No. Dokumen No. Revisi Halaman 09.0061.701.2.12 4 1/3 Disusun Oleh Diperiksa Oleh : Komite PPI Tanggal Terbit Direktur Medik Dan Keperawatan Standar Prosedur Ditetapkan Oleh : 09 November Direktur Utama, Operasional 2017
Pengertian 1. Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi adalah timbulnya atau
meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau ke bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah pada kurun waktu tertentu, dan keadaan yang dapat menjurus terjadinya wabah. 2. Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi Rumah Sakit adalah peningkatan jumlah kasus IRS pada suatu kelompok populasi/ruangan yang secara nyata lebih tinggi dari yang diperkirakan. 3. Jumlah kasus IRS yang secara nyata lebih tinggi bila melebihi dua kali rerata jumlah kasus IRS triwulan berdasarkan kecenderungan satu tahun terakhir untuk setiap populasi/ruangan. 4. Kejadian Luar Biasa/KLB infeksi adalah terjadinya infeksi RS yang belum pernah ada di rumah sakit atau infeksi yang telah dinyatakan ter-eradikasi oleh instansi yang berwenang. 5. Penanganan KLB adalah upaya terpadu yang dilakukan untuk menanggulangi dan mengendalikan/KLB infeksi yang terjadi di rumah sakit agar tidak meluas. Tujuan 1. Menanggulangi dan mengendalikan KLB 2. Mencegah agar KLB serupa tidak terulang lagi dimasa yang akan datang. 3. Mencegah penularan pada pasien lain 4. Semua petugas kesehatan dilingkungan RSUP Dr Sardjito. memahami prosedur penanganan KLB infeksi Kebijakan 1. Penetapan KLB dilakukan oleh Direktur Utama berdasarkan rekomendasi Komite PPI 2. Penangan KLB diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya secara terpadu oleh seluruh unsur terkait dikoordinasikan oleh Komite PPI Referensi 1. Kemenkes RI 2011, Pedoman Surveilans Infeksi Rumah Sakit 2. PMK No. 1501 tahun 2010, Jenis penyakit menular tertentu yang menimbulkan wabah 3. PMK No. 27 tahun 2017, Pencegahan dan pengendalian infeksi Penanganan Kejadian Luar Biasa Infeksi Rumah Sakit (KLB ) No. Dokumen No. Revisi Halaman 09.0061.701.2.12 4 2/3 Standar Prosedur Operasional Prosedur 1. Kepala Ruang/IPCLN dimana terjadi KLB melaporkan kepada IPCN/IPCO Komite PPI tentang terjadinya KLB infeksi; 2. IPCN/IPCO bersama Komite PPI melakukan investigasi bersama ke tempat terjadinya KLB: 3. IPCO/IPCN& Komite PPI melakukan koordinasi dengan : 3.1. Kepala Ruang dan Dokter yang bertanggung jawab menangani pasien untuk melakukan : 3.1.1. Verifikasi diagnosis . 3.1.2. Penegakan diagnosis dan mengkonfirmasi kasus KLB 3.1.3. Mengembangkan investigasi kasus terhadap kemungkinan penyebarannya. 3.1.4. Menempatkan pasien di area lantai 3 (Dahlia 1,2,4) bila Dahlia 3 penuh pada kasus KLB Airborne Diseases 3.2. Bagian ISLRS untuk melakukan pemeriksaan swab ruang/alat yang diduga terkontaminasi bakteri bila terjadi KLB di ruang perawatan. 4. Komite PPI bersama IPCN/IPCLN melakukan langkah-langkah pencegahan dan pembatasan infeksi secara konsiten: perhitungan tingkat infeksi dan memastikan bahwa tingkat infeksi saat ini berada diatas sebelumnya: 4.1. Mengawasi ketat pelaksanaan mencuci tangan yang benar dan tepat 4.2. Menggunakan dan mengawasi penggunaan sarung tangan dan APD sesuai indikasi 4.3. Melaksanakan pencegahan infeksi lewat udara 4.4. Mengisolasi pasien dengan penyakit-saluran nafas 4.5. Melakukan dan mengawasi pembuangan limbah dengan benar 4.6. Melakukan pemisahan pasien yang terinfeksi pada pasien yang terinfeksi / kohorting dan memisahkan staf yang akan memberikan penanganan 4.7. Mengawasi ketat penerapan Kewaspadaan Standar 5. IPCN bersama IPCLN melakukan surveilans infeksi dan melacak kasus –kasus lain. 6. Data yang telah diolah oleh Komite PPI disertai analisis, rekomendasi dan tindak lanjut digunakan sebagai bahan laporan kepada Direktur Utama dan komunikasi dengan instalasi/unit yang memerlukan. 7. Komite PPI menyatakan KLB selesai jika dua kali masa inkubasi terpanjang tidak ditemukan kasus baru. 8. IPCN bersama IPCLN melakukan surveilans infeksi secara aktif dan melacak kasus-kasus lain yang ada diruangan tersebut. Penanganan Kejadian Luar Biasa Infeksi Rumah Sakit (KLB ) No. Dokumen No. Revisi Halaman 09.0061.701.2.12 4 3/3 Standar Prosedur Operasional Prosedur 9. Data yang telah diolah oleh Komite PPI disertai analisis, rekomendasi dan tindak lanjut digunakan sebagai bahan laporan kepada Direktur rumah sakit dan bahan komunikasi pada instalasi / KSM / Unit yang memerlukan. 10. Bila KLB sudah konfirmasi maka diinformasikan kepada Direktur Utama 11. Direktur utama menunjuk Hukmas untuk menyatakan kasus KLB untuk diinformasikan pada sumber yang berwenang dan apabila ada pertanyaan media yang harus dijawab Formulir Form KLB Dokumen Terkait 1. SPO Praktek kebersihan tangan 2. SPO Penggunaan APD 3. SPO Kewaspadaan Isolasi 4. SPO Penempatan Pasien Berdasarkan Transmisi 5. SPO Pengelolaan Pasien di Luar Ruang Perawatan Bila Terjadi Bencana / Kejadian Luar Biasa Unit Terkait IRJ, IRNA, IGD, Rawat Intensif, Rawat Khusus, ILK, ISLRS, Bidang Pelayanan Medis, Bidang Penunjang dan Sarana, Bidang Keperawatan, Komite Medis, Komite Keperawatan Catatan Revisi No. Isi Perubahan Tanggal Revisi 1. Pengertian, tujuan, kebjakan, prosedur, 09 November 2017 dokumen terkait 2. Ditetapkan oleh Dr.dr. Darwito, SH,Sp.B (K), Onk