Jurnal 1
Jurnal 1
ABSTRACT
Retailing is one of the world’s largest industries. Behind the success of Retail Business, the Human
Resources plays more positions in retail. The Corporate Performance was build by Human Resources. This
Research explains of the questions to (1) Carier Positions in Retail Business (2) Jobs and Functions of
Human Resources in Retail Business (3) The Resistances in Services Processes and Its Solutions.
This Research used the Exploratorist Research to give knowledge and explanations about the themes.
Hal ini bisa dilihat dari jam kerja yang berbeda, atau jasa secara langsung kepada konsumen
pentingnya sumber daya manusia ini akan akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan
mempengaruhi kelangsungan perusahaan. Dan penggunaan bisnis.
jika bisnis ini mengalami penurunan, baik Masih dalam buku yang sama Cristina
dalam pengelolaannya dan terutama dilihat dari Whidya Utama melanjutkan definisi dari ritel
omset penjualannnya, maka peran manajemen sebagai berikut: Ritel juga merupakan perangkat
untuk sumber daya manusianya yang harus dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan
diperbaiki, karena perusahaan sendiri pada penambahan nilai terhadap produk-produk
umumnya mempunyai tujuan dan harapan dan layanan penjualan kepada konsumen untuk
yang sama yaitu memperoleh laba dalam jangka penggunaan atau konsumsi perseorangan
panjang agar perusahaan yang dikelolanya tetap maupun keluarga.
berkembang. Penjualan eceran merupakan salah satu
rantai saluran distribusi yang memegang
Ruang Lingkup Permasalahan peranan penting dalam penyampaian barang
Untuk memfokuskan pembahasan, penulis dan jasa kepada konsumen akhir. Beberapa ahli
merumuskan ruang lingkup permasalahan mengemukakan definisi dari penjualan eceran :
sebagai berikut : Menurut Kotler (2005, 215): “Eceran
a. Posisi Karir dalam bisnis ritel (retaling) meliputi semua kegiatan yang terlibat
b. Tugas dan fungsi SDM yang ada di bisnis dalam penjualan barang atau jasa secara
Ritel langsung pada konsumen akhir untuk
c. Hambatan-hambatan yang terjadi dalam penggunaan pribadi dan bukan bisnis”.
proses pelayanan yang dilakukan SDM Sedangkan menurut Gilbert dalam buku
Ritel dan solusi penyelesainnya. Manajemen Ritel karangan Foster (2008, 34)
pengertian ritel sebagai berikut : “Retail is any
METODOLOGI PENELITIAN business that direct its marketing efforts towards
satisfying the final customer based upon the
Penelitian ini mengunakan metode riset organization of selling goods and services as a means of
eksploratoris, dimana peneliti memiliki tujuan distribution”.
untuk memberikan wawasan dan pemahaman Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel
tentang tema yang diteliti. adalah menjual berbagai produk, jasa, atau
Data primer dianalisis secara kualitatif dan keduanya, kepada konsumen untuk keperluan
untuk memperkuat hasilnya maka diperlukan konsumsi probadi maupun bersama. Peritel
penelitian lanjutan berupa riset konklusif. berupaya memuaskan kebutuhan konsumen
dengan mencari kesesuaian antara barang-
HASIL DAN PEMBAHASAN barang yang dimilikinya dengan harga, tempat
dan waktu yang diinginkan pelanggan. Ritel
juga menyediakan pasar bagi produsen untuk
Bisnis Ritel Membutuhkan SDM yang
menjual produk-produk mereka. Dengan
Handal
demikian ritel adalah kegiatan terakhir dalam
Ritel sebagai unit bisnis, tentunya tidak
jalur distribusi yang menghubungkan produsen
akan terlepas dari kebutuhan akan sumber daya
dengan konsumen.
manusia. Mengingat karakteristik bisnis ritel,
Guna melakukan operasionalisasi bisnis
kebutuhan akan SDM tersebut tidak sedikit
ritel, dibutuhkan SDM yang handal. Sudah
pada 2 atau 5 SDM saja. Kebutuhannya bisa
menjadi anggapan umum dalam perusahaan
mencapai ribuan SDM.
bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah
Sebelum membahas lebih lanjut tentang
aset termahal perusahaan. Kalau pada era
SDM Ritel, kita harus mengetahui terlebih
tahun 1980-an ucapan semacam itu terkesan
dahulu karakteristik ritel. Kata ritel berasal dari
sebagai jargon yang tidak berarti, kini era tahun
bahasa Prancis, ritellier, yang berarti memotong
2000-an, era teknologi infomasi, era ekonomi
atau memecah sesuatu. Menurut Cristina
baru, ucapan tersebut bukan isapan jempol
Whidya Utama (2006, 4): Usaha ritel atau
belaka lagi.
eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua
kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang
165
MULYANA, Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Ritel dalam Meningkatkan Kinerja
kinerja kerja dan kualitas pelayanan dan Struktur organisasi yang disusun dalam
penjualan. bentuk kombinasi antara fungsional,
geografis maupun barang dagangan yang di
Permasalahan Strategis Dalam jual.
Pengelolaan SDM Ritel Dalam struktur organisasi ritel terdapat dua
Manajemen sumber daya manusia persoalan penting dalam merancang struktur
(karyawan) pada umumnya memiliki tantangan organisasinya yaitu sebagai berikut :
yang berbeda karena nilai-nilai kerja, sistem 1. Sentralisasi versus desentralisasi
ekonomi, dan peraturan yang berbeda. Sentralisasi merupakan wewenang untuk
Terdapat tiga persoalan strategis penting yang segala keputusan dilimpahkan ke manajer
dihadapi pengelola SDM ritel yaitu sebagai pusat bukan manajer toko. Sedangkan
berikut : desentralisasi merupakan wewenang untuk
a) Bentuk struktur organisasi harus mampu pengambilan keputusan ritel dilimpahkan ke
membagi tanggung jawab dan otoritas tingkat toko.
dalam melaksanakan tugas pada bisnis unit 2. Koordinasi barang dagangan dengan
beserta orang-orangnya. manajemen toko
b) Harus mengkoordinasikan aktifitas Pada ritel kecil hampir tidak mengalami
berbagai departemen dan memotivasi masalah dalam mengkoordinasikan tokonya
karyawan untuk dapat bekerja ke arah dalam aktivitas penjualan dan pembelian,
tujuan keberhasilan perusahaan. dimana pemilik biasanya berhadapan
c) Program yang digunakan untuk mmbangun langsung dengan pembeli dan pemasok.
komitmen karyawan dan mempertahankan Namun dalam hal ini berbeda dengan
nilai-nilai SDM. perusahaan ritel besar yang
mengkoordinasikan fungsi penjualan dan
Struktur Organisasi pembelian pada divisi yang terpisah,
Struktur organisasi harus mampu dimana divisi pembelian berhubungan
mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan dengan pemasok untuk mensuplay
karyawan dan menentukan garis otoritas dan kebutuhan toko, sedangkan penjualan
tanggung jawabnya dalam perusahaan. Struktur berhubungan langsung dengan pelanggan
organisasi dimulai dengan cara menentukan untuk penjualan.
dahulu semua tugas yang ada, setelah Beberapa cara untuk mengkoordinasikan
diidentifikasi, dikelompokan dalam bentuk kedua hal tersebut adalah sebagai berikut :
bidang kerja dan ditentukan pula hubungan a. Melibatkan manajer toko dalam
timbal baliknya. Struktur organisasi ritel tidak mengambil keputusan pembelian.
harus selalu baku untuk setiap perusahaan ritel, b. Divisi pembelian secara rutin harus
struktur organisasi dapat berbeda antara pritel mendatangi toko, guna meningkatkan
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. kontak antara personel pembelian
Berbagai pilihan struktur organisasi adalah dengan pelanggan.
sebagai berikut : c. Secara berkala harus dilakukan
1. Struktur organisasi fungsional koordinasi dan komunikasi antara divisi
Struktur organisasi ini disusun berdasarkan pembelian dan penjualan.
fungsi yang dijalankan masing-masing d. Menempatkan satu karyawan untuk
departemen. mengkoordinasikan aktivitas pembelian
2. Struktur organisasi berdasarkan produk dengan penjualan di setiap toko.
Struktur organisasi yang disusun
berdasarkan barang dagangan yang dijual Pengelolaan SDM
dalam ritel. Dalam pelaksanaannya pengelolaannya
3. Struktur organisasi berdasarkan geografis sumber daya manusia memerlukan
Struktur organisasi ini adalah struktur perencanaan yang matang, hal ini didasarkan
organisasi yang disusun berdasarkan pada beberapa karakter yang harus dimiliki
wilayah geografis yang dilayani ritel. sebagai modal oleh para karyawan ritel,
4. Struktur organisasi kombinasi diantaranya adalah :
167
MULYANA, Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Ritel dalam Meningkatkan Kinerja
Bob Foster, 2008, Manajemen Ritel, CV Levy M dan Weitz A Barton, 2004. Retailing
Alfabeta, Bandung. Management, Edisi Ke-5, New York :
Christina Whidya Utami, 2006, Manajemen Ritel, McGraw Hill, Irwin.
Strategi dan Implementasi Ritel Modern, M.Taufiq Amir, 2005, Manajemen Ritel, Panduan
Salemba Empat, Jakarta. Lengkap Pengelolaan Toko Modern, Penerbit
Hendri Ma’ruf, 2005, Pemasaran Ritel, PT PPM, Jakarta.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sadili Samsudin, 2005, Manajemen Sumber Daya
Manusia, CV.PUSTAKA SETIA,
Bandung.
170