1 Asst
1 Asst
PENDAHULUAN
Catatan:
Besarnya gaya dalam 1 kg.f = 9,807 N 10 N
Pendahuluan 3
Simbol Keterangan
A Luas, luas penampang
b Lebar
c Jarak dari sumbu netral
D Gaya lintang
E Modulus elastisitas
e Eksentrisitas
EI Kekakuan lentur
G Modulus elastisitas geser
h Tinggi, tinggi balok
I Momen inersia
l Panjang
M Momen lentur, momen lentur positif bila
menyebabkan tarikan pada serat bawah
MAB Momen di ujung A pada batang AB
Mp Momen plastis
N Gaya aksial di suatu potongan
P Beban terpusat
q Beban terbagi rata, intensitas beban
R Reaksi, radius, resultan gaya
S Modulus irisan (S = I/c)
T Momen torsi
ult Ultimate
V Gaya geser di suatu potongan
yp Jarak titik leleh (yield point)
Z Modulus irisan plastis
Panah bermata satu menunjukkan suatu beban
atau perpindahan translasi
Panah bermata dua menunjukkan kopel atau
rotasi, mengikuti kaidah tangan kanan
Pendahuluan 4
35/30
l1 l2 l3 l4
P3 kN
P2 kN P4 kN
h2
P1 kN
P5 kN
h1
l1 l2 l3 l4
M kN.m q kN/m’
P1 kN
35/30
P2 kN 35/30 h2
h1 40/40
l1
q kN/m’
P2 kN 35/30
35/35 h2
35/30
P1 kN
h1 40/40 l1
l1
l2
l2
P kN
h1
l1
l1
Balok (beam)
P = 30 kN
Garis kerja gaya
A
1.8.1. Menyusun dua gaya dengan satu garis kerja yang arahnya sama
P1 P2
A ekivalen dgn A R
P1 P1 + P2
P2
1.8.2. Menyusun dua gaya dengan satu garis kerja yang berlawanan arah
A A
P1 P2 ekivalen dgn R
P1 P2
P2 - P1
P1 R P1
R
P1’=P1
180o-
A P2 A P2
a. Cara Grafis
Prosedur jajaran genjang gaya adalah arah gaya P1 dipindahkan
pada ujung gaya P2 ditarik sejajar gaya P1 tanda dan arah gaya P2
dipindahkan pada ujung gaya P1 ditarik sejajar gaya P2 tanda , maka
Pendahuluan 9
besar dan arahnya R didapat dari penarikan garis lurus dari titik tangkap
P1 dan P2 ke pertemuan dua garis tersebut.
Prosedur segitiga gaya adalah dilakukan dengan cara memindahkan gaya
P1 ke ujung P2 yang sejajar dengan garis kerja P1, maka garis ketiga hasil
penarikan titik awal P1 dengan ujung P2 adalah besar dan arahnya R.
b. Cara Analitis.
Cara analitis ini sebenarnya mengaplikasikan dalil sinus sbb:
a
b
a
b
c p c
a b c
sin sin sin
2 2 2
Dalil sinus: a = b + c + 2pc
Contoh:
P1 = 6 kN
= 35o
A P2 = 8 kN
Tentukan arah dan besarnya resultan gaya R cara analitis dan cara
grafis
Penyelesaian:
P1
R
a. Cara Analitis
P1’=P1
180o-
A P2
P1 R
Sin Sin (180 )
P1.Sin (180 ) 6.Sin (180 35)
Sin 0,2575
R 13,366
b. Cara Grafis
Gambarlah semua data yang ada memakai mistar ukur dan busur
derajat serta buatlah skala gambar tertentu, misal 1 cm : 1 kN.
P1 = 6 kN R
= 350
A
P2 = 8 kN
Skala gambar 1 cm : 1 kN
1.9. Menyusun lebih dari dua gaya dgn arah garis kerja yang berlainan
Untuk menyusun lebih dari dua gaya dengan arah kerja yang
berlainan, maka harus diuraikan lebih dahulu satu persatu ke arah sumbu
X atau sumbu Y kemudian resultan R didapat dengan cara analitis dan
grafis seperti aplikasi teori sebelumnya (sub-bab 1.8). Cara grafis atau cara
analitis tetap menguraikan gaya Pi menjadi dua komponen yaitu menjadi
komponen (mengurai gaya) ke arah X dan Y. Proyeksi arah X menjadi P xi
= Pi.Cos i dan arah Y menjadi Pyi = Pi. Sin i.
Pendahuluan 11
P2 P2sin2
P1sin1
P1
2
P2cos2 3 1
X
P3cos3 P1cos1
P3sin3
P3
Cara Analitis
n
XR = P1cos1 + P2cos2 + P3cos3 atau XR = P cos
i 1
i i
n
YR = P1sin1 + P2sin2 + P3sin3 atau YR = P sin
i 1
i i
Maka R = X R YR
2 2
YR Y
Sedang arah dari R tg = = arc tg R
XR XR
b. Cara Grafis
P2
P3
P1
R
Cara segi banyak gaya terbuka atau poligon gaya terbuka dilakukan
dengan cara sbb:
Gambarlah semua data yang ada memakai mistar ukur dan busur
derajat serta buatlah skala gambar tertentu, misal 1 cm : 1 kN.
Pindahkan gaya P1 disembarang tempat tetapi besar dan arah garis
kerjanya P1 tetap
Pindahkan gaya P2 pada ujung gaya P1 tetapi besar dan arah garis
kerjanya P2 tetap
Pindahkan gaya P3 pada ujung gaya P2 tetapi besar dan arah garis
kerjanya P3 tetap
Tarik sebuah garis lurus (garis terakhir) dari titik awal gaya P1 menuju
ujung gaya P3 sehingga menjadi poligon tertutup, maka besar dan
arah R akan didapat dengan cara mengukur garis terakhir tersebut.
Metode grafis juga bisa memakai cara jajaran genjang gaya, caranya sbb:
P2
R P1
X
P3
Prosedur pengerjaan cara jajaran genjang gaya dilakukan dengan cara sbb:
Arah gaya P1 dipindahkan pada ujung gaya P2 ditarik sejajar gaya P1,
arah gaya P2 dipindahkan pada ujung gaya P1 ditarik sejajar gaya P2
maka akan didapat besar dan arahnya R1,2 akibat gaya P1 & P2
Pendahuluan 13
A
P1 P2
P1 P2 = P1
P2
P3
P1
P4
Gambar 1.6. Cara segi banyak gaya terbuka, didapat
R = 0, karena ujung gaya P4 berimpit
dengan titik awal gaya P1
Pendahuluan 14
P3
P2
P1 P4
1.12. Menyusun gaya yang bekerja pada banyak titik sebuah benda
Untuk menyusun lebih dari dua gaya dengan arah kerja yang
berlainan dan letaknya tidak pada satu titik , maka harus diuraikan lebih
dahulu satu persatu ke arah sumbu X atau sumbu Y kemudian resultan R
didapat dengan cara analitis dan grafis seperti aplikasi teori sebelumnya
(sub-bab 1.8). Cara grafis atau cara analitis tetap menguraikan gaya Pi
menjadi dua komponen yaitu menjadi komponen (mengurai gaya) ke arah
X dan Y.
Proyeksi arah X menjadi PXi = Pi.Cos i
Proyeksi arah Y menjadi PYi = Pi. Sin I
n
Rx Pi. cos i
i 1
n
Ry Pi. sin i
i 1
R ( Rx 2 Ry 2 )
tgR= Ry/Rx
Menurut Varignon:
n
M R ( Pi. yi. cos i Pi.xi sin i)
i 1
P2 P2sin2
Y
P1sin1
P1
2
x2 1
x1 P1cos1
P2cos2
y2
y1
X
P3 (o,o)
P3sin3 y4
4
y3 P4cos4
x4
3
x3 P4
P3cos3 P4sin4
Y
Ry R
R
RX
aR
X
(o,o)
Pendahuluan 17
Contoh soal:
Diketahui gaya-gaya seperti gambar di bawah ini, hitung R, R, MR dan aR
P1sin1 P1 = 20 N
2 cm 300
P1cos1
1 cm
X
(o,o)
P2cos2 2
1
450
P2 = 30 N P2sin2
Penyelesaian:
P1cos1 = 20. cos30 = 17,321 N
P1sin1 = 20. sin30 = 10 N
P2cos2 = 30. cos225 = -21,213 N
P2sin2 = 30. sin225 = -21,213 N
Rx = P1cos1 + P2cos2
= 17,321 + (-21,213) = -3,892 N
Ry = P1sin1 + P2sin2
= 10 + (-21,213) = -11,213 N
Ry 11,213
tg R 2,88
Rx 3,892
R = arc.tg2,88 = 70,8510 = 70051’6”
= 1800 + 70051’6” = 250051’6”
Rx
R Ry
Pendahuluan 18
Latihan soal:
1. Hitung besar dan arahnya R secara grafis dan analitis, bila diketahui
gaya-gaya sebagai berikut:
P1 = 3 kN, 1 = 300
P2 = 2,8 kN, 2 = 600
P3 = 2,3 kN, 3 = 1350
P4 = 3,1 kN, 4 = 2100
P1 = 3,7 kN, 1 = 3000
Untuk lebih mengetahui bagaimana letak gaya-gaya tersebut gambarkan
dulu gaya-gaya tersebut dalam sumbu kartesian 2D (dua dimensi)
300
350