Anda di halaman 1dari 2

1.

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dari segi budaya, perilaku,
keanekaragaman, dll. Antropologi adalah kata Yunani yang berasal dari kata antropos dan
logos. Anthropos artinya manusia dan Logos artinya cerita atau kata. Subyek antropologi
adalah orang-orang dari komunitas etnis, budaya mereka dan perilaku mereka. Ilmu
antropologi bertujuan untuk mempelajari orang-orang dalam komunitas etnis, berperilaku dan
memiliki budaya untuk membangun masyarakat itu sendiri.
Dalam bidang teori antropologi, memberikan penjelasan untuk menunjukkan
perbedaan struktur sosial dan pola budaya yang berbeda pada setiap masyarakat.
Antropologi politik membahas pendekatan antropologis terhadap fenomena politik
dalam kehidupan manusia. Pembahasannya mencakup teori-teori tentang perwujudan politik
dalam kehidupan manusia dan sistem politik dalam masyarakat modern yang sederhana.
Selain itu, dibahas pula akses antropologis terhadap fenomena politik dalam kehidupan
manusia, termasuk yang tidak dikategorikan sebagai gejala politik yang terkait dengan
institusi politik formal/negara dalam masyarakat modern. Oleh karena itu, pembahasannya
juga mencakup berbagai fenomena politik dan organisasi sosial di masyarakat pedesaan/non-
komunal yang kompleks.
Hubungan antara antropologi dan ilmu politik, yaitu antropologi, memberikan
pemahaman dan teori tentang posisi dan peran entitas sosiokultural yang lebih kecil dan lebih
sederhana. Antropologi Mulamula lebih fokus pada kehidupan masyarakat dan budaya di
pedesaan dan pedalaman
.
2.
Pendekatan Genetik
Fokus pada asal usul dan evolusi jangka panjang, asal-usul magis dan/atau religiusitas
kekerabatan, proses konstruksi negara primitif, transisi dan masyarakat kekerabatan ke
masyarakat politik, dll. proses pembentukan negara
• Perkembangan negara dan pemerintahan turun-temurun sebagai dasar masyarakat politik
• Teori proses genetik dari negara klasik ke negara modern yang dikembangkan oleh
Wcmcleod
• Karl Marx memperluas teori negara dengan istilah yang lebih dialektis. Etnologis, artinya
bangsa bukan sekedar pewarisan/genetika
. Pendekatan fungsional oleh r.cliffe brown
Fokusnya pada identifikasi institusi masyarakat primitif berdasarkan fungsinya; membawa
studi tentang organisasi politik sebagai aspek dari organisasi umum masyarakat.
• Identifikasi institusi sosial politik klasik berdasarkan fungsi (permanen) masing-masing
institusi.
• Red cliffe brown: Organisasi politik adalah aspek masyarakat secara keseluruhan.
• Mengekspos institusi politik seperti aparatur nyata sebagai institusi multifungsi yang
digunakan untuk mencapai berbagai tujuan. Contoh: Aliansi dari klan yang berbeda dari
Leniage yang berbeda (keturunan). Ada fungsi khusus yang berbeda untuk setiap kelompok
leluhur dan setiap klan.
Pendekatan tipologis
Ini adalah perpanjangan dari pendekatan fungsionalis, yang bertujuan untuk menentukan
bentuk-bentuk politik organisasi. Ada atau tidak adanya negara primitif adalah kriteria awal
untuk delimitasi
• Ini adalah perpanjangan dari pendekatan fungsional
• Ini menentukan jenis sistem dan klasifikasi bentuk organisasi politik dan negara, terutama
di Afrika.
• Kritik: Hampir tidak mungkin untuk mengalihkan tipe pemerintahan sederhana / sistem
pemerintahan sederhana ke bentuk pemerintahan. Dari "pemerintah klan" menjadi
"pemerintah negara bagian" (Basdavid Easton dan Edmund Leach)
Pendekatan Terminologis
Berdasarkan konsep dasar. Tindakan politik, persaingan, kekuasaan, otoritas, administrasi
dan lain-lain. Mengarah ke studi analitis tindakan politik, linguistik menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari pendekatan ini.
• Orang meragukan pendekatan ini karena mendefinisikan atau memahami politik di ant.pol
bukanlah tugas
• Maknanya ambigu: tindakan politik, kekuasaan, persaingan, otoritas, administrasi, dll.
• David easton, johan beattie, a.sout hall, G. Balandier, mgsmith menyarankan agar para
antropolog memiliki gagasan yang jelas dan tepat. Di atas segalanya, konsep aksi politik,
kekuasaan dan otoritas. G. Ballantier menekankan konsep pembangunan sistem dan
pemikiran politik asli, terutama dari dan milik masyarakat klasik.

3.
Contoh : Ketika pemilihan parlemen diadakan, banyak calon anggota parlemen kelas bawah
datang ke daerah kumuh untuk memenangkan hati rakyat dan memilih mereka dalam
pemilihan umum. Namun pada kenyataannya, jika calon legislative memenangkan pemilihan
parlemen, mereka melupakan masyarakat kelas bawah. Itu tidak boleh terjadi, karena
bagaimanapun mereka harus mengurus masyarakat kelas bawah.
4.
5.
6.

Referensi
 https://mimerss.blogspot.com/2014/05/antropologi-politik.html
 https://ucoksakitkepala.wordpress.com/tag/antropologi-politik/
 https://www.academia.edu/7491060/Antropologi_politik#:~:text=ANTROPOLOGI
%20POLITIK%20Oleh%3A%20JAGAD%20ADITYA%20DEWANTARA%20L.
%20f%EF%82%97,Yunani%20yang%20berasal%20dari%20kata%20anthropos
%20dan%20logos.
 Sianipar, Madiri Thamrin. (2002). ANTROPOLOGI POLITIK: PENGKAJIAN
PENDEKATAN TINGKAH LAKU DAN KEBUDAYAAN MENYOROTI
PERGERAKAN AKTOR POLITIK. Jurnal Sosiohumaniora, Vol. 4 No. 1

Anda mungkin juga menyukai