Kelompok 7 - RMK - Pertemuan 10
Kelompok 7 - RMK - Pertemuan 10
Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang di produksi secara tidak langsung terhadap
produk. Contohnya seperti pemakaian bahan penolong,pengawasan dalam mesin
produksi,mandor,sewa,pajak,asuransi,depresuasi dan juga listrik serta dll yang di gunakan dalam
fasilitas produksi. Biaya overhead pabrik yang di catat dalam persediaan barang dalam proses
adalah berdasarkan pembebanan,bukan berdasarkan pemakaian,seperti pemakaian bahan baku
langsung dan juga pada pemakaian tenaga kerja alngsung. Pada pembebanan pembiayaan
overhead pabrik ini,perusahaan biasanya melakukan suatu estimasi jumlah pada biaya overhead
pabrik,perusahaan biasanya melakukan estimasi jumlah biaya overhead pabrik yang akan di
pakai selama proses produksi. Estimasi di tentukan berdasarkan tariff dimuka.
Pembebanan biaya overhead pabrik akan mengakibatkan harga pokok produksi per unit akan
berubah-ubah setiap periode. Perubahan itu diakibatkan dari:
b. Perubahan tingkat efisiensi produksi, misalnya pemakaian bahan penolong yang boros.
c. Biaya overhead pabrik yang terjadi secara sporadik, menyebar tidak merata selama satu tahun
d. Biaya overhead pabrik terjadi pada waktu-waktu tertentu, misalnya pembayaran PBB pabrik.
Pembebanan dalam biaya overhead pabrik ini juga di lakukan berdasarkan penggerak biaya (cost
driver),yaitu aktivitas volume atau berdasarkan aktivitas non volume,yang termasuk dalam
aktivitas volume adalah jam mesin,jumlah biaya pada bahan baku,unit produksi,serta jumlah
pemakaian dalam tenaga kerja langsung dan juga jam tenaga kerja langsung.
1.2 Kapasitas
Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk berdasarkan tarif ditentukan dimuka. Tarif yang
dipergunakan harus ditentukan secara tepat agar pembebanan biaya overhead pabrik juga tepat.
Penentuan tarif biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan taksiran atau anggaran biaya
overhead pabrik pada kapasitas tertentu dibagi dengan estimasi volume aktivitas pada kapasitas
tersebut. Kapasitas yang dipilih tergantung pada apakah dipandang sebagai kepentingan jangka
pendek atau jangka panjang.
a. Kapasitas teoritis
Biasa juga di sebut sebagai kapasitas maksimum atau ideal capacity. Merupakan output
maksimum yang dapat di capai secara mutlak dengan anggapan semua nya beroperasi
secara sempurna.
b. Kapasitas praktis
Kapasitas praktis merupakan output maksimum pada departemen yang beroperasi secara
efisien. Dengan demikian biaya kapasitas yang tidak digunakan tidak dibebankan ke
produk. Manajer perusahaan biasanya memperkirakan kapasitas praktis sebesar 80% -
90% dari kapasitas teoritis.
c. Kapasitas normal
Kapasitas normal biasanya telah memperhitungkan waktu luang karena pesanan produk
yang terbatas dan ketidakefisienan tenaga kerja dan mesin pabrik. Dalam kapasitas
normal telah mempertimbangkan ratarata pesanan produksi dalam jangka panjang dan
telah mempertimbangkan perubahan musim dan perubahan tahunan. Kapasitas normal
merupakan dasar yang tepat dalam memperhitungkan besarnya biaya overhead pabrik.
d. Kapasitas di rencanakan secara nyata
merupakan rencana produksi yang penting yang memenuhi kebutuhan penjualan pada
tahun yang akan datang. Kapasitas ini biasnaya digunakan untuk jangka pendek, dimana
tidak mempertimbangkan perubahan permintaan produk dimasa yang akan datang
Metode ini merupakan metode yang mengalokasikan semua biaya pada departemen
pendukung kepada departemen pendukung lainnya. Selain itu, metode ini mengalokasikan biaya
secara berulang-ulang. Karena departemen pendukung yang telah dialokasikan biayanya
kemungkinan akan menerima biaya dari departemen pendukung lain.
Biaya deartemen pendukung yang satu ke departemen pendukung yang lain terlebih
dahulu dinyatakan dalam bentuk persamaan aljabar, jumlah biaya departemen pendukung setelah
mendapat alokasi dari departemen pendukung lain dapat ditentukan dengan menyelesaikan
persamaan aljabar tersebut. Setelah itu, jumlah biaya itu akan dialokasikan ke departemen
produksi secara langsung.
Contoh:
Metode alokasi biaya dari departemen dan aktivitas ke produk dikenal sebagai
alokasi biaya, cost assignment, distribusi biaya ataupun pembagian biaya.