Anda di halaman 1dari 23

VIRUS

Present from dwi ayyuyun miladiyah


Definisi
virus adalah suatu jasad renik yang berukuran sangat
kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya
dapat bereproduksi (hidup) didalam sel yang hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel tersebut
karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk
bereproduksi sendir
Komponen penyusun tubuh virus

Kepla Your Text Here


Ekor merupakan bagian dalam struktur
Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA
tubuh virus yang berfungsi sebagai alat
yang menjadi bahan genetik kehidupannya.
untuk menempelkan diri pada sel inang.
Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu
Ekor yang melekat di kepala ini
selubung protein yang tersusun oleh protein.
umumnya terdiri atas beberapa tabung
Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis
tersumbat yang berisi benang dan serat
virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat,
halus. Adapun pada virus yang hanya
polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih
menginveksi sel eukariotik, bagian
kompleks. Kapsid tersusun atas banyak
tubuh ini umumnya tidak dijumpai.
kapsomer atau sub-unit protein

Isi tubuh Kapsid

Isi tubuh virus atau biasa disebut Kapsid adalah lapisan berupa
virionadalah bahan genetik yang berupa rangkaian kapsomer pada tubuh
salah satu tipe asam nukleat (DNA atau virus yang berfungsi sebagai
RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki virus pembungkus DNA atau RNA.
akan mempengaruhi bentuk tubuh virus. Fungsi kapsid ini adalah sebagai
Virus dengan isi tubuh berupa RNA pembentuk tubuh dan pelindung
biasanya berbentuk menyerupai kubus, bagi virus dari kondisi lingkungan
bulat, atau polihedral, contohnya pada luar.
virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis,
virus influenza, dan virus radang mulut dan
kuku. .
Macam macam bentuk virus

1. Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus


penyebab penyakit AIDS, ebola, dan influenza.
2. Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab
penyakit rabies.
3. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV
(Tobaccao Mosaic Virus).
4. Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus
Adenovirus penyebab demam.
5. Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus
menyerang bakteri E. coli.
Sifat sifat dari virus

1. Bahan genetik virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua jenis asam nukleat tersebut.
2. Struktur virus secara relatif sangat sederhana, yaitu dari pembungkus yang mengelilingi atau melindungi asam nukleat.
3. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup yaitu dalam nukleus, sitoplasma atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan kegiatan metabolisme jika
berada di luar sel hidup.
4. Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner. Partikel virusbaru dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai dengan pemecahan
suatu partikelvirusinfektif menjadi lapisan protein pelindung dan komponen asam nukleat infektif.
5. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan dan pengawasan sistem enzim hospesnya, sehingga selaras dengan proses sintesis
asam nukleat dan protein virus.
6. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk keperluan metabolismenya.
7. Komponen-komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.
8. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung luar yang mengandung lipid, protein, dan bahan-bahan lain yang sebagian berasal dari sel
hospes.
9. Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenik yang disebut kapsid dengan atau tanpa
selubung di luar kapsid.
Virus DNA
virus DNA adalah virus yang memiliki DNA sebagai materi genetic dan bergantung pada DNA
untuk mereplika diri, menggunakan DNA polymerase sebagai DNA-dependent. Asamnukleat
yang dimiliki biasanya DNA beruntai ganda (dsDNA atau double stranted-DNA) tetapi bisa juga
DNA beruntai tunggal (ssDNA atau single stranted-DNA).

Klasifikasi virus DNA

Kelompok 1
Ordo Caudovirales Kelompok
Ordo Herpesvirales Famili bakteriofage yang
Famili yang belum ditandai belum bertanda
Genera yang belum bertanda Famili yang belum bertanda
parvoviridae

Parvovirus, anggota famili ini adalah virus yang berukuran sangat kecil dengan virion
yang berdiameter antara 18 nm dan 25 nm, mengandung single stranded DNA yang
memiliki kapsid ikosahedral simetri kubikal dengan 32 kapsomer dan tidak memiliki
selubung. Di dalam famili Parvoviridae terdapat dua subgrup, yaitu subgrup A dan sub

Contoh penyakit

Krisis Aplastik Transien


Parvovirus B19 adalah penyebab krisis aplastik transien yang dapat memperburuk
anemia hemolitik kronis, misalnya pada pasien dengan penyakit sel sabit, talasemia, dan
anemia hemolotik didapat padaorangdewasa. Krisis aplastik transien dapat juga terjadi
setelah transplantasi sumsum tulang. Sindrom tersebut merupakan penghentian tiba
PAPOVAVIRIDAE

Papovaviridae
Papovavirus yang termasuk dalam famili Papovaviridaeini mempunyai kapsid ikosahedral yang tidak
berselubung, berukuran kecil dengan garis tengah antara 40 nm dan 60 nm, tahan panas, dan
resisten terhadap eter.Virus ini mengandung double stranded DNA yang menunjukkan simetri kubikal
dan memiliki 72 kapsomer. Salah satu

Contoh penyakit

Human Papiloma Virus


Human papillomavirus atau HPV adalah virus yang dapat menyebabkan tumbuhnya kutildi
berbagai bagian tubuh. Virus ini hidup pada sel-sel kulit dan memiliki lebih dari 100 jenis. Ada
sekitar 60 jenis HPV penyebab kutil yang biasanya menginfeksi bagian-bagian tubuh seperti
kaki dan tangan, sementara 40 lainnnya memicu munculnya kutil kelamin.Tidak semua HPV
dapat menyebabkan kanker namun ada beberapa jenis yang berbahaya, seperti HPV 16 dan
HPV 18, berpotensi besar memicu terjadinya kanker serviks.WHO (World Health Organisation)
memperkirakan sekitar 70% kanker serviks disebabkan oleh kedua jenis HPV tersebut.
Hpv Jika infeksi HPV sampai pada tahap menimbulkan gejala, indikasi utama adalah tumbuhnya kutil. Jenis kutil
terbagi ke dalam 5 kategori, yaitu:
a. Kutil biasa yang umumnya berupa benjolan bulat yang kasar.
b. Kutil plantar atau mata ikan. Kutil ini berbentuk rata dengan lubang di tengahnya yang terkadang disertai
titik-titik hitam.
c. Kutil datar (flat wart)dengan bentuk seperti bekas cakar di kulit. Warnanya juga beragam, bisa cokelat,
kekuning-kuningan, atau merah muda.
d. Kutil filiform yang biasanya berupa bintil daging tumbuh dengan warna yang sama seperti kulit.
e. Kutil periungual jenis kutil yang biasa tumbuh di kaki dan tangan ini berbentukpecah-pecah seperti
kembang kol serta menebal di lempeng kuku.

Diagnosis laboratrium :
pemeriksaan pap senner
HPV DNA Paptest
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)

Pencegahab
Beberapa cara pencegahannya dapat dilakukan dengan meningkatkanhiegine sanitasi baiklingkungan
maupun diri pribadi, setia pada pasangan, tidak bergantian pemakaian handuk, baju dsb
Virus RNA
RNA (asam ribonukleat) juga merupakan asam nukleat (polinukleotida yang terdiri dari unit-unit
mononukleotida). Hanya saja berbeda dengan DNA yang unit-unit pembangunnya dioksinukleotida
sehingga disebut untai ganda, RNA merupakan asam nukleat untai tunggal yang terdiri dari unit-
unit pembangun berupa mononukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas satu gugus fosfat, satu
gugus pentosa, dan satu gugus basa Nitrogen (N).
RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga kedudukan RNA ialah sebagai
polimer dan jauh lebih pendek dibanding DNA. Tidak seperti DNA yang biasanya dijumpai di dalam
inti sel, RNA kebanyakan berada di dalam sitoplasma, khusunya di ribosom.
Adenoviridae

Virion Adenovirusterdiri dari sebuah inti dan satu lapis kapsid. Kapsid virus tidak
berselubung, bulat dan simetri ikosahedral. Kapsid isometrik mempunyai
diameter antara 70 nm dan 90 nm, mengandung double stranded DNA yang
menunjukkan simetri kubikal dan mempunyai 252 kapsomer. Terdapat 47
serotipe Adenovirusyang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, terutama
menyerang membran mukosa dan sebagian kecil menetap di dalam jaringan
limfoid, menimbulkan gangguan saluran pernapasan, faringitis dan konjungtifitis.
Adenovirus tipe 40 dan 41 bersifat enteropatogen dapat menyebabkan
gastroenteritis pada anak berumur dibawah 4tahun. Beberapa jenis Adenovirus
yang
CONTOH PENYAKIT

1, penyakit pernapasan

Gejala khas berupa batuk, hidung tersumbat, demam dan nyeri tenggorokan. Sindrom ini paling sering padabayi dan anak-anak ,
serta biasanya melibatkan virus grup C. Kasus ini sulit dibedakan dengan infeksi pernafasan karena virus yang ringan lainnya yang
dapat menunjukkan gejala serupa.

2, Diagnosa laboratrium
Deteksi adenovirus yang infeksius dapat dilakukan secara cepat menggunakan shell fial technique. Caranya spesimen
virus disentrifugasi langsung kedalam sel kultur jaringan, kultur diinkubasi selama 1-2 hari, kemudian diperiksa dengan
antibodi monoklonal terhadap epitop reaktif grup pada antigen hekson.

Pemeriksaan PCR dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi adenovirus pada sampel jaringan atau cairan
tubuh.
1, Epidemiologi
Adenovirus terdapat disemua belahan dunia dan terdapat sepanjang tahun, biasanya tidak menyebabkan
wabah penyakit. Serotipe yang paling sering ditemukan pada sampel klinis adalah tipe pernapasan yang
bernomor rendah (1,2,3,5,7) dan tipe gastroenteritis
2, Pencegahan dan Pengendalian
Mencuci tangan dengan benar adalah cara termudah untuk mencegah infeksi, sedangkan untuk permukaan
area sekitar dapat didesinfeksi dengan natrium hipoklorit.
Picornaviridae
unjukkan struktur simetri kubikal. Virus ini nukleokapsidnya tidak berselubung, ikosahedral dengan asam
nukleat RNA positif dengan berat molekul antara 2-3 juta dalton.
R
Lima genus Picornaviridae 69 Virologi

yang menginfeksi manusia adalahRhinovirus (penyebab demam, bersifat labil dalam suasana asam),
Enterovirus (meliputi Poliovirus, Coxsackie virus, Echovirus) Hepatovirus, Parechovirus (penyebab infeksi
gastrointestinal dan infeksi jalan napas), Kobuvirus (penyebab gastroenteritis)
Poliomielitis
Poliomielitis
Poliomyelitis adalah suatu penyakit virus yang dalam stadium beratnya menyebabkan kelumpuhan karena
kerusakan sel-sel syaraf baik dalam sumsum tulang, tulang punggung maupun otak.Penyakit ini disebabkan oleh
enterovirus, poliovirus (PV) yang sangat infeksius, yang terutama mempengaruhi anak-anak muda dan
disebarkan melalui kontak langsung orang ke orang, dengan lendir, dahak, feces, yang terinfeksi atau oleh
kontak dengan makanan dan air ang terkontaminasi oleh feces dari individu lain yang terinfeksi. Virus
berlipatganda dalam sistim pencernaan dimana ia dapat juga menyerang sistim syaraf, menyebabkan kerusakan
syaraf yang permanen pada beberapa individu-individu

Tanda dan gejala


Tanda-tanda dan gejala-gejala dapat dibagi kedalam polio yang melumpuhkan (paralytic) dan polio yang tidak
melumpuhkan (non-paralytic).
Pada polio non-paralytic : asymptomatic atau mengembangkan hanyagejala-gejala seperti flu yang ringan, termasuk
kelelahan, malaise, demam, sakit kepala,sakit tenggorokan, dan muntah,nyeri ekstremitas bawah.
Polio Paralytic : terjadi pada kira-kira 2% dari orang-orang yang terinfeksi dengan virus polio dan merupakan
penyakit yang jauh lebih serius. Gejala-gejala terjadi sebagai akibat dari sistim syaraf dan infeksi peradangan
sumsum tulang belakang (spinal cord).

Penyakit polio disebabkan oleh polio virus yang umumnya masuk melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus tersebut. Sama halnya seperti cacar, polio hanya
menjangkiti manusia. Dalam tubuh manusia, virus polio menjangkiti tenggorokan dan usus. Selain melalui
kotoran, virus polio juga bisa menyebar melalui tetesan cairan yang keluar saat penderitanya batuk atau
bersin. Dalam beberapa kondisi, infeksi virus ini dapat menyebar ke aliran darah dan menyerang sistem
saraf.
Diagnosis dan pencegahan polio

Prognosis tergantung kepada jenis polio (subklinis, non-paralitik atau paralitik) dan bagian tubuh yang
terkena. Jika tidak menyerang otak dan korda spinalis kemungkinan akan terjadi pemulihan total.Jika
menyerang otak atau korda spinalis, merupakan suatu keadaan gawat darurat yang mungkin akan
menyebabkan kelumpuhan atau kematian (biasanya akbiat gangguan pernafasan).

Pencegahan
Vaksin polio merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak. Terdapat 2 jenis
vaksin polio
1, Vaksin Salk, merupakan vaksin virus polio yang tidak aktif dan Vaksin Sabin, merupakan vaksin
virus polio hidup.
2,
Reoviridae
Reovirus merupakan virus yang berukuran antara 60-80 nm, mengandung double-stranded RNA
dengan struktur simetri kubikal, terdiri dari 10-12 segmen.
3,
Togaviridae
Togavirus merupakan suatu kelompok virus dengan genom yang single stranded mempunyai
selubung dari lipid yang sensitif terhadap eter.

Arenaviridae
Arenavirus adalah virus RNA dengan genom negative-sense, single stranded, berselubung dan
mempunyai virionberbentuk bulat
Reproduksi virus

Tahapan tahapan umum dalam siklus reproduksi virus

1. Perlekatan
Langkah pertama dalam infeksi virus adalah perlekatan (interaksi virion dengan situs reseptor
spesifik pada permukaan suatu sel). Molekul reseptor berbeda-beda untuk tiap virus, tetapi
umumnya merupakan kumpulan glikoprotein.

2. Penetrasi
Setelah peristiwa pengikatan, partikel virus akan dibawa ke dalam sel. Langkah tersebut
dinamakan sebagai penetrasiatau penelanan

3. Pelepasan selubung (uncoating)


Terjadi bersamaan dengan atau segera setelah penetrasi. Pelepasan selubung merupakan proses
pemisahan fisik asam nukleat virus dari komponen struktural luar virion sehingga asam nukleat
tersebut dapat berfungsi.
Reaksi imunolofi dan vaksin virus

Pengaruh keadaan fisik dan kimiawi terhadap virus

A. Suhu
Bila virus dipanaskan 56-60oC selama 30 menit (pasteurisasi) akan mengalami inaktivitasi dan
virus akan menurun atau hilang daya infeksinya. Hal ini karena protein (kapsid) mengalami
denaturasi. Ada virus-virus yang tahan panas seperti Hepatitis dan Adenovirus sehingga tidak
mengalami inaktivitasi

B. Stabilisasi virus dengan garam-garam


Banyak virus dapat distabilkan dengan garam-garam dalam konsentrasi tertentu (molar
tertentu). Dengan penambahan garam-garam tersebut virus akan tetap infektif dan tahan
terhadap pemanasan pada suhu 80oC selama 1 jam.

Derajat keasaman (pH)


Virus biasanya hidup subur pada pH 5-7,5 dan diluar suhu tersebut virus akan mati atau inaktif,
kecuali golongan Arbovirus yang tahan sampai pH 9.

D. Radiasi
Pada umumnya sinar X (sinar Rontgen), ultraviolet (UV) dan partikel berenergi tinggi dapat
menghilangkan aktivitas virus atau membunuh virus. Dosisnya bervariasi untuk setiap jenis
virus.

Pengecatan Vital
Virus dapat ditembus sampai tingkat tertentu oleh zat warna vital, seperti toluidin blue, netral
red, proflavin atau acridin orange.
RESPON IMUN TERHADAP VIRUS

Mekanisme Pertahanan Non Spesifik


Dilihat dari caranya diperoleh, mekanisme pertahanan non spesifik disebut juga respons imun
alamiah. Yang merupakan mekanisme pertahanan non spesifik tubuh
1, Permukaan tubuh, mukosa dan kulit.
2, Kelenjar dengan enzim dan silia yang ada pada mukosa dan kulit.
Komplemen dan makrofag. Jalur alternatif komplemen dapat diaktivasi oleh berbagai macam bakteri
3, Protein fase akut.
4, Sel ‘natural killer’ (NK) dan interferon.

Mwknisme pert6ahanan spesisik


Bila pertahanan non spesifik belum dapat mengatasi invasi mikroorganisme maka imunitas
spesifik akan terangsang. Mekanisme pertahanan spesifik adalah mekanisme pertahanan yang
diperankan oleh sel limfosit, dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya seperti
sel makrofag dan komplemen.Dilihat dari caranya diperoleh maka mekanisme pertahanan spesifik
disebut juga respons imun didapat.
Reaksi imun terhadap virus

Kunci utama sistem imunitas yang sehat adalah suatu kemampuan untuk membedakan antara diri
sendiri dan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya ketika ada benda asing yang masuk ke
dalam tubuh dikenali maka akan terjadi proses pertahanan diri.
Kekbelan imun secara umu terbagi menjadi 2 yaitu
1,
Kekebalan humoral
Berhubungan erat dengan pembentukan immunoglobulin (IgG, IgM, IgA). Apabila seseorang
terinfeksi oleh virus dan terjadi viremia (virus masuk peredaran darah) maka antigen virus akan
mencapai sel-sel tubuh yang berfungsi membentuk Ig (immunoglobulin).
2,
Kekebalan seluler
Sangat berperan pada anak-anak yang mempunyai kelainan kongenital imunologik sehingga tidak
mempunyai kemampuan membentuk Ig dan menderita hipogamaglobulinemia.
Vaksin
Pembagian jenis vaksin

1. Pembedaan jenis vaksin dari antigen yang dipergunakan untuk merangsang sistim
imunologi/daya pertahanan tubuh membuat zat antobodi.
2. Pembedaan vaksin atas dasar cara membuat vaksin tersebut, sehingga kita mengenal adanya
vaksin hidup yang dilemahkan (live attenuated vaccine) dan vaksin mati (killed vaccine/inactivated
vaccine). Terdapat juga yang kita kenal dengan nama vaksin Monovalent dan vaksin Polivalent.
3. Pembedaan vaksin untuk imunisasi bayi anak, dan vaksin untuk imunisasi orang dewasa dan
orang berusia lanjut
4. Pembedaan vaksin berdasarkan tujuan pemakaiannya, misalnya ada vaksin wisatawan, bagi
wisatawan yang akan berkunjung ke suatu daerah dengan endemik penyakit infeksi tertentu,
vaksinwanita hamil untuk mencegah keguguran janin (abortus), dan mencegah janin lahir dengan
cacat fisk bawaan (anomali congenital).
5. Vaksin masa depan : misalnya vaksin utuk malaria, vaksin untuk demam berdarah dengue,
vaksin untuk tumor otak glioblastoma, vaksin untuk kanker prostate, vaksin untuk diabetes, dll
Vaksin kombinasi
Vaksin Polyvalent atau lebih populer dikenalvaksin kombinasi. Dalam satu sediaan
terdapat lebih dari 2 jenis antigen bakteri atau virus yang dipergunakan untuk
merangsang sistim imunologi tubuh untuk membuat zat antibodi.

- Vaksin DTwP dan vaksin DTaP –> Vaksin bakteri kombinasi untuk penyakit difteri,
pertusis dan tetanus (vaksin kombinasi trivallent)
- Vaksin DTaP HepB Polio –> Vaksin bakteri dan virus, kombinasi untuk penyakit DPT,
hepatitis B dan Polio (vaksin kombinasi pentavalent)
- Vaksin DTaP Hib Polio –> Vaksin bakteri dan virus, kombinasi untuk penyakit DPT,
Haemophilus Influenza dan Polio (vaksin kombinasi pentavalent)
- Vaksin DPaT HepB Hib Polio –> Vaksin bakteri dan virus, kombinasi untuk penyakit
DPT, Hib, Hepatitis B dan Polio (vaksin kombinasi hexavalent)
- Vaksin DPaT Hib –> Vaksin bakteri kombinasi untuk penyakit DPT dan Hib (vasin
kombinasi tetravalent)
Vaksin untuk orang dewasa dan usia lanjut
Vaksin orang dewasa dan usia lanjut adalah sebagai berikut :
1. Vaksin Hepatitis A dan Vaksin Hepatitis B (vaksin virus mati, monovalent)
2. Vaksin Demam Typhus (vaksin bakteri mati, monovalent)
3. Vaksin Varicella (vaksin virus hidup dilemahkan, monovalent)
4. Vaksin Influenza (vaksin virus mati, monovalent)
5. Vaksin Pneumonia (vaksin bakteri mati, monovalent)
Vaksin Bayi Anak :
1. Vaksin DPaT dan DTwP (vaksin bakteri mati, kombinasi trivalent)
2. DPaT Hib Polio (vaksin bakteri dan virus mati, kombinasi pentavalent)
3. Vaksin DPaT HepB Polio (vaksin bakteri dan virus mati, kombinasi pentavalent)
4. Vaksin DPaT Hep B Hib (vaksin bakteri dan virus mati, kombinasi pentavalent)
5. Vaksin DPaT HepB Hib Polio (vaksin bakteri dan virus mati, kombinasi hexavalent)
6. Vaksin DPaT Hib (vaksin bakteri mati, kombinasi tetravalent)
7. Vaksin Inactivated Polio (vaksin virus mati, monovalent)
8. Vaksin Polio Oral (vaksin virus hidup dilemahkan, monovalent)
9. Vaksin MMR (vaksin virus hidup dilemahkan, kombinasi trivalent)
10. Vaksin Influenza (vaksin virus mati, monovalent)
11. Vaksin pneumonia (vaksin bakteri mati, monovalent)
12. Vaksin Rabies (vaksin virus hidup dilemahkan, monoovalent)
13. Vaksin Varicella (vaksin virus hidup dilemahkan, monovalent)
14. Vaksin Human Papiloma Virus/HPV (vaksin virus mati, tetravalent)
15. Vaksin Rotavirus (vaksin virus hidup dilemahkan, monovalent)
16. Vaksin Hepatitis A dan Vaksin Hepatitis B (vaksin virus mati, bivalent)
Daftar pustaka
Kate Rittenhouse, Olson and Ernesto De Nardin. 2017. Immunologi dan Serologi Klinis
Modern. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Soedarto. 2010. Virologi Klinik. Surabaya: Sagung Seto
Kate Rittenhouse, Olson and Ernesto De Nardin. 2017. Immunologi dan Serologi Klinis
Modern. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai