Anda di halaman 1dari 5

J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.

3, Juni 2020: 214-218 ISSN 1907-1744 (Cetak)


DOI: 10.29303/jpm.v15i3.1878 ISSN 2460-1500 (Online)

VALIDITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MODEL DISCOVERY DENGAN


PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF

THE VALIDITY OF PHYSICS LEARNING DEVICES BASED ON DISCOVERY MODEL WITH


COGNITIVE CONFLICT APPROACH

Ibrahim*1, Gunawan2 dan Kosim2


1
Program Studi Magister Pendidikan IPA Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
2
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
*Email: ibrahim14@unram.ac.id

Diterima: 7 Mei 2020. Disetujui: 8 Mei 2020. Dipublikasikan: 1 Juni 2020

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan validitas perangkat pembelajaran fisika berbasis
model discovery dengan pendekatan konflik kognitif. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan
pengembangan (Research and Development). Prosedur penelitian pengembangan yang dilakukan dalam
pengembangan perangkat pembelajaran fisika model discovery dengan pendekatan konflik kognitif mengacu
pada langkah-langkah pengembangan 4D yaitu define, design, develop dan disseminate. Perangkat pembelajaran
fisika berbasis model discovery dengan pendekatan konflik kognitif yang dikembangkan terdiri dari silabus,
RPP, LKPD, handout, dan instrumen evaluasi. Jurnal ini hanya fokus pada validitas isi dan kontruk yang
divalidasi oleh ahli. Berdasarkan hasil analisis validitas menggunakan indeks Aiken dan analisis reliabilitas
menggunakan percentage agreement didapatkan bahwa perangkat pembelajaran fisika berbasis model discovery
dengan pendekatan konflik kognitif yang dikembangkan memiliki kriteria valid dan reliabel.

Kata Kunci: Perangkat Pembelajaran, Discovery Learning, Pendekatan Konflik Kognitif, Validitas

Abstract: The purpose of this study is to determine the validity of the physics learning devices based on the
discovery model with the cognitive conflict approach. This type of research includes Research & Development.
The procedure of development research carried out refers to the 4D development steps namely define, design,
develop and disseminate. The physics learning devices based on the discovery model with the cognitive conflict
approach developed to consist of the syllabus, lesson plans, LKPD, handouts, and evaluation instruments. This
journal only focused on content validity and constructs that are validated by experts. Based on the results of the
validity analysis using the Aiken index and reliability analysis using a percentage of an agreement it was found
that the physics learning devices based on the discovery model with the cognitive conflict approach developed
had valid and reliable categories.

Keywords: Learning Devices, Discovery Learning, Cognitive Conflict Approach

PENDAHULUAN didik mampu menguasai konsep dan memiliki


Perangkat pembelajaran adalah bahan kemampuan untuk mengasah pengetahuannya agar
yang disusun untuk pendidik dan peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam
dalam melakukan kegiatan pembelajaran [1]. kehidupannya. Tujuan pembelajaran fisika tersebut
Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai sejalan dengan tuntutan abad ke-21 yang
pedoman pelaksanaan pembelajaran agar memerlukan keterampilan peserta didik dalam hal
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien [2], (1) creativity and innovation; (2) communication;
serta lebih menarik dan dapat memotivasi peserta (3) collaboration; dan (4) critical thinking and
didik untuk berperan aktif dalam pembelajaran [3]. problem solving.
Perangkat pembelajaran sangat penting bagi Hasil studi lapangan yang dilakukan di
pendidik sebagai pedoman dalam kegiatan dua Madrasah Aliyah (MA) di Kota Mataram
pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran fisika. menunjukkan bahwa (1) perangkat pembelajaran
Pembelajaran fisika merupakan yang dikembangkan belum memuat langkah-
pembelajaran yang melibatkan hakikat fisika langkah yang melibatkan peran aktif peserta didik
sebagai sains dalam proses pembelajarannya [4]. dalam menguasai konsep dan kemampuan
Pembelajaran fisika memberikan pengalaman penyelesaian masalah; (2) Instrumen penilaian
belajar kepada peserta didik untuk meningkatkan yang dikembangkan belum optimal menguji
kemampunanya dan memahami konsep-konsep kemampuan penyelesaian masalah peserta didik;
yang ada [5,6]. Dalam kerangka kurikulum 2013 dan (3) penguasaan konsep dan kemampuan
tertuang tujuan pembelajaran fisika yaitu peserta
214
J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.3, Juni 2020: 214-218 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/jpm.v15i3.1878 ISSN 2460-1500 (Online)

penyelesaian masalah peserta didik masih Hal inilah yang mendasari peneliti
tergolong rendah. melakukan penelitian dengan tujuan untuk
Salah-satu perangkat pembelajaran yang menentukan kevalidan perangkat pembelajaran
dapat dikembangkan dan diterapkan dalam fisika berbasis discovery dengan pendekatan
pembelajaran fisika untuk meningkatkan konflik kognitif yang dikembangkan agar dapat
penguasaan konsep dan kemampuan penyelesaian diterapkan dalam pembelajaran.
masalah peserta didik adalah perangkat
pembelajaran fisika model discovery. Model METODE PENELITIAN
pembelajaran discovery merupakan suatu model Jenis penelitian ini termasuk penelitian
pembelajaran penemuan yang dikembangkan oleh dan pengembangan (Research and Development).
J. Brunner berdasarkan pandangan kognitif [7]. Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran
Belajar penemuan juga merupakan bagian dari fisika model discovery dengan pendekatan konflik
proses inkuiri [8]. Model pembelajaran ini kognitif mengacu pada langkah-langkah
menuntun peran aktif peserta didik dan melibatkan pengembangan 4D Thiagaran [17] yaitu define,
kemampuan peserta didik untuk menemukan design, develop dan disseminate. Uji kevalidan
konsep secara terstruktur, masuk akal, analitis, dan perangkat pembelajaran dilakukan oleh tiga
kritis sehingga peserta didik dapat merumuskan validator ahli dengan cara mengisi lembar validasi.
secara individu penemuaannya [9]. Indriastuti [10] Data hasil validasi ahli dianalisis untuk mengetahui
menyatakan perangkat pembelajaran model tingkat kevalidannya dengan menggunakan formula
discovery berpendekatan saintifik yang Aiken’s V [18]. Tingkat kevalidan ditentukan
dikembangkan dapat meningkatkan kemampuan berdasarkan tabel berikut.
peserta didik untuk berpikir kreatif. Akan tetapi, Tabel 1. Tingkat Kevalidan
model pembelajaran ini memiliki kelemahan, yaitu Rentang Nilai Kategori
bagi peserta didik yang kurang pandai, akan 𝑽 ≤≤ 𝟎. 𝟒 Validitas Lemah
kesulitan merumuskan konsep tersebut, sehingga 𝟎. 𝟒 > 𝑽 < 𝟎. 𝟖 Validitas Sedang
akan terjadi konflik kognitif pada dirinya. 𝑽 ≥ 𝟎. 𝟖 Validitas Tinggi
Pengembangan perangkat pembelajaran
fisika model discovery sangat cocok digabungkan Selanjutnya untuk mengukur
dengan pendekatan konflik kognitif untuk kesepahaman antar validator (inter rater reability),
mengurangi kelemahan dari model pembelajaran dianalisis menggunakan percentage agreement
discovery itu sendiri. Pendekatan konflik kognitif [19]. Hasil validasi perangkat pembelajaran
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dikatakan reliabel apabila percentage agreement >
menyajikan sesuatu yang kontradiksi kepada 75% [20]. Perangkat pembelajaran dikatakan layak
peserta didik guna mencapai keseimbangan ilmu digunakan dalam pembelajaran, apabila hasil
pengetahuan yang lebih tinggi [11]. Menurut analisis memenuhi kategori validitas tinggi dan
Ismaimuza [12] konflik kognitif merupakan reliabel [21].
rangsangan awal untuk memperoleh equilibrium
(keseimbangan) baru, dimana equilibrium baru HASIL DAN PEMBAHASAN
lebih tinggi kedudukannya daripada equilibrium Hasil pengembangan ini berupa perangkat
sebelumnya. Konsep konflik kognitif lebih khusus pembelajaran fisika model discovery dengan
dijelaskan oleh Hewson [13], dan Stavy & pendekatan konflik kognitif. Untuk memenuhi
Berkovitz [14], dimana mereka mengidentifikasi perangkat pembelajaran dengan kategori valid dan
bahwa ada dua jenis konflik kognitif yang terkait reliabel yang layak digunakan dalam pembelajaran,
dengan berbagai bentuk ekuilibrasi dalam teori langkah pengembangan perangkat pembelajaran
Piaget; yaitu konflik antara konsepsi peserta didik mengacu pada tahapan pengembangan Thiagarajan
dan pengalaman, dan konflik antara dua struktur (1974).
kognitif yang berbeda terkait dengan fenomena Tahap awal pengembangan perangkat
yang sama. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran menurut Thiagarajan [17] adalah
pembelajaran discovery yang dipadu pendekatan tahap define. Tahap define merupakan tahapan
konflik kognitif berdampak positif terhadap pengumpulan data yang diperlukan dalam kegiatan
kemampuan berpikir kritis peserta didik [15]. penelitian dan pengembangan [22]. Menurut
Perangkat pembelajaran yang Zahroh [23] dan Kurniawan & Dewi [24]
dikembangkan tersebut perlu dilakukan validitas. menyatakan bahwa beberapa hal yang harus
Hal ini dilakukan agar perangkat pembelajaran dilakukan pada tahap ini yaitu analisis awal-akhir,
layak digunakan dalam pembelajaran. Hal tersebut karakteristik peserta didik, tugas, kurikulum,
sejalan dengan pendapat Putra [16] yang konsep, serta analisis tujuan pembelajaran.
menyatakan bahwa perangkat pembelajaran perlu Berdasarkan hasil analisis pada tahap define di dua
dilakukan validitas untuk menjamin kualitasnya. Madrasah Aliyah yang ada di Kota Mataram,

215
J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.3, Juni 2020: 214-218 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/jpm.v15i3.1878 ISSN 2460-1500 (Online)

menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang adalah rancangan produk awal. Pada tahap ini,
dikembangkan oleh pendidik belum optimal dan peneliti merancang silabus, RPP, LKPD, handout,
efektif, LKPD dan handout menggunakan produk dan instrumen evaluasi. Perangkat pembelajaran
yang sudah ada. Hal ini didukung oleh Dewi et al. yang dirancang tersebut berbasis model discovery
[25] yang menyatakan bahwa penggunaan LKPD dengan pendekatan konflik kognitif. Hasil
dan perangkat pembelajaran lain cenderung belum rancangan produk awal dijadikan sebagai draf I
menfasilitasi peserta didik untuk menguasai materi perangkat pembelajaran.
dan berpikir tingkat tinggi. Selain itu Ibrahim, et al Tahap terakhir adalah tahap develop.
[26] menambahkan bahwa pembelajaran fisika Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
masih menggunakan metode yang berpusat pada validasi perangkat oleh validator, revisi perangkat
peran aktif pendidik. (draft II), uji coba terbatas, revisi perangkat (draft
Tahap selanjutnya adalah tahap design. III), dan produk akhir. Akan tetapi pada tahap ini,
Kegiatan yang dilakukan pada tahap design peneliti membatasi sampai pada tahap validasi oleh
menurut Aryuntini et al. [27] adalah pemilihan ahli. Validasi bertujuan untuk mengetahui tingkat
format dan rancangan produk awal. Format yang kevalidan dan realibilitas perangkat pembelajaran
dipilih adalah yang menarik, memudahkan dan yang dikembangkan. Hasil analisis validitas dan
membantu peserta didik dalam pembelajaran fisika reliabilitas perangkat pembelajaran dapat dilihat
materi usaha dan energi. Kemudian selanjutnya pada tabel berikut.

Tabel 2. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran


No. Perangkat Pembelajaran Indeks Kategori Percentage Kategori
Aiken Agreement
1. Silabus 0.85 Validitas 94.71% Reliabel
Tinggi
2. RPP 0.84 Validitas 94.91% Reliabel
Tinggi
3. LKPD 0.84 Validitas 94.43% Reliabel
Tinggi
4. Handout 0.83 Validitas 93.85% Reliabel
Tinggi
5. Isntrumen Tes Penguasaan 0.85 Validitas 94.54% Reliabel
Konsep Tinggi
6. Instrumen Tes Kemampuan 0.83 Validitas 94.78% Reliabel
Penyelesaian Masalah Tinggi

Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil melakukan revisi dalam rangka penyempurnaan


penilaian dari ketiga validator tiap komponen perangkat yang dikembangkan, sehingga dihasilkan
perangkat pembelajaran mempunyai indeks Aiken perangkat pembelajaran yang layak digunakan [30]
≥ 0.80, yang artinya bahwa komponen perangkat [31].
pembelajaran tersebut memiliki validitas yang Masukan dan saran validator untuk
tinggi. Perhitungan kesepakan antar validator perbaikan silabus yaitu kegiatan pembelajaran
diperoleh bahwa semua komponen perangkat harus lebih spesisifik dan disesuaikan dengan
pembelajaran yang dikembangkan memiliki pendekatan konflik kognitif yang dikembangkan,
percentage agreement > 75% atau termasuk dalam dan pada materi pokok dijabarkan sub-sub
kategori reliabel. Hasil kesepakatan antar validator materinya. Beberapa saran validator untuk
tersebut mengindikasikan bahwa terdapat penyempurnaan RPP meliputi: 1) RPP dibuat per
konsistensi antar validator. pertemuan, 2) kegiatan pembelajaran harus luwes
Hasil penelitian yang dilakukan sejalan dan sesuai dengan muatan dan tujuan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatimah pembelajaran, 3) khusus pada tahap konflik
[28] yang menunjukkan bahwa semua perangkat kognitif, buatlah permasalahan yang lebih
pembelajaran yang divalidasi oleh ahli tergolong kontradiksi, sedangkan pada tahap verifikasi
valid. Penelitian Ihsani et al. [29] juga diperbaiki lagi, dan 4) rubrik penilaian sebaiknya
menunjukkan bahwa skor persentase rata-rata dibuat lebih terpercinci dan bisa digunakan sebagai
validitas perangkat pembelajaran dari ketiga pedoman untuk mengukur/menilai.
validator adalah 88,62% dengan kriteria sangat Masukan dan saran untuk perbaikan
valid. LKPD dan handout meliputi: 1) LKPD dan RPP
Masukan dan saran dari validator haruslah sinkron, 2) gambar-gambar yang ada pada
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk LKPD dan handout harus jelas dan ada

216
J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.3, Juni 2020: 214-218 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/jpm.v15i3.1878 ISSN 2460-1500 (Online)

keterangannya, 3) Gambar pada handout harus [5] Hermansyah, H., Gunawan, G., & Herayanti,
dituliskan sumbernya, 4) tujuan belajar disesuaikan L. (2017). Pengaruh penggunaan laboratorium
dengan yang dilakukan pada kegiatan LKPD, 5) virtual terhadap penguasaan konsep dan
langkah-langkah pada kegiatan percobaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi
disederhanakan agar mudah dipahami, 6) peta getaran dan gelombang. Jurnal Pendidikan
konsep ditambah contoh-contoh setiap konsepnya, Fisika dan Teknologi, 1(2), 97-102.
6) pengantar handout harus disesuaikan dengan [6] Gunawan, G., Harjono, A., & Sutrio, S.
materi yang dipelajari, serta 7) glosarium pada (2017). Multimedia Interaktif dalam
handout diperbanyak lagi. Komponen pokok yang Pembelajaran Konsep Listrik bagi Calon
divalidasi dalam instrumen tes penguasaan konsep Guru. Jurnal Pendidikan Fisika dan
dan kemampuan penyelesaian masalah meliputi isi, Teknologi, 1(1), 9-14.
penyajian, dan bahasa. Menurut Ramlo [32] bahwa [7] Widiadnyana, I. W., Sadia, I. W., & Suastra, I.
validitas suatu tes adalah mengukur kesesuaian W. 2014. Pengaruh Model Discovery Learning
suatu tes dengan apa apa yang harus diukur. Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap
Beberapa masukan dan saran untuk Ilmiah Siswa SMP. Jurnal Pendidikan dan
perbaikan instrumen tes penguasaan konsep Pembelajaran IPA Indonesia, 4(1), 1-13.
meliputi: 1) susunan pilihan jawaban dirapikan, 2) [8] Sugiarto, E., Hartono, H., & Subandowo, S.
penulisan tanda tanya, tanda seru, dan titik pada (2020). Pengaruh Penggunaan Model
butir soal diperhatikan, (4) soal nomor 17 dan 23 Pembelajaran Pratikum Melalui Pendekatan
belum termasuk soal level kognitif C6. Sedangkan Discovery Berbasis Inkuiri dan Gaya Kognitif
masukan dan saran dari validator untuk perbaikan Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pijar
instrumen tes kemampuan penyelesaian masalah Mipa, 15(2), 182-187.
meliputi: 1) petunjuk pengerjaan soal yang [9] Prilliza, M. D., Lestari, N., Merta, I. W., &
sederhana, 2) permasalahan yang disajikan sertakan Artayasa, I. P. (2020). Efektivitas Penerapan
dengan gambar. Model Discovery Learning Terhadap Hasil
Belajar IPA. Jurnal Pijar Mipa, 15(2), 130-
KESIMPULAN 134.
Perangkat pembelajaran fisika model [10] Indiastuti, F. 2016. Pengembangan Perangkat
discovery dengan pendekatan konflik kognitif yang Model Discovery Learning Berpendekatan
dikembangkan memiliki validitas yang tinggi, dan Saintifik untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif
reliabel. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dan Rasa Ingin Tahu. Jurnal Pendidikan
perangkat pembelajaran tersebut layak digunakan Matematika RAFA, 2(1), 41-55.
dalam pembelajaran. [11] Kristianti, E. 2011. Penerapan Pendekatan
Konflik Kognitif Sebagai Upaya Mengatasi
DAFTAR PUSTAKA Miskonsepsi Pada Siswa Kelas Viii Smp N 10
[1] Tanjung, H. S., & Nababan, S. A. 2018. Tegal Dalam Pembelajaran Pokok Bahasan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Cahaya Tahun Ajaran 2010–2011 (Doctoral
Matematika Berorientasi Model Pembelajaran dissertation, Universitas Negeri Semarang
Berbasis Masalah (Pbm) Untuk Meningkatkan (UNNES).
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sma Se- [12] Ismaimuza, D. 2013. Pengaruh Pembelajaran
Kuala Nagan Raya Aceh. Genta Mulia: Jurnal Berbasis Masalah Dengan Strategi Konflik
Ilmiah Pendidikan, 9(2), 56-70. Kognitif Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
[2] Trianto. 2011. Mendesain Model Matematis Dan Sikap Siswa SMP. Jurnal
Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, pendidikan matematika, 4(1). 1-10.
Landasan dan Implementasinya pada [13] Hewson, M. G. 1988. The ecological context
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). of knowledge: Implications for learning
Jakarta: Kencana. science in developing countries. Journal of
[3] Blank, W. E. 1982. Handbook for developing Curriculum Studies, 20(4), 317–326.
competency-based training programs. [14] Stavy, R., & Berkovitz, B. 1980. Cognitive
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. conflict as a basis for teaching quantitative
[4] Hariawan, H., Kamaluddin, K., & Wahyono, aspects of the concept of temperature. Science
U. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Education, 64, 679–692.
Creative Problem Solving Terhadap [15] Lestari, P. A. S., Gunawan, G., & Kosim, K.
Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika 2019. Model Pembelajaran Discovery Dengan
Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Pendekatan Konflik Kognitif Berorientasi Pada
Palu. Ejurnal Pendidikan Fisika Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik.
Tadulako, 1(2), 48-54. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 5(1),
118-123.

217
J. Pijar MIPA, Vol. 15 No.3, Juni 2020: 214-218 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/jpm.v15i3.1878 ISSN 2460-1500 (Online)

[16] Putra, A., Syarifuddin, H., & Zulfah, Z. [25] Dewi, S. M., Gunawan, G., Susilawati, S., &
(2018). Validitas Lembar Kerja Peserta Didik Harjono, A. 2019. Validitas Perangkat
Berbasis Penemuan Terbimbing dalam Upaya Pembelajaran Fisika Berbasis Model Generatif
Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Berbantuan Laboratorium Virtual. Jurnal
Kemampuan Penalaran Matematis. Edumatika: Pendidikan Fisika dan Teknologi, 5(1), 162-
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1(2), 56- 166.
62. [26] Ibrahim, I., Kosim, K., & Gunawan, G. (2017).
[17] Thiagarajan & Sivasailam. 1974. Instructional Pengaruh Model Pembelajaran Conceptual
Development for Training Teachers of Understanding Procedures (CUPs) Berbantuan
Exceptional Children. Washinton DC: LKPD terhadap Kemampuan Pemecahan
National Center for Improvement Educational Masalah Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika dan
System. Teknologi, 3(1), 14-23.
[18] Aiken, L. R. 1985. Three coefficients for [27] Aryuntini, N., Astuti, I., & Yuliana, Y. 2018.
analyzing the reliability and validity of ratings. Development of Learning Media Based on
Educational and psychological measurement, VideoScribe to Improve Writing Skill for
45(1), 131-142. Descriptive Text of English Language Study.
[19] Borich, G. D. 1994. Observation skills for Journal of Education, Teaching and Learning,
effective teaching. New York. 3(2), 187-194.
[20] Nasrah, N., Jasruddin, J., & Tawil, M. 2017. [28] Fatmawati, A. (2016). Pengembangan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Perangkat Pembelajaran Konsep Pencemaran
Berbasis Pendekatan Contexstual Teaching Lingkungan Menggunakan Model
And Learning (CTL) Untuk Memotivasi Dan Pembelajaran Berdasarkan Masalah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta SMA Kelas X. Edu Sains: Jurnal Pendidikan
Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Balocci Sains dan Matematika, 4(2), 94-103.
Pangkep. Jurnal Pendidikan Fisika-Journal of [29] Ihsani, N., Al Idrus, A., & Jamaludin, J.
Physics Education, 5(2), 235-248. (2020). Perangkat Pembelajaran Biologi
[21] Susanto, E., & Retnawati, H. 2016. Perangkat Berbasis Masalah Terintegrasi Nilai-Nilai
pembelajaran matematika bercirikan PBL Islami Untuk Meningkatkan Penguasaan
untuk mengembangkan HOTS siswa SMA. Konsep Peserta Didik. Jurnal Pijar
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 3(2), Mipa, 15(2), 103-109.
189-197. [30] Utami, S. D., Efendi, I., Dewi, I. N., Ramdani,
[22] Ekantini, A., & Wilujeng, I. 2018. The A., & Rohyani, I. S. 2019. Validitas Perangkat
Development of Science Student Worksheet Pembelajaran Etnoekologi Masyarakat Suku
Based on Education for Environmental Sasak Kawasan Taman Nasional Gunung
Sustainable Development to Enhance Rinjani. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA,
Scientific Literacy. Universal Journal of 5(2), 240-247.
Educational Research, 6(6), 1339-1347. [31] Sudiarman, S., Soegimin, W. W., & Susantini,
[23] Zahroh, S. M., & Sudira, P. 2014. E. 2017. Pengembangan Perangkat
Pengembangan perangkat pembelajaran Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuri
keterampilan generik komunikasi negosiasi Terbimbing Untuk Melatihkan Keterampilan
siswa SMK dengan metode 4-D. Jurnal Proses Sains Dan Meningkatkan Hasil Belajar
Pendidikan Vokasi, 4(3). 379-390. Pada Topik Suhu Dan Perubahannya. JPPS
[24] Kurniawan, D., & Dewi, S. V. 2017. (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains), 4(2),
Pengembangan Perangkat Pembelajaran 658-671.
Dengan Media Screencast-O-Matic Mata [32] Ramlo, S. 2008. Validity and reliability of the
Kuliah Kalkulus 2 Menggunakan Model 4-D force and motion conceptual evaluation.
Thiagarajan. Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan, American Journal of Physics, 76(9), 882-886.
3(1), 214-219.

218

Anda mungkin juga menyukai