Anda di halaman 1dari 59

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan
untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna
dan berdaya guna, sedangkan perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada diwilayah kerja, mulai dari tahap analisa
sampai rencana pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan wajib maupun upaya
kesehatan pengembangan. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) mulai
dikembangkan sejak tahun 1992, konsep ini adalah pengembangan dari metode
perencanaan sebelumnya yang biasa dikenal dengan micro planning. PTP
bersamaan dengan mini lokakarya dan stratifikasi Puskesmas merupakan satu
kesatuan dari manajemen Puskesmas.

Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan


secara sistematik untuk menghasilkan out put yang efektif dan efesien, dimana
manajemen terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang menjadi
satu kesatuan saling terkait dan berkesinambungan. Pada dasarnya PTP memuat 2
macam rencana kegiatan yang akan disusun yaitu :

1. Rencana usulan kegiatan (RUK) yang berisi usulan kegiatan tahun anggaran
mendatang.
2. Rencana pelaksanaan kegiatan (RPK), baik yang berisi rencana pelaksanaan
kegiatan tahun anggaran berjalan, sesuai alokasi anggaran yang diterima.

Jadi Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Puskesmas Guguk Panjang


tahun 2018 adalah proses kegiatan yang sistematis untuk menyusun atau
mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas untuk tahun
2020, PTP juga merupakan implikasi penjabaran sasaran dan target yang tertuang
dalam Revisi Perencanaan Lima Tahun (Restra) Puskesmas Guguk Panjang tahun
2016-2021 khusus untuk sasaran dan target untuk tahun 2018.

1
Penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas Guguk Panjang tahun 2018
telah dilengkapi dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana
prasarana dan operasional Puskesmas, penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) untuk tahun 2019 telah disusun pada bulan Januari 2018 berdasarkan hasil
kajian pencapaian kegiatan tahun 2017. Adapun tahapan penyusunan Rencana
Tahunan Puskesmas Guguk panjang tahun 2018 terdiri dari ; Persiapan, analisa
situasi pada tahun 2017, perumusan masalah, penyusunan RUK dan penyusunan
RPK.

B. Tujuan.
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan fungsi manajemen Puskesmas dalam upaya
meningkatkan kinerja Puskesmas Guguk Panjang sebagai pusat
pengembangan, pembinaan dan pelaksanaan upaya kesehatan diwilayah
kerjanya.
2. Tujuan Khusus.
 Tersusunnya hasil kegiatan tahun sebelumnya.
 Diketahuinya sasaran dan target kegiatan yang harus dicapai tahun
2017.
 Diketahuinya hambatan, tantangan dan factor pendorong pencapaian
kegiatan.
 Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Guguk Panjang
untuk tahun 2019.
 .Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan tahun 2018.
C. Manfaat.
Adapun manfaat dari Perencanaan Tingkat Puskesmas Guguk Panjang
tahun 2018 adalah sebagai berikut :
 Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan secara efektif dan efesien demi mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
 Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertanggung jawaban
 Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan
potensi yang ada.

2
D. Pengertian.
Perencanaan adalah proses menganalisis dan memahami sistim yang
dianut, merumuskan tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai,
memperkirakan segala kemampuan yang dimulai, menguraikan segala
kemampuan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, menganalisis efektifitas dari berbagai kemungkinan tersebut,
menyusun perincian secepatnya dari kemungkinan yang terpilih, serta
mengikatnya dalam suatu sistim pengawasan yang terus menerus sehingga
tercapai hubungan optimal antara rencana yang dihasilkan dengan sistim yang
dianut.
Sedangkan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah suatu kegiatan yang
sistimatis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun berikutnya.

E. Dasar Hukum
Penyiapan Perencanaan Tingkat Puskesmas Guguk Panjang tahun 2018
mengacu pada :
1. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, Departemen Kesehatan tahun
2006.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tentang Puskesmas Tahun 2014.
3. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas.

F. Ruang Lingkup.
Sesuai dengan fungsi pokok Puskesmas, Puskesmas Guguk Panjang
melakukan 3 fungsi pokok pelayanan yaitu :
1. Melaksanakan dan mengembangkan upaya kesehatan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular
3. Membina masyarakat diwilayah kerja untuk berperan serta aktif dan
diharapkan mampu menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan.

3
Untuk mewujudkan ketiga fungsi tersebut, Puskesmas Guguk Panjang
melakukan upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif dan kuratif,
bertolak dari ketiga pelayanan diatas, maka usaha pokok Puskesmas Guguk
Panjang bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM), Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Jaringan/jejaring pelayanan
kesehatan.

Perencanaan Tingkat Puskesmas Guguk Panjang tahun 2018 ini disusun


melalui 4 tahapan yaitu :

1. Tahapan persiapan ; dengan mempelajari rencana lima tahun


puskesmas/revisi, menyesuaikan rencana pencapaian target yang ditetapkan
dinas kesehatan yang berupa target indicator kinerja dan target spm,
mempelajari pedoman umum indonesia sehat dll.
2. Tahap analisa situasi ; mengumpulkan dan mempedomani hasil kinerja
puskesmas dan gambaran status kesehatan pada tahun 2017 melalui
analisis data cakupan, analisis masalah dari sisi pandang masyarakat yang
didapat dari smd, mmk, survey kepuasan pelanggan, masukan/saran
masyarakat secara langsung dan memperhatikan ketersediaan sumber daya.
3. tahap penyusunan rencana usulan kegiatan (ruk) ; terintegrasi dengan sistim
perencanaan dan penganggaran daerah, tentukan target kualitas pelayanan
dan target pencapaian output dan outcame.
4. tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (rpk) ; memuat rancangan
awal, rincian kegiatan dan volume kegiatan serta sumber daya pendukung
menurut lokasi dan jadwal pelaksanaan disepakati melalui lokakarya mini
bulanan pertama, terdiri dari rpk tahunan dan rpk bulanan.

4
BAB II
MEKANISME PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS GUGUK PANJANG

Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Guguk Panjang tahun


2018 dimulai dengan menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang meliputi 2
program Pokok Puskesmas yaitu Program Upaya kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan perorangan UKP). Penyusunan RUK dilaksanakan oleh pengelola
kegiatan berdasarkan hasil kinerja dan pencapaian kegiatan pada tahun 2017 dan
masukan dari masyarakat yang didapat dari Musrembang, survey, MMK ,
pertemuan lintas sector, kotak saran dll, serta kegiatan baru yang telah ditetapkan
oleh pemerintah untuk dilaksanakan. RUK yang disusun telah dilengkapi dengan
usulan pembiayaan untuk kegiatan rutin, sarana dan prasarana serta operasional
Puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang telah disusun menjadi dasar dalam
penusunan Rencana Kerja (Renja) Puskesmas, selanjutnya disusunlah Kerangka
Acuan Kegiatan (KAK) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Puskesmas. RKA
adalah rencana tahunan Puskesmas yang menitik beratkan penyusunan
perencanaan berdasarkan kelompok jenis mata anggaran yang akan digunakan
termasuk didalamya rencana kebutuhan barang yang telah dituangkan dalam
Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU), sedangkan KAK adalah rencana tahunan
Puskesmas yang menitik beratkan penyusunan petencanaan berdasarkan jenis
kegiatan dan program yang akan dilaksanakan.
KAK dan RKA Puskesmas Guguk Panjang yang telah selesai akan dikirim ke
Dinas Kesehatan dan akan menjadi bagian dari KAK dan RKA Dinas kesehatan
yang akan disampaikan ke Badan keuangan Kota Bukittinggi dan akan menjadi
bagian dari RAPBD Kota Bukittinggi untuk dibawa ke DPRD untuk dibahas. Hasil
pembahasan dan persetujuan DPRD merupakan jumlah alokasi dana untuk
kegiatan Puskesmas Guguk Panjang dan dijabarkan dalam bentuk penyusunan
Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Puskesmas, apabila jumlah anggaran yang
diusulkan dalam RKA tidak sama dengan anggaran yang disetujui (DPA), maka KAK
yang telah disusun akan diselaraskan lagi sesuai DPA, begitupun jika terjadi

5
pergeseran atau perubahan anggaran di DPA, maka KAK akan dirubah mengukuti
perubahan DPA.
Anggaran Puskesmas Guguk Panjang yang telah disetujui dan disahkan
Tim Anggaran Kota Bukittinggi akan dijadikan sebagai dasar penyusunan Rencana
pelaksanaan Kegiatan (RPK) dala forum lokakarya mini Puskesmas, RPK memuat
rencana pelaksanaan dari seluruh sumber pembiayaan yang tersedia di Puskesmas
Guguk Panjang yakni DAU, DAK dan Kapitasi JKN.
Proses perencanaan dan penganggaran tahunan Puskesmas Guguk Panjang
tahun 2019 bisa dilihat pada bagan berikut ini :

Pemerintah Kota Bukittinggi & DPRD

Dinas Kesehatan

RKA DPA

- Data Capaian Thn 2017


-Masukan Masyarakat RUK RENJA RPK PTP
2018
-Kebijakan pemerintah

KAK KAK

RKBU Dinas Kesehatan Bidang Asset

6
BAB III
TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS GUGUK PANJANG

A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap tahap penyusunan PTP di Puskesmas Guguk Panjang untuk
tahun 2018 dimulai dari tahap persiapan, tahap ini mempersiapkan staf
Puskesmas yang terlibat dalam penyusunan PTP agar memperoleh kesamaan
persepsi dan pandangan untuk melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Tahapan
persiapan ini dilaksanakan dengan cara pembentukan Tim Penyusun Perencanaan
Tingkat Puskesmas tahun 2019 yang anggotanya terdiri dari staf Puskesmas
melalui penerbitan Keputusan Kepala Puskesmas Guguk Panjang.
Tim yang telah terbentuk segera mempelajari dan memahami pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas agar dapat memahami pedoman tersebut
demimkeberhasilan penyusunan PTP. Tim juga mempelajari dan mempedomani
kebijakan dan arahan dari Dinas Kesehatan Kota, Dinas Kesehatan Propinsi dan
Kementerian Kesehatan.

B. TAHAP ANALISA SITUASI.


Analisa situasi Puskesmas Guguk Panjang menampilkan situasi dan
kondisi Puskesmas tahun sebelumnya yakni tahun 2017 yang menampilkan
keadaan umum wilayah, sumber daya Puskesmas dan kondisi pencapaian upaya
kesehatan termasuk data status kesehatan tahun 2017.
1. Keadaan Umum Wilayah.
a. Geografi

Puskesmas Guguk Panjang merupakan salah satu Puskesmas yang terletak


di Kecamatan Guguk Panjang, mempunyai wilayah kerja seluas 2,82 Km2 yang
terdiri dari 3 kelurahan yakni Kelurahan Tarok Dipo, Pakan Kurai dan Kelurahan
Bukit Cangang Kayu Ramang, yang terdiri dari 17 RW dan 52 RT. Wilayah kerja
Puskesmas mempunyai batas-batas sbb:
 Sebelah Utara dengan Kecamatan Mandiangin Koto Selayan
 Sebelah Selatan dengan Kecamatan ABTB

7
 Sebelah Barat dengan Kecamatan IV Koto Kab.Agam
 Sebelah Timur dengan Kec. ABTB dan Mandiangin Koto Selayan.

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Guguk Panjang

Terletak pada ketinggian 700-850 dpl, menyebabkan udara yang relatif sejuk
karena suhu sekitar 18-23 derajat celcius dengan kelembaban relatif 97-99 % dan
mempunyai curah hujan rata-rata 1789 mm.

b. Demografi.

Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Guguk Panjang tahun 2017


adalah 28426 jiwa yang terdiri dari 13766 jiwa laki-laki dan 14660 jiwa perempuan
dengan jumlah kepala keluarga 6944 KK yang mendiami 6331 buah rumah,
sedangkan kepadatan penduduknya adalah 10080 jiwa/Km2, penjabaran jumlah
penduduk disetiap kelurahan bisa dilihat pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Jumlah Penduduk Di Wilayah Puskesmas Tahun 2017


No Kelurahan Penduduk
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Tarok Dipo 9211 9755 18966
2 Pakan Kurai 3329 3498 6827
3 Bukit Cangang KR 1226 1407 2633
Jumlah 13766 14660 28426

Dari tabel diatas terlihat bahwa lebih dari 66 % dari total penduduk, berdiam
di Kelurahan Tarok Dipo sebagai pusat pemerintahan kecamatan Guguk Panjang,
dengan luas yang hanya 1,48 Km2 maka kelurahan Tarok Dipo merupakan

8
kelurahan yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi yakni mencapai 13547
jiwa/Km2.

Jumlah penduduk sasaran pelayanan kesehatan tahun 2017 diwilayah


Puskesmas Guguk Panjang bisa dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Sasaran Kesehatan Tahun 2017.


Jumlah
No Kelurahan Bayi Anak Balita Ibu Ibu WUS Anak
Balita Hami Bersalin 15-39 SD
l
1 Tarok Dipo 413 1480 1893 425 406 4405 2334
2 Pakan Kurai 148 533 681 153 146 1579 1695
3 Bukit Cangang KR 57 205 262 59 56 635 963
Jumlah 618 2218 2836 637 608 6619 4992

Tingginya jumlah bayi dan anak balita diwilayah Puskesmas Guguk Panjang
tidak lepas dari proyeksi angka CBR yang mencapai 2 %, untuk tahun 2017
jumlah bayi lahir mencapai 555 orang , dengan jumlah penduduk 28462 jiwa,
maka angka kelahiran kasar (CBR) di Puskesmas Guguk Panjang tahun 2017
adalah 1.95 % terjadi penurunan dari tahun lalu yang mencapai 1,99 %.

2. Sumber Daya Kesehatan.

Keadaan sumber daya kesehatan di Puskesmas Guguk Panjang selama


tahun 2017 relatif cukup memadai, pada kesempatan ini kondisi sumber daya
Puskesmas yang akan dipaparkan meliputi ketenagaan Puskesmas, Anggaran
Puskesmas dan sarana dan prasarana Puskesmas keadaan sampai akhir tahun
2017.

2.1. Ketenagaan.

Selama tahun 2017 terdapat penanbahan tenaga Puskesmas Guguk Panjang


sebamyak 5 orang dan pension 2 orang, sehingga akhir tahun 2017 jumlah tenaga
di Puskesmas berjumlah 37 orang. Untuk lebih jelasnya tabel 3 berikut ini
memperlihatkan kondisi ketenagaan Puskesmas Guguk Panjang pada akhir tahun
2017.

Tabel 3. Kondisi Tenaga Di Puskesmas Guguk Panjang Akhir Tahun 2017

9
No Jenis Ketenagaan Jumlah
1 Kepala 1
2 Tata Usaha 1
3 Kesehatan Masyarakat/Adminkes 0
4 Dokter Umum 1
5 Dokter Gigi 1
6 Apoteker 1
7 Bidan 9
8 Perawat 10
9 Perawat Gigi 3
10 Pranata Labor 1
11 Nutrisionis 1
12 Rekam Medik 1
13 Sanitarian 1
14 Promkes/Penyuluh Kesehatan 1
15 Asisten Apoteker 1
16 Supir 1
17 Petugas K3 2
Jumlah 37

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa ketenagaan di Puskesmas


Guguk Panjang khusus untuk pelayanan kesehatan relatif telah memadai,
kekurangan sangat terasa sekali pada bagian administrasi, karena bagian ini akan
melaksanakan kegiatan yang sifatnya sangat penting diantaranya pengelolaan
keuangan Puskesmas, pengelolaan barang dan aset, sistim informasi Puskesmas
dan perencanaan/evaluasi Puskesmas. Selain tenaga administrasi, yang sangat
dibutuhkan Puskesmas Guguk Panjang adalah tenaga administrator kesehatan
yang akan melaksanakan pengendandalian dan monitoring tingkat keberhasilan
program dan kegiatan Puskesmas.

Berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja (Ajab/ABK) yang


telah dilaksanakan di Puskesmas Guguk Panjang pada tahun 2017, maka
kebutuhan Tenaga di Puskesmas Guguk Panjang berdasarkan kompetensinya bisa
dilihat pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Jenis Dan Jumlah Tenaga Puskesmas Guguk Panjang Tahun 2017
No Jenis Tenaga Fungsional Jumlah Yg Dibutuhkan Kekurangan
ada

10
1 Dokter Pertama 1 3 2
2 Dokter Gigi Pertama 0 1 1
3 Perawat Trampil 0 3 3
4 Bidan Trampil 4 5 1
5 Asisten Apoteker Pelaksana 0 1 1
6 Sanitarian pelaksana 0 2 2
7 Rekam Medis Pelaksana 1 3 2
8 Rekam Medis Pel.Lanjutan 0 1 1
9 Administrasi umum 0 1 1
10 Administrasi keuangan 0 1 1
11 Pengolah data & Informasi 0 1 1
kes
Jumlah 16

Hasil Anjab/ABK Puskesmas Guguk Panjang tahun 2017 memperlihatkan


bahwa Puskesmas Guguk Panjang mesih kekurangan tenaga sebanyak 16 orang
dari berbagai tingkat profesi.

2.2. Anggaran.

Pembiayaan pelaksanaan kegiatan Puskesmas Guguk Panjang selama tahun


2017 berasal dari 3 sumber pendanaan yang terdiri dari ; APBD Kota Bukittinggi,
Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik, serta dana kapitasi JKN yang berasal dari
BPJS Kesehatan. Jumlah keseluruhan anggaran Puskesmas Guguk Panjang tahun
2017 berjumlah Rp.1.552.639.241.- , jumlah ini mengalami peningkatan sebesar
hampir 7,2 % dari tahun anggaran 2016 yang berjumlah Rp.1.440.349.091.-
sedangkan tabel 5 berikut ini memperlihatkan jumlah anggaran dari tiap sumber
dana beserta realisasinya.

Tabel 5. Jumlah dan Sumber Dana Puskesmas Guguk Panjang Tahun 2017
No Sumber Dana Jumlah dana Realisasi %
(Rp) (Rp) Realisasi
1 APBD 153.493.800 130.147.380 84,8

2 BOK 435.000.000 391.031.140 89,9

3 Kapitasi JKN 964.150.441 884.663.726 91,8

Jumlah 1.552.644.241 1.405.842.246 90,5

11
Rendahnya penyerapan anggaran kapitasi DAU yang hanya 84,8 %
disebabkan adanya mata anggaran khusus yang berhubungan dengan biaya makan
minum yangbtidak dicairkan karena pelaksanaan kegiatan yang bersifat isedentil,
termasuk beberapa pengadaan barang yang pembiayaanya bersifat
persiapan/cadangan dana.
Sedangkan pemasukan Puskesmas dari hasil retribusi penjualan karcis
berobat selama tahun 2017 mencapai Rp.38.298.000.-mengalami penurunan
sebesar 4,7 % dari tahun lalu yang mencapai Rp.40.175.000.- hal ini kemungkinan
besar disebabkan karena makin manyaknya masyarakat yang masuk anggota BPJS
secara mandiri, sehingga pembiayaan kesehatan dibayarkan oleh BPJS.

2.3. Sarana Dan Prasarana.


Sarana pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Guguk
Panjang tahun 2017 bisa dilihat pada tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Guguk Panjang 2017.


N Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah
o
1 Puskesmas 1
2 Puskesmas Pembantu 1
3 Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) 5
4 Posyandu Balita 33
5 Posyandu Lansia 8
6 Posbindu 2
7 Rumah Sakit 2
8 Rumah Bersalin 2
9 Poliklinik 1
10 Praktek Bidan Swasta (BPS) 7
11 Praktek dokter & Dokter gigi 9
Dari data diatas dapat dilihat bahwa ketersediaan sarana pelayanan
kesehatan bagi penduduk relatif cukup memadai, hal ini dapat dilihat bahwa 1
Puskesmas mencakup penduduk dibawah 30 ribu jiwa, sesuai dengan standar
Depkes RI bahwa satu Puskesmas diwilayah perkotaan sebaiknya mencakup
penduduk tidak lebih dari 30 ribu orang. Dari data diatas juga terlihat bahwa ratio
Posyandu dengan penduduk adalah 1 per 846 orang, sedangkan ratio Posyandu
dengan balita adalah 1 per 86 balita, hal ini mencerminkan bahwa cakupan
Posyandu cukup ideal, karena sesuai dengan standar yang mengatakan bahwa 1

12
Posyandu menjangkau 500 -1000 penduduk dan 50-100 balita. Selain sarana
diatas masih terdapat praktek dokter 21 buah dan praktek bidan 12 buah.

3. Keadaan Sosial Ekonomi.

Dari 28426 jiwa masyarakat di wilayahn kerja Puskesmas Guguk Panjang,


sebanyak 3712 jiwa berada dalam keluarga miskin, atau sebanyak 13,1 %.
Seluruhnya telah dimasukan dalam program jaminan pelayanan kesehatan BPJS.

Sarana-sarana sosial masyarakat yang tersedia diwilayah Puskesmas Guguk


Panjang terdiri dari :

a. Sarana Pendidikan.

Sarana pendidikan formal yang ada di wilayah Puskesmas Guguk Panjang


relatif cukup banyak, total sarana pendidikan formal mulai dari SD sampai SLTA
bisa dilihat pada tabel 7 berikut ini.

Tebel. 7. Sarana Pendidikan Yang Tersedia Di Puskesmas Guguk Panjang


No Kelurahan Sarana Pandidikan Jumlah
Sekolah
TK SD SLTP SLTA
1 Tarok Dipo 4 6 1 5 16
2 Pakan Kurai 2 3 2 5 12
3 Bukit Cangan KR 0 3 2 1 6
Total 6 12 5 11 34

Tabel diatas memperlihatkan bahwa jumlah sekolah yang ada di wilayah


Puskesmas Guguk Panjang mencapai 34 buah, belum termasuk sarana pendidan
perguruan tinggi 3 buah.

b. Sarana Peribadatan.

Sanrana peribadatan yang tersedia di wilayah Puskesmas Guguk Panjang


terdiri dari : Mesjid 5 bh, Mushalla 15 bh dan Gereja 2 bh

c. Sarana lain-lain.

Sarana lainnya yang terdapat di wilayah Puskesmas Guguk Panjang, terdiri


dari pasar 1 buah, terminal 1 buah, hotel berbintang 5 buah, hotel melati 10 buah,

13
restoran/rumah makan 11 buah, industri pangan 30 buah, warung kopi, 30 buah,
dan depot air minum (DAMIU) 20 buah.

4. Situasi Upaya Kesehatan.

Hasil Cakupan upaya pelayanan kesehatan Puskesmas Guguk Panjang


tahun 2017 mencakup pencapaian status kesehatan masyarakat (derajat
kesehatan), cakupan program dan kegiatan termasuk hasil penilaian kinerja tahun
2017.

1. Status Kesehatan Masyarakat/Derajat Kesehatan Masyarakat

Kondisi derajat kesehatan masyarakat di wilayah Puskesmas Guguk Panjang


selama tahun 2017 akan dipaparkan berikut ini dalam bentuk beberapa indikator
penting yang berhubungan langsung dengan program pembangunan kesehatan
yang meliputi Angka kematian, angka kesakitan/insidensi penyakit dan status gizi
balita. Data yang dilaporkan kasus yang ditemui oleh petugas kesehatan atau
dilaporkan ke petugas kesehatan/petugas Puskesmas.

1.1. Angka Kematian.

Selama tahun 2017 di wilayah Puskesmas Guguk Panjang dari laporan yang
diterima terdapat kasus kematian bayi sebanyak 3 orang yang terdiri kematian
neonatal (0-7 hari) sebanyak 2 orang dan kematian ( 8-28 hari ) sebanyak 1 orang ,
dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak 555 orang, maka didapat angka kematian
bayi (AKB) di Puskesmas Guguk Panjang tahun 2017 adalah 5,4 per 1000 kelahiran
hidup, penyebab kematian bayi ini antara laian ; diare berat, Bahteri, IUFD,
Meningitis, gangguan paru-paru,koplikasi.

Jika dibandingkan dengan standar AKB yang terdapat dalam revisi Renstra
kota Bukittinggi 2016-2021, angka tersebut berada dibawah batas standar,
dimana batasan AKB untuk kota Bukittinggi pada tahun 2017 adalah maksimal 16
per 1000 kelahiran hidup, sedangkan batasan nasional adalah 40 per 1000
kelahiran hidup, begitu juga jika dibandingkan dengan kasus kematian tiga tahun
terakhir maka angka AKB tahun ini terjadi penurunan dari tahun-tahun
sebelumnya, berikut ini memperlihatkan kondisi angka kematian bayi di wilayah
Puskesmas Guguk Panjang tiga tahun terakhir.

14
Gambar 2. AKB Puskesmas Guguk Panjang Tahun 2015-2017.

1816.9 Angka Kematian bayi


16
14
12
AKB (Per 1000 KH

10
8 9.1
6
4
2
0 5.4
2015
2016
2017
Tahun

Terjadinya penurunan kamatian bayi di wilayah Puskesmas Guguk Panjang


ini tidak terlepas berbagai upaya perbaikan kegiatan khususnya kegiatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak dan adanya kegiatan tambahan sebagai
penunjang seperti pelayanan kesehatan terhadap calon penganten, peningkatan
kualitas kegiatan kelas ibu hamil dll.

Sedangkan kematian anak balita selama tahun 2016 terdapat 4 kasus


kematian anak balita, dengan penyebab kematian meningitis. Berdasarkan kasus
kematian anak balita yang ditemukan, maka angka kematian anak balita tahun
2017 di Puskesmas Guguk Panjang adalah 1,8 /1000 balita, angka lebih ini tinggi
dari tahun lalu yang mencapai 0,04 / 1000 balita.

Selama tahun 2017 terdapat kasus kematian ibu maternal (Ibu hamil)
sebanyak 1 kasus. Sementara tahun lalu tidak ditemukan kasus kematian ibu
maternal.

1.2. Angka Kesakitan.

Penyakit yang banyak diderita masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas


Guguk Panjang dan jajarannya selama tahun 2017 adalah ISPA dengan jumlah
kasus 4549 kasus atau 39,2 % dari 10 penyakit terbanyak yang terdata, selain itu
beberapa jenis penyakit yang berpotensi wabah/KLB juga masih menjangkiti

15
masyarakat seperti DBD, Diare, TB, HIV/AIDS dsb. Berikut ini akan dibahas
mengenai 10 penyakit terbanyak serta insidensi rate beberapa kasus penyakit
tertentu selama tahun 2017.

a. Sepuluh Penyakit Terbanyak.

Tabel 9 berikut ini menyajikan 10 penyakit terbanyak yang diderita


masyarakat pengunjung Puskesmas Guguk Panjang selama tahun 2017.

Tabel 8. 10 Penyakit terbanyak Puskesmas Guguk Panjang 2017.


No Penyakit Jumlah %
1 ISPA 4549 35,6
2 Arthritis 1690 13,2
3 Hipertensi 1394 10,9
4 Kelainan Pulpa & Jaringan Periapikal 1211 9,5
5 Gastritis 1281 9,2
6 Comand cold 836 6,5
7 Diare 585 4,6
8 Diabetes Mellitus 514 4,0
9 Cepalgia 436 3,4
10 Ginggivitis & Penyakit Periodontal 375 3,1
Jumlah 12771 100

Dari tabel diatas terlihat bahwa penyakit ISPA masih menempati urutan
pertama seperti tahun-tahun sebelumnya dengan jumlah kasus 35,6 % diantara
10 penyakit terbanyak yang diderita masyarakat yang berobat ke Puskesmas
Guguk Panjang, jika dibandingkan dengan tahun lalu ternyata ada penurunan
kasus ISPA sebesar 5,9 % karena pada tahun 2016 lalu kasus ISPA mencapai 41,5
% dengan jumlah penderita 6328 orang.

Dari tabel 9 dapat juga disimpulkan bahwa beberapa penyakit degeneratif


relatif banyak diderita masyarakat seperti hipertensi, artheritis, gastritis dan
diabetes mellitus, karena keempat penyakit ini mencapai lebih dari 39,2 % dari
seluruh kasus yang ada, salah penyakit infeksi yang tetap masuk dalam 10
penyakit terbanyak adalah diare yang berada diurutan ketujuh, sedangkan kan
tahun 2016 lalu penyakit ini berada diurutan kesepuluh dengan persentase
penderitanya mencapai 2,4 % atau sebanyak 399 orang.

b. Angka Insidensi (Incidence Rate) Penyakit.

16
Angka insidensi penyakit berguna untuk melihat seberapa besar masalah
penyakit tertentu disuatu wilayah sehingga sedapat dicarikan solusi
penanggulangannya, dalam laporan ini hanya akan disampaikan insidensi dari
penyakit tertentu saja yang bisa berpotensi wabah dan mempunyai dampak yang
berbahaya bagi masyarakat yakni penyakit DBD, Rabies, Ispa, TB dan HIV/AIDS .

DBD
Jumlah penderita DBD yang ditemukan selama tahun 2017 diwilayah
Puskesmas Guguk Panjang berjumlah 12 orang yang terdapat di Kelurahan Tarok
Dipo 8 orang, Pakan Kurai 3 orang dan Bukit Cangang 1 orang. Angka Insidensi
untuk penyakit ini adalah 1.4 kasus / 1000 populasi, angka ini lebih tinggi dari
angka insiden tahun 2016 lalu yang mencapai 0.4 kasus/1000 popilasi, mengalami
penurunan dari tahun lalu yang mencapai 38 kasus dengan angka insiden 1,4.

Diare
Jumlah penderita Diare yang ditemukan tahun 2017 berjumlah 585 kasus,
maka insidensi penyakitnya adalah 20,6 kasus / 1000 populasi, terjadi
peningkatan dari tahun lalu dimana tahun 2016 lalu insidensi penyakit ini hanya
14,3 kasus/1000 penduduk.

Ispa
Penyakit Ispa merupakan kasus terbanyak yang ditemukan pada pasien
pengunjung Puskesmas Guguk Panjang tahun 2017 dengan jumlah kasus 4549,
maka insidensi penyakitnya adalah 160 kasus / 1000 populasi, terjadi penurunan
dari tahun lalu yang mencapai 6328 kasus atau 41,5 % dimana insiden rate
penyakit ini tahun lalu adalah 227/1000 populasi. Tingginya peningkatan kasus ini
harusnya menjadi perhatian seluruh pengelola program terkait.

HIV/AIDS
Puskesmas Guguk Panjang merupakan satu satunya Puakesmas yang
membuka klinik IMS bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA),
yang sasaran utamanya adalah pemeriksaan dan penanganan terhadap tersangka
penderita HIV/AIDS. Selama tahun 2017 dari hasil pemeriksaan pasien ke klinik
IMS tercatat 2 orang hasil tesnya dicurigai positif HIV, dengan insendensi
penyakitnya adalah 0.07 / 1000 penduduk, mengalami penurunan yang cukup

17
tajam dari tahun lalu yang hanya mencapai 8 orang dengan angka insidensinya
sebesar 0,3/1000 populasi. sebahagian besar pasien ini berdomisili di kota
Bukittinggi.

TB-Paru
Selama tahun 2017 ditemukan kasus TB-Paru sebanyak 17 kasus,
insendensi penyakit ini adalah 0.6 / 1000 penduduk, terjadi peningkatan dari
tahun 2016 lalu karena tahun lalu angka ini mencapai 0,4/1000 penduduk.
Seluruh kasus TB terjadi pada kelompok dewasa dan tidak ditemukan kasus pada
anak-anak.

Malaria
Selama tiga tahun terakhir ini tidak ditemukan lagi kasus penyakit malaria,
kasus terakhir ditemujkan tahun 2014 yang ditemukan kasus malaria sebanyak 2
kasus, yang terdiri dari 1 orang wanita berasal dari kelurahan Tarok Dipo dan 1
orang wanita berasal dari kelurahan Pakan Kurai.

1.3. Status Gizi.


Secara umum keadaan status gizi masyarakat di suatu wilayah dinilai
dengan melihat prosentase Kurang Energi Protein (KEP) pada balita dengan
indikator BB/U, BB/TB, dan prosentase Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Prosentase KEP balita didapat dari hasil penimbangan massal yang dilaksanakan
sekali setahun, sedangkan BBLR didapat dari jumlah bayi lahir di wilayah
Puskemas Guguk Panjang selama tahun 2016 dengan berat badan dibawah 2500
gram.

1.3.1. Prevalensi KEP.


Hasil penimbangan massal tahun 2017 di Puskesmas Guguk Panjang,
memperlihatkan data bahwa dari jumlah 2102 balita yang ditimbang didapat status
gizi seperti diperlihatkan oleh gambar 3 berikut ini.

Gambar 3. Status Gizi Balita (BB/U) Puskesmas Guguk Panjang Tahun 2017

18
Gizi Lebih Gizi Buruk
1% 2%
Gizi Kurang
8%

Gizi Baik
90%

Dari gambar 2 diatas terlihat bahwa dari penimbangan massal didapat data
prevalensi KEP balita di Puskesmas Guguk Panjang tahun 2017 relatif baik karena
hanya terdapat 9,3 % balita yang kekurangan gizi atau 195 orang dari 2102 yang
ditimbang. Dari 195 orang yang KEP tersebut terdapat balita dengan gizi buruk
sebanyak 33 orang atau 1,6 % serta balita dengan kondisi gizi kurang sebanyak
162 orang atau 7,7 %. Jika dibandingkan denga target nasional, kondisi gizi balita
tersebut telah berada dibawah batasan yang ditetapkan oleh Depkes yakni
maksimal 20 % yang terdiri dari 15 % untuk gizi kurang dan 5 % untuk gizi
buruk, maka kondisi di Puskesmas Guguk panjang memperlihatkan bahwa jumlah
balita gizi kurang dan balita gizi buruk telah berada dibawah target yang
ditetapkan. Jika dibandingkan tahun lalu terjadi peningkatan keadaan gizi buruk
dan gizi kurang balita dimana tahun 2016 lalu prevalensi KEP masih 9,1 %,
sedangkan balita gizi baik mengalami penurunan dari tahun lalu sebesar 1 %.
Sedangkan berdasarkan indikator BB/TB status gizi balita hasil
penimbangan massal tahun 2017 bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4. Status Gizi Balita (BB/TB) Puskesmas Tahun 2017

19
Gemuk; 3.9 Sangat Kurus; 1.1 Kurus; 5.4

Normal; 89.2

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa relatif masih tingginya balita
yang mengalami masalah gizi jika diukur dengan indikatir BB/TB, karena ada dari
6,5 % balita berada dalam kondisi fisik kurus dan sangat kurus.

1.3.2. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)


Selama tahun 2017 terdapat 7 orang bayi lahir rendah (< 2500 gram) di
wilayah Puskesmas guguk Panjang yang terdata, jika kelahiran hidup 555 orang
maka didapat prosentase BBLR adalah 1,3 % , angka ini relatif baik karena berada
dibawah batasan/target yang ditetapkan oleh Depkes yakni 10 %, namun jika
dibandingkan dengan tahun lalu terjadi peningkatan, karena tahun lalu angka
BBLR adalah 0,9 % yakni 5 orang BBLR dengan kelahiran hidup 547, namun
dengan tingkat kepadatan, mobilisasi dan sarana pelayanan kesehatan yang
banyak di wilayah Puskesmas Guguk panjang maka data BBLR tersebut
kemungkinan lebih besar dari angka ini, yang disebabkan masih adanya kasus-
kasus BBLR yang tidak terdata atau tidak dilaporkan.

2. Cakupan Program dan Kegiatan Puskesmas.


Cakupan kegiatan Puskesmas Guguk Panjang akan dibahas dari
pencapaian hasil cakupan program Puskesmas yang terdiri dari hasil cakupan
kegiatan-kegiatan dari program Promkes, Kesling, KIA/KB, Gizi, P2P, Yankesdas

20
dan pengembangan. Tabel berikut ini menjabarkan cakupan kegiatan Puskesmas
Guguk Panjang tahun 2017 sesuai dengan program Puskesmas yang ada.

Tabel 9. Cakupan Program Puskesmas Guguk Panjang 2017.

No Program Dan Kegiatan Cakupan Keterangan


A UPAYA KESEHATAN WAJIB
I Promosi Kesehatan
1 a) Persentase Strata Posyandu Mandiri 15.2 %
b) Persentase Strata Posyandu Pratama 72.7 %
c) Persentase Strata Posyandu Madya 12.1 %
2 Keluarga memiliki Toga 150
3 Jumlah Poskeskel 5
4 Tidak merokok dalam rumah (PHBS) 47,1 Rendah
II Kesling
1 Persentase Rumah sehat 60,0 %
2 Persentase Jamban memenuhi syarat 73,8 %
3 Persentase SPAL yang memenuhi syarat 98,7 %
4 Persentase SAB memenuhi syarat 100 %
5 Persentase IRTP memenuhi syarat 85.7 %
6 Persentase TPM memenuhi syarat 90.0 %
7 Persentase air RT memenuhi syarat 35.5 %
8 Persentase DAMIU memenuhi syarat 85,9 %
9 Persentase TTU memenuhi syarat 58,8 %
10 Persentase industri RT memenuhi syarat 63,2 %
III KIA/KB
1 Cakupan Ibu Hamil
a. Persentase Cakupan K1 94.8 %
b. Persentase cakupan K4 90,0 %
2. Persentase cakupan persalinan 91.8 %
3 Persentase cakupan KN 90,0 %
4 Cakupan ASI Ekslusif 58,6 %
5 Cakupan Pelayanan bayi 82,0 %
6 Cakupan pelayanan anak balita 46,7 % Rendah
7 Cakupan KB aktif 73,3 %
8 Cakupan Peserta KB aktif dengan MKET 29,8 %
IV Perbaikan Gizi
1 Cakupan penimbangan balita di Posyandu 44,6 % Rendah
2 Cakupan penimbangan massal 74,1 %
3 Persentase balita gizi buruk 1,6 %
4 Persentase balita Stunting 15,3 %
5 Cakupan distribusi Vit.A bayi 53,1 % Rendah
6 Cakupan distribusi Vit.A anak balita 74,2 %
7 Cakupan Fe 3 ibu hamil 90,0 %
8 Persentase kadarzi 56,7 % Rendah
9 Persentase keluarga dengan garam 89,6 %

21
beryodium
V P2P
1 Penemuan suspec TB 39,1% Rendah
2 Cakupan Pelayanan Imunisasi
a. Cakupan DPT/HB 3 bayi 92,2 %
b. Drop out DPT3 – campak
c. Cakupan Folio 4 92,1 %
d. Cakupan Campak bayi 90,3 %
e. Campak pada anak kelas 1 SD 59,9 %
f. Cakupan DT anak kelas 1 SD 61,3 %
g. Td pada anak SD kelas 2 & 3 61,1 %
3 Cakupan Penemuan Diare 25,8 %
4 Cakupan Penemuan kasus pneumonia 5,0 %
5 Angka bebas jentik 85,4 % Rendah
6 Kasus PMS yang diobati 2
VI Upaya Pengobatan
1 Visit rate Puskesmas 0.78
2 Pelayanan Kesehatan dasar
a. Kunjungan Puskesmas 20255
b. Kunjungan Poskeskel 1257
c. Pelayanan Gigi dan mulut 2497
d. Pelayanan labor 2857
e. Pelayanan Peserta JKN 11309
f. Pelayanan Gakin 6236
3 Pelayanan klinik IMS 5
4 Pelayanan klinik IPWL 9
B UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
1 Pelayanan Kesehatan lansia
a. Diabetes Mellitus 75
b. Tekanan darah Tinggi 203
c. Kegemukan 41
d. Tekanan darah Rendah 27
2 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
a. Cakupan Skrining ABMS SD 100 %
b. Cakupan Skrining ABMS SLTP 46,6 %

C. TAHAP ANALISA MASALAH.


Beberapa cakupan kegiatan di Puskesmas Guguk Panjang sebagian
besar telah mencapai target, namun ada beberapa kegiatan dari setiap program
yang menjadi masalah karena berada dibawah target yang ditetapkan, oleh sebab
itu dari cakupan kegiatan tersebut didapat permasalahan yang ada.
1. Identifikasi Masalah.

22
Tabel identifikasi masalah berikut ini memperlihatkan kegiatan tahun 2017
yang menjadi masalah kerena target cakupan yang tidak tercapai.
Tabel 10. Tabel Identifikasi Masalah.

No Kegiatan Target Pencapaian


1 Tidak merokok dalam rumah 75 47,1
2 Pelayanan Anak Balita 60 46,7
3 Penimbangan balita di Posyandu 60 44,6
4 Distribusi Vitamin A bayi 6-11 80 53,1
5 Penemuan Suspec TB 100 39,1
6 Angka Bebas jentik 93 85,4

Dari table diatas dapat dilihat bahwa terdapat 6 masalah yang ditemukan di
Puskesmas Guguk Panjang dalam tahun 2017, penetapan keenam masalah ini
didasarkan pada besarnya dampak terhadap masyarakat apabila tidak segera
diatasi.

Dari identifikasi masalah diatas, maka dapat permasalahan di Puskesmas


Guguk Panjang pada tahu 2017 yaitu :

 Masih ada 52,9 % masyarakat yang merokok dalam rumah


 Masih ada 43,3 % balita yang tidak mendapat pelayanan
kesehatan.
 Masih ada 55,4 % balita tidak datang keposyandu dan sekitar
26 % tidak diketahui status gizinya karena tidak hadir
dipenimbangan massal.
 Hanya 40 % suspect TB yang ditemukan dan diperiksa
 Masih ada 57 % bayi yang tidak mendapatkan Vit.A 2 kali
setahun
 Terdapat 14,5 % Rumah tangga yang belum bebas jentik
demam berdarah.

2. Penentuan Prioritas Masalah.


Untuk menentukan prioritas masalah tersebut, maka digunakan
metode penentuan urutan prioritas masalah dengan metode USG yakni
sebagai berikut:

23
1. Masalah A : Masih ada 52,9 % yang merokok dalam rumah
2. Masalah B : Masih ada 55,4 % balita tidak datang keposyandu dan
sekitar 26 % tidak diketahui status gizinya karena tidak hadir
dipenimbangan massal.
3. Masalah C : Hanya 40 % suspect TB yang ditemukan dan diperiksa
4. Masalah D : Masih ada 57 % balita yang tidak mendapatkan Vit.A 2
kali setahun.
5. Masalah E : Terdapat 14,5 % Rumah tangga yang belum bebas jentik
demam berdarah.
6. Masalah F : masih ada 43,3 % balita yang belum mendapatkan
pelayanan kesehatan.

Tabel 11. Prioritas Masalah Berdasarkan Metode USG.


Masala Masala Masala Masala Masala Masala Masala
h hA hB hC hD hE hF
Kriteria
Tingkat Urgensi (U) 4 4 5 4 3 4
Tingkat Keseriusan (S) 3 4 4 4 4 4
Tingkat Perkembangan 3 5 5 3 4 4
(G)
USG 10 13 14 11 11 12

Berdasarkan table USG diatas, maka urutan prioritas masalahnya adalah


sebagai berikut :
1. Hanya 40 % suspect TB yang ditemukan dan diperiksa.
2. Masih ada 55,4 % balita tidak datang keposyandu dan sekitar 26 % tidak
diketahui status gizinya karena tidak hadir dipenimbangan massal.
3. Masih ada 43,3 % balita yang tidak mendapat pelayanan kesehatan.
4. Masih ada 30 % balita yang tidak mendapatkan Vit.A 2 kali setahun.
5. Masih ada 14,5 % rumah tangga yang belum bebas jentik demam
berdarah.
6. Masih ada 52,9 % masyarakat yang merokok dalam rumah.

3. Perumusan Masalah.

24
Berdasarkan prioritas masalah yang ditemukan maka ditetapkanlah
rumusan masalah yang terdapat di Puskesmas Guguk Panjang selama
tahun 2017 yaitu sebagai berikut :
 Diwilayah kerja Puskesmas Guguk Panjang selama tahun 2017,
hanya 40 % suspect TB yang ditemukan, yakni dari target 430
ditemukan 168 suspec.
 Selama tahun 2017 di wilayah Puskesmas Guguk Panjang terdapat
55,4 % balita yang tidak terpantau pertumbuhannya yang
ditunjukan dengan rendahnya kehadiran di Posyandu, serta sekitar
26 % balita tidak diketahui keadaan gizinya karena tidak tercakup
dalam kegiatan penimbangan massal.
 Pada tahun 2017 diwilayah Puskesmas Guguk Panjang masih ada
43,3 % balita yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar, sehingga tidak dapat dimonitor tumbuh kembangnya
 Pada pemberian Vitamin A kepada balita yang dilaksanakan pada
bulan Februari dan Agustus 2017, masih ada sekitar 30 % sasaran
yang tidak mendapatkan vitamin A, dengan persentase yang tidak
mendapatkan vitamin A untuk bayi mencapai 46,9 % dan anak balita
mencapai 25,8 %.
 Di Wilayah kerja Puskesmas Guguk Panjang selama tahun 2017
masih ada 14,5 % rumah tangga yang belum bebas jentik, yang
dikhawatirkan akan menjadi sumber terjadinya wabah demam
berdarah.
 Pada Survey PBHS 2017 di wilayah Puskesmas Guguk Panjang
ditemukan masyarakat yang masih merokok dalam rumah sebanyak
52,9 %.

4. Penyebab Masalah.
Untuk menentukan penyebab masalah digunakan metode Diagram
Fish Bone (Ishikawa) untuk dapat melihat kemungkinan penyebab
dari masalah yang ada, dari hasil diagram ishikawa dapat
disimpulkan beberapa penyebab masalah dari hasil evaluasi
pencapaian kegiatan tahun 2017 yaitu sebagai berikut :

25
Tabel 12. Penyebab Masalah Berdasarkan Hasil Fish Bond

N Prioritas Masalah Penyebab masalah


o
1 Penemuan suspect TB yang sangat Pengetahuan dan kesadaran
rendah, yaitu hanya 40 % dari target masyarakat tentang bahaya TB
yang ditetapkan masih kurang
Promosi tentang bahaya TB masih
belum memadai
Mobilisasi penduduk yang tinggi.
2 Rendahnya balita yang datang Motivasi Kader Posyandu yang
keposyandu yang hanya 55 % menurun
termasuk cakupan penimbangan Mobilisasi penduduk yang tinggi
massal yang hanya 74 %. Pengetahuan masyarakat tentang
pertumbuhan anak masih rendah
Promosi tentang penimbangan
massal masih kurang
Kurangnya koordinasi dengan
lintas sektoral
3 Masih tingginya balita yang tidak Kesadaran masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan membawa balita ke
yakni sebesar 43,3 %. posyandu/yankes masih rendah.
Banyaknya fasilitas kesehatan
swasta yang menjadi pilihan
masyarakat
Penyuluhan dari petugas
kesehatan yang masih kurang
4 Masih ada sekitar 30 % dari sasaran Mobilisasi penduduk yang tinggi
yang tidak mendatkan vit.A 2 kali Sasaran Proyeksi yang terlalu
setahun. tinggi
Penyuluhan/promosi yang masih
rendah
Kinerja Kader yang masih kurang
Sweeping yang kurang menyeluruh
5 Masih banyak Rumah tangga yang Kurangnya keterlibatan lintas
belum bebas jentik DM, yakni sectoral dalam kegiatan PJB
sebanyak 14,5 % Kinerja petugas kesehatan yang
kurang dalam kegiatan PJB
Kesadaran masyarakat yang masih
rendah dalam melakukan 4 M
6 PHBS yang masih rendah, yang Promosi yang kuat dari Produsen
ditandai banyaknya masyarakat yang Rokok
masih merokok dalam rumah yaitu Kurangnya dana untuk promosi

26
52,9 %. anti rokok
Kurang pengetahuan masyarakat
tentang bahaya rokok
Rokok menjadi salah satu elemen
dalam kegiatan tradisi/adat.

5. Pemecahan Masalah.
Setelah ditetapkan penyebab masalah hasil dari fish bond, langkah
selanjutnya adalah melaksanakan curah pendapat seluruh staf Puskesmas
Guguk Panjang untuk mencari pemecahan masalah yang ditemukan. Hasil
dari kesepakatan dalam penentuan pemecahan masalah termuat dalam
table pemecahan masalah seperti berikut ini :

Tabel 13. Alternatif Pemecahan Masalah.


N Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan
o Masalah pemecahan Masalah Terpilih
Masalah
1 Penemuan  Pengetahuan dan  Penyuluhan Pertemuan kader
suspect TB kesadaran tentang tentang penguatan
yang sangat masyarakat tentang bahaya TB program TB
rendah, bahaya TB masih  Meningkatka Membentuk
yaitu hanya kurang n jumlah Kelompok Peduli
40 % dari  Promosi tentang media TB
target yang bahaya TB masih promosi TB
ditetapkan belum memadai  Meningkatka
 Mobilisasi n frekwensi
penduduk yang pertemuan
tinggi. kader yang
membahas
TB
2 Rendahnya  Motivasi Kader  Melengkapi Pertemuan Lintas
balita yang Posyandu yang sarana dan sekttoral
datang menurun sarana Pertemuan kader
keposyandu  Mobilisasi Posyandu
yang hanya penduduk yang  Meningkatka
55 % tinggi n kerja sama
termasuk  Pengetahuan lintas
cakupan masyarakat tentang sectoral
penimbanga pertumbuhan anak  Menigkatkan
n massal masih rendah pengetahuan
yang hanya  Promosi tentang kader melalui
74 %. penimbangan peningkatan
massal masih kualitas
kurang pertemuan
 Kurangnya kader

27
koordinasi dengan
lintas sektoral
3 Masih  Kesadaran  Melengkapi Paket kelas ibu
tingginya masyarakat untuk sarana dan hamil
balita yang membawa balita ke sarana Paket kelas ibu
tidak posyandu/yankes Posyandu balita
mendapatka masih rendah.  Meningkatka
n pelayanan  Banyaknya fasilitas n promosi
kesehatan kesehatan swasta tentang
yakni yang menjadi kesehatan
sebesar 43,3 pilihan masyarakat balita melalui
%.  Penyuluhan dari paket kelas
petugas kesehatan ibu balita
yang masih kurang
4 Masih ada  Mobilisasi  Melakukan Pendataan sasaran
sekitar 30 % penduduk yang sweeping oleh Penyuluhan/promo
dari sasaran tinggi petugas dan si Vitamin A
yang tidak  Sasaran Proyeksi kader
mendatkan yang terlalu tinggi  Meningkatka
vit.A 2 kali  Penyuluhan/promo n promosi
setahun. si yang masih vit.A
rendah  Melaksanaka
 Kinerja Kader yang n pendataan
masih kurang sasaran yang
 Sweeping yang sebenarnya.
kurang menyeluruh
5 Masih  Kurangnya  Melakukan Promosi tentang
banyak keterlibatan lintas pelatihan DM pada saat
Rumah sectoral dalam pengendalian pertemuan kader
tangga yang kegiatan PJB vector dan pertemuan LS
belum bebas  Kinerja petugas  Meningkatka
jentik DM, kesehatan yang n media
yakni kurang dalam promosi
sebanyak kegiatan PJB tentang
14,5 %  Kesadaran demam
masyarakat yang berdarah
masih rendah  Meningkatka
dalam melakukan n peranan LS
4M tentang
kesadaran
melaksanaka
n 4M
6 PHBS yang  Promosi yang kuat  Meningkatka Penyuluhan di
masih dari Produsen n masyarakat dan
rendah, Rokok pelaksanaan sekolah
yang  Kurangnya dana penyuluhan Promosi tentang
ditandai untuk promosi anti tentang anti rokok
banyaknya rokok bahaya rokok
masyarakat  Kurang  Meningkatka
yang masih

28
merokok pengetahuan n kualitas
dalam masyarakat tentang media
rumah yaitu bahaya rokok promosi anti
52,9 %.  Rokok menjadi rokok
salah satu elemen
dalam kegiatan
tradisi/adat.

6. Identifikasi Keinginan Masyarakat.


Selama tahun 2017 telah di identifikasi beberapa masukan/usulan dan
harapan kepada Puskesmas Guguk Panjang yang perlu menjadi acuan
dalam menyusun perencanaan Puskesmas, keinginan masyarakat tersebut
disampaikan melalui kegiatan MMK, Pertemuan lintas sektoral, kotak saran
dll. Hasil dari masuka dan keinginan masyarakat selama tahun 2017
tersebut telah dirangkum oleh Puskesmas Guguk Panjang seperti terlihat
pada table 14 berikut ini.

Tabel 14. Identifikasi Keinginan Masyarakat Ke Puskesmas Guguk Panjang.

No Kelurahan Masukan/Usulan Masyarakat


1. Petugas yang turun ke Posyandu agar melakukan
penyuluhan yang lebih terkoordinasi dan
berkesinambungan.
2. Petugas Kesehatan agar dapat melakukan bimbingan
yang lebih baik dalam hal pengukuran BB/TB balita dan
pelaksanaan DDTK.
3. Adanya penyulihan rutin di Posyandu Tentang TB.
4. Dalam pelaksanaan PJB agar petugas kesehatan bisa
mendampingi kader, terutama sekali bila menghadapi
1 Tarok Dipo masyarakat yang kurang koperatif.
5. Agar Puskesmas memperbanyak spanduk yang bertema
anti narkoba untuk dipasang dititik titik strategis.
6. Hendaknya ada penyuluhan Akupresure dikelompok
masyarakat.
7. Peningkatan penyuhan di masyarakat dan sekolah
terutama sekali penyuluhan tentang HIV/AIDS dan
LGBT.
8. Agar diadakan lomba Posyandu dan lomba menu PMT di
Posyandu.
9. Agar dibuat Plang/Stiker bebas rokok di Poskeskel,
karena ada pasien Poskeskel yang merokok.
10. Agar ada Penyuluhan tentang pentingnya Jamban sehat.
11. Perlu pendapingan minum obat TB oleh petugas.
12. Pemberian bubuk abate kemasyarakat bisa ditingkatkan
frekkuensi dan volume nya.

29
13. Hasil pemeriksaan labor tentang kualitas air minum
penduduk bisa dipublikasikan ke masyarakat melalui
kelurahan.

1. Petugas Kesehatan/Bidan Poskeskel agar berkoordinasi


dengan kelurahan apabila ditemukan balita Gizi buruk
untuk dilakukan penanggulangan bersama.
2. Pengadaan ATK Posyandu agar bisa dibantu oleh
2 Pakan Kurai Puskesmas.
3. Saran agar UGD Puskesmas Buka 24 jam
4. Agar ada pelatihan/sosialisasi akupresure kepada
masyarakat/kader
5. Penanganan pasien gangguan jiwa agar lebih optimal.
6. Agar dicari kiat-kiat khusus untuk meningkatkan
cakupan imunisasi.

1. Agar Puskesmas melakukan penyuluhan di kantin


sekolah tentang penggunaan zat tambahan makanan
dan makanan yang kadaluarsa.
2. Agar ada penyuluhan khusus kepada ibu hamil dan
3 Bukit menyusui di kelurahan Bukit cangang.
Cangang KR 3. Ada penyuluhan kesehatan di masjid dan majelis taklim
serta pemeriksaan labor ringan.
4. Agar petugas beserta kader mendatangi rumah
penduduk untuk memeriksa jentik, serta melakukan
penyuluhan DBD.
5. Pemberian bubuk abate kemasyarakat bisa ditingkatkan
frekkuensi dan volume nya

D. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK).

Pada prinsipnya penyusunan RUK harus memperhatikan dua hal yakni


mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada periode sebelumnya dan
memperbaiki program yang mesih bermasalah, dan penyusunan kegiatan baru
yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan wilayah dan kemampuan Puskesmas.

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun berpedoman pada tiga factor yang
menjadi dasar atau acuan dalam pembuatan RUK yaitu :

1. Permasalahan yang ada pada pencapaian kegiatan dua tahun sebelumnya,


yang bisa dilihat dari evaluasi program/kegiatan, yang dituangkan dalam
laporan tahunan, laporan pencapaian kinerja dan hasil pencapaian SPM,
hasil evaluasi didapat permasalahan yang ada, kemudian ditentukan

30
prioritas masalah dan dicari factor-faktor penyebab masalah, lalu ditentukan
alternative pemecahan masalah yang dituangkan dalam bentuk RUK.
2. Adanya masukan dari masyarakat baik langsung maupun tidak langsung,
yang didapat dari hasil rapat lintas sector, hasil kotak saran/pengaduan,
hasil SMD dan Musyawarah masyarakat kelurahan (MMK), survey kepuasan
pasien, hasil Musrembang dll. Masukan masyarakat tersebut menjadi salah
satu acuan dalam penyusunan RUK.
3. Adanya kebijakan pemerintah yang lebih tinggi untuk melaksanakan
program/kegiatan baru yang selama ini tidak dilaksanakan.

Berdasarkan hasil cakupan kegiatan tahun 2017 serta terdapatnya beberapa


kegiatan prioritas yang belum mencapai target sehingga berpotensi menimbulkan
permasalahan kesehatan di masyarakat, dan dengan memperhatikan masukan dari
masyarakat dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat kelurahan (MMK) serta
Pertemuan Lintas sektoral, maka ditetapkanlah Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Puskesmas Guguk Panjang untuk tahun 2019 yang disusun berdasarkan program
pokok/esensial Pukesmas dan program pengembangan seperti berikut ini.

31
32
33
34
35
36
37
E. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK).

38
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas Guguk Panjang disusun
setelah alokasi kegiatan dan biaya yang tercantum dalam RKA disetujui dan
disahkan menjadi DPA oleh Tim Anggaran Pemerintah Kota Bukittinggi, RPK yang
telah disusun akan berfungsi sebagai alat monitoring jadwal pelaksanaan kegiatan
oleh pengelola kegiatan. Berikut ini adalah Rencana pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Puskesmas Guguk Panjang tahun 2018.

39
40
41
42
43
IV

44
DUKUNGAN DINAS KESEHATAN DALAM
PROSES PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Peranan dan dukungan dari Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi dalam proses
perencanaan Puskesmas Guguk Panjang cukup tinggi diantaranya adalah :
1. Melakukan advokasi kepada Pemerintah Kota (Badan Keuangan) agar
anggaran dan kegiatan yang diusulkan oleh Puskesmas Guguk Panjang
dapat disetujui tanpa dikurangi, serta penyelenggaraan kegiatan dapat
diselenggarakan dengan tepat waktu sehingga realisasi anggaran dapat
sesuai dengan target yang diharapkan, dan selanjutnya Puskesmas dapat
melaksanakan kegiatan sesuai jadwal.
2. Menyusun petunjuk teknis tentang perencanaan dengan menerbitkan
keputusan Walikota mengenai standar pelayanan dan target yang harus
dicapai oleh Puskesmas, termasuk ketentuan-ketentuan pokok untuk
pelayanan kesehatan masyarakat.
3. Supervisi dan bimbingan teknis dalam penyusunan perencanaan Puskesmas
dalam bentuk mengadakan pelatihan staf Puskesmas dalam penyusunan
Rencana Tahunan dan Rencana Lima Tahun.
4. Adanya pengawasan dan monitoring dalam pelaksanaan kegiatan
Puskesmas, apakah sesuai dengan RPK yang telah dijadwalkan, termasuk
dalam pencairan anggaran kesehatan untuk pelaksanaan krgiatan yang
sudah terjadwal.

V
PENUTUP

45
Perencanaan Tingkat Puskesmas Guguk Panjang Tahun 2018 ini akan
digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan, masalah-
masalah yang telah diidentifikasi selama tahun 2017 akan menjadi prioritas untuk
dapat ditingkatkan pencapaian cakupannya, termasuk dalam pemberian prioritas
dalam pengalokasian anggaran dan monitoring kegiatan.

Perencanaan Tahunan Puskesmas Guguk Panjang tahun 2018 ini


merupakan penjabaran dari Rencana Lima Tahun Puskesmas Guguk Panjang
tahun 2016-2021, demikian juga dengan target-target kegiatan yang harus dicapai
selama tahun 2019 disesuaikan dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra
maupun target yang ditetapkan tersendiri oleh Dinas kesehatan Kota Bukittinggi.

46
47
48
49
50
51
52
53
54
IV

DUKUNGAN DINAS KESEHATAN DALAM


PROSES PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

55
Peranan dan dukungan dari Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi dalam proses
perencanaan Puskesmas Guguk Panjang cukup tinggi diantaranya adalah :
1. Melakukan advokasi kepada Pemerintah Kota (Badan Keuangan) agar
anggaran dan kegiatan yang diusulkan oleh Puskesmas Guguk Panjang
dapat disetujui tanpa dikurangi, serta penyelenggaraan kegiatan dapat
diselenggarakan dengan tepat waktu sehingga realisasi anggaran dapat
sesuai dengan target yang diharapkan, dan selanjutnya Puskesmas dapat
melaksanakan kegiatan sesuai jadwal.
2. Menyusun petunjuk teknis tentang perencanaan dengan menerbitkan
keputusan Walikota mengenai standar pelayanan dan target yang harus
dicapai oleh Puskesmas, termasuk ketentuan-ketentuan pokok untuk
pelayanan kesehatan masyarakat.
3. Supervisi dan bimbingan teknis dalam penyusunan perencanaan Puskesmas
dalam bentuk mengadakan pelatihan staf Puskesmas dalam penyusunan
Rencana Tahunan dan Rencana Lima Tahun.
4. Adanya pengawasan dan monitoring dalam pelaksanaan kegiatan
Puskesmas, apakah sesuai dengan RPK yang telah dijadwalkan, termasuk
dalam pencairan anggaran kesehatan untuk pelaksanaan krgiatan yang
sudah terjadwal.

V
PENUTUP

Perencanaan Tingkat Puskesmas Guguk Panjang Tahun 2019 ini akan


digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan, masalah-
masalah yang telah diidentifikasi selama tahun 2017 akan menjadi prioritas untuk

56
dapat ditingkatkan pencapaian cakupannya, termasuk dalam pemberian prioritas
dalam pengalokasian anggaran dan monitoring kegiatan.

Perencanaan Tahunan Puskesmas Guguk Panjang tahun 2019 ini


merupakan penjabaran dari Rencana Lima Tahun Puskesmas Guguk Panjang
tahun 2016-2021, demikian juga dengan target-target kegiatan yang harus dicapai
selama tahun 2019 disesuaikan dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra
maupun target yang ditetapkan tersendiri oleh Dinas kesehatan Kota Bukittinggi.

57
58
59

Anda mungkin juga menyukai