Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU ALAMIAH DAN SOSIAL DASAR


ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

Dosen : Rika Dwi Kurniati, M.Pd.

KELOMPOK II
Disusun Oleh:
Nazhifah Elqolby 2121030226
Zulfha Mefa Faditiya 2121030224
Syamsul Arif 2121030211
Muhammad Aldi 2121030222

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG


HUKUM EKONOMI SYARIAH
TAHUN 2021/2022

1
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..3
1.1 Latar Belakang……………………………………………………..3
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………. 3
1.3 Tujuan Penulisan Makalah……………………………………….... 3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………... 5
2.1 Hakikat Manusia dan Sifat Keingintahuannya……………………..5
2.2 Perkembangan Fisik Manusia……………………………………... 6
2.3 Perkembangan Sifat dan Pikiran Manusia……………………….... 7
2.4 Sejarah Pengetahuan Yang Diperoleh Manusia………………….... 8
2.5 Karakteristik Penilaian Ilmu Sosial………………………………...9
BAB III PENUTUP…………………………………………………... 10
3.1 Kesimpulan………………………………………………………... 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Umumnya pengetahuan seseorang tentang sesuatu dimulai dari adanya rangsangan dari suatu
objek, rangsangan itu menimbulkan rasa ingin tahu yang mendorong seseorang untuk melihat,
menyaksikan, mengamati, mengalami dan sebagainya.
Manusia sebagai makhluk yang berpikir akan dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah
yang mendorong untuk mengenal, memahami, dan menjelaskan gejala-gejala alam, juga
berusaha untuk memecahkan masalah atau persoalan yang dihadapi, serta berusaha untuk
memahami masalah itu sendiri, ini semua menyebabkan manusia mendapatkan pengetahuan
yang baik.
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan yang paling berhasil dalam persaingan
hidup di bumi ini, meski banyak keterbatasan fisik, seperti: ukuran, kekuatan, kecepatan, dan
panca inderanya, bila dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya. Keberhasilan itu
disebabkan oleh manusia memiliki kemampuan otak yang lebih baik daripada makhluk
lainnya, yang memungkinkan lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungannya.Dan dari
sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras itulah
yang merupakan sifat unik manusia.
Rasa ingin tahu, juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia mempunyai kemampuan
untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap sepanjang zaman.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang “ Alam Pikiran Manusia dan
Perkembangannya”. Bagaimana hakikat manusia dan sifat keingintahuannya, perkembangan
fisik, perkembangan sifat dan pikiran manusia, sejarah pengetahuan yang diperoleh manusia,
serta bagaimana karakteristik penilaian ilmu sosial.

1.2 Rumusan Masalah


Dari pemaparan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa hakekat manusia dan sifat keingintahuannya ?
2. Bagaimana perkembangan fisik manusia ?
3. Bagaimana perkembangan sifat dan pikiran manusia ?
4. Bagimana sejarah pengetahuan manusia ?
5. Bagaimana karakteristik penilaian ilmu sosial ?

1.3.Tujuan Penulisan Makalah


Makalah Ilmu Alamiah Dasar ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar sebagai salah satu proses
perkuliahan.
2. Untuk mengetahui bagaimana alam pikiran manusia yang sebenarnya dan sifat
keingintahuannya
3. Untuk mengetahui perkembangan fisik, sifat, dan pikiran manusia

3
4. Untuk mengetahui sejarah pengetahuan manusia
5. Untuk mengetahui karakteristik penilaian ilmu sosial

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Manusia dan Sifat Keingintahuannya


Hakikat Manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat manusia adalah
makhluk yang sempurna, ada juga yang menyebutnya makhluk paling cerdas dari semua itu
menunjukan bahwa hakikat manusia adalah makhluk yang positif. Manusia dengan segala
sifat dan karakternya, diciptakan dengan sebegitu sempurnanya. Hakikat manusia adalah
sebagai berikut:

1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual
dan sosial.
3. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6.dSuatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudannya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas.
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.

Rasa ingin tahu (kuriositas), juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia mempunyai
kemampuan untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap sepanjang zaman.
Karena apa? Karena manusia akan selalu bertanya apa, bagaimana dan mengapa begitu.
Manusia juga mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan
dengan pengetahuan yang baru sehingga menjadi pengetahuan yang lebih baru.

Manusia dengan rasa ingin tahunya yang besar, selalu berusaha mencari keterangan tentang
fenomena alam yang teramati. Untuk menjawab semua rasa ingin tahu manusia sering
mereka–reka jawaban mereka sendiri . Pengetahuan seperti inilah yang disebut pseudo
science. Ilmu pengetahuan juga berkembang sesuai dengan zamannya dan sejalan dengan cara
berpikir dan alat bantu yang ada pada saat itu .

Cara memperoleh sains semu ( pseudo sains ), antara lain:


1. Mitos
2. Wahyu

5
3. Otoritas dan tradisi
4. Prasangka
5. Intuisi
6. Penemuan kebetulan
7. Cara – coba – ralat

Manusia memiliki rasa ingin tahu atau kuriositas yang terus tumbuh dan berkembang sangat
pesat. Rasa ingin tahu manusia tidak pernah dapat terpuaskan, apabila suatu masalah dapat
dipecahkan akan timbul masalah lainnya yang menunggu pemecahanya. Manusia akan terus
bertanya setelah mengetahui apa, bagaimana, dan mengapa. Manusia mampu menggunakan
pengetahuan yang telah lama diperoleh untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru
menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi. Hal ini demikian berlangsung berabad-abad
sehingga terjadi akumulasi pengetahuan. Manusia memiliki salah satu sifat yang paling
esensial yaitu berfikir, al-insan hayawanu naathiq, artinya manusia adalah makhluk yang
berfikir. Karena itu lahirnya ilmu pengetahuan tentang alam atau ilmu alamiah berasal dari
pemikiran manusia tentang jati diri alam.

2.2 Perkembangan Fisik Manusia


Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang lain
bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam
(deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas
ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan
maupun tumbuhan.Dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan
kemauan keras itulah yang merupakan sifat unik manusia.

Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap
menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang
identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak
homolog yang akan menjadi laki-laki.Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung
mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada
minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai
dengan berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa
gerakan dari janin. Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan
dengan kepala di bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin
berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di antaranya
dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi
organ-organ reproduksi (organ genitalia). Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat
dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik
oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.Sampai usia 2 tahun,
perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia
2 – 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan
dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan
diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah

6
usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai
individu yang bertanggung jawab.

2.3 Pekembangan Sifat dan Pikiran Manusia

Sifat keingin tahuan manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu
dimana manusia tersebut hidup. Ada beberapa perkembangan pikiran manusia berdasarkan
usia dari bayi hingga dewasa, sebagai berikut:

A). Masa Bayi (0-2 tahun)

Masa bayi merupakan periode sensorimotorik. Pada periode ini ditandai dengan pertumbuhan
yang cepat dan perkembangan kognitif bayi, selain itu di tahap inilah bayi belajar tentang
dunia di sekitar mereka. Mereka melakukannya dengan mengoordinasikan semua pengalaman
indrawi, seperti mendengar, melihat, menyentuh, dan mengecap. Pada periode ini juga bayi
mulai belajar berjalan, berbicara, dan makan.

B). Masa Kanak-kanak (3-5 tahun)

Masa kanak-kanak disebut sebagai periode praoperasional. Pada periode ini, si kecil mulai
mengembangkan keterampilan bahasanya dan mulai mempresentasikan sesuatu menggunakan
kata-kata atau gambar. Seperti bermain mobil-mobilan dengan garasinya menggunakan kotak
kosong. Pada periode ini juga Keingintahuan bayi sangat besar yang ditandai dengan banyak
bertannya.

C). Masa Usia Sekolah (6-12 tahun)

Masa ini disebut juga sebagai periode operasional konkret. Pada periode ini anak lebih mahir
menggunakan logika dalam berpikir. Egosentrisme pada tahap sebelumnya mulai berkurang,
ini karena mereka mulai sadar terhadap faktor eksternal dan memikirkan perasaan orang lain.

D). Masa Remaja (13-20 tahun)

Masa remaja disebut juga dengan periode operasional formal yang merupakan masa
pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa. Mereka
berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang dewasa. Padahal secara fisik, mental, dan
emosional belum mampu berbuat demikian. Di periode ini remaja mulai lebih memikirkan
masalah moral, sosial, etika, dan politik.

E). Masa Dewasa (>20 tahuan)

7
Masa dewasa ditandai dengan kemapuan individu untuk berdiri sendiri. Mereka mampu
mengendalikan perilakunya dengan baik, menempatkan dirinya sebagai anggota dalam
kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab.

2.4 Sejarah Pengetahuan Yang Diperoleh Manusia

Pengetahuan sudah ada sejak adanya manusia di bumi. Sejarah pengetahuan manusia telah
melewati masa yang panjang seiring dengan sejarah peradaban manusia (Jamin&Ohira,2018).
Peradaban manusia dimulaisejak zaman prasejarah hingga zaman sejarah.

1. Pengetahuan Manusia di Zaman Prasejarah

Zaman prasejarah berlangsung sekitar 4.000.000-10.000 SM. Pada zaman ini manusia belum
mengenal tulisan. Pengetahuan manusia masih sangat sederhana, berkaitan dengan
kemampuan bertahan hidup. Berbagai peninggalan dari zaman prasejarah menunjukkan
bahwa manusia pada masa itu telah mampu mengidentifikasi, mengelompokkan, dan
merancang. Ketiga jenis kemampuan tersebut adalah elemen dasar dari ilmu kealaman.
Manusia zaman prasejarah dapat mengidentifikasi jenis atau bentuk bahan yang dapat
digunakan sebagai senjata atau alat untuk berburu, misalnya batu yang runcing.

2. Pengetahuan Manusia di Zaman sejarah

Zaman sejarah di tandai dengan ditemukannya tulisan, berlangsung setelah zaman prasejarah,
sekitar 10.000 tahun SM. Zaman sejarah dapat dibagi dalam beberapa masa, yaitu:

a. Zaman pola pikir koheren

Zaman pola pikir koheren berlangsung sekitar 10.000-500 SM. Pengetahuan manusia pada
masa ini masih dipengaruhi mitos dan kepercayaan. Contohnya adalah pengetahuan yang
dimiliki bangsa Babilonia tentang rasi bintang. Pola pikir koheren yang dimiliki oleh manusia
pada zaman ini selalu menghubungkan kejadian saat ini dengan kejadian terdahulu yang
diyakini kebenarannya. Apabila ditemukan koheresi atau konsistensi antara kejadian saat ini
dengan kejadia terdahulu, maka pengetahuan tersebut dianggap benar. Apabila tidak
ditemukan koherensi atau konsistensi antara kejadian saat ini dengan kejadian terdahulu,
maka pengetahuan tersebut dianggap salah. Kekurangan pola pikir manusia pada masa ini
adalah masih dipengaruhi oleh mitos atau kepercayaan.

b. Zaman pola pikir rasinonal

Zaman pola pikir rasional mulai muncul di masa Kerajaan Yunani, sekitar 600-200 M. Pola
pikir rasional merupakan perkembangan dari pola pikir koheren yang masih dicampuradukkan

8
dengan mitos atau kepercayaan. Masyarakat Yunani pada masa ini mengembangkan
pengetahuan berdasarkan olah pikir atau akal sehat tanpa mengaitkannya dengan mitos.

c. Zaman pola pikir induktif

Zaman pola pikir induktif berlangsung sekitar 1.400-1.600 M. Pada masa ini manusia
memperoleh pengetahuan dari hal-hal yang khusus yang diperoleh dari pengamatan
pancaindra. Perkembangan pengetahuan dan pemikiran manusia pada masa ini cukup pesat,
sehingga tercipta berbagai peralatan yang dapat membantu pengamatan pancaindra yang
terbatas.

d. Zaman pola pikir kuantitatif

Zaman pola pikir kuantitatif berlangsung sekitar 1.600-1.900 M. Pengetahuan manusia pada
masa ini dinilai kebenarannya menggunakan matematika dan statistika

2.5 karakteristik penilaian ilmu sosia

Penelitian adalah:

1. Suatu proses penyelidikan secara otomatis yang ditujukan pada penyediaan informasi
untuk menyelesaikan masalah-masalah(Cooper & Emory, 1995)
2. Usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta
baru dan juga sebagai penyaluran hasrat ingin tahu manusia (Sufarmoko, 1991)

Metode penelitian adalah Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Adapun penelitian sosial memiliki ciri-ciri dan karakteristik sebagai berikut :

● Sistematis: artinya bahasan tersusun secara teratur, berurut berdasarkan sistem.


● Logis : artinya sesuai dengan logika, masuk akal, benar menurut penalaran.
● Empiris : artinya diperoleh dari pengalaman, penemuan, pengamatan.
● Metodis : artinya berdasarkan metode yang kebenarannya diakui oleh penalaran.
● Umum : artinya menggeneralisasi, meliputi keseluruhan tidak menyangkut yang
khusus saja.
● Akumulatif : artinya bertambah terus, makin berkembang, dinamis.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi terhadap suatu
hal atau objek, dan juga mempunyai suatu rasa penasaran akan suatu hal disekitar mereka.
Proses tersebut selalu berkembang mengikuti fase umur. Hal itu juga dipengaruhi oleh
keadaan sosial ataupun gejala2 alam di sekitar manusia sebagai makhluk sosial.

Dalam hal pemecahan masalah, manusia memiliki pola pikir yang berbeda-beda dan beragam
dari suatu masa ke masa maupun dari fase kedewasaan manusia itu sendiri. Pemecahan
terhadap suatu masalah ataupun gejala tak lepas dari metode penelitian ilmu sosial sebagai
dalam pemecahan suatu masalah itu sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Asiyah, dkk. 2019. Ilmu Alamiah Dasar Dalam Perspektif Islam. Bengkulu: Penerbit Vanda.

Sujalu, Akas Pinaringan dkk. 2021. Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta:Zahir Publishing.

Mulyana, Deddy. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

11

Anda mungkin juga menyukai