Nim :2120242056
Sistem perkemihan terdiri dari beberapa organ, seperti ginjal, renal pelvis, ureter, kandung
kemih, dan uretra. Ini berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia karena berfungsi
sebagai sistem eksresi, menyaring darah, dan menghasilkan urine.
1. Ginjal
Ginjal adalah organ yang bekerja secara terus menerus. Fungsi ginjal dalam sistem
perkemihan adalah untuk menyaring darah serta membuat urine yang akan dikeluarkan
tubuh.Sebagian besar orang mempunyai dua pasang ginjal, yang letaknya masing-masing
berada di sisi belakang perut. Yaitu, tepat di bawah tulang rusuk.
2. Ureter
Pada anatomi sistem perkemihan pun terdapat ureter, yaitu dua tabung tipis yang berada di
dalam panggul. Fungsinya adalah untuk membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.Ini
karena setiap ginjal memiliki organ ureter. Kemungkinan, hampir setiap 10 – 15 detik ureter
mengosongkan urine dari area kandunga kemih.
3. Kandung kemih
Lalu, ada pula organ lainnya seperti kandung kemih yang berfungsi untuk menahan urine
sampai Anda siap untuk mengeluarkannya.Kandung kemih adalah organ berbentuk segitiga
yang terbuat dari otot, mempunyai rongga, dan bentuknya seperti balon. Jadi, kandung kemih
ini akan mengembang saat sudah terisi.Faktanya, sebagian besar kandung kemih dapat
menampung hingga 2 cangkir urine dalam tubuh.
4. Uretra
Penting untuk Anda ketahui bahwa ureter dan uretra adalah dua organ dalam sistem
perkemihan yang berbeda. Uretra adalah tabung yang membawa urine dari kandung kemih
keluar dari tubuh.Nantinya, sesuai dengan proses pembentukan urine, akan berakhir di lubang
ke luar tubuh Anda. Seperti melalui organ penis pada pria, serta uretra wanita terjadi pada
vagina.
Menyaring darah.
Memisahkan racun yang tidak Anda butuhkan dari nutrisi.
Menyimpan dan membawa urine kaluran dari tubuh Anda.
Sistem pencernaan
Sistem pencernaan, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari organ-organ pencernaan yang
dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan organ
pencernaan pelengkap.
Saluran pencernaan atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal, adalah saluran yang
memanjang dari mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi untuk mencerna, memecah, dan
menyerap zat gizi makanan untuk dikirimkan melalui peredaran darah.
1. Mulut
Proses pencernaan manusia dimulai dari waktu makanan digigit, dikunyah, dan dihaluskan di
dalam mulut. Makanan yang bercampur dengan air liur akan dipecah menjadi potongan-
potongan yang lebih kecil oleh gigi sehingga menjadi lunak dan mudah ditelan.
Lidah pun juga berperan dalam mengarahkan makanan di dalam mulut agar tergigit oleh gigi
dan mendorongnya ke dalam kerongkongan untuk ditelan.
2. Kerongkongan (esofagus)
Makanan dan minuman yang ditelan akan melewati kerongkongan (esofagus). Kerongkongan
adalah saluran yang panjangnya sekitar 25 cm dan berfungsi untuk menyalurkan makanan
dan minuman dari mulut ke dalam lambung.
Di saluran ini, terdapat otot-otot khusus menyerupai katup yang disebut lower esophagael
sphincter. Katup ini berfungsi untuk memastikan makanan atau minuman yang sudah
mencapai lambung tidak kembali naik ke kerongkongan atau mulut.
3. Lambung
Setelah menerima makanan dan minuman, lambung akan mengeluarkan zat asam
dan enzim untuk melanjutkan proses pencernaan. Selain memecah makanan, lambung juga
akan membunuh mikroorganisme yang mungkin terdapat pada makanan atau minuman.
Di dalam lambung, makanan akan dibuat menjadi cairan pekat atau berupa pasta dan
selanjutnya akan didorong ke usus halus.
4. Pankreas
Tak hanya berfungsi untuk menghasilkan insulin, pankreas juga bertugas menghasilkan
enzim pencernaan, seperti lipase, protease, dan amilase. Enzim tersebut akan dilepaskan
oleh pankreas dan ikut bercampur dengan enzim pencernaan dari lambung.
Enzim lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak, protease untuk mencerna
protein menjadi asam amino, sedangkan amilase untuk memecah karbohidrat menjadi
glukosa.
5. Kandung empedu
Hati atau liver akan menghasilkan cairan empedu, kemudian menyimpannya di dalam
kandung empedu. Cairan empedu terdiri dari kolesterol, garam empedu, bilirubin, air, serta
mineral, seperti kalium dan natrium. Cairan ini berfungsi untuk mencerna lemak menjadi
asam lemak.
Ketika proses pencernaan makanan berlangsung, cairan empedu akan dialirkan ke dalam usus
halus.
6. Usus halus
Makanan yang sudah menjadi pasta atau kimus (chyme) di dalam lambung akan didorong ke
usus halus. Gerakan yang disebut peristaltik usus ini terjadi karena kontraksi dan relaksasi
jaringan otot di dinding usus halus.
Usus halus sendiri terdiri atas 3 bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus
kosong), dan ileum (bagian terakhir dari usus halus). Ketiga bagian usus halus ini memiliki
tugas masing-masing dalam memproses makanan.
7. Usus besar
Setelah diolah menjadi berbagai nutrisi yang terserap oleh tubuh, makanan yang sudah
dicerna akan meninggalkan sisa atau limbah yang disebut tinja (feses). Usus besar akan
mendorong limbah makanan tersebut ke dalam rektum, yaitu perhentian terakhir pada saluran
pencernaan.
Ketika rektum sudah terisi penuh dan tinja di dalamnya siap dikeluarkan melalui anus, Anda
akan merasakan mulas dan muncul dorongan untuk buang air besar.
Proses pengolahan dan pencernaan makanan hingga menjadi tinja umumnya memerlukan
waktu kurang lebih 30–40 jam.