Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dewi Sartika Tampubolon

Nim : 7182143002
Prodi : Pendidikan Bisnis

KONSEP MANAJEMEN BISNIS RITEL

Bisnis eceran adalah segala kegiatan dan aktivitas bisnis yang ditunjukkan pada
penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen. Pada dasarnya bisnis eceran adalah
bagian dari sistem pendistribusian produk, sebagai jembatan antara pabrik atau manufaktur dan
konsumen.
Konsep yang dapat mendukung suksesnya usaha seseorang dalam bisnis eceran yaitu
dengan menerapkan 6 prinsip, menjual barang yang tepat (he right item), dengan tempat yang
tepat (in the right places), pada waktu yang tepat (at the right time), jumlah yang tepat/memadai
(in the quantity), dengan harga yang sesuai (at the right price), dan pelayanan yang memuaskan
(with the right service).
Dan transaksi eceran adalah kegiatan tukar-menukar barang antara dua pihak sehingga
kedua pihak tersebut mendapat kepuasan. Pada mulanya transaksi dilakukan secara barter,
namun perkembangan selanjutnya transaksi merupakan pertukaran antara uang dengan barang.
Pemasaran adalah kegiatan memasarkan barang atau jasa secara umum kepada
masyarakat dan secara khusus kepada pembeli potensial. Kegiatan ini dilakukan oleh pedagang
besar maupun kecil karena sangat penting dalam proses penyaluran barang dan jasa.
Kepentingan yang dimaksud adalah kepentingan produsen terhadap produknya agar ditempatkan
dengan layak agar konsumen terstimulasi untuk membeli, dan kepentingan pengecer yang
berkeinginan agar konsumen terstimulasi untuk membeli berbagai produk yang ditawarkan
produsen.
Dan pengelompokkan berdasarkan unsur-unsur yang digunakan Ritel untuk memuaskan
konsumen yaitu: jenis barang yang dijual, perbedaan dan keanekaragaman barang yang dijual,
tingkat layanan konsumen dan harga barang.
Semua bisnis yang bergerak dalam bidang manufaktur membutuhkan jasa. Untuk
mengatasi persaingan yang tumbuh di bisnis ritel, perlu dilakukan diferensiasi seperti: lokasi,
bauran ritel lain, visual merchandising, dan aspek pelayanan sebagai sentuhan yang berbeda.
Aspek pelayanan yang dievaluasi konsumen antara lain:
a. Aspek yang tangibles
Aspek yang tangibles seperti: penampilan toko, display, penampilan karyawan.
b. Pemahaman terhadap pelanggan
Pemahaman terhadap pelanggan seperti: memberikan perhatian dan mengenal langganan.
c. Keamanan
Contoh dari keamanan ini adalah parkir aman dan transaksi terjaga kerahasiannya.
d. Perilaku yang sopan
Perilaku yang sopan sangat penting bagi konsumen seperti: karyawan yang bersahabat dan sikap
perhatian terhadap pelanggan.
e. Akses
Contoh dari akses ini adalah kemudahan dalam bertransaksi dan waktu buka yang sesuai.
f. Kompetensi/ kecakapan
Contoh dari kompetensi ini adalah pengetahuan karyawan dan terjawabnya pertanyaan
pelanggan.
g. Kredibilitas
Contohnya adalah reputasi dan SDM yang dipercaya dan garansi dan kebijakan pengambalian.
h. Informasi yang diberikan pelanggan
Informasi yang diberikan pelanggan yaitu menjelaskan pelayanan dan biaya dan jaminan
penyelesaian masalah.

Beberapa fungsi dan manfaat dari ritel dalam siklus distribusi pemasaran adalah:
memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibuthkan kehadiran ritel akan
membuat konsumen lebih mudah untuk mendapatkan barang dan jasa yang inginkan,
memberikan keuntungan bagi pordusen dan grosir, berperan secara langsung dalam
mempromosikan produk Retailer yang telah membeli sejumlah produk dari produsen akan
mempromosikan produk tersebut kepada konsumen melalui beragam cara promosi dan strategi
iklan, menawarkan aneka jenis barang dengan harga barang yang beragam.
Jenis-jenis ritel yaitu sebagai berikut:
1. Jenis Ritel Berdasarkan Produk yang Dijual
Berdasarkan produk yang dijual, ritel terbagi ke dalam tiga jenis: product retail yang menjual
barang, service retail yang menawarkan jasa, serta non-store retail yang menggunakan media
tertentu dalam memasarkan produknya.
2. Jenis Ritel Berdasarkan Kepemilikan
Ada tiga jenis yang dikategorikan berdasarkan kepemilikan, yaitu ritel mandiri, waralaba, dan
kelompok usaha.
3. Jenis Ritel Berdasarkan Lokasi Penjualan
Jenis ritel ini juga dibedakan berdasarkan lokasi penjualan seperti: pengeceryang memiliki akses
langsung ke jalan umum termasuk dalam jenis ritel strip mal atau lahan komersial.
Bentuk hukum bisnis ritel yaitu: (1) Sale Proprietorship (artinya bersifat perseorangan
atau tunggal), (2) Partnership (suatu bisnis ritel dikatakan memiliki kepemilikan dari dua orang
atau lebih), (3) Joint Venture (bentuk hukum dari bisnis ritel satu ini dijalankan melalui
kolaborasi dari dua atau lebih pihak melalui persetujuan tertentu, (4) Izin hukum khusus (bisnis
ritel juga memiliki hukum khusus untuk pengoperasian bisnisnya).

Anda mungkin juga menyukai