Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PANCASILA

RESUME ETIKA PEMERINTAHAN

OLEH

NAMA : ARIF BAHY SEFITRA

NIM : 21076086

DOSEN PENGAMPU : ADIL MUBARAK, S.IP, M.Si

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
PENGERTIAN ETIKA
Istilah “etika” berasal dari bahasa yunani kuno. Kata yunani kuno ethos dalam bentuk
tunggal mempunyai banyak arti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang,
kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, skap, cara berfikir . dalam bentuk jamak (ta etha)
artinya adalah: adat kebiasaan. Dan arti terahir inilah yang menjadi latar belakang bagi
terbentuknya istilah “etika” yang oleh filusuf yunani besar aristoteles (384-322 s.M.)
Dalam pengertian sempit, etika sama maknanya dengan moral, yaitu adat istiadat atau
kebiasaan. Akan tetapi, etika juga merupakan bidang studi filsafat atau ilmu tentang adat atau
kebiasaan.
Berikut beberapa pengertian yang berkaitan denagan etika:
a.Etika: (etik) sistem dari prinsip-prinsip moral, dapat juga berupa rules of conduct, kode
sosial (sicial code), etika kehidupan. Dapat berartijuga ilmu pengetahuan tentang moral,
atau cabang filsafat
b.Ethos: (jiwa) karakteristik dari masyarakat tertentu atau kebudayaan tertentu
(community,society).
c. Esprit: (semangat) semangat d,crops, loyalitas, dan cinta pada kesatuan, kelompok,
masyarakat, pemerintah dan lain-lain.
d.Rule :(ketentuan dan peratuaran) ketentuan-ketentuan dalam setiap pergaulan
masyarakat yang memberi pedoman atau pengawasan tentang benar dan salah
e. Norma : merupakan standar kriteria pola, patokan yang mantap dari masyarakat atau
pemerintah.
f.  Moral   : pengerian tentang benar atau salah, prinsip-prinsip yang berhubungan benar
dan salah.

PENGERTIAN PEMERITAH
Pemerintahan dalam arti luas adalah pemerintah/ lembaga-lembaga Negara yang
menjalankansegala tugas pemerintah baik sebagai lembaga eksekutif, legislative maupun
yudikatif. Dengan segala fungsi dan kewenganya 
Pengertian Pemerintah  Secara etimologi, pemerintah bersala dari perkataan perintah,
Pamudji ( 1995 : 23 ) mengartikan kata – kata tersebut sebagai berikut :
 Perintah adalah perkataan yang bermaksud menyuruh melakukan sesuatu.
 Pemerintah adalah kekuasaan memerintah sesuatu ngara ( daerah negara atau badan
yang tertinggi yang memerintah suatu negara ).
 Pemerintah adalah perbuatan ( cara, hal urusan dan sebagainya ) memerintah
Perbedaan pengertian “pemerintah“ dan “pemerintahan “ lazimnya disebut bahwa “
pemerintah “ adalah lembaga atau badan publik yang mempunyai fungsi untuk melakukan
upaya mencapai tujuan negara sedangkan “ pemerintahan “ dari aspek dinamikanya.

PENGERTIAN ETIKA PEMERINTAHAN


Sudah di jelas kan bagai mana pengertian mengenai etika dan pemerintah ataupun
pemerintahan. Jadi pengertian etika pemerintahan itu sendiri adalah Ajaran untuk berperilaku
yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan yang berhubungan dengan hakikat
manusia

PENDEKATAN FILSAFAT TERHADAP ETIKA PEMERINTAHAN NEGARA


1.      Filsafat Idealisme Sokrates( 470-399 sM ) bahwa kebenaran dan kebaikan nilai
obyektif yang harus dijunjung tinggi oleh semua orang.
2.      Filsafat Idealisme dari Plato (namanya aslinya Aristokles, 427-347sM ). Kebenaran
sejati apa yang tergam-bar dalam ide. “ Pemerintahan Negara Ideal adalah komunitas
etical untuk mencapai kebajikan dan kebaikan”.
a.      Filsuf Idealisme Thomas Hobbes ( 1588-1679 ) bahwa terkenal dengan Teori
Perjanjian Sosial dalam pemerintahan, Kedaulatan kekuasaan absulut dan abadi,
kekuasaan itu tertinggi dibatasi dengan UU.
b.     Filsuf Idealisme John Locke ( 1632-1707 ) dengan Teori Perjanjian bahwa
kebahagiaan dan kesusilaan dihubungkan dengan peraturan yaitu : perintah Tuhan,
UU Negara dan hukum pendapat umum dengan prinsip liberty, eguality dan
personality.
c.       Filsuf Reusseauu dengan teori “ Contract Social “ . Manusia mempunyai
kekuasaan dan hak secara kodrat, kekuasaan negara berasal dari negara dan negara
berasal dari rakyat. Intinya pemerintah yang berkuasa tidak monarkhi absolut.
d.      Filsuf Hegel dengan metode dialektika tentang pemerintahan negara bahwa :
negara penjelmaan dari ide, rakyat ada demi negara agar ide kesusilaan, negara
mempunyai hukum tertinggi terhadap negara bagi kebahagiaan rakyat
NILAI_NIALI ETIKA DALAM PEMERINTAHAN
Etika pemerintahan disebut selalu berkaitan dengan nilai-nilai keutamaan yang
berhubungan dengan hak-hak dasar warga negara selaku manusia sosial (mahluk sosial).
Nilai-nilai keutamaan yang dikembangkan dalam etika pemerintahan adalah :

1. Penghormatan terhadap hidup manusia dan HAM lainnya.


2. kejujuran baik terhadap diri sendiri maupun terhadap manusia lainnya (honesty).
3. Keadilan dan kepantasan merupakan sikap yang terutama harus diperlakukan terhadap
orang lain.
4. kekuatan moralitas, ketabahan serta berani karena benar terhadap godaan (fortitude).
5. Kesederhanaan dan pengendalian diri (temperance).
6. Nilai-nilai agama dan sosial budaya termasuk nilai agama agar manusia harus
bertindak secara profesionalisme dan bekerja keras.

WUJUD ETIKA DALAM PEMERINTAHAN


Wujud etika pemerintahan tersebut adalah aturan-aturan ideal yang dinyatakan dalam
UUD baik yang dikatakan oleh dasar negara (pancasila) maupun dasar-dasar perjuangan
negara (teks proklamasi). Di Indonesia wujudnya adalah pembukaan UUD 1945 sekaligus
pancasila sebagai dasar negara (fundamental falsafah bangsa) dan doktrin politik bagi
organisasi formil yang mendapatkan legitimasi dan serta keabsahan hukum secara de yure
maupun de facto oleh pemerintahan RI, dimana pancasila digunakan sebagai doktrin politik
organisasinya

MASALAH ETIKA DALAM PEMERINTAH


Dewasa ini, banyak sekali kasus-kasus muncul berkaitan dengan penyelewengan etika
organisasi pemerintah.  Salah satu contoh nyata yang masih saja dilakukan oleh individu
dalam organisasi pemerintah yaitu KKN.

Adapun definisi KKN yaitu suatu tindak penyalahgunaan kekayaan negara (dalam
konsep modern), yang melayani kepentingan umum, untuk kepentingan pribadi atau
perorangan. Akan tetapi praktek korupsi sendiri, seperti suap atau sogok, kerap ditemui di
tengah masyarakat tanpa harus melibatkan hubungan negara.
Praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) di Indonesia tergolong cukup tinggi.
Contoh di bidang perbankan khususnya, keberadaan UU No. 10 Tahun 1998 ternyata tidak
cukup ampuh menjerat atau membuat jera para pelaku KKN. Dari data yang ada , diketahui
ada beberapa kasus yang cukup mencolok dengan nominal kerugian negara yang cukup
besar.

Sebutlah kasus penyelewengan dana BLBI yang sampai saat ini sudah berlangsung
hampir 10 tahun tidak selesai. Para tersangka pelakunya masih ada yang menghirup udara
bebas, dan bahkan ada yang di vonis bebas dan masih leluasa menjalankan aktivitas
bisnisnya. Yang lebih parah lagi, terungkap juga bukti penyuapan yang melibatkan salah satu
pejabat Jampidsus beberapa waktu yang lalu.

Praktek KKN dalam organisasi pemerintah khususnya, menjadi masalah berkaitan


dengan etika organisasi pemerintah Karena ini merupakan penyelewengan dari apa yang
seharusnya dilakukan dan dimiliki oleh seorang individu dalam organisasi pemerintah, yakni
melayani rakyat dengan baik dan berusaha memberikan yang terbaik bagi rakyat.  Akan
tetapi, dengan adanya peraktek KKN jelas merugikan bangsa dan negara.

KESIMPULAN

Etikamerupakan salah satu cabang filsafat yang mencakup filsafat moral atau
pembenaran-pembenaran filosofis. Sebagai salah satu falsafah, etika berkenaan dengan
moralitas beserta persoalan-persoalan dan pembenaran-pembenarannya. Moralitas sangat
diperlukan dalam masyarakat karena perannya sebagai panduan bertindak (action guides).

Pencapaian etika dalam usaha manusia untuk memakai akal budi dan daya fikirannya
dalam pemecahan masalah setiap kehidupan, tindakan yang terbaik mengarah kepada
kebenaran, kebaikan dan ketepatan. Dalam perspektif cybernologik, menurut Ndraha (2003)
pemerintahan sebagai proses pemenuhan kebutuhan manusia sebagai konsumer (produk-
produk pemerintahan) akan pelayanan publik dan pelayanan sivil; badan yang berfungsi
sebagai prosesor (pengelola, provider)-nya disebut pemerintah.

Etika dan moral sangat penting dalam pemerintahan, dalam hal ini dengan adanya etika
dalam pemerintahan maka pemerintahan akan berjalan dengan lebih baik. Para aparatur
pemerintahan memiliki kesadaran moral yang tinggi pada para 1716 Etika PemerintahanDr.
Drs. Ismail, M.Sipolitisi, pemerintah dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya,
sehingga kejujuran, kebenaran dan keadilan dapat diwujudkan

Anda mungkin juga menyukai