Anda di halaman 1dari 2

RESUME MATERI KULIAH FILSAFAT ILMU

IMAN KADARISMAN

NPM:072621011

Kamis, 4 November 2021

Dosen:

1. Pak Sjaeful Anwar


2. Pak Irvan Permana
3. Pak Parsaoran Siahaan

Materi kuliah : THE PHILOSOPHY OF SCIENCE Theory and Observation

Disampaikan Oleh : Kelompok 2

1. Ayu Yuana
2. Dini Rosdiane Rusdiyanto
3. Ince Raudhiah Zahra
4. Yuyun Yuliani

Ilmu secara umum adalah penjelasan tentang fakta-fakta, apakah itu fakta alam, budaya, sosial
maupun agama. Penjelasan tersebut diwujudkan dalam bentuk teori. Hakikat fakta yang
berkaitan dengan ilmu dijelaskan oleh filsafatnya. Sedangkan filsafat ilmu sendiri merupakan “
analisis” mengenai prosedur dan logika dari penjelasan ilmiah (Huda, Sokhi. 2010). Kerangka
berfikir dalam filsafat ilmu terangkai secara sistematis yakni penalaran, logika, analitis,
konseptual dan kritis sehingga ilmu pengetahuan tidak diperoleh dengan cara berfikir yang
sembarangan

Kelompok 2 membahas secara mendalam mengenai induksi dan probabilitas, serta beberapa cara
yang dikemukakan oleh Couvalis dalam buku nya Philosophy of Science”

Hukum I Newton (Momen Inersia) ini menjelaskan bahwa setiap benda yang diam akan tetap
diam, dan setiap benda yang sedang bergerak akan terus bergerak, selama tidak ada resultan gaya
yang diberikan atau bekerja pada benda tersebut.

Hal Ini menimbulkan masalah. Para ilmuwan rupanya bisa membenarkan beberapa generalisasi
melalui pengalaman, dan tampaknya prosedur apa pun yang mereka gunakan memiliki potensi
yang sangat besar. Mereka tidak bisa membenarkan generalisasi ini dengan menggunakan
penalaran deduktif. Lalu bagaimana mereka bisa membenarkan? tahapan lainnya yakni
proses generalisasi dengan menggunakan penalaran induktif.
Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan khusus dan
menghasilkan simpulan yang umum. Untuk menarik simpulan secara tidak langsung ini, kita
memerlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang bersifat pengetahuan yang semua orang
sudah tahu.

Empirisme atau arasional adalah suatu aliran yang menyatakan bahwa semua pengetahuan
berasal dari pengalaman manusia dan mengeduakan akal pikiran. Emperis sendiri berasal dari
bahasa Yunani yang berarti mencoba-coba atau pengalaman. Empirisme juga disebut suatu aliran
atau doktrin yang berlawanan dengan aliran rasionalisme. Karena Empirisme beranggapan
bahwa pengetahuan tentang kebenaran datang bukan diperoleh dari akal pikiran melainkan
melalui panca indera manusia, seperti mata, hidung, telinga, kulit, dan alat indra lainnya.
Sedangkan Rasionalisme beranggapan bahwa pengetahuan diperoleh mutlak dari akal pikiran.
Kemudian aliran Empirisme berpendapat kebenaran adalah sesuatu yang sesuai dengan
pengalaman manusia. Pada awalnya teori Empirisme dicetuskan oleh John Locke, Locke
memandang bahwa setiap manusia dilahirkan bagaikan selembar kertas bersih. Pemikiran Locke
ini diteruskan dan ditentang oleh David Hume. Hume merupakan puncak aliran empirisme. Yang
baginya dan tokoh lain, pengalaman lebih dari pada rasio sebagai sumber pengetahuan, baik
pengalaman internal maupun eksternal. Menurutnya, semua ilmu berhubungan dengan hakekat
manusia. Ilmu inilah yang merupakan satu-satunya dasar kokoh bagi ilmu lain

inferensi: kesimpulan sementara dari hipotesis


induksi: khusus->umum
deduksi: umum-> khusus

Anda mungkin juga menyukai