Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

SOAL KASUS PATOLOGIS KEHAMILAN

Di Susun sebagai Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Asuhan Komprehensif Kehamilan
Pada Program Studi D-IV Kebidanan

Dosen Pengampu :
Erma Retnaningtyas,.SST,.Bd,.SKM,.M.Kes

Penyusun :
Herviana Louisa Daos Kadati
NIM : 2141A0463

PROGAM STUDI D-IV KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN & KEPERAWATAN
IIK STRADA INDONESIA
TA. 2021/2022
Membuat 5 soal kasus Kehamilan Patologis berdasarkan pengalaman di lapangan

Kasus 1 :
Nyonya A umur 35 tahun G2P1A0 umu rkehamilan 29 minggu datang ke BPM
keluhan cepat lelah, sesak napas, dan keluhan tersebut hilang saat istirahat. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan palpitasi dan oedema ditangan dan tungkai. TD 110/80 mmHg, Nadi
90x/menit.

Kasus Nyonya A dapat dikategorikan G2P1A0 dengan suspect...


A. Penyakit jantung kelas I.
B. Penyakit jantung kelas II.
C. Penyakit jantung kelas III.
D. Penyakit jantung koroner.
E. Penyakit jantung akut.

Jawaban : B. Penyakit jantung kelas II.

Kunci Masalah
Ibu mengalami cepat lelah,sesak napas,palpitasi dan oedema pada tangan dan tungkai.
Konsep Teori
Ibu hamil dengan kelainan jantung sebaiknya proses persalinan dengan tindakan dan KIE
untuk Antenatal care di RS dengan dokter menurut manuaba (2009).
Penyelesaian
Untuk kasus ini tidak boleh ditangani pada fasilitas kesehatan dasar tingkat
pertama(Puskesmas), harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai(tersedia tenaga
dokter dan peralatan yang memadai).

Kasus 2 :
Seorang perempuan berumur 28 tahun G2P1A0 dengan umur kehamilan 36 minggu dating ke
Puskesmas diantar oleh keluarganya, dengan tidak sadar. Saat di puskesmas mengalami
kejang – kejang. Hasil pemeriksaan di dapatkan TD 160/100 mmhg, nadi 100x/m, pernapasan
16x/m, DJJ irregular, TFU 3 jari dibawah PX, pre skep, punggung kanan, dan odema
pada wajah, tangan dan kaki.

Apa diagnosa yang tepat untuk kasus diatas ?


A. Eklampsia.
B. Pre eklampsia.
C. Pre eklampsia ringan.
D. Pre eklampsia sedang.
E. Hyperhimesis gravidarum.

Jawaban : A. Eklampsia
Kunci Masalah
Hasil pemeriksaan di dapatkan TD 160/100 mmhg, nadi 100x/m, pernapasan 16x/m, DJJ
irregular, TFU 3 jari dibawah PX, presentasi kepala, punggung kanan, odem pada wajah,
tangan dan kaki, dan pasien dalam keadaan tidak sadar.

Konsep Teori
Eklampsia
 Ditandai tekanan darah tinggi danKejang umum/ atau koma sebelum,selamaatau
setelah persalinan.
 Ada tanda gejala pre eklamsia sebelumnya.
 Tidak ada kemungkinan penyakit lain ( misalnya epilepsy, perdarahan subarakhroid
dan manginitis) menurut Kemenkes RI (2013) dan https//www.alodokter.com
eklampsi.

Penyelesaian
 Bila terjadi kejang pehatikan jalan nafas, pernafasan (oksigen) dan sirkulasi (cairan
intravena).
 MgSO4 diberikan secara intrvena dan dilarutkan dalam cairan salin fisiologis dengan
loading dose 4-6gram selama 20-30 menit. Dan dilanjutkan dengan dosisrumatan 1-
2gram/jam. (sebagai tatalaksana/profilaksis kejang di RS).
 Pada kondisi dimana MgSO4 tidak dapat diberikan seluruhnya, berikan dosis awal
lalu rujuk segera ke fasilitas kesehatan yang memadai.
 Pantau laju pernapasan dan tekanan darah setiap 30 menit dan refleks patela setiap 2
jam.

Kasus 3 :
Seorang perempuan berumur 32 tahun G1P0A0 hamil 29 minggu, datang ke puskesmas
dengan keluhan mengeluarkan darah banyak dari jalan lahir, sifat darah merah segar, tidak
disertai nyeri perut dan teraba jaringan plasenta pada pemeriksaan dalam vagina. Hasil
pemeriksaan TD 80/60 mmhg, nadi 88 x/m, KU lemah dan ibu nampak pucat.

Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus diatas ?


A. Solusio plasenta.
B. Plasenta Previa.
C. Rupture Uteri.
D. Abortus imminens.
E. Abortus in complete.

Jawaban : B. Plasenta Previa.

Kunci Masalah
Tanda dan gejala plasenta previa.
Konsep Teori
 Pendarahan tanpa rasa nyeri, pada kehamilan trimester kedua atau ketiga.
 Muncul perdarahan yang kemudian berhenti tapi bisa timbul lagi dalam
beberapa hari atau minggu kemudian.
 Muncul perdarahan setelah melakukan hubungan seks pada trimester kedua.
 Tidak ada kontraksi uterus.
 Bagian terbawah janin tidak masuk pintu atas panggul.
 Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin.
 Penegakkan diagnosa dibantu dengan USG.

Penyelesaian
Untuk kasus ini tidak boleh ditangani pada fasilitas kesehatan dasar tingkat pertama
(Puskesmas), harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai(tersedia tenaga
dokter dan peralatan yang memadai).

Kasus 4 :
Seorang ibu berumur 32 hamil anak kedua,datang ke bidan di Puskesmas dengan keluhan
amenorhoe 3 bulan, ibu merasa sering mual dan kadang-kadang muntah. Hasil pemeriksaan
tinggi fundus uteri 3 jari atas pusat,tidakteraba balotement. Hasil pemeriksaan PPV: darah
kecoklatan.

Manajemen kebidanan yang dilakukan sesuai dengan kasus ibu tersebut adalah...
A. Kolaborasi.
B. Konsultasi.
C. Primary.
D. Referal.
E. Secondary.

Jawabab : D. Referal.
Kunci Masalah
Tanda Kehamilan dengan mola Hidatidosa.
Konsep Teori
 Bidan sebagai provider dalam memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu
berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dimiliki didalam memberikan pelayanan
terhadap klien menurut La Monica.
 Melakukan tes titer HCG dan palpasi abdomen menurut
https//analissa.wodpress.com.

Penyelesaian
Bidan sebagai provider dalam memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu dengan
menggunakan ilmu dan ketrampilan yang dimiliki.

Kasus 5 :
Seorang perempuan berumur 26 tahun dating ke puskesmas mengeluh sudah 2 bulan tidak
menstruasi, perut bawah nyeri dan mengeluarkan bercak darah berwarna coklat, hasil
pemeriksaan belum ada portio, nyeri goyang, PP test (+)

Apa diagnose yang tepat untuk kasus diatas ?


A. Molla hidatidosa
B. Abortus incipens
C. Abortus imminens
D. Ambortus in complete
E. Kehamilan ektopik terganggu

Jawaban : E. Kehamilan Ektopik Terganggu

Kunci Masalah

Tanda- tanda kehamilan ektopik terganggu.

Konsep Teori
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar Rahim (uterus). Hamper 95 %
kehamilan ektopik terjadi diberbagai segmen tuba falopi, dengan 5 % sisanya terdapat di
ovarium, rongga peritoneum atau di dalam servik. Apabila terjadi rupture dilokasi implantasi
kehamilan, maka akan terjadi keadaan pendarahan massif dan nyeri abdomen alut yang di
sebut kehamilan ektpoik terganggu.
 Pendarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah sedang.
 Kesadaran menurun.
 Pucat.
 Hipotensi dan hopovelemia.
 Nyeri abdomen dan pelvis.
 Nyeri goyang portio.
 Serviks tertutup.
 Penegakkan diagnose di bantu dengan pemeriksaan USG menuruk Kemenkes RI
(2013).

Penyelesaian
Pada kasus diatas tidak dapat di tangani di fasilitas kesehatan dasar dan akan di rujuk ke
fasilitas kesehatan yang memadai untuk menangani kasus di atas.

Anda mungkin juga menyukai