DISUSUN OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Tugas dan Tanggung jawab Bidan dalam Komunitas. Kami ucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Profesionalisme Kebidanan yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai tugas dan tanggung jawab bidan. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan.
Semoga makalah ini dapat dengan mudah dipahami bagi siapa pun yang
membacanya. Kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas merupakan suatu kelompok sosial dalam wilayah tertentu, yang
mempunyai keyakinan, nilai dan budaya serupa yang saling berinteraksi satu sama
lain. Kemudian kebidanan komunitas merupakan suatu konsep dasar bidan dalam
melayani keluarga dan masyarakat, menekankan pada aspek-aspek psikososial dan
budaya yang ada pada suatu masyarakat. Bidan berperan sebagai penggerak dan
pemberdayama syarakat dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak,
kesehatan reproduksi dan keluarga berencana dengan memanfaatkan
potensi dan sumberdaya yang tersedia, serta mewujudkan derajat kesehatan
yang baik bagi komunitas.
Untuk dapat melaksanakan tugas sebagai bidan komunitas degan baik,
maka diperlukan pengetahuan, pemahaman dan penguasaan terkait
Kebidanan Komunitas. Mencakup definisi tugas, dasar hokum tugas, dan
bagaiamana tugas tambahan bidan di komunitas. Oleh sebab itu, makalah
ini dibuat untuk memenuhi hal tersebut.
B. Tujuan
1. Mengetahui Definisi Tugas
2. Mengetahui Dasar Hukum Tugas
3. Mengetahui Tugas Tambahan Bidan di Komunitas
C. Manfaat
1. Memahami Definisi Tugas
2. Memahami Dasar Hukum Tugas
3. Memahami Tugas Tambahan Bidan di Komunitas
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan
bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
5) Mencuci tangan pakai sabun : Mencuci tangan di air mengalir dan
memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan
kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan bebas
kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan
aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan
hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang makanan
maupun sebelum menyusui bayi.
6) Gunakan Jamban Sehat: Jamban adalah suatu ruangan yang
mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas
tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa
leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan
kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk
jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak
berbau, tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak
mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman
digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan
ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan
alat pembersih.
7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu: Lakukan
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB)di lingkungan rumah tangga. PJB
adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di
dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas,
dan di luar rumah seperti talang air, dll yang dilakukan secara teratur
setiap minggu. Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) dengan cara 3M (Menguras, Mengubur, Menutup).
8) Makan buah dan sayur setiap hari: Konsumsi sayur dan buah sangat
dianjurkan karena banyak mengandung berbagai macam vitamin,
serat dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh.
3
9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari: aktifitas fisik, baik berupa
olahraga maupun kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang
sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan
mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar
sepanjang hari. Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki, berkebun, mencuci
pakaian, dan lain-lainnya.
10) Tidak merokok di dalam rumah: Di dalam satu puntung rokok yang
diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya,
diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO).
b. Survailance penyakit (Pengendalian penyakit menular (HIV/AIDS) dan
Pengendalian penyakit regenerative) Inovasi pencegahan penularan dari
jarum suntik yang disebut Harm Reduction pada tahun 2006;
pencegahan Penularan Melalui Transmisi Seksual (PMTS) mulai tahun
2010;penguatan Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) pda
tahun 2011; pengembangan Layanan Komprehensif Berkesinambungan
(LKB) di tingkat Puskesmas pada tahun 2012; hingga terobosan paling
baru yang disebut Strategic use of ARV (SUFA) dimulai pada
pertengahan tahun 2013
c. Issue UU Desa No. 6 tahun 2014 (pasal 71-75, terutama mengenai
bantuan dana 1M dari Negara).
d. Permasalahan stunting (37.2%) dan wasting (12.1%)
e. Kesehatan jiwa dan keluarga
f. Akses layanan kesehatan : puskesmas terakreditasi
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 bahwa
setiap Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala paling sedikit
tiga tahun sekali. Akreditasi merupakan salah satu persyaratan
kredensial sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
bekerjasama dengan BPJS, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
Pada Jaminan Kesehatan Nasional Pasal 6 ayat. Tujuan utama
4
akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu,
kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem
manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan
pelayanan dan program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan
sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi.
g. Jaminan kesehatan nasional (BPJS)
h. Penggunaan teknologi tepat guna
5
provinsi, jenis kelamin dan usia penulis menggunakan data tahun 2008.
Alangkah baiknya jika yang digunakan juga data tahun 2016.
c. Tujuan
Di dalam jurnal ini dijelaskan tujuan penelitian yaitu untuk
membuktikan hubungan pengetahuan dan sikap remaja tentang
HIV/AIDS dengan pencegahan HIV/AIDS. Sudah bagus walaupun
penulis tidak menyebut secara spesifik remaja jenis kelamin laki-laki
atau perempuan, maupun rentan usia remaja yang akan diteliti.
d. Variable Penelitian
Variable independentnya adalah pengetahuan dan sikap remaja tentang
HIV/AIDS ,sementara variable dependenntnya adalah pencegahan
HIV/AIDS. Hal ini sudah sesuai dengan judul.
e. Hipotesis
Penulis tidak menyertakan hipotesis dalam jurnal tersebut, hipotesis
yang mungkin bisa disertakan yaitu: ada hubungan antara pengetahuan
dan sikap remaja dengan pencegahan HIV/AIDS.
f. Desain Penelitian
Dalam jurnal ini penulis menjelaskan bahwa penelitian menggunakan
metode cross-sectional yang artinya mempelajari dinamika korelasi
antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan,
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Hal ini
sudah sesuai dengan tujuan.
g. Prosedur Penelitian
Dalam jurnal ini tidak dijelaskan kriteria sampling. Penelitian
dilakukan di SMA Negeri 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar. Jumlah
populasi dalampenelitian ini berjumlah 438 orang, terbagi dalam 3
kelas dengan jumlah siswa kelas 1 sebanyak 189 siswa, kelas 2
sebanyak 138 siswa dan kelas 3 sebanyak 111 siswa dengan tekhnik
pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling
berjumlah 59 sampel.
6
h. Pengolahan dan Analisis Data
Penyajian hasil pengolahan data menggunakan table, sudah sesuai
dengan kaidah. Uji statistiknya menggunakan chi square dengan hasil
penelitian diperoleh bahwa pengetahuan tentang HIV/AID
berhubungan dengan pencegahan HIV/AIDS dengannilai (p=0,000)
Sikapremajaputritentang HIV/AID berhubungan dengan pencegahan
HIV/AIDS dengan nilai (p=0,001). Yang artinya Pengetahuan dan sikap
tentang HIV/AIDS memiliki hubungan yang kuat dengan pencegahan
HIV/AIDS.
i. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan yang ada sudah baik sudah sesuai dengan hasil penelitian.
Penulis juga menyertakan saran untuk mengupayakan dilakukan
peningkatan penyuluhan dengan metode peer educator di lingkungan
remaja atau lingkungan sekolah tentang bahaya HIV/AIDS.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tugas tambahan bidan
antara lain:
a) Upaya perbaikan kesehatan lingkungan.
b) Mengelola dan memberikan obat-obatan sederhana sesuai dengan
kewenangannya.
c) Surveilance penyakit yang timbul di masyarakat.
d) Menggunakan teknologi tepat guna kebidanan.
B. Saran
Sebaiknya kita sebagai mahasiswa kebidanan mengetahui tugas
tambahan bidan di komunitas agar kita dapat mempraktekkannya dalam
pekerjaan.
8
DAFTAR PUSTAKA