri atas debu, partikel batu yang bercampur dengan es, metana, dan amonia.
Berikut gambar komet :
D. Gerhana
Gerhana terjadi ketika posisi bulan dan bumi menghalangi sinar matahari, sehingga
bumi atau bulan tidak mendapatkan sinar matahari. Ada dua jenis gerhana, yaitu
gerhana matahari dan gerhana bulan.
Gerhana Matahari : terjadi ketika posisi bulan berada di antara matahari dan bumi,
ketiganya terletak dalam satu garis lurus, terjadi pada waktu bulan baru. Akibat
ukuran bulan lebih kecil dibanding Bumi, maka terjadi tiga kemungkinan gerhana,
yaitu :
1) Gerhana Matahari total, terjadi pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti
(umbra), sehingga cahaya matahari tidak tampak sama sekali, terjadi sekitar 6 menit.
2) Gerhana matahari cincin, terjadi pada daerah yang terkena lanjutan umbra, sehingga
matahari terlihat seperti cincin.
3) Gerhana Matahari sebagian, terjadi pada daerah-daerah yang terletak di antara umbra
dan penumbra (bayangan kabur), sehingga matahari terlihat hanya sebagian.
Efek rumah kaca adalah pemanasan alami yang terjadi ketika gas – gas tertentu di
atmosfer bumi memerangkap panas. Di atmosfer bumi terdapat banyak gas rumah
kaca seperti CO2, metana, siklus air dan gas lainnya. CO2, siklus air dan dan gas –
gas rumah kaca lainnya di atmosfer adalah transparan untuk radiasi matahari, namun
mampu menangkap dan menyerap cahaya yang memancar ke bumi. Radiasi yang
sebagian terserap akan direfleksikan kembali oleh bumi. Dalam keadaan normal,
jumlah radiasi panas yang diserap dengan yang direfleksikan kembali adalah sama.
Proses efek rumah kaca : ketika radiasi matahari mengenai permukaan bumi, bumi
menjadi panas. Radiasi panas bumi dipancarkan kembali ke atmosfer, namun
terhalang polutan udara sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi.
Proses ini menahan beberapa panas yang terperangkap dan menyebabkan suhu bumi
meningkat.
Berikut ilustrasi proses efek rumah kaca
Para ilmuwan mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Josep Fourier menyatakan :
bumi jauh lebih dingin jika tidak ada atmosfer. Adanya gas rumah kacalah sehingga bumi
layak dihuni. Tanpa adanya gas rumah kaca, permukaan bumi akan berubah sekitar 60°F atau
15,6°C.
1) Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil sebagai pembangkit
tenaga listrik.
2) Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran gasoline sebagai bahan bakar alat
transportasi.
3) Emisi metana dari hewan, lahan pertanian, dan dari dasar laut Arktik.
4) Deforestation (penebangan liar) yang disertai pembakaran lahan hutan.
5) Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) dalam refrigator (pendingin).
6) Meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam pertanian.
1) Temperatur bumi semakin tinggi, di beberapa wilayah temperaturnya lebih tinggi dan
di wilayah lainnya tidak.
2) Tingginya temperatur bumi menyebabkan lebih banyak penguapan dan curah hujan
secara keseluruhan, tetapi masing – masing wilayah berbeda, beberapa menjadi basah
dan bagian lainnya kering.
3) Mencairnya glasier yang menyebabkan volume air laut meningkat. Begitu pula
dengan daratan pantai yang landai, lama – kelamaan mengalami peningkatan akibat
penggenangan air.
4) Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang yang dinyatakan
bahwa dalam kondisi terburuk, populasi karang akan hilang pada tahun 2100 karena
meningkatnya suhu dan pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa banyak
spesies lain yang hidupnya bergantung pada terumbu karang.
5) Kepunahan spesies semakin meluas. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam
majalah Nature, peningkatan suhu menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta
spesies. Hingga saat ini hilangnya spesies semakin meluas dan daftar spesies yang
terancam punah terus berkembang dan bertambah.
6) Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru, terdapat 90%
kemungkinan bahwa 3 miliar orang di dunia harus memilih antara pergi bersama
keluarganya ke tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan iklim
dalam kurun waktu 100 tahun.
7) Penipisan lapisan ozon. Berdasarkan pengamatan satelit, diketahui bahwa lapisan
ozon secara berangsur-angsur mengalami penipisan sejak pertengahan tahun 1970.
Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang berada di dalam lapisan
stratosfer, yaitu sekitar 17-25 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang
melindungi Bumi dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV).