KONSEP TEORI
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi payudara
atau mastitis, yaitu:
1. Terlalu lelah atau stres.
2. Kurangnya asupan nutrisi.
3. Merokok.
4. Pernah mengalami infeksi payudara sebelumnya.
5. Menggunakan bra yang terlalu ketat.
6. Sedang dalam masa menyusui selama beberapa minggu pertama pasca
melahirkan
7. Puting payudara sakit dan terluka seperti pecah-pecah
8. Memberikan tekanan berlebih pada payudara, seperti menggunakan sabuk
pengaman terlalu kencang atau membawa tas berat sehingga menghambat
aliran ASI
9. Selalu menggunakan satu posisi menyusui bayi. (WHO.2010)
C. Gejala Infeksi Payudara
Gejala utama infeksi payudara adalah payudara membengkak, berwarna
kemerahan, terasa hangat, dan menimbulkan rasa nyeri ketika disentuh. Gejala
lainnya adalah:
1. Demam.
2. Menggigil.
3. Tubuh terasa lelah dan lemas.
4. Mual dan muntah.
5. Keluar cairan yang mengandung nanah.
6. Muncul benjolan pada payudara.
7. Pembesaran kelenjar getah bening di area ketiak atau leher. (Cahyanto,Erindra
Budi.2020)
D. Faktor Predisposisi
1. Umur
Wanita berumur 21-35 tahun lebih sering menderita mastitis daripada wanita
dibawah usia 21 tahun dan di atas 35 tahun
2. Paritas
Primipara ditemukan sebagai factor resiko
3. Serangan sebelumnya
Serangan mastitis pertama cenderung untuk berulang
4. Melahirkan
Komplikasi melahirkan dapat meningkatkan resiko mastitis
5. Gizi
Misalnya asupan garam dan lemak yang tinggi,anemia,gizi buruk
6. Faktor Kekebalan dalam ASI
Faktor ini dapat memberikan mekanisme pertahanan dalam payudara.Tetapi
menurut studi di Gambia menyatakan bahwa kadar factor ini rendah,pertahanan
ini rendah,pertahanan efektif dapat berkurang,dan resiko mastitis berulang
meningkat
7. Stres dan kelelahan
Misalnya wanita yang merasa nyeri dan demam sering merasa lelah dan ingin
istirahat,tetapi tidak jela apakah kelelahan dapat menyebabkan keadaan ini atau
tidak. (Indarti. 2006)