Anda di halaman 1dari 14

1

MODUL PERKULIAHAN

W122100021
Utilitas II
Sistem Transportasi vertikal

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Penjelasan tentang jenis Mampu menjelaskan tentang jenis dan


struktur bangunan bertingkat sifat struktur bangunan bertingkat
menengah menengah

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

10
Nama Dosen/Tim dan Gelar
Nama Fakultas Nama Program Studi
Sistem sirkulasi
Latar Belakang

A. SISTEM SIRKULASI PADA BANGUNAN.

System sirkulasi pada bangunan dapat di definisikan sebagai jalan lalu lalang dari jalan
masuk di luar bangunan sampai masuk ke dalam bangunan. System sirkulasi pada
bangunan dapat digolonkan kepada sirkulasi horizontal dan sirkulasi vertical.

A.1 SIRKULASI HORIZONTAL.

Sirkulasi horizontal merupakan jalan lalu-lalang antar ruang dalam satu lantai. Persentasi
kemiringan pada jenis sirkulasi ini tidak lebih dari 10 %. Sedangkan alat transformasi jenis
sirkulasi horizontal ini adalah koridor dan konveyor.

1. KORIDOR.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam merancang sirkulasi horizontal terutama
koridor dan ruang peralihan diantaranya adalah :  Urutan yang logis baik dalam ukuran
ruang, bentuk dan arah.  Pencapaian yang mudah dan langsung dengan jarak sependek
mungkin.  Memberi gerak yang logis dan pengalaman yang indah bermakna.  Aman,
persilangan arus sirkulasi sesedikit mungkin atau dihindari sama sekali.  Cukup terang.
2. KONVEYOR.

Konveyor. merupakan suatu alat angkut untuk orang atau barang dalam arah yang
mendatar/horizontal. Dipaang dalam keadaan datar atau sudt kemiringan kurang dari 10

derajat. Alat ini digunakan dalam jarak tertentu (gunanya untuk menghemat tenaga). Alat
ini dipasang di bandara, terminal, pabrik.

A.2 SIRKULASI VERTIKAL

Transportasi vertical, adalah moda transportasi digunakan untuk mengangkut sesuatu


benda dari bawah ke atas ataupun sebaliknya. Ada berbagai macam tipe transportasi
vertikal di antaranya lift, travator, eskalator dan dumbwaiter. Dari tipe pengangkut vertikal
ini masingmasing mempunyai fungsi angkut yang berbeda. Lift sering dijumpai di gedung
perkantoran, travalator lebih banyak di bandar udara, sedangkan eskalator lebih banyak
di pusat pertokoan besar atau mall sedangkan dumbwaiter lebih banyak digunakan di
rumah sakit dan hotel.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau
barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari
tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai
tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat
dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu
Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi
lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.

Lift ini, sering disebut elevator, yang merupakan alat angkut untuk mengangkut orang
atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang
tingginya lebih dari 4 lantai, karena kemampuan orang untuk naik turun dalam
menjalankan tuganya hanya mampu dilakukan sampai 4 lantai.

Jenis lift. Lift dapat dibagi menurut fungsinya :

a. Lift penumpang, (passanger elevator) digunakan untuk mengangkut manusia

b. Lift barang, (fright elevator) digunakan untuk menngangkut barang

c. Lift uang/ makanan (dumb waiters)

d. Lift pemadam kebakaran (biasanya berfungsi sekaligus sbg lift barang)

2. TRAVELATOR

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Escalator dan Travelator adalah sistem transportasi vertikal didalam bangunan gedung
untuk memindahkan orang / barang dari satu lantai ke satu lantai yang berikutnya.
Escalator diprioritaskan untuk transportasi orang dengan barang bawaan yang dijinjing
sedangkan Travelator untuk transportasi orang dengan barang yang didalam trolley.
Pemilihan Escalator dan Travelator ditentukan oleh besarnya kapasitas yang diinginkan
karena kecepatannya sudah tertentu, sedangkan faktor lainnya yang juga harus
dipertimbangkan adalah hal sebgai berikut :

a. Sudut kemiringan, lebih didasarkan pada keterbatasan perencanaan dan kenyamanan.

b. Tinggi antar lantai, lebih didasarkan pada keputusan perencanaan.

c. Sistem operasi, memungkinkan elevator bisa digerakan dengan arah keatas atau
kebawah.

Kegunaan dari alat transportasi ini adalah berfungsi untuk membawa barang-barang
bawaan yang diletakkan di dalam kereta dorong (trolley) naik atau turun dari lantai satu ke
lantai lain. Biasanya terdapat di supermarket, mal, stasiun kereta ekspress, dll.

Dan bila dipasang secara mendatar pada satu lantai, berfungsi untuk meringankan beban
dari orang yang berjalan dengan membawa barang dan menempuh jarak yang relatif
jauh. Misalnya pada terminal di bandara internasional yang luas, musium, kebun
binatang, atau aquarium (water world).

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. ESKALATOR.

Pada tahun 1899, Charles D. Seeberger bergabung dengan Perusahaan Otis Elevator
Co., yang mana dari dia timbullah nama eskalator (yang diciptakan dengan
menggabungkan kata scala, yang dalam bahasa Latin berarti langkah-langkah (step),
dengan elevator). Bergabungnya Seeberger dan Otis telah menghasilkan eskalator
pertama step type eskalator untuk umum, dan eskalator itu dipasang di Paris Exibition
1900 dan memenangkan hadiah pertama. Mr. Seeberger pada akhirnya menjual hak
patennya ke Otis pada tahun 1910.
Eskalator lurus dan melengkung Dalam perkembangannya, perusahaan Mitsubishi
Electric Corporation telah berhasil mengembangkan eskalator spiral (kenyataannya lebih
cenderung melengkung/curve daripada melingkar/spiral) dan secara eksklusif dijual sejak
pertengahan tahun 1980. Eskalator ini dipasang di Osaka, Jepang pada tahun 1985.
Cara Kerja Eskalator
 Pendaratan/Landing
Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan untuk jalan ke
ruang mesin yang berada di bawah floor plates.
Comb plate adalah bagian antara floor plate yang statis dan anak tangga bergerak. Comb
plate ini sedikit miring ke bawah agar geriginya tepat berada di antara celah-celah anak
tangga-anak tangga. Tepi muka gerigi comb plate berada dibawah permukaan cleat.
 Landasan penopang/Truss

Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang antara

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
pendaratan bawah dan atas. Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga
yang terbuat dari bagian-bagian bersisi dua yang digabungkan bersama dengan
menggunakan sambungan bersilang sepanjang bagian dasar dan tepat dibawah bagian
ujungnya. Ujung-ujung truss tersandar pada penopang beton atau baja.

Sistem lintasan dibangun di dalam landasan penopang untuk mengantarkan rantai anak
tangga, yang menarik anak tangga melalui loop tidak berujung. Terdapat dua lintasan:
satu untuk bagian muka anak tangga (yang disebut lintasan roda anak tangga) dan satu
untuk roda trailer anak tangga (disebut sebagai lintasan roda trailer). Perbedaan posisi
dari lintasan-lintasan ini menyebabkan anak tangga-anak tangga muncul dari bawah
comb plate untuk membentuk tangga dan menghilang kembali ke dalam landasan
penopang.
Lintasan pembalikan di pendaratan atas menggulung anak tangga-anak tangga
mengelilingi bagian ujung dan kemudian menggerakkannya kembali ke arah yang
berbeda. Lintasan overhead berfungsi untuk memastikan bahwa roda trailer tetap berada
di tempatnya saat rantai anak tangga diputar kembali

Alat transportasi

Alat transportasi bangunan merupakan alat yang menunjang dan memfasilitasi


sirkulasi di dalam suatu bangunan gedung,terutama gedung berlantai banyak. Selain
itu alat transportasi merupakan sarana Prasarana yang memperlancar pergerakan
manusia di dalam bangunan tersebut. Transportasi pada bangunan dapat dibagi
secara vertical dan horizontal sertamanual dan mekanis (Sukamta, 2015)

Alat transportasi bangunan merupakan alat yang menunjang dan memfasilitasi


sirkulasi di dalam suatu bangunan gedung,terutama gedung berlantai banyak. Selain
itu alat transportasi merupakan sarana Prasarana yang memperlancar pergerakan
manusia di dalam bangunan tersebut. Transportasi pada bangunan dapat dibagi
secara vertical dan horizontal sertamanual dan mekanis

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Transportasi Manual Sistem transportasi ini disebut juga dengan sistem

transportasitanpa mesin. Sehingga sistem transportasi yang dipakai berupa

tanggadan ramps. Sistem ini pun tidak perlu mengeluarkan banyak biayaseperti

pada sistem mekanis.

2. Transportasi manual dan mekanis

 Transportasi Mekanis Berbeda dengan sistem manual , sistem transportasi ini disebut
juga dengan sistem transportasi alat / mesin. Sistem ini tentunya akanmengeluarkan
banyak biaya , diantaranya saat pemesanan,operasionalnya sehari- hari dan biaya untuk
perawatannya. Sistem transportasi mekanis ini berupa eskalator, konveyor, lift dan
eskalator.

BAGIAN – BAGIAN

 Sistem Transportasi Vertikal Pada Bangunan

Disusun oleh: Arsitur Studio (2020)

Timbulnya bangunan-bangunan tinggi disebabkan oleh kebutuhan ruang yang selalu


meningkat terutama di pusat- pusat kota, baik sebagai ruang kerja/kantor ataupun tempat
–tempat tinggal/ flat-flat.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Alat transportasi dalam bangunan merupakan alat yang menunjang atau memberi fasilitas
sirkulasi dalam bangunan gedung bertingkat, serta merupakan sarana prasarana yang
memperlancar pergerakan manusia di dalamnya.

Salah satu masalah yang menjadi pemikiran pada perencanaan bangunan bertingkat
banyak adalah masalah transportasi, baik yang bersifat manual (tangga, ramp) maupun
yang bersifat mekanis (elevator, ekalator, conveyor dll).

Elevator ( lift ) adalah alat transpotasi pada bangunan yang bergerak secara vertikal yang
membawa penumpang, peralatan, dan muatan dari satu tungkat ketingkat yang lain. Lift
memiliki dua macam type yaitu : Lift elektrik dan Lift hidrolik.

Escalator

Pada tahun 1899, Charles D. Seeberger bergabung dengan Perusahaan Otis Elevator
Co,yang mana dari dia timbullah nama eskalator (yang diciptakan dengan
menggabungkan kata scala, yang dalam bahasa Latin berarti langkah-langkah (step),
dengan elevator). Bergabungnya Seeberger dan Otis telah menghasilkan eskalator
pertama step type escalator ,untuk umum, dan eskalator itu dipasang di Paris Exibition

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1900

Eskalator adalah tangga berjalan yang terdiri dari pijakan-pijakanyang pasang pada sabuk
yang beputar secara terus menerus. Eskalator atau tangga jalan adalah salah satu
transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga
terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau
rantai yang digerakkan oleh motor.

Travelator atau Ramp Berjalan


Travelator adalah sistem transportasi vertikal didalam bangunan gedung untuk
memindahkan orang / barang dari satu lantai ke satu lantai yang berikutnya. Escalator
diprioritaskan untuk transportasi orang dengan barang bawaan yang dijinjing sedangkan
Travelator untuk transportasi orang dengan barang yang didalam trolley. Selengkapnya
tentang travelator bisa dibaca disini :

Pemilihan Travelator ditentukan oleh besarnya kapasitas yang diinginkan karena

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
kecepatannya sudah tertentu, sedangkan faktor lainnya yang juga harus dipertimbangkan
adalah hal sebgai berikut :

 Sudut kemiringan, lebih didasarkan pada keterbatasan perencanaan dan


kenyamanan.

 Tinggi antar lantai, lebih didasarkan pada keputusan perencanaan.

 Sistem operasi, memungkinkan elevator bisa digerakan dengan arah keatas atau
kebawah.

Persyaratan Umum Lift / Elevator


a. Bangunan lebih dari 3 lantai harus dilengkapi dengan elevator / lift
b. Jika menggunakan traction system, dimensi kabel yang dapatdigunkan minimum 12
mm c. Jumlah kabel minimal 3 buah
d. Balok pemikul dari baja / beton bertulang
e. Rel Lift dari bahan bajaf.
f. Saat operasi ruang Lift harus tertutup rapat.
g. Lubang masuk lift hanya satu tidak boleh lebih.
h. Jarak tepi cabin lift dengan tepi lantai maksimal 4 cmi.
i. Tiap lift harus memiliki motor penggerak dan panel kontrol sendiri.
j. Dasar lubang lift harus memiliki pondasi kedap airk.
k. Pintu otomatisl.
l. Panel Control yang jelas pada cabin
m. Elevator barang tidak diperkenankan menjadi satu dengan tanggadaruratn.
n. Elevator berdiri sendiri / satu kesatuan . Tabung lift meneruskepuncak bangunano.
o. Ruang mesin lift memiliki ketinggian minimal 2,1 m, terhindar dari petir, air, api.

Lift menurut fungsinya dapat dibagi menjadi empat, yaitu :


\1. Lift penumpang, (passanger elevator) digunakan untuk mengangkut manusia
2. Lift barang, (fright elevator) digunakan untuk menngangkut barang
3. Lift uang/ makanan (dumb waiters)
4. Lift pemadam kebakaran (biasanya berfungsi sekaligus sebagai lift barang)
Untuk menentukan kriteria perancangan lift penumpang yang perlu diperhatikan adalah :
1. Type dan fungsi dari bangunan
2. Banyaknya lantai
3. Luas tiap lantai
4. Dan intervalnya

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sistem penggerak dalam elevator dibedakan dalam :
 Sistem gearless Yaitu mesin yang berada diatas, untuk perkantoran, hotel, apartemen,
rumah sakit dan sebagainya (sekarang ada juga lift yang mesinnya disamping).
 Sistem hydrolic Yaitu mesin dibawah, hanya terbatas pada 3-4 lantai, biasanya
digunakan untuk lift makanan dan uang. Sekarang system hydrolic juga dipakai untuk
penumpang manusia contoh di Bandara Kuala Lumpur.
 Rumah lift dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu :
 Lift pit Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer
sangkar dan buffer beban penyeimbang. Karena letaknya yang paling bawah, harus
dibuat dari dinding kedap air.
 Ruang luncur (hoistway) Tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, terdapat pintu2
masuk ke kereta lift, tempat meluncurnya beban penyeimbang, meletakkan rel peluncur
dan beban penyeimbang.
 Ruang mesin Tempat meletakkan mesin/ motor traksi lift, dan tempat control panel
(yang mengatur jalannya kereta)

Macam-Macam Elevator / Lift


 Bentuk dan macam lift tergantung pada fungsi dan kegunaan gedung
1. Lift Penumpang (yang tertutup)
Lift yang sering kita jumpai di kantor keempat sisinya tertutup dan disesuaikan dengan
kebutuhan standart.
2. Lift Penumpang (yang transparan)
Lift yang salah satu atau semua sisi interiornya tembus pandang (kaca) biasanya disebut
juga lift panorama. Dalam gedung (mall, pusat perbelanjaan) biasanya diletakkan di Hall
3. Lift untuk Rumah Sakit
Karena fungsinya untuk RS maka dimensi besarannya memanjang dengan 2 pintu pada
sisinya. Ranjang pasien dapat terakomodasi dengan layak
4. Lift untuk kebakaran (barang)
Ruangannya tertutup, interior sederhana, digunakan jika terjadi kebakaran. Interiornya
harus tahan kebakaran minimal 2 jam dengan ruang peluncurnya terbuat dari beton
(dinding tahan api)
Esxalator
Escalator atau tangga berjalan adalah alat transportasi antarlantai, sebagaimana tangga
(manual) yang menghubungkan satu lantaidengan satu lantai yang di atasnya maupun di
bawahnya denganmenggunakan system tangga yang berjalan dengan
bertenaga/bergerakatas bantuan tenagamesin. Secara horizontal dibutuhkan ruang

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
cukupluas untuk fasilitas ini, karenanya, Escalator biasa digunakan pada bangunan yang
bersifat public seperti mall, bandar udara, dll.

Syarat eskalator:
a. Dilengkapi dengan railing,
b. Tidak ada celah antara lantai dengan anak tangga pada Escalator dan Sebaiknya
didesain secara otomatis.
 PERLETAKAN ESKALATOR:
A. Paralel. Diletakkan secara paralel. Perencanaannya lebih menekankansegi arsitektural
dan memungkinkan sudut pandang yang luas.
B. Cross Over. Perletakan bersilangan secara menerus (naik saja atauturun saja). Kurang
efisien dalam sistim sirkulasi tetapi bernilai estetis tinggi.
C. Double Cross Over. Perletakan bersilangan antara naik dan turun,sehingga dapat
mengangkut penumpang dengan dalam jumlah lebih banyak

TRANSPORTASI VERTIKAL
Bangunan-bangunan tinggi dalam Arsitektur tidaklah menjadi hasil karya para Arsitek dan
Insinyur struktur saja, tetapi menjadi paduan karya berbagai keahlian antara lain juga
Insinyur Mesin, Elektro dan Fisika Teknik, yang merupakan paduan antara karya seni dan
Teknologi.
PERHITUNGAN ELEVATOR (LIFT)
Alat untuk transportasi vertikal dalam bangunan bertingkat adalah lift atau elevator. Hal ini
akan memakan volume gedung yang akan menentukan efisiensi gedung. Kriteria kualitas
pelayanan elevator adalah :
1. Waktu menunggu (Interval, waiting time)
2. Daya angkut (Handling Capacity)
3. Waktu perjalanan bulak-balik lift (round trip time)

2. WAKTU MENUNGGU ( Interval, Waiting Time )


Kesabaran orang untuk menunggu lift tergantung kota dan negara dimana gedung itu ada.
Orang-orang dikota besaar lazimnya kurang sabar disbanding dengan orang-orang di kota
kecil.
Untuk proyek-proyek komersiil perkantoran diperhitungkan waktu menunggu sekitar 30
detik. Waktu menunggu = waktu perjalanan bolak-balik dibagi jumlah lift. Waktu
menunggu juga sangat variabel terantung jenis gedung.
Contoh-contohnya sebagai berikut :

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a. Perkantoran 25 – 45 detik
b. Flat 50 – 120 detik
c. Hotel 40 – 70 detik
d. Asrama 60 – 80 detik
Waktu menunggu minimum adalah sama dengan waktu pengosongan lift ialah kapasitas
lift x 1,5 detik per penumpang.
3. DAYA ANGKUT LIFT ( Handling Capacity )
Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan frekuensi pemuatannya. Standard daya
angkut lift diukur untuk jangka waktu 5 menit jam-jam sibuk (rush-hour).
Daya angkut 1 lift dalam 5 menit adalah :

4. WAKTU PERJALANAN BOLAK-BALIK LIFT ( Round Trip Time ) Round Trip Time
dapat dihitung secara pendekatan, sebab perjalanan lift antar lantai pasti tidak akan
mencapai kecepatan yang menjadi kemampuan lift itu sendiri dan pada perjalanan lift non
stop, kecepatan kemampuannya baru tercapai setelah lift bergerak beberapa lantai dulu.
Waktu perjalanan bolak-balik lift terdiri dari :
a. Masuk lift di lantai dasar 1,5 m detik
b. Pintu lift menutup kembali 2 detik
c. Pintu lift membuka di Setiap lantai tingkat (n-1)2 detik
d. Meninggalkan lift di setiap Lantai dalam 1 zone sebanyak (n-1) lantai : (n-1) x m/n-1 x
1,5 detik 1,5 m detik
e. Pintu lift menutup kembali disetiap lantai tingkat : (n-2)2 detik.
f. Perjalanan bolak-balik dalam 1 zone detik
g. Pintu membuka dilantai daras 2 detik

Sistematika Template

Bagian Isi

Ketentuan Penulisan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
http://sukamta.staff.umy.ac.id/files/2015/04/02_transportasi-vertikal-2015.pdf
https://www.arsitur.com/2017/12/sistem-transportasi-vertikal-pada.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/19760527200501
1-USEP_SURAHMAN/Mekanikal_Elektrikal_(e-
learning)/RKP_ME/Materi_perkuliahan/Sirkulasi_Vertikal_dan_Horizontal_(2_dan_3).pdf

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


14 Nama Dosen Pengampu
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai